Untuk Hinata.

Aku sudah lama mengenalmu. Kau punya sifat lemah lembut. Cara bicaramu sopan. Kau juga selalu tersenyum pada semua orang. Dan satu hal yang benar-benar aku ketahui darimu. Kau itu adalah gadis yang baik. Karena itu, aku menulis surat ini, untuk dirimu, dengan sepenuh hati. Sebenarnya aku-

"Arghh!!!"

Terdengar gerakan kesal dari kamar seorang pemuda. Naruto Uzumaki namanya.

"Aish! Kenapa membuat surat cinta itu sulit sekali ttebayou?!"

Dan yah, kalian tau. Ia kesal sendiri karena sedari tadi surat cinta yang ditulisnya tak rampung-rampung.

.

.

Summary: Aku galau. Tak ku sangka, membuat surat cinta itu lebih sulit daripada mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh Orochimaru-sensei.

.

.

Katakan Cinta

.

.

Naruto by Masashi Kishimoto

.

.

Surat Cinta untuk Starla punya Virgoun

.

.

WARN: bahasa (terkadang) non baku, abal, gaje, dll.

*Jika tidak suka dengan fanfic yg saya buat ini, klik tombol 'back' aja ya. Daripada nge-flame. Please. di flame seorang flamer tuh sakitnya lebih warrbyazah daripada digantungin gebetan :v

.

Don't Like Don't Read (!)

.

Aku tidak menyangka bahwa menulis surat cinta itu sangat sulit. Kalian tahu sudah berapa lama aku mencoba membuat surat cinta ini? Sudah hampir 3 jam! Dan ini sudah kelima kalinya aku meremas kertas surat cintaku (yang gagal). Ya ampun. Padahal nilaiku di pelajaran seni tidak jelek. Apalagi dalam hal tulis-menulis. Oh! Apa sebaiknya aku membuat puisi saja? Tapi puisi tentang apa?

Aku mendesah. Ya sudah lah. Rencanaku untuk memberi surat cinta pada Hinata besok harus ditunda. Kepalaku rasanya panas sekali. Ah, mungkin mendengarkan lagu bisa membuatku sedikit tenang.

Aku mengambil handphone yang berada di sebelah tangan kiriku. Kubuka aplikasi musik dan mulai menjelajahi daftar musik yang ada.

Isyana Sarasvati-Tetap Dalam Jiwa

(Play)

Virgoun-Surat Cinta untuk Starla

(Play)

Ya ampun. Gara-gara terlalu sibuk menulis surat cinta untuk Hinata, aku lupa bahwa kemarin aku mendownload lagu baru. Surat Cinta untuk Starla. Beberapa hari lalu, lagu ini menjadi bahan obrolan teman-teman. Bahkan Hinata saja ikut membicarakan lagu ini dengan teman-temannya. Karena itu, aku jadi heran, 'sebagus apa sih lagu ini?'. Coba aku putar ah. Siapa tahu bisa dapat inspirasi.

Suara dari lagu tersebut mulai terdengar . Perlahan, pikiranku melayang. Aku ingat. Pertama kali aku bertemu dengan Hinata, yaitu saat ulang tahunku di bulan Oktober, tahun keduaku di SMP. Waktu itu semua orang lupa bahwa aku sedang berulang tahun. Karena kesal, aku pergi ke taman kota. Sendirian. Yah, benar-benar kekanak-kanakan.

Di taman kota, aku bertemu dengan Hinata. Saat itu, dia sedang mengistirahatkan tubuhnya di bangku panjang yang ada di pinggir jalan. 'apa yang dilakukan oleh gadis yang berada di taman kota? Sendirian lagi' pikirku saat itu. Karena aku penasaran, aku menghampirinya lalu menyapanya.

"Hei,"

Dia menengadahkan kepalanya. Aku terkejut. Matanya sembab. Dan setelah ku amati sekujur tubuhnya selama beberapa saat, aku sadar bahwa lututnya terluka.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku. Dia terdiam. Wajahnya terlihat bingung. "Hei aku tanya. Kau-?"

"Siapa? Kau siapa?"

"Ah. Maaf menyapa dan bertanya padamu secara tiba-tiba. Aku Uzumaki Naruto. By the way, namamu siapa?"

"Hyuuga Hinata. Yoroshiku,"Jawabnya pelan. Sungguh, suaranya benar-benar imut. Aku bahkan sampai terdiam beberapa saat.

Drrrt

Aku tersadar kembali lalu mendecih. Padahal lagu yang kuputar tadi belum sampai setengahnya. Benar-benar mengganggu. Tertulis di layar handphone ku nama Hinata. Oh, ternyata Hinata toh.

Eh, Tunggu! Hinata?!

"Panjang umur kau Hinata! Eh tapi apa yang harus kulakukan? Arrgh! Dasar bodoh! Tentu saja angkat teleponnya! Masa' kamu biarin gitu aja?!"

"M-Moshi-moshi, Hinata. Ada apa malam-malam begini kau menelpon? "

'A-Ano Naruto-kun. B-besok pagi kau disuruh oleh Neji-nii untuk berangkat pagi. Soalnya klub basket mengadakan latihan pagi. Etto, kau ikut ekskul basket bukan?'

"Eh? Aku tidak ikut ekskul basket kok. Aku ikut ekskul sepak bola soalnya," Jawabku. Aneh. Padahal Neji-senpai tahu kalau aku ikut ekskul sepak bola.

'Tapi Neji-nii menyuruhku-ah! Pasti dia mengerjaiku! Dasar! Ah, maaf Naruto-kun, gara-gara Neji-nii aku harus mengganggumu malam-malam begini,'

W-Wow. Aku baru tahu kalau Hinata bisa marah juga. Sisi lain Hinata yang baru kuketahui. Yah walaupun sedang marah, suaranya tetap imut-imut.

Aku slalu bermimpi tentang indah hari tua bersamamu

Tetap cantik rambut panjangmu meskipun nanti tak hitam lagi

Tunggu. Aku mendengar sekilas lagu yang kuputar tadi. Hinata sedang memutar musik?

'Naruto-kun'

Aku tersentak mendengar suara Hinata. "Ah maaf Hinata. Umm, kau... sedang mendengarkan musik ya? Surat Cinta untuk Starla bukan?"

'Eh? Apa kau mendengarnya Naruto-kun? Ah i-iya benar. Ini Surat Cinta untuk Starla'

Tuh, benar kan?

"Wah, sama dong. Aku juga lagi dengerin lagu itu. Lumayan lah lagunya. Enak didengerin, "

'Umm i-iya,'

Hening.

Ya ampun, aku harus bicara apa?! Masa' iya diem-dieman gini aja?! Kami-sama!

'A-Ano Naruto-kun. Ini kan sudah malam. A-Aku mau tidur dulu,'"Ahh iya juga. Kalau begitu, selamat malam Hinata."

'Se-selamat malam,'

Fiuhh. Aku benar-benar gugup! Sampai udara yang ada di sekitarku terasa panas. Hm, Hinata suka lagu Surat Cinta untuk Starla? Coba aku search liriknya.

Wah. Lagu ini benar-benar terkenal ya. Ummm. Jadi begini ya liriknya ya... Tak ku sangka, setelah melihat lirik lagu ini, aku jadi punya ide untuk menembak Hinata. Tunggu aku bersama cintaku ini, Hinata!!! BWAHAHAHAHAHAHA-UHUK!

.

.

.

.

TO BE CONTINUED

A/N:

Ya hallo! Fanfic keduaku nih. NaruHina Lovers mana suaranya? Pertama kali denger lagu Surat Cinta untuk Starla, langsung suka dan kepikiran buat dibikin song fic. yah tapi karena kemampuan tidak mumpuni, nggak jadi :'D

sebenernya bingung mau naro di genre apa. Humor? gak lucu. Sci-fi? Pasti enggak. Roamnce? nggak ada sisi romantis sekalipun. Mystery? apalagi itu :V. yaudah deh taro di genre romance ama humor. maafkan daku :')

fic ini aku Republish berkali-kali loh :v. masih banyak kesalahan juga. Jadi... KriSar-nya ditunggu. Masih belajar nulis soalnya. See next time (!) ;)