Tittle :: The way to get your love
Rating :: untuk chapter ini cukup T saja
Type :: genderswitch, romance, family, hurt
Pair :: ZhouKyu, HeiHyuk, YeWook, Broken MinKyu
Disclimer : Kyuhyun punya saya, Zhou Mi punya Kyuhyun, jadi Zhou Mi juga punya saya, sedangkan yang lain punya couple mereka masing-masing, keluarga mereka dan ELF di seluruh dunia (Ha..Ha..Ha..).
Warning :: yang gak suka genderswitch, dan yang gak suka fanfic yang bahasanya gak jelas, alur yang belibet, segera tutup fanfict ini. Judul sama isi gak nyambung..
.
.
Di sebuah ruangan terlihat sesosok namja yang mengenakan jas dokter tengah sibuk memeriksa kertas yang menumpuk di mejanya. Kadang-kadang muncul kerutan di dahinya, kadang pula dia memijat-mijat pelipisnya yang berdenyut.
Lima belas menit kemudian namja tampan tersebut telah selesai mencermati semua berkas yang menumpuk di mejanya. Disandarkannya tubuhnya ke kursi kerjanya. Berusaha merilekskan tubuh dan pikirannya yang baru saja dipaksanya bekerja di luar batas kewajaran untuk memeriksa semua berkas-berkas milik pasiennya. Namja itu sedang akan memejamkan matanya ketika samar-samar terdengar suara gelak tawa seorang Yeoja dan anak-anak dari halaman luar. Dialihkannya pandangan matanya untuk melihat siapakah yang ada di luar sana. Terlihat beberapa perawat dan beberapa pasien anak-anak yang tengah bermain. Tapi bukan itu yang manarik perhatiannya. Di antara mereka terlihat seorang Yeoja berbaju putih yang sekarang dalam posisi membelakanginya. Yeoja itu tengah berjongkok untuk mengobrol dengan salah seorang anak. Entah apa yang dikatakan oleh Yeoja itu, tapi wajah anak itu yang menghadap ke arahnya terlihat sangat bahagia.
Tanpa sadar namja itu telah berdiri dari kursinya dan melangkah menuju samping jendela. Berusaha melihat Yeoja yang telah menarik perhatiannya dengan lebih jelas. Kini Yeoja itu telah berdiri walaupun masih membelakanginya. Siluet tubuhnya kini terpampang dengan jelas. Yeoja itu memiliki postur tubuh yang terbilang tinggi untuk ukuran seorang Yeoja, 172 cm mungkin, tubuhnya langsing dan kulit tubuhnya terlihat sangat putih atau malah cenderung pucat, rambut coklat gelapnya tergerai di punggungnya dengan ikal-ikal lembut di ujungnya. Hari ini Yeoja itu mengenakan bawahan putih selutut dan cardigan berwarna biru lembut. Sebuah tangan kecil terlihat menggenggam tangan Yeoja itu.
Namja itu menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Dia sudah melihat yeoja itu beberapa kali. Tapi dia tak tahu siapa Yeoja itu. dia selalu terlihat di waktu jam makan siang seperti saat ini. Setelah bermain-main dengan anak-anak itu, yeoja itu akan pergi dan tak terlihat lagi. Dan selama beberapa hari melihatnya, namja itu tak pernah melihat wajahnya. Dia hanya melihat siluet belakangnya.
Diamatinya lagi yeoja itu. Dia terus berdoa dalam hati, semoga sekali saja dia bisa melihat wajah yeoja itu. Dan doanya sepertinya didengar oleh yang di atas. Tiba-tiba saja yeoja itu berbalik dan menatap ke arahnya. Detak jantung dokter itu langsung berhenti seketika ketika menatap paras yeoja itu. Wajah yeoja terlihat sangat lembut. Wajahnya adalah perpaduan antara cantik, manis, dan imut. Matanya berwarna coklat gelap seperti rambutnya dan bersinar-sinar memancarkan kehangatan. Bibirnya sangat menarik dan berwarna pink melekat sempurna di wajahnya yang sempura itu yang kini melengkung menampakkan sebuah senyuman. Dokter itu hanya bisa berusaha mengendalikan jantungnya yang berdetak dengan tak beraturan. Paras yeoja itu entah kenapa langsung menariknya seperti magnet. Dan dia yakin, sepertinya dia telah jatuh cinta pada sesosok yeoja yang tak dikenalnya itu.
Pintu ruang kerja itu tiba-tiba terbuka dan sesosok namja lain masuk ke ruangan itu. Tapi karena namja yang berada di ruangan itu masih memusatkan perhatiannya ke arah yeoja di luar sana, dia tak menyadari kehadiran sosok lain di ruang kerjanya hingga terdengar suara yang memanggil namanya.
"Zhou Mi?"
Mendengar seseorang memanggil namanya, Zhou Mi langsung mengalihkan pandangannya dari Yeoja di luar sana. Dia mengenali sosok yang tak kalah tampan dengannya itu.
"Donghei-ah? Ada apa sampai kamu mencariku ke ruanganku?"
"Aniya… aku hanya ingin tahu apa yang sedang kau lakukan hingga lupa keluar untuk makan siang." Jawabnya sambil mendekati sosok yang dipanggilnya Zhou Mi itu.
Pandangannya langsung menangkap sosok yang dikenalnya di luar sana. "Kyuhyun?"
"Siapa?" tanya Zhou Mi penasaran.
"Kamu sedang mengamati Kyuhyun?" tanyanya sambil tak mengalihkan pandangannya dari sosok Yeoja yang diamati oleh Zhou Mi tadi.
"Siapa Kyuhyun?" Zhou Mi masih belum paham dengan apa yang dibicarakan oleh rekannya itu.
"Yeoja itu. Kamu sedang mengamati dia kan?" Donghei menekankan kata-katanya dengan mengarahkan telunjuknya ke arah Kyuhyun.
"Ne." Zhou Mi mengakuinya dengan muka yang sedikit merona. Rasanya sangat memalukan kalau ketahuan sedang mengamati seorang Yeoja dan ketahuan oleh sahabatnya. "Kamu mengenalnya Donghei-ah?"
Donghei memandangnya tak percaya. Bagaimana bisa rekannya yang satu ini bisa tak mengenal sosok yang sedang ramai dibicarakan di rumah sakit selama dua minggu ini? Kemana saja dia selama ini.
"Tentu saja aku kenal. Hampir semua orang di rumah sakit ini mengenalnya. Mungkin hanya kamu saja yang tak mengenalnya."
Zhou Mi memicingkan matanya mendengar jawaban Donghei. Mana mungkin semua orang mengenalnya. Memang dia siapa?
"Siapa Yeoja itu? Bagaimana bisa semua orang mengenalnya?"
"Kamu benar-benar tak tahu ya?" Donghei memandang serius ke arah Zhou Mi. Memastikan kalau temannya itu sedang tak mempermainkannya. "Namanya Cho Kyuhyun. Putri tunggal pemilik rumah sakit ini. Aku mengenalnya lumayan dekat. Karena dia teman SMA nya Hyukkie."
"Bukannya Nona Cho masih kuliah di Wina?"
"Ani… Dia sudah 2 minggu ini kembali ke Korea setelah menyelesaikan S2 nya disana."
"S2? Memang umurnya sekarang berapa?" Zhou Mi masih tak bisa mempercayai semua informasi yang baru saja didengarnya. Nona muda Cho? S2 di Wina?
"Ha..Ha.. jangan berfikir yang tidak-tidak. Dia masih 23 tahun. Dia bisa lulus lebih cepat karena otaknya yang jenius. Dia loncat kelas 1 kali saat SMA."
Zhou Mi kembali memandang Yeoja itu. Cho Kyuhyun. Nama yang terdengar sangat indah di telinganya. Nama yang sangat sesuai dengan orangnya. "Huh… Kenapa aku bisa tertarik pada seseorang yang tak terjangkau seperti dia?" batinnya dalam hati.
Donghei memandang wajah tampan yang kini tengah melamun di hadapannya itu. Zhou Mi. Namja tinggi berkebangsaan China yang telah dikenalnya sejak kuliah. Hidupnya penuh dengan kerja keras karena dia telah yatim piatu sejak kecil. Dia bisa kuliah karena dia siswa cerdas yang selalu bisa memperoleh beasiswa baik dari sekolah ataupun dari kampusnya. Dia sangat menyadari hidupnya yang sulit sehingga dia tumbuh menjadi sesosok yang sangat pengertian, baik hati, dewasa dan selalu tersenyum entah bagaimanapun kondisi yang sedang di hadapinya.
"Zhou Mi, mau kuperkenalkan pada Kyuhyun?" Donghei menawarkan pada Zhou Mi. Sekali pandang Donghei menyadari Zhou Mi menyukai Kyuhyun, karena ini pertama kalinya Zhou Mi menaruh perhatian pada seorang Yeoja. Dia ingin membantu temannya itu sebisanya.
"Bisakah?" Zhou Mi masih tak yakin dengan tawarannya itu.
"Tentu. Ayo keluar!" Donghei beranjak menuju pintu. Setelah berfikir sejenak, Zhou Mi langsung menyusulnya di belakangnya. Dia masih tak yakin dengan keputusannya untuk menerima tawaran Donghei untuk berkenalan dengan Kyuhyun. Dia takut jika perasaan sukanya jadi semakin tak terkendali jika dia bertemu dengan Kyuhyun. Setelah mendengar informasi dari Donghei, dia merasa rendah diri. Sekarang dia memang seorang dokter. Tapi latar belakangnya bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan Cho Kyuhyun. Apakah tak apa-apa jika dia berkenalan dengan seseorang yang tak bisa dimilikinya? Yah… sepertinya penyakit rendah dirinya ini memang sudah tingkat akut. Mau bagaimana lagi? Sejak kecil dia sudah yatim piatu. Banyak kesulitan yang telah dihadapinya. Dia bisa saja nampak tenang dan penuh senyum dari luar. Tapi sesungguhnya dalam hatinya terdapat banyak kekhawatiran orang akan mengungkit-ungkit latar belakang keluarganya.
"Hyunnie!" terdengar teriakan Donghei ketika memanggil yeoja itu. Merasa ada seseorang yang memanggil namanya, Kyuhyun langsung menelengkan kepalanya ke arah datangnya suara. Setelah melihat sosok orang yang memanggilnya dia langsung memasang sebuah senyum manis di bibirnya dan beranjak menghampiri Donghei.
"Donghei oppa? Ada apa?" tanyanya lembut. Sepintas dia menatap namja yang berdiri di belakang oppanya itu, tapi kemudian dialihkannya pandangannya ke Donghei kembali.
"Ada yang ingin kukenalkan padamu." Donghei melirik ke arah Zhou Mi dan menyuruhnya untuk lebih maju. "Ini Dokter Zhou Mi. Dia spesialis bedah."
"Zhou Mi imnida." Zhou Mi mengulurkan tangannya ke arah Kyuhyun. Kyuhyun menatap tangan yang terulur ke arahnya itu sejenak sebelum menjabatnya dengan erat. "Cho Kyuhyun imnida. Dokter Zhou bisa memanggilku Hyunnie."
Zhou Mi masih terkesima mendengar suara sopran yang tutur katanya lembut itu. Dan dia lupa untuk melepaskan jabatan tangan yang sudah terjalin lebih lama dari jabatan tangan normal. Dia baru melepas tangan Kyuhyun ketika didengarnya suara deheman Donghei.
"Senang bisa berkenalan denganmu Hyunnie… dan tolong jangan memanggilku Dokter Zhou, Hyunnie bisa memanggilku dengan Zhou Mi atau Mimi." Zhou Mi berusaha menutupi kegugupannya dengan menampilkan sebuah senyum yang sangat menyilaukan mata.
Kyuhyun yang melihat sunshine smile itu langsung menundukkan pandangannya. Pipinya terlihat merona yang malah menambah kecantikannya. Zhou Mi menelan ludah berkali-kali melihat malaikat cantik yang tengah merona di hadapannya.
Merasa suasana menjadi sangat canggung, Donghei membuka suara untuk membantu suasana tak enak itu. "Hyunnie ke sini bersama siapa?"
"Sendirian oppa. Wookie-ah sedang ada urusan jadi tak bisa menemaniku datang kemari."
"Lalu setelah ini mau kemana?"
"Sepertinya setelah ini aku mau mampir dulu untuk membeli beberapa keperluan. Ada apa oppa? Ada yang bisa kulakukan untukmu?"
"Aniya… aku hanya ingin tanya. Mainlah ke apartemen. Hyukkie sering menanyakanmu."
"Benarkah oppa? Sepertinya baru dua hari yang lalu kami bertemu. Nanti kalau urusanku sudah beres aku usahakan datang ke sana."
"Ah… Gomawo Hyunnie. Maaf merepotkan."
"Ha… Ha… tidak merepotkan kok oppa. Aku juga ingin jalan-jalan sebenarnya."
Kyuhyun melihat jam yang melingkari tangannya. "Oppa maaf. Aku harus segera pergi. Senang bisa berbincang-bincang dengan oppa." Kyuhyun membungkukkan badannya ke arah Donghei. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah Zhou Mi dan kembali membungkukkan badannya "Senang berkenalan denganmu Mimi-ge!" ujarnya manis.
Zhou Mi dan Donghei serentak ikut membungkukkan badannya. Donghei sekilas mendengar suara Zhou Mi yang mengatakan "aku juga senang". Mereka berdua terus memandangi sosok Kyuhyun yang semakin menghilang di kejauhan.
Zhou Mi menghembuskan nafasnya lega. Terlalu dekat dengan Kyuhyun seperti tadi membuat dia kesulitan bicara dan membuat kerja jantungnya menjadi lebih berat daripada biasanya. Tak disangkanya sekalinya dia jatuh cinta, dia akan jatuh cinta pada seseorang yang sepertinya terlalu jauh untuknya. Mengapa dia tak mencintai seseorang yang lebih terjangkau untuknya? Takdir memang tak pernah berbaik hati padaku pikirnya.
Melihat Zhou Mi yang masih memandangi kepergian Kyuhyun dengan pandangan menerawang membuat Donghei sedikit menyesalkan keputusannya untuk mengenalkan mereka berdua. Dia sudah bisa mengira-ngira apa yang bergulat di otak sahabatnya itu. Perbedaan derajat!
"Mimi, jeongmal mianhe!"
Zhou Mi memandang penuh tanya ke arah Donghei. Untuk apa temannya itu meminta maaf. "Wae?" tanyanya.
"Karena mengenalkanmu pada Kyuhyun. Aku merasa itu seperti kesalahan besar."
"Ani… Ani… tak perlu meminta maaf. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Sudah mau mengenalkanku padanya. Kalau tidak sekarang aku pasti masih memandanginya dari dalam ruanganku." Zhou Mi merasa tak seharusnya membagi beban pikirannya dengan Donghei. Dia memang menyukai Kyuhyun. Tapi dia tak ingin terlalu memikirkannya sekarang. Setelah ini mungkin mereka tak akan bertemu lagi. Jadi tak usah memikirkan hal yang terlalu jauh seperti perbedaan status. Karena kemungkinannya untuk bisa mendapatkan hati Kyuhyun seperti limit mendekati nol.
"Ayo masuk. Jam praktek siang sudah akan mulai!"
.
.
di dalam sebuah taksi
Kyuhyun masih saja tersenyum-senyum sendiri. Biar saja sopir itu mengatakan dia agak gila, yang penting dia sekarang sedang sangat senang. Mau tahu kenapa dia bisa sangat senang? Dia baru saja berkenalan dengan namja yang diam-diam telah menarik perhatiannya sejak dia melihatnya untuk pertama kalinya di rumah sakit keluarganya hampir dua minggu lalu.
Dia sendiri tak tahu siapa orang itu. Dia hanya tahu namja itu seorang dokter di rumah sakit itu mengingat jas yang dipakainya. Selebihnya dia tak tahu sama sekali tentangnya. Dia hanya melihatnya sekilas ketika namja itu tengah berbicara dengan seseorang yang sepertinya keluarga pasien. Dalam sedetik itu dia terpesona dengan wajah tampan namja itu. Wajah tampan yang selalu dihiasi senyum yang entah kenapa menurut pandangannya menyimpan banyak kesedihan. Sudah beberapa kali dia melihatnya. Tapi dia tak punya keberanian untuk menyapanya. Lagipula saat melihatnya namja itu selalu terlihat sedang sibuk sehingga dia tak tega untuk mengganggunya.
Senyum Kyuhyun bertambah lebar mengingat perkenalannya tadi. Tak disangkanya dia bisa berkenalan dengan namja itu hari ini. Padahal dia sudah pasrah tak bisa bertemu dengan namja itu karena dia sudah di rumah sakit selama 2 jam dan dia tak melihat bayangannya sekejap pun. Dia harus berterimakasih pada Donghei Oppa yang telah mengenalkan mereka.
"Zhou Mi, Mimi." Gumamnya berkali-kali. Entah kenapa dia merasa sangat senang menyebut nama itu. Pikirannya terus memikirkan Zhou Mi hingga dia tak sadar kalau taksi yang dinaikinya telah sampai di depan rumahnya. Setelah membayar secukupnya, dia masuk ke halaman rumahnya yang terbilang luas itu dengan sekali-kali melompat dan bersenandung lirih. Siapapun yang melihatnya pasti akan tahu kalau suasana hatinya sedang sangat bagus sekarang.
Kyuhyun menuju ke dapur setelah meletakkan tasnya di sofa. Dilihatnya sesosok yeoja mungil yang tengah membaca buku resep makanan di meja makan. Dihampirinya yeoja itu dan memeluknya dari belakang.
"Wookie-ah! Sudah pulang?"
"Ne… Bagaimana? Kamu bertemu dengannya lagi?"
"YA… Dan tahu tidak? Aku tadi berkenalan dengannya!" Kyuhyun tersenyum gembira di hadapan Wookie. Dia memang menceritakan semuanya pada Wookie hingga Wookie pun tahu kalau Kyuhyun sedang tertarik dengan seseorang.
"Benarkah? Bagaimana kalian bisa berkenalan?" Wookie menutup buku resep masakannya dan memberikan perhatian penuh pada Kyuhyun yang telah duduk di sampingnya.
"Ne… Tadi Donghei oppa yang mengenalkan kami. Awalnya aku tak yakin itu dia saat mereka masih jauh, tapi siapa yang akan melupakan senyumnya?"
"Bagaimana orangnya?"
"Dia kelihatan sangat ramah. Walaupun tadi dia tak banyak bicara. Senyumnya sangat hangat. Tapi…" Kyuhyun menggantung ucapannya. Wookie yang mulai tertarik dengan orang yang dibicarakan Kyuhyun langsung memotong ucapan saudaranya itu.
"Tapi apa?"
"Aku merasa ada yang tersembunyi di balik tatapan matanya."
"Hah?" Wookie tak paham dengan apa yang dimaksud oleh Kyuhyun.
"Ah… Sudahlah. Mungkin itu hanya perasaanku." Kyuhyun meninggalkan Wookie dan membuka lemari es untuk mengambil minum. "Dimana Umma?" tanyanya kemudian.
"Sudah berangkat ke Asosiasi. Kamu diminta segera menyusul." Wookie kembali memusatkan perhatiannya pada buku resep makanannya.
Kyuhyun segera menyambar tas dan kunci mobil di atas meja, setelah sebelumnya dia memeluk ringan bahu Wookie. "Aku pergi dulu!"
"Hati-hati!" teriak Wookie di belakangnya.
.
.
Tebece
.
.
Gimana jalan ceritanya? Terlalu cepat atau terlalu lambat? Layakkah untuk dilanjutkan?
Ayo berikan pendapat kalian. semua masukan dan kritikan saya terima dengan senang hati.
