Ohagi!

"Rokuro!"

kudengar suara seorang perempuan melengking tepat disamping telingaku.

"Tidak perlu berteriak kan bisa!" jawabku sewot.

"Kalau tidak berteriak, kau tidak akan mendengarnya." jawabnya dengan suara yang lebih lembut.

"Ya, ya terserahmu." aku menjawabnya dengan malas. Akan repot kalau aku berdebat dengannya. Yang anehnya lagi, perempuan itu malah tersenyum ketika mendengar jawabannku.

Sial! Senyumnya sangat manis! Batinku.

"Kenapa kau meninggalkanku, Rokuro, kau pergi ke pulau sendirian, sedangkan aku, disini terdiam dan kesepian!" Tapi senyuman manis tersebut digantikan dengan senyuman mematikan yang membuat hatiku sakit.

"Tunggu Benio! Aku tidak bermaksud begitu!"

"Hahaha! Sebagai gantinya, aku akan mengambil kakimu!"

" TIDAAAK!"

Aku terbangun! Nafasku tersengal-sengal.

Huft.. untung cuma mimpi. Kulihat disamping tempat tidurku, kinako sedang tertidur dengan lelap.

"Benar juga, aku sekarang sedang berada di pulau, dirumah klan Adashino yang dulu. (tetapi sekarang sudah berubah menjadi kediamanku)"

Maafkan aku Benio. Maaf. Tunggulah. Sebentar lagi aku akan pulang.

"Eh. Kau sudah bangun, Rokuro?" suara cempreng menjijikan terdengar dari telingaku sebelah kanan.

"Pagi, Kinako, alias kucing cerewet."

"Apa katamuuuuuu! Aku ini adalah Kinako, shikigami pro milik Benio-sama kau tahu! jangan meremehkanku!"

"Ya, ya aku tahu!"

Aku bangun dengan malas. Dua hari yang lalu, aku baru saja mengalahkan Yuto, kakak Benio. Dan sekarang aku sedang menunggi konfirmasi dari hentai pantsu otoko, (baca : Arima-sama) untuk kembali ke Narukami.

"Hei kau Rokuro, cepatlah mandi dan segeralah pergi ke kediaman Arima-sama." celoteh Kinako.

"Iya, iya, aku tahu!"

Aku melangkahkan kakiku dengan malas. Ingin segera aku pulang menuju rumah kami, maksudku, rumah pemberian Arima untuk kami, bertemu kembali dengan Benio.

Akhirnya aku sampai di tempat hentai pantsu otoko, tampaknya dia ingin membicarakan sesuatu. Sebelumnya, aku harus mempersiapkan diri untuk mendengar suara menjijikannya.

"Hai.. Enmadou Rokuro-kun. Bagaimana tidurmuuuu..."

"Hentikan pemakaian nada menjijikan mu itu, Arima-sama"

"Kamu jahat banget, deh. Selain itu Rokuro-kun, Aku memanggilmu kesini bukan untuk sekedar hai saja." wajah Arima-sama berubah 180 derajat. Wajahnya serius menunjukkan urat marah dipelipisnya.

"Kau tahu, walaupun Ijika Yuto telah kau kalahkan, Kuranashi si Basara, memanfaatkan kesempatan kematian Yuto dengan membuat rencana. Kemarin malam aku melakukan ramalan. Dan dia kembali berencana untuk membuka titik naga."

"Titik Naga kau bilang?!" Tanyaku kepada si rambut biru alias Arima-sama.

"Ya, aku tahu ini berat tapi, bantulah para Juuni Tensho untuk menutup titik naga. Saat ini aku telah membagi Juuni Tensho dalam dua orang. Sekarang, yang masih sendirian, adalah Unomiya Tenma, dan Ikaruga Shimon-kun. Karena Tenma-san dapat melakukannya sendirian, aku minta kau pergi dengan Shimon-kun. Jagalah dia ketika dia sedang menutup titik naga. Apa kau bisa?"

Aku menelan ludah, " Baiklah! Aku mengerti Arima-sama." ...

Yeeeyyy! Part 1 udah selesai. ini adalah fanfictionku yang pertama. Malu banget soalnya agak gajeee. Awalnya pengen Rokubeni, tapi karena darah pertarunganku tidak dapat dihentikan (lah elah alay amat) jadinya malah menjerumus ke action. Berikan komennya dan tanggapan kalian setelah membaca ini yaa... part selanjutnya akan kulanjutkan.