Author

xjungyoox

Main Cast

Jung Daehyun Yoo Youngjae

a.k.a DaeJae

Other Cast

Ms.Yoo ,Kim Himchan,

yang lain nanti muncul

...

NOTE: Maafkan jika banyak typo segala macem ini pemula. maklumlah ff pertama publish.. hehe semoga diterima. Asli ini dari pikiran sendiri yang muncul secara tbtb '-'

07:20 AM

kediaman keluarga Yoo

Suara dengkuran halus terdengar disebuah kamar tidur yang tidak terlalu besar. Yoo Youngjae masih betah dengan mimpinya membiarkan alarm yang terus berbunyi nyaring terjatuh karena getarannya. Tiba-tiba suara gebrakan pintu membangunkan-nya namun dia tetap tidak memperdulikan itu. Masih tetap pada posisinya.

"yak,.. bocah, bangun. ini sudah jam berapa?"

tangan seorang wanita menarik selimut yang dikenakan Youngjae.

"eeungg.. sebentar lagi bu, 5menit lagi.."

"Kau ingin kesiangan?, cepatlah,.. jangan membuat ibu kesal Youngjae"

"ck.. baiklah.. baiklah. aku bangun. Puas" Youngjae bangun dari tidurnya dengan mata yang masih tertutup.

Ms.Yoo. Ibu Youngjae tersenyum senang akhirnya anak satu-satunya ini menurut juga.

"Cepat mandi dan temui ibu lagi dibawah. Ibu sudah menyiapakan sarapan kesukaanmu"

Youngjae hanya membalas dengan ber"hmm" ria. Ibu Youngjae bangkit dari duduknya meninggalkan kamar anaknya. Setelah pintu kamarnya dirasa sudah tertutup Youngjae kembali menjatuhkan tubuhnya.

"Yoo Youngjae, ibu tau kau tidur lagi. cepat bergegas atau ibu akan siram kau dengan air" suara teriakan Ms.Yoo terdengar diluar kamar membuat Youngjae bangkit dan meloncat menuju kamar mandi.

"iya,. eomma aku bangun"

...

Suasana ruang makan terlihat sepi, hanya ada ibu dan satu orang anak di tempat sana. Youngjae hanya mengoles-ngoles selai pada rotinya dengan malas, sesekali meminum susunya dengan paksa.

"Bagaimana kuliahmu? Ingat kau harus rajin belajar, dan segera dapatkan gelar sarjana mu itu, ibu tidak ingin mendengar kau gagal. Arraseo? " ibu Youngjae memulai ceramah paginya pada anak kesayanganya.

"Nde,. Eomma,. aku berangkat dulu sampai jumpa" Youngjae pergi meninggalkan ibunya yang masih menatap kepergiannya.

"tidak sopan, dasar anak itu" Ms.Yoo hanya mendengus kesal melihat sikap anaknya. Dan memakan rotinya kembali.

...

"Hay, mate.. wajahmu semakin murung saja ada apa?" Himchan merangkul Youngjae ketika Youngjae baru saja datang.

"Kau tau sendirilah,. dia setiap hari mengekangku terus"

"Sabarlah,.. mungkin Ibumu melakukan itu semua demi kebaikanmu juga" Himchan mencoba berfikir positif.

"heuh,. tidak hyung, ini semua justru membuatku tersiksa" Youngjae melepaskan rangkulan Himchan mencoba untuk pergi keluar kelasnya.

"Mau kemana? sebentar lagi Mr.Song datang"

"Mencari angin, nanti aku kembali" Jawab Youngjae dan langsung pergi meninggalkan Himchan.

"ck..Kebiasaanya mulai lagi" Himchan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya itu yang baru ia kenal 5 bulan ini.

...

Flashback*

Youngjae menangis tak tertahan melihat orang yang paling ia sayang terbaring kaku diatas kasur rumah sakit dengan beberapa selang yang menempel ditubuh gagahnya.

"Appaaa...!!! kau berjanji tidak akan meninggalkan ibu dan aku, tapi... hiks,.. hiks,. kau te.. ga" Youngjae mencoba membuat ucapannya terlihat tenang.

"Sudahlah,. Youngjae-yaa, biarkan appamu tenang disana" Ms.Yoo mencoba menenangkan anaknya.

"Maafkan kami,. Kami telah berusaha semampu kami untuk kesembuhan pasien, tapi Kanker Ginjalnya sudah memasuki stadium akhir, kami atas nama rumah sakit ini ikut berduka cita atas meninggalnya Mr.Yoo JaeKook" Seorang Dokter memberikan penjelasan pada dua orang yang kini masih merengkuh mayat pasienya.

"Terima kasih Dokter Taek,. atas bantuannya selama ini" Ms.Yoo membungkuk

"Sama-sama kami permisi dulu" Dokter Taek pergi meninggalkan ruangan tersebut.

...

Youngjae membuka pintu kayu yang berukuran besar didepannya. Ia menatap lirih disetiap sudut ruangan tersebut.

"Sepi sekali, biasanya TV di ruang tamu selalu menyala, tapi sekarang tidak lagi" Youngjae bergumam lirih. Bagaimana bisa secepat ini ayahnya pergi meninggalkan Ia dan Ibunya, Mr.Yoo adalah orang terdekat Youngjae, Mereka akan terlihat akur ketika mereka menyaksikan pertandingan sepak bola ditengah malam, bahkan suara teriakan keduanya selalu membangunkan tidur nyenyaknya Ms.Yoo. Ketika ayahnya sedang mengerjakan tugas kantornya Youngjae dengan tega akan menggangunya dan beralasan bahwa tim sepak bola kesayangan ayahnya akan segera dimulai dan mau tidak mau Mr.Yoo pun meninggalkan pekerjaanya. Semua kenangan bersama ayahnya tidak akan pernah ia lupakan. Ia benar-benar menyayangi ayahnya.

"APA? Ibu, ini tidak lucu.. jangan beralasan bahwa itu wasiat dari ayah. Aku tidak mau"

"Dengar Youngjae-yaa kau harus mau ini demi ayahmu."

"Tapi kenapa harus pindah jurusan juga? dulu kita sepakat bahwa kalian tidak akan ikut campur urusan pendidikanku, tapi kenapa sekarang-..." Ucapan Youngjae terpotong.

"Ini demi kebaikan perusahaan ayahmu, untuk kita juga. Memang siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan ayahmu jika bukan kau, ibu mohon pahami itu"

"Tapi aku sudah melangkah sejauh ini bu,. dan harus merelakan Sainsku begitu saja hanya untuk kuliah lagi diurusan bisnis? tidak bu"

"Ini wasiat. Amanat dari ayahmu kau tega melanggarnya? dan membiarkan ayahmu tidak tenang disana?"

"Aku tau...tapi-... "

"Tidak ada bantahan lagi, Surat kepindahanmu sudah ibu urus kemarin. Dan besok kau ambil surat itu.Serahkan pada Mr.Kim secepatnya dan minggu depan kau sudah resmi pindah"

"Bu...ku mohonn... "

"dan ibu akan mencarikan guru yang terbaik untukmu. Untuk membantumu belajar bisnis dengan cepat" Ms.Yoo meninggalkan anaknya diruang tamu dengan raut wajah yang sulit ditebak.

Flashback off*

...

Youngjae menghela napasnya mengingat kejadian 5 bulan lalu. Jika ia tidak menyayangi ayahnya mana mau ia pindah jurusan dibisnis. Bisnis adalah hal yang paling Youngjae benci ia tidak mau harus berurusan dengan berbagai banyak orang. Itu sangat membosankan. Sejak kecil Sains lah pilihan dia bukan bisnis.

"kenapa ayah lakukan ini padaku? dulu ayah pernah bilang aku bebas memilih jurusan yang aku sukai, bahkan ayah tidak mau ikut campur dengan pendidikanku. Tapi kenapa jadi seperti ini?" Cairan bening yang ia tahan akhirnya lolos dari matanya.

Ceklekk

"Ahh.. kau disini rupanya, aku mencarimu dari tadi" Himchan teman dekat Youngjae mengagetkan acara lamunannya.

"Eoh,. kau hyung, ku kira siapa" Youngjae mengusap air mata yang mengalir dipipinya.

"Eh.. Kau kenapa?,. aku tidak tau jika kau secengeng ini" ada nada candaan dikalimat Himchan namun itu tidak berhasil membuat Youngjae tertawa.

"Tidak apa-apa, sepertinya debu di rooftop ini membuat mataku pedih" Youngjae beralasan.

"Mungkin aku baru mengenalmu, tapi ketahuilah aku mengerti setiap keluh kesahmu, jadi ceritalah mungkin aku bisa membantumu atau setidaknya memberimu saran yang baik"

"Terima kasih sebelumnya hyung,. aku akan cerita lebih lanjut lagi padamu lain kali"

"Aku siap mendengarmu kapan pun" Himchan merangkul sahabatnya. bermaksud menenangkannya.

...

Youngjae baru saja pulang dari kuliahnya, Ia melihat ke sekeliling rumahnya, Sepi. Sepertinya Ibunya belum pulang dari kantornya. Youngjae tidak peduli ia langsung pergi ke kekamarnya berbersih seadanya dan merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya. Baru saja Youngjae memejamkan matanya, terdengar suara seseorang memanggilnya dilantai dasar ia tau itu Ibunya. Youngjae melirik jam dinding dikamarnya 04:15 PM oh ayolah baru saja 5 menit yang lalu dia memejamkan matanya. Ibunya sudah datang dan memanggilnya. Tidak bisakah membiarkan dia tenang sedikitpun.

"Ia Bu.. aku turun" Youngjae pun bergegas meninggalkan kamarnya sebelum ibunya marah lagi.

"Lihatlah siapa yang ibu bawa. Seperti yang sudah ibu janjikan sebelumnya. Guru pengajarmu sudah ada disini"

Youngjae hanya berdecih mendengar ocehan ibunya lagi, dia benar-benar tidak peduli. Melirik pun tidak.

"Kemarilah anak manis, perkenalkan dia Jung Daehyun salah satu mahasiswa terpintar di Universitas Business Seoul"

"Hah, Bu.. Kau bilang, kau akan memberikan ku guru terbaik. Kenapa harus mahasiswa juga? Tau begitu di Universitasku juga banyak. bahkan yang lebih pintar dari dia"

"Jaga ucapanmu, kau belum tau betul tentangnya. Ibu memilihnya karena ibu pikir jika gurunya seusiamu juga ibu rasa kau akan lebih cepat tanggap dalam setiap pembelajaranya nanti, apalagi ini tentang bisnis sayang, jadi belajrlah dengan baik sebelum ibu berubah pikiran mengganti lagi gurunya"

Youngjae hanya memutar bola matanya jengah melihat sikap ibunya. Ia heran kenapa ibunya begitu mengekangnya seperti itu setelah kepergian ayahnya.

"Baiklah, kalian kenalan dulu biar ibu ambilkan minum untuk kalian berdua" Ms.Yoo pergi meninggal mereka berdua diruang tamu.

"Hallo, Aku Daehyun. Jung Daehyun, senang berkenalan denganmu. Yoo Youngjae"Daehyun menyematkan senyum manisnya.

"Hah..?"

"Emm.. itu, ibumu yang memberitahu namamu" Daehyun dengan gugup menerka kekagetan Youngjae.

"Ck,. Untuk apa dia menyuruhku berkenalan. Dia saja sudah tau namaku. Dasar aneh" Youngjae hanya memalingkan mukanya. Malas untuk hanya sekedar meliriknya.

"Jangan begitu, seperti itu juga dia tetap ibumu" Daehyun menasehati.

Youngjae hanya diam tidak menjawab malas untuk berargumen tentang ibunya.

"Obrolannya seru sekali kayaknya. Maaf ya, ini minumanya"

"Ahh.. Terimakasih Eommonim,. Seharusnya kau tidak perlu repot-repot" Daehyun mencoba berbicara sopan.

"Ah,.tidak apa-apa lanjutkan saja. Aku ada sedikit urusan, ibu pergi dulu ya Youngjae"

"hmmm..."

"ck,. Dasar anak ini. Maafkan dia ya Daehyun-iie, Dia memang kadang seperti itu"

*apa-apan itu, sebutan yang menjijikan* Youngjae bergumam dalam hati mendengar cara ibunya memanggil Daehyun.

"Tidak apa-apa eomonim.. " Daehyun kembali menyematkan senyum manisnya.

"Baiklah, ibu pergi dulu. Tolong ajari dia dengan baik"

Daehyun hanya mengangguk, dan Ms.Yoo pun pergi meninggalkan rumahnya.

"Jadi? Kapan kita mulai belajar?" Daehyun mencoba mencairkan suasana.

"Terserah"

"Baiklah, bawa bukumu sekarang. Kita belajar hari ini"

"Mwo?? Yak,. apa-apaan itu. Kita saja baru bertemu dan langsung belajar? Tidak" Youngjae melayangkan protesnya.

"Tadi kau bilang terserah. Bukankah lebih cepat lebih baik"

"Aishh.. kau menyebalkan sekali. Sabtu, Minggu. Aku beri kau jadwal mengajarmu Sabtu dan Minggu. Deal"

"Oke... kapanpun aku bisa" Jawab Daehyun

"Baiklah,. sekarang kau pergilah." Ada nada usiran dari kalimat Youngjae. Dan lagi-lagi Daehyun hanya memberikan senyuman terbaiknya.

"Hmm.. baik. aku pergi, sampai bertemu Sabtu ini" Daehyun menyodorkan tangannya bermaksud memberikan salam perpisahan.

"hmmm.. " Youngjae hanya menepisnya. Daehyun pun pergi dari kediaman rumah Yoo. Dengan raut wajah yang ya... mungkin kita bisa menebaknya. dengan senang.

"Sampai bertemu lagi Yoo Youngjae.. "

.

.

.

TBC/END/DELETE?

Hallo... author Daejae nambah lagi(?) saya baru disini jadi maafkan atas kerancudan(?) kalimat yang saya buat. *berharap kalian ngerti jalan ceritanya* Mohon bimbinganya,. di tunggu Review-nya... Terima kasihh,. Salam kenal semua... :))

#DAEJAE

#BAP