Summary : Bagaiman jika seorang Obito Uchiha yang diketahui telah meninggal sebenarnya masih hidup?/ketika dia kembali, semua tidaklah sesuai apa yang dia pikirkan sebelumnya/ bad summary/ Obito x rin/ Kakashi x rin. Tidak ada perang shinobi antara konoha dengan Mandara dan obito

Tragedy in my life

Naruto selalu milik Masashi Kishimoto sensei~

Rated : T semi M untuk Bahasa yang kasar

Obito x Rin / Kakashi x Rin

Genre : Romance and Hurt/Comfort

Warning : OOC, Typo dan EYD

Please RnR masih pemula. Don't like don't read.


Chapter 1

Flashback

Obito Uchiha masih ingat bagaimana rasa sakit dan tidak berdaya ketika setengah dari dirinya telah dihempas oleh batu-batuan dan hancur menjadi darah yang sudah menyatu dengan tumpukan batu yang menimpahnya.

"Harusnya aku mendengarkanmu untuk menyelamatkan rin, aku memang ketua yang tidak bisa diandalkan. Sial, Sial" ucap kakashi dengan sekuat tenaga mendorong batu yang menimpah obito

"Sudahlah, lagipula aku lupa memberikan hadiah untukmu karena telah menjadi jounin. Kalau begitu, aku akan memberikan hadiah yang berguna. Mata sharinganku"

Obito kembali mengeluarkan muntah darah yang membuat rin semakin menangis melihatnya

"Rin cepatlah, bantu memindahakan mata ini"ujar obito.

Setelah pemindahan mata selesai, batu reruntuhan semakin menjadi-jadi dan semakin memperburuk keadaan gua tersebut

"Kakashi, bawalah rin pergi dan berjanjilah untuk menjaganya" ujar obito.

"Aku akan menjaganya dengan nyawaku" ucap kakashi.

Lalu kakashi mengajak rin untuk meninggalkan obito sendiri

"Obito, aku tidak akan meninggalkanmu" ucap rin yang semakin menangis dan terus mengeratkan genggaman tangannya pada obito.

Obito menepis tangan rin dan runtuhan batu menimpah tubuh obito

"Lucu sekali, bahkan aku belum sempat menyatakan perasaanku kepadanya dan aku sudah berakhir. Semuanya berakhir" ketika itu semua menjadi gelap

End Flashback

Obito masih mengingat betul rasa sakit, ah bahkan bukan sakit lagi tetapi sudah tidak bisa merasakan apapun. Mati, itulah kata yang cocok untuk tubuhnya. Entah mengapa dirinya sekarang disini, bersama Mandara Uchiha. Obito sering menatap kedalam dirinya melalui air yang mengalir didekat markas Mandara Uchiha, betapa rusak dirinya, setengah tubuhnya sudah hancur dan telah digantikan oleh sel hokage pertama dan wajahnya sudah benar-benar tidak seperti dulu. Ingatan sialan itu selalu merasuki dirinya dan menghantui dirinya. Bahkan obito sangat sadar seratus persen, bahwa dia bukanlah obito yang dulu.

"cih, ingatan sialan itu lagi"

"jika kau mengingat ingatan itu terus, kau tidak akan benar-benar hidup. Aku sudah mengatakan seribukali padamu" ucap Mandara yang mendengar obito selalu mengumpat dengan kesal.

"cih, kau juga sama saja. Walaupun kau memaksaku melupakannya, aku akan semakin mengingatnya"

"sadarlah obito, kau bukan bocah yang sekarat, batuk darah dan berteriak seperti gadis yang meminta pertolongan karena tubuhmu hancur demi siapa? Temanmu? Atau memang teman brengsekmu? Yang selalu mementingkan peraturan itu" ujar Mandara.

"kau tau Mandara, aku memang baru menyadarinya dia memang brengsek. Apa yang Rin lihat dari laki-laki seperti dirinya"

" kau tidak sadar, dia lebih tampan dan berbakat darimu. Jangan terlalu berharap lebih jika kau dapat melebih laki-laki itu" ucap mandara.

"hei, sekarang aku sudah tampan dan memiliki bakat, kau tidak lihat" Obito langsung menunjukan Mangekyo Sharingannya.

"kau baru menguasainya, jangan banyak bergaya. Sudah, aku ingin membicarakan urusanku dengan temanku. Sampai jumpa"

Puff~

"Mandara memang seenaknya saja meninggalkan markas lalu menyuruhku menjaganya, dasar pak tua" ujar obito kesal lalu pergi masuk kedalam markas.

Kenangan itu terus menghantui obito layaknya hantu yang benar-benar membuatnya ingin mengakhiri hidupnya, tapi dia tersadar ketika membayangkan senyum rin yang dulu mengajaknya pergi

Flashback

"Obito, jika kau merasa tidak ada yang membutuhkanmu di dunia ini, itu bohong karena aku, kakashi dan minato-sensei pasti membutuhkanmu. Kau sudah berusaha dengan keras" ucap rin sambal mengobati tangan obito yang terluka.

"ittai-"ucap obito

"sedikit lagi selesai, yap! Sudah. Ayo kita pergi menemui kakashi dan minato-sensei" rin menarik tangan obito dan obito hanya mengikutinya

"lakukan yang terbaik obito, aku mendukungmu. Jadilah hokage yang hebat dan aku akan senang melihat kau menyelamatkan dunia. Janji ya" ujar rin

End Flashback

"janji? Apakah kau masih mengingatnya, rin?" ujar obito pelan sambil menatap tangan yang sewaktu dulu ditarik oleh rin.

"hei bodoh, kau bicara dengan siapa?" ujar mandara yang tiba-tiba muncul

"kau selalu muncul disaat yang tidak tepat, dasar pak tua" ujar obito kesal

"sebelum kau semakin marah, aku punya berita bagus untukmu" ujar mandara

"aku harap ini sangat bagus"

"kita akan mengunjungi konoha, karena aku punya satu hal penting yang harus aku selesaikan, bagaimana?"ujar mandara

Muka obito sedikit menunjukan wajah berseri-seri tapi kemudia dia kembali menunjukan raut yang tidak enak dilihat.

"berita buruknya, aku kan sudah mati disana? Bagaimana caranya dasar pak tua" ujar obito kesal

"hei tenang, aku sudah menyiapkan sebuah rencana. Kau bisa menutupi wajahmu dengan topeng ini" ujar mandara

"tidak, aku akan kembali ke konoha hanya dengan wajah ini, tidak lebih"ujar obito

"terserah kau saja, aku akan berkemas sebaiknya kau ikut berkemas"ucap mandara lalu menghilang.

Semua ini harus dipersiapkan dengan sepenuh hati oleh obito, tapi apakah kedua temannya terutama rin masih mengenali dirinya, kejadian itu sudah 10 tahun berlalu. Bagaimana mereka melihat aku yang sekarang? Rasa bimbang dan curiga mulai muncul dibenak obito. Dari dulu memang dirinya sangat sulit untuk memutuskan suatu hal

"cih, aku benci perasaan ini" ujarnya lalu melihat kearah jendela dan menatap langit yang sebenrnya tertutup pohon besar karena markas mereka di tengah hutan.

"aku harap tidak ada yang berubah dari konoha, baik suasana maupun rin, ya aku harap begitu"


YOSH! Minna-san Gomen-gomen. Udah lama banget ga buat fanfict haha…entah kenapa semakin hari tugas saya semakin banyak dan saya berharap, cerita ini bisa selesai haha. bersambung ke capt 2~

Don't forget RnR. -Rose Namikaze-