Just enjoy and hope you like it
Cherry I Love You
by
AuroraDM
I own nothing, Mashashi Kishimoto has
Summary : Kita tak ubahnya dua orang yang kehilangan arah untuk merasakan kebahagiaan. Kau milikku Cherry,tak akan ada yang bisa mengubahnya, karena kita adalah satu.
Chapter One
SASUKE POV
Musim semi pertama di Konoha yang aku rasakan setelah selama sepuluh tahun ini aku dan keluargaku tinggal di London. Yah aku memang terlahir di kota ini, tapi hal itu tidak membuatku merasa familiar dengan keadaan disini. Aku merasa asing, bahkan saat pertama kali menginjakkan kakiku di tanah kelahiranku ini pun aku masih tidak dapat menerima keputusan ayah mengajak kami pindah kemari. Bagaimana tidak, seketika aku diharuskan meninggalkan semua hal yang ada di London, rumah, kehidupan, teman-teman, sekolah, tempat bermain, kota favoritku, semuanya. Aku memandang keluar jendela kaca mobil dengan pandangan hampa, membuatku tak sadar jika kami telah tiba di sebuah bangunan megah yang ayah dan ibuku sebut rumah kami. Aku turun dari mobil seketika mengikuti Itachi nii yang perlahan memasuki pintu utama bangunan ini, entah aku masih sulit untuk menyebut bangunan ini sebagai rumahku. Aku menghela napas sejenak, ibuku tersenyum menatapku dan mengusap bahuku perlahan seakan mengucapkan 'tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja' dengan usapan lembutnya.
"Ayame tolong kau antar Sasuke ke kamarnya" perintah ayah kepada salah seorang wanita yang berdiri disisi kiri ruang tamu menyambut kedatangan kami.
"Hai, Fugaku-sama" wanita yang dipanggil Ayame tadi langsung menghampiriku dan mengajakku untuk naik ke lantai dua dimana kamar baruku berada.
Aku menatap sekeliling,ukuran bangunan ini tidak jauh berbeda dengan rumahku di London hanya saja disini lebih hangat. Ayame mempersilahkan aku masuk kedalam salah ruangan di sayap kanan bangunan. Kamar baruku sangatlah luas, dengan interior yang sesuai dengan apa yang aku inginkan. Terdapat jendela besar disisi kiri yang tertutupi oleh tirai, aku kemudian menyingkap tirai itu sembari menunggu Ayame merapikan semua barang-barangku. Seketika yang kulihat adalah pohon bewarna pink lembut seperti yang kulihat di foto-foto yang kakek Madara kirim kepada kami bertahun-tahun yang lalu.
"Beruntung sekali Sasuke-sama datang di saat bunga sakura sedang bermekaran dengan indah disini" kata Ayame yang memandangku sekilas seakan menyadari ketakjubanku kini.
"Hn"
Sekitar tiga puluh menit telah berlalu, kebosanan mulai mnyergapku. Aku butuh udara segar
"Sasuke, kau mau kemana?" Tanya ibuku yang melihatku hendang membuka kenop pintu utama, dahinya terlihat berkerut menemukan jawaban
"aku ingin jalan-jalan sebentar, ibu tidak usah khawatir" jawabku kemudiang melenggang pergi keluar dari bangunan ini. Aku berjalan melewati taman rumah kemudian sampai ke gerbang depan. Para penjaga langsung membungkuk hormat saat melihatku dan mempersilahkan aku keluar. Aku menghirup dalam udara sekitar, merasakan hangatnya udara kota yang menjadi tempatku tinggal sekarang ini. Aku terus berjalan menyusuri kompleks bangunan-bangunan besar yang ada. Sebelumnya aku sudah tahu kalau kami akan tinggal di kompleks perumahan paling elit di kota Konoha. Yah keluargaku memang tak akan sanggup hidup di tempat yang biasa-biasa saja, Uchiha selalu mendapatkan yang terbaik.
"Minggiiiiiiir!" sebuah suara nyaring mengaburkan lamunanku, seorang gadis kecil berlari dengan kencangnya ke arahku, kearahku! Mataku membelalak kaget, namun belum sempat menghindar….
Brukkk
Aku mengaduh kesakitan tepat saat ia menerjangku, membuatku jatuh diatas jalanan degan keras dengan seseorang yang menindih tubuhku. Napasnya yang hangat menerka kulitku, aku membuka mata seketika, 'bunga sakura yang indah' ucapku dalam hati secara otomatis saat aku melihat helaian merah muda yang jatuh di sisi wajahku. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatapku. Sepasang emerald indah mengunci pandanganku detik itu juga. Ia meringis kemudian, membuatku terkesiap dan hendak bangkit berdiri.
"Nona, anda tidak apa-apa?" dua orang laki-laki menggunakan setelan jas hitap dan earphone ditelinga kanannya memandang dan membantu gadis tersebut untuk bangkit dengan perasaan khawatir.
"Aku tidak apa-apa, seharusnya kalian tidak mengejarku! Dan membiarkanku bermain-main!" gadis itu mengomel dengan tatapan jengkel kepada kedua laki-laki tersebut.
Aku menatap mereka datar, gadis itu kemudian menatapku dan tersenyum manis, dia berjalan mendekatiku
"Gomenasai…aku tidak sengaja tadi menabrakmu, salahkan kedua orang ini yang membuat kita seperti ini. Apakah kau terluka?" tanyanya menyelidik melihat tubuhku
"Hn tidak apa-apa"
"Syukurlah…apakah kau tinggal disini juga?" aku mendecih dalam hati mendengar pertanyaannya
"Hn"
Dia terkikik mendengar jawabanku, apa ada yang lucu
"Baiklah, aku harus ke suatu tempat sekarang. Semoga kita bertemu lagi…" dia tersenyum lagi memamerkan deretan gigi putihnya dan melambai kepadaku. Kedua laki-laki tadi langsung berjalan mengekorinya. Ia tiba-tiba berhenti dan berbalik menatapku
"Aku sangat ingin bertemu denganmu lagi!" serunya, senyum itu lagi-lagi menghiasi wajahnya, helaian rambut merah mudanya yang tertiup angin tak bisa menyembunyikan senyum cerianya. Aku hanya terdiam menatapnya yang berbalik dan kembali berjalan. Tak terasa ujung bibirku terangkat membuat suatu garis senyuman. Hangat… ya aku kembali merasakan kehangatan musim semi ini. Aku menggelengkan kepala kemudian berdecih perlahan. Perasaan apa ini entah aku tidak tau, mungkin aku harus kembali ke'rumah' untuk beristirahat meredakan lelah. Apa? Baru saja aku mengatakan rumah? Ah entahlah..
