KH A/U
Disclaimer: Tetsuya Nomura, Square Enix
Rate: T untuk sho-ai
Genre: angst/romance? atau hurt/comfort?
Setting tempat: Masa Sekolah
Peringatan: Mengandung sho-ai untuk chapter fiction selanjutnya.
Untuk FIC ini, aku menggunakan POV karakter cerita.
Catatan: Aku mendapat masukan dari Yami~~ dan Nophie~~. Thank you!
Page1-4
Love and Bond
~ Mendengarkan Cerita dan Bertemu ~
Sora's POV
Namaku adalah Sora. Aku merupakan murid baru di kota Twillight dan ini adalah hari kedua aku di sekolah baruku. Aku hanya ingin kembali ke kelas dan baru saja dari kantin ketika aku mendengar suara percakapan. Ada dua gadis yang sedang berdiri dan terlihat seperti ditengah perbincangan. Apa yang mereka bicarakan terdengar di telingaku. Aku tak tahu kenapa tiba-tiba memiliki keinginan untuk memperhatikan cerita mereka. Aku mendengar suara mereka dan aku berkosenterasi.
"Hei, kau tahu? Teman sekelasku melihat seseorang berdiri di depan gerbang sekolah ketika ia berjalan melewati pintu gerbang hari ini. Dia baru menyadari sebelumnya bahwa anak itu tidak memiliki kaki dan transparan setelah melewatinya dan ketika dia berbalik, anak itu menghilang ... " Gadis berambut merah itu sedikit menggigil ketika dia menceritakan tentang tidak memiliki kaki. Temannya hanya mengangguk. Wajahnya juga agak takut.
"Aku juga mendengar cerita dari kakak kelasku. Satu tahun lalu, ada seorang anak laki-laki dari kelas dua yang kecelakaan ketika ia akan pergi ke sekolah, ada mobil menabraknya ." Gadis berambut pirang meletakkan jarinya di dagunya. "Apakah mungkin ada hubungannya?"
Aku tiba-tiba merasa sakit. Aku takut untuk tentang mendengar cerita selanjutnya. Ya, aku tidak suka sesuatu yang seperti hantu atau kamu tidak bisa menyentuh mereka. Jadi, aku buru-buru melangkah pergi dari mereka dan berjalan ke tangga.
Masih mengeluh dengan apa yang aku dengar, aku melihat seseorang sedang duduk di tangga paling bawah. Aku benar-benar tidak paham, tubuhku menjadi terasa dingin dan aku pikir perutku mulai terasa mual. Dengan langkah yang berat, aku hampir mencapai sosok yang sedang duduk itu dan tubuhku mulai membeku. Dia terlihat seperti hanya seorang murid dan wajahnya terlihat sangat sedih. Kamu dapat melihat bayangan gelap di sekitar matanya. Aku memperhatikan dirinya dari kepala sampai kaki. Dapat kulihat dia berambut pirang. Mungkin usianya sama denganku dan ketika aku melihat ke arah kakinya, dia memandang kearahku. Aku memucat dan shock. Keringat dingin menetes dari wajahku. Dan aku mendengar suaranya.
"Kau dapat melihat aku?"
Aku langsung menjerit dan setelah itu, penglihatanku menjadi hitam. Mungkin aku telah pingsan.
~ Ruang Kesehatan dan Riku ~
"Sora.. so.."
Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku pikir aku tahu siapa pemilik suara itu. Ketika kubuka mataku, seorang gadis dengan wajah khawatir sedang menatapku. Aku berkedip beberapa waktu dan akhirnya dapat menemukan suara untuk mengatakan sesuatu.
"Kairi?" Aku berkata dan kemudian mengerang. Kupikir tubuh milikku sedikit terasa sakit. Mungkin karena aku jatuh? tetapi aku tidak begitu ingat bagaimana aku jatuh.
Kairi tersenyum sedikit padaku. Dia menoleh dan berbicara dengan seseorang. Tatapanku mengikutinya dan aku melihat Riku berdiri dan bersandar di dinding.
"Riku, Sora membuka matanya!" Dia mendekati Riku. Aku memperhatikan mereka. Mungkin Riku yang membawaku ke ruang kesehatan ini.
Aku tahu Riku sedang memikirkan sesuatu. Tapi aku tidak tahu apa. Aku mendesah dan menatap langit-langit untuk berpikir apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ketika aku melihat wajahnya. Dia tidak benar-benar tidak terkejut seperti aku yang terkejut. Mata sedih-nya berubah menjadi tanpa ekspresi. Itu benar-benar mengganggu pikiranku. Aku tersadar, apakah Riku juga melihatnya sewaktu dia berada disana?
Aku mendengar bahwa Riku berbicara kepada Kairi agar dia kembali ke kelas terlebih dahulu. Kairi mengangguk dan melambaikan tangannya padaku. Aku tahu di matanya, dia benar-benar khawatir tentang keadaanku dan menginginkan menjelaskan mengapa aku mendadak jatuh pingsan di lantai. Tapi aku mendengar dia mempercayakan diriku kepada Riku.
"Aku tidak bisa membuat Kairi khawatir dan Riku ... akankah ia percaya dengan apa yang saya katakan.. Tentang melihat hantu? Akan dia percaya padaku? Apakah dia juga melihatnya" Aku bicara dalam pikiran. Rasanya menjadi lelah jika kau berpikir terlalu banyak.
Riku kemudian berjalan ke arahku, ke tempat tidur aku berbaring. "Sora.."
TBC~
Baru sampai disini^^
Ini sepertinya pertama aku membuat cerita dengan POV karakter secara langsung. Jika ada kesalahan, mohon maaf. Setelah mendapat ilham untuk kelanjutannya, aku akan langsung menulis UPDATEnya.
Aku juga sedang mengerjakan kelanjutan untuk cerita KH-ku yang lain. hehe~~butuh waktu karena ceritanya panjang. Sedangkan untuk fic ini aku tidak akan membuat cerita yang terlalu panjang.
Review?
