Growing Pains
Author : Itsuka Akira
Disclaimer : I don't own this story... Tokoh bukan milik author dan bila ada kesamaan ide hanya kebetulan semata..
Copyright : Tokoh adalah milik sang Pencipta, keluarga, dan SM Entertaiment...
Genre : Romance, Hurt/Comfort, GS, AU
Casts : Yuta NCT, Doyoung NCT, Jaehyun NCT, Winwin NCT, Kun SMRookies, NCT Member, and Other casts
Rated : T
Length : Chaptered
Summary : Apa kau akan bertahan bila semuanya tak bisa dipertahankan ?
Chapter 1 – Between us
Doyoung Pov
Seperti perkataan orang, cinta itu penuh lika-liku. Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya namun yang pasti aku merasakan. Sebagai seorang wanita, aku pun tak bisa berbagi cinta. Bukan aku tapi dia. Dia yang membaginya tepat di depan mataku. Tanpa tahu betapa pedihnya perasaanku. Jika kau tahu luka tak berdarah namun perih seperti itulah perasaanku. Kalian pasti menganggapku berlebihan. Tidak, ini nyata. Aku Kim Dongyoung. Aku terbiasa dipanggil Doyoung. Tak ada yang spesial dariku. Ya memang.
" Doyoung-ah, tolong hyung memasak doejang soup ", panggil sebuah suara yang sangat kukenal.
Ah kenalkan dia teman satu timku, Taeyong oppa. Dia leader dari NCT 127 tapi sebenarnya dia adalah pilar penguat bagi NCT selain Hansol oppa, Johnny oppa, Taeil oppa dan Mark.
" Kau tak melamun lagi kan ? Ayo bantu aku. Jaehyun sedang keluar, jadi tak apa kan kalau aku minta bantuanmu ? " ujar Taeyong oppa ketika masuk kamarku.
Aku hanya mengangguk tanpa melihat Taeyong oppa. Raut wajah Taeyong oppa berubah saat melihat wajahku yang tanpa kusadari sudah penuh dengan lelehan air mata. Aku mendengar helaan napasnya.
" Pergilah ke kamar mandi dan cuci wajahmu setelah itu pergilah ke dapur ", ujarnya setelah berhasil menahan amarahnya.
" Ne oppa ", jawabku.
Aku segera pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahku. Kulihat wajahku sangat terlihat tak menarik. Untunglah mataku tak sembab, jika tidak, manager oppa akan ceramah lagi. Kutarik bibirku dengan jariku untuk membentuk senyum meski terlihatnya sangat aneh. Hari ini beruntung sekali aku tak mendapatkan jadwal ah tidak, semua member memiliki jatah libur kecuali Mark yang memiliki schedule tersendiri. Mini NCT sekarang sedang sekolah dan beberapa member memutuskan jalan-jalan untuk melepas stress.
Kulihat Ten dan Taeil oppa sibuk di dapur tapi Taeyong hyung tidak terlihat.
" Kemana Taeyong-oppa ? " tanyaku pada keduanya.
Kulihat kedua terkejut dan menatapku dengan kesal.
" Aish, Dottokki. Kau mengejutkan kami ", ujar Ten sambil mengerucutkan bibirnya.
" Taeyong pergi menjemput Mark dan mini NCT. Ayo bantu aku. Dari tadi Ten menambahkan banyak gochujang pada tteobokki, aku takut mini NCT tidak suka pedas. Doejang soup bagianmu ya ? " kata Taeil oppa yang masih sibuk dengan kimbapnya.
" Ya, oppa. Ten, dimana bahan doejang soupnya ? Bantu aku memotong bahannya ", ujarku tanpa melihat pada Ten.
Normal Pov
Ten memperhatikan gerak-gerik Doyoung yang terlihat sangat mengganggu. Ia terlihat gelisah sambil sesekali melihat ke arah luar dapur.
" Ia sedang keluar. Jika itu yang ingin kau tahu ", kata Johnny dengan nada datar yang tiba-tiba sudah masuk ke dapur.
" Oppa ", lirih Doyoung sambil terus melakukan pekerjaannya.
" Katakan. Kau bersikeras semuanya baik-baik saja. Ttokki, dengarkan aku. Hubungan kalian sudah tidak sehat. Tidak ada suami yang meninggalkan istrinya untuk perempuan lain jika dia adalah suami yang baik ", kata Johnny marah.
" John, tahan dirimu. Jika ada yang disalahkan maka itu orang itu. Doyoung hanya melakukan apa yang seorang istri lakukan untuk mempertahankan rumah tangganya ", ujar Taeil yang mulai emosi.
" Hyung, kau lihat Doyoung selama ini sudah terlalu menahan semuanya. Dia selama ini sudah setia tapi apa yang si brengsek itu lakukan. Dia bermesraan dengan orang baru itu. Kau pikir aku akan diam melihat adikku menangis setiap malam di bawah selimutnya melihat orang lain memeluk suaminya ", sahut Johnny penuh amarah.
Air mata Doyoung kembali mengalir meski ia tetap melakukan pekerjaannya. Bahunya bergetar melihat Johnny dan Taeil berdebat lagi mengenai dirinya. Sudah puluhan kali ia mendengar perdebatan mereka.
" Kalian berdua, sudahlah. Biarkan Doyoung memilih sendiri. Kita hanya bisa melindungi dan menenangkan Doyoung. Kalian berdua malah menyakiti Doyoung seperti si brengsek itu. Sialan ", umpat Hansol pada Johnny dan Taeil.
Ten langsung merengkuh kepala Doyoung dan mengelusnya pelan. Ia tahu Doyoung sudah terlalu kenyang dengan perdebatan tentang suami Doyoung yang juga member NCT dari dua orang yang menjadi hyung tertua di NCT itu.
" Oppadeul, kumohon jangan bahas ini lagi. Doyoung sudah cukup kalian beritahu. Doyoung sudah dewasa ", ujar Ten sambil menenangkan Doyoung dalam pelukannya.
" Apa yang jangan dibahas lagi ? " tanya Jaehyun yang tiba-tiba masuk ke dapur.
" Tak ada, Jae. Kau sudah pulang ? Darimana ? " kata Ten pada Jaehyun yang menegak air mineral.
" Ehm, aku dari rumah Airy, nuna. Astaga, Doyoung nuna menangis ? Nuna tak apa ? Nuna tak terluka ? " tanya Jaehyun sambil menarik Doyoung dari pelukan Ten.
Elusan ringan di kepala Doyoung membuat Doyoung sedikit tenang. Tangan besar milik Jaehyun menghapus air mata Doyoung.
" Nuna tak apa ? " ulang Jaehyun dengan nada khawatir.
" Tak apa, Woojae. Aku lanjut memasak. Kau mau membantu ? " jawab Doyoung sambil mencoba tersenyum.
" Tentu, nuna. Johnny hyung, Hansol nuna, Taeil hyung, Ten nuna, biar aku dan Doyoung nuna yang menyelesaikannya ", kata Jaehyun dengan senyumannya.
" Baiklah, Jaehyun. Sudah kita ke ruang tengah saja sambil menunggu mini NCT ", ujar Taeil dengan bijak.
Setelah semua mengikuti langkah Taeil ke ruang tengah, Jaehyun menatap Doyoung yang kembali diam. Tangan gadis cantik yang sering dimiripkan dengan kelinci oleh para fans itu terus bergerak dan menyelesaikan pekerjaannya. Jaehyun tak ingin membuat para hyungnya menunggu langsung menata kimchi jjigae dan tteobokki pada mangkuk sup yang lebih besar.
Doyoung yang akan mengangkat panci langsung ditahan oleh seseorang di belakangnya. Tangan pemuda itu mengambil alih panci berisi doejang soup dari tangan Doyoung.
" Lain kali minta bantuan Jaehyun atau yang lain. Jangan diangkat sendirian nanti kau terluka, Ttokki ", ujar pemuda yang ternyata Yuta.
" Yuta oppa, tak apa biar aku saja ", kata Doyoung keras kepala.
" Sudah, biar aku saja. Siapkan saja yang lain. Winwin, tolong bantu Doyoungie ", ujar Yuta sambil berjalan ke arah ruang makan.
Doyoung segera menyelesaikan semuanya dan segera membawa ke ruang makan bersama Jaehyun dan Winwin yang baru menginjak ke dapur.
" Hyungdeul, nunadeul, saengdeul, segera makan ", ujar Jaehyun yang segera mengambil tempat di samping Doyoung.
" Ya, Jaehyun, siapkan nasi untuk kami ", kata Taeyong yang baru saja selesai mencuci tangannya.
" Biar aku saja, oppa ", sahut Mark sambil mengambil sebuah sendok nasi.
Taeyong diam dan melihat Mark menata mangkuk nasi pertama. Mark memberikannya pada Doyoung sambil tersenyum.
" Eomma, makan dengan baik ", ujar Mark sambil tersenyum.
" Tentu. Terima kasih, uri aegi. Berikan juga pada daddy, mommy, papa, mama, appa, dan yang lainnya ", kata Doyoung sambil tersenyum.
Sebenarnya panggilan daddy diberikan untuk Johnny dan mommy untuk Hansol, papa untuk Taeil dan mama untuk Ten, appa untuk Jaehyun dan eomma untuk Doyoung oleh Mark. Mereka adalah orang yang berperan penting membuat Mark selalu berusaha keras dan pantang menyerah. Hansol baru saja menatap Johnny dan Jaehyun dengan pandangan mematikannya karena keduanya lupa untuk berdoa.
" Mark, hari ini kau pimpin doa ", ujar Hansol yang dibalas keluhan oleh Johnny dan Jaehyun yang sudah cukup lapar.
" Baik, mommy. Terima kasih untuk segala yang Kau berikan hari ini, Tuhan. Semua nikmat yang begitu besar Kau berikan setiap harinya bagi kami. Kami bersyukur untuk semuanya. Kami bersyukur atas semua yang makanan yang tersaji di depan kami. Kami takkan lupa dengan semua pemberian-Mu. Semoga Kau selalu memberkati kami dalam kasih sayang dan cinta-Mu. Amin ", kata Mark dengan khusyuk.
Ada yang berbeda di mata Doyoung. Perempuan kelahiran 1996 itu ingin menangis melihat pemandangan di depannya meski ia sudah menahan sekuat tenaga. Dia melakukannya lagi, batin Doyoung dalam hati.
" Bukankah ada peraturan untuk tidak bermesraan di depan para mini NCT ? Kalian paham itu ? " kata Taeyong dengan tegas.
Empat orang yang merasa dirinya ditegur Taeyong langsung meringis. Yuta, Winwin, Kun, Lucas memang tak bisa melawan nada dingin Taeyong. Sekali pemuda penyuka spongebob itu berbicara dengan nada dingin, tak ada yang bisa merubah raut wajah Taeyong sepanjang hari kecuali kamera dan Mark. Hansol menatap tajam keempat orang yang berada di timnya itu sambil memberi peringatan dengan matanya. Ia bisa melihat tangan Johnny mengepal kesal yang dihentikan oleh gelengan kepala dari Mark. Jaehyun memutuskan berdiri dan keluar dari ruang makan dengan ponselnya.
Wajah pemuda Jung itu terlihat khawatir dan langsung menyambar jaketnya tanpa memberi penjelasan pada semua yang ada di ruang makan.
" Biar aku yang menanyakan padanya. Kalian lanjut makan saja ", ujar Doyoung sambil berlari keluar mengejar Jaehyun.
Ia melihat Jaehyun akan memasuki mobilnya.
" Woojae, ada apa ? " tanya Doyoung khawatir.
" Eomma Airy masuk rumah sakit lagi. Aku harus segera ke sana. Aku tahu eomma sedang tidak sehat akhir-akhir ini. Maaf ya nuna, aku tidak bisa menemani nuna untuk ke kampus nanti sore ", jawab Jaehyun yang memasuki mobil.
" Gwaechana. Semoga eomma Airy cepat sembuh. Hati-hati di jalan ", ujar Doyoung sambil melambaikan tangan pada mobil Jaehyun yang mulai menjauh dari dorm mereka.
Doyoung kembali ke ruang makan melanjutkan makannya setelah menjelaskan kepergian Jaehyun yang tiba-tiba dan tanpa sadar, melihat ke arah mangkuk Jaehyun yang masih belum tersentuh sama sekali.
" Dia bahkan belum makan ", lirih Doyoung.
Mark yang duduk di sebelahnya terlihat cemas dengan wajah Doyoung yang berubah meski tak disadari oleh member lain. Seandainya ia juga libur hari ini, ia akan memiliki waktu untuk mengecek kondisi unnie kesayangannya ini. Sayang sekali, ia harus pergi ke Mnet setelah makan siang untuk memulai syuting untuk High School Rapper yang ia ikuti. Beberapa member sudah meninggalkan ruang makan dan beranjak ke ruang tengah setelah mencuci peralatan makan masing-masing. Mark diam sebentar dan melihat ke arah Doyoung.
" Doyoung-eomma ".
" Ne ? " jawab Doyoung sambil melihat ke arah Mark.
" Makanlah. Aku temani ".
" Ne. Kau tidak buru-buru ? Jihoon-oppa akan marah jika kau telat ".
" Gwaechana, aku sudah sms tadi ".
Mark menelan vitaminnya ketika Doyoung mulai makan. Ya akhir-akhir ini nafsu makan Doyoung meningkat bahkan Doyoung mampu menghabiskan beberapa makanan sekaligus dan segelas susu besar saat makan. Entah kenapa badannya tetap saja kurus. Mark adalah satu-satunya member yang tak libur hari ini. Ia benar-benar harus melaksanakan sekolah sekaligus syuting. Lelah namun ia tak mengeluh karena ini adalah impiannya. Doyoung menghabiskan susunya ketika Mark mulai menyiapkan perlengkapannya.
" Mandilah dulu. Kau terlihat sangat lelah lho ".
" Baiklah. Eomma mau bersamaku ? Nanti eomma ikut denganku dulu ke CJ baru nanti diantar Jihoon-oppa ke Kyunghee. Bagaimana ? Aku khawatir kalau eomma sendirian ".
" Baiklah. Aku bersiap dulu ".
Mark segera masuk ke dalam kamarnya dan Taeyong. Ia terkejut ketika melihat Taeyong keluar dari kamar mandi.
" Kau mau mandi ? Tidak langsung bersiap ? "
" Oh, kata Doyoung-unnie, aku terlihat lelah, jadi aku mandi sebentar. Lagi pula syutingnya dimulai jam 4 sore. Aku juga mengirim pesan pada Hongwon-oppa kalau telat, hyung ".
" Eum. Masuklah ".
Mark segera membersihkan dirinya dan bersiap di dalam kamar mandi. Ketika ia keluar, ia melihat Jungwoo baru pulang dari kampusnya dan bersiap ke SM untuk mengikuti kegiatan trainee.
" Oppa pulang ? "
" Oh, Mark. Ya hanya sebentar. Hanya makan dan akan langsung berangkat. Mau berangkat bersamaku ? "
" Mianheyo, oppa. Aku berangkat bersama Doyoung-unnie dan Jihoon-oppa ".
" Oh. Hati-hati ya ? "
" Ne ".
Ketika Mark keluar dari kamarnya, ia segera masuk ke dalam mobil yang sudah ada Jihoon dan sopir serta Doyoung. Mereka tak banyak bertanya sebelum akhirnya sampai di depan gedung CJ E&M Center. Mark langsung masuk ketika pamit pada Doyoung dan managernya. Doyoung menatap khawatir ke arah Mark yang berjalan masuk dan langsung disambut para temannya yang sesama rapper.
Jihoon tersenyum dan menepuk pundak Doyoung.
" Apa yang kau khawatirkan ? "
" Mark kan idol, jadi... "
" Tenanglah. Mereka orang yang baik. Percaya padaku ".
Jihoon mengarahkan sopir untuk mengantarnya ke Kyunghee sebelum kembali ke tempat Mark. Jujur Doyoung lebih banyak mengikuti kuliah online dibandingkan tatap muka. Jadwalnya sama sekali tak bisa mengikuti jadwal kuliahnya. Ketika ia melangkahkan kakinya ke dalam ruangan dosen jurusannya, Doyoung sedikit gugup.
" Oh, Dongyoung-ssi. Silahkan duduk ", ujar dosen yang ia kenal bernama Park Jihyun.
" Ne, seosaengnim. Kamsahamnida ".
" Aku tak tahu essaymu sebagus itu. Mendaftar diam-diam adalah hal yang bagus. Ini tahun keempatmu di sini. Aku benar-benar terkesan dengan essaymu ".
" Kamsahamnida, seosaengnim. Apa ada yang harus saya perbaiki lagi dari semester kemarin ? "
" Tidak kurasa. Semua mata kuliah yang disyaratkan untuk lulus, kau selesaikan dengan sempurna. Mungkin semester ini kau harus fokus menyelesaikan tesismu secepat mungkin ".
Doyoung menganggukkan kepalanya dan mencatat beberapa hal yang harus ia lakukan. Ia sudah menyelesaikan semua mata kuliah yang harus ia ambil kecuali penulisan tugas akhir. Dengan ini, Doyoung bisa fokus menyelesaikan tugas akhirnya dan selesai dengan nilai memuaskan. Setelah selesai dari konsultasinya, Doyoung segera mengambil jadwal bimbingan tugas akhirnya. Mungkin ia bisa menggunakan salah satu membernya sebagai responden atau meminta bantuan oppanya untuk mencari responden. Baru saja ia keluar dari kampusnya dan berencana untuk menghentikan taksi, ia dipanggil oleh seseorang yang dikenalnya.
" Nuna, kau kemari ? "
" Ne. Bisa kita berbicara di cafe itu. Ini masalah adikku ".
Inilah pembicaraan yang sangat Doyoung hindari. Jujur Doyoung bukan hanya punya masalah dengan adik orang itu namun juga sedikit memiliki sakit hati yang cukup dalam.
Hai, Akira kembali lagi dengan sebuah fanfiction baru. Kali ini Akira mencoba bereksperimen dengan Doyoung sebagai cast utama... Gimana menurut kalian.
Akira butuh review berupa saran dan kritik dari reader-nim dan reviewer-nim untuk kelanjutan ff ini karena Akira masih harus banyak belajar lagi...
Delete or Continue ?
Mind to Review ?
