Another Drabble yang *bisk-bisik* pengalamanku di kehidupan sehari-hari.
Disclaimer: Another bukan punyaku hehe XD *kabooor*
Aku meratapi hujan yang terus turun hari itu. Aku benar-benar tidak habis pikir kenapa hujan itu bisa datang di saat yang paling tidak menyenangkan. Tapi, tidak apa-apa. Aku menerimanya, karena selain menyegarkan mukaku, aku mungkin mendapat air gratis untuk membuat bagian tubuh lain untuk terbangun.
Seorang perempuan yang belum terbangun dari mimpinya, itulah aku. Hah, aku payah sekali.
Aku menghela napas berat. Kenapa seperti slow motion saja? Aku terus melangkahkan kakiku, berusaha agar kedua kaki jenjang ini berjalan lebih cepat dari biasanya.
Mataku jenuh melihat gerbang sekolah yang berwarna abu-abu. Ingin rasanya ku patahkan gerbang itu menjadi serpihan-serpihan besi tidak bermakna. Entah kenapa, kaki ini tetap saja melangkah. Aku membuka pintu dan menaruh tas ke dalam rak. Pandanganku terpaku pada orang yang berambut cokelat. Sakakibara… Kouichi-kun.
Kedua mata hitam kecokelatanku melebar, menciptakan fantasi-fantasi tidak terbayangkan. Mataku menatap tajam matanya. Sungguh indah kedua mata itu. Rambutnya apalagi, yang berwarna cokelat Wheat. Aku benar-benar menyukai badannya yang tegap dan tinggi, dan namanya pula.
Senyuman mulai terukir di bibirku tanpa sepengetahuan pemiliknya, yaitu aku sendiri. Karena… karena aku menyukai senyumnya yang sekarang. Senyum tanpa beban itu… kadang bisa menjatuhkanku, kadang bisa membuat aku bahagia.
Aku sangat menyayanginya.
Tes.
Gemuruh hujan di luar menyembunyikan isakan tangisku, sekaligus air mataku yang jatuh. Air mata bening, murni dari mataku. Aku tersenyum pahit. Ya, untuk apa aku mengharapkan yang muluk-muluk? Aku ini orang yang selalu sendiri, dan lebih baik tidak mencampuri urusan orang lain.
Lebih baik…
Aku— Sendiri.
"Kejam... padahal walau berbohong, kau bisa mengatakan kau mengingatnya."
OOC much? Hehe XD~~ *ketawa nggak jelas*
Oh ya, review ya :)~
