Title : Love The Devil

Cast : Kyuhyun, Yesung and other

Warning : BL , Typo (s), Alur entahlah. Buat yang baca hati-hati kena gangguan pencernaan.

Enjoy ^^

Prologue

Dia mengernyit saat memandang tajam lelaki yang menurutnya begitu memuakkan dan angkuh. Apalagi saat lelaki itu membalas tatapan matanya tak kalah tajam dan jangan lupakan seringai tipis yang tak pernah lekang dari bibir tebalnya.

Namja manis itu sampai bergidik ngeri tapi kekeras kepalaannya lebih tinggi, kesombongannya untuk melawan lelaki angkuh itu jauh lebih besar dari pada dari pada rasa takutnya. Apapun yang terjadi dia tetap harus bertahan.

Dia beringsut saat sipemilik seringai mulai selangkah mendekat padanya. Tatapannya semakin tajam dan menusuk " Jangan dekati aku!" Ucapnya serak.

Sipemilik seringai sudah cukup lama menahan hasratnya yang siap meledak, Ini malam pertama mereka bukan (?) Dia sudah benar-benar tidak mampu lagi. Dia sudah cukup menahan sakit yang benar-benar menyiksa sebelum bisa memuaskan bahkan dipuaskan oleh namja manis yang sekarang sudah berstatus sebagai (?) Istrinya tersebut.

Bukan pernikahan yang indah, bukan juga cinta. Lebih tepat kalau dikatakan ini adalah (?) Pemaksaan.

Sang namja manis semakin tersudut apa lagi saat si pemilik seringai semakin mendekat. Jantungnya berpacu seiring deru nafasnya yang semakin memburu. Dia benar-benar ketakutan.

Dia tak menginginkan pernikahan ini, salahkan ibu tiri yang menjualnya pada namja tampan yang terkenal berhati sedingin es ini.

Tubuhnya bergetar saat namja itu mulai hendak membelai pipinya, matanya terpejam begitu erat dan peluhnya sudah benar-benar membasahi wajah manisnya dengan sempurna.

Sang namja tampan menelan saliva saat meihat wajah ketakutan yang malah semakin meningkatkan libidonya, apalagi saat namja manis itu menggigit bibir bawahnya yang malah terlihat seperti menggoda.

Nafas hangatnya menerpa wajah simanis begitu lembut " Malam ini, malam-malam selanjutnya kau milikku sayang!" Bisiknya erotis.

Perlahan si namja tampan semakin merapatkan bibirnya dengan bibir si namja manis. Melumatnya lembut, bahkan terasa begitu lembut. Si manis mencoba tak membalas tapi entah apa yang dimiliki sang namja tampan hingga si manis malah membalas pagutannya yang memang terasa begitu memabukkan.

Sang namja tampan begitu lihai dengan aksinya, dia benar-benar berpengalam membimbing si namja manis untuk mengimbangi permainannya.

Mereka berdua terengah saat sang namja tampan pemilik seringai mengerikan melepas pagutannya.

Si namja manis sebenarnya sama sekali tak melihat kekejaman saat bersama namja tampan itu semenjak pernikahan mereka yang terlaksana pagi tadi. Hanya saja desas-desus yang ia dengar malah membuatnya menjadi seorang paranoid yang benar-benar parah.

Setahunya namja itu berhati batu, dingin dan tak pernah memberi ampun jika ia tak menyukai sesuatu.

Sang namja tampan melemparkan tatapan terlembut yang ia miliki, bahkan si manis sama sekali tak menemukan kekejaman disana. Dia mengerjab saat si tampan tersenyum, benar-benar ketampanan yang tak tertandingi. Luar biasa sempurna.

" Kau tau sayang," Bisik si namja tampan dicuruk leher sang namja manis " Sedikitpun aku takkan melukai apa yang telah menelusuk dan memiliki hatiku, Aku mencintaimu meskipun aku tau kau sama sekali kau tak mencintaiku!"

Namja manis itu melirik saat sang namja tampan mengangkat kepalanya, hatinya bergetar begitu mendengar bisikan yang diapun belum bisa percaya tulus atau tidak ucapan si namja tampan berhati iblis itu padanya.

" Kenapa memandangku seperti itu huh, kau membuatku semakin lapar dengan pandangan seperti itu"

Si namja manis merona, dia tau pasti kemana arah racauan sang namja tampan. Lekas dia menundukkan wajahnya tak berani lebih lama menantang mata sang namja tampan.

Sang namja tampan meraih dagu simanis dengan lembut, memagut bibir merekah yang sudah dan selalu dirindukannya.

Dia membayar mahal untuk mahluk indah ini, mahluk indah yang sudah begitu lama diincar dan diinginkan olehnya. Membelinya dari seorang ibu tiri yang gila harta dan tak ragu menjual anak yang memang bukan darah dagingnya.

.
.

Saat Itu Kyuhyun, Seorang Presiden Direktur perusahaan periklanan sedang dalam mood yang tidak baik datang bersama bodyguardnya yang bertubuh besar mengunjungi sebuah club malam. Tatapannya tajam dan dingin, siapapun pasti tak ingin melawan tatapannya yang begitu menusuk.

Sampai matanya yang mengedar kesegala penjuru menangkap sesosok keindahan yang tak pernah dilihatnya sebelum datang ketempat itu.

Wajah manis, tubuh mungil dan rambut hitam selegam arang sedikit menarik perhatiannya. Namja tampan itu mengernyit melihat pergerakan namja manis itu yang sebenarnya hanya pergerakan biasa. Melayani para pelanggan klub malam dengan menyajikan makanan dan minuman yang mereka pesan. Tubuhnya terasa panas melihat pergerakan biasa namja manis itu. Entah kenapa hasratnya begitu membara, rasa ingin menyentuh dan memiliki yang begitu besar menelusup kedalam dirinya.

Darahnya berdesir saat keindahan itu melengkungkan senyum cantik dibibir mungilnya. Benar-benar indah, Kyuhyun bertekad harus menjadikan keindahan itu sebagai milik Pribadinya.

.

Dengan uangnya ia berkuasa, dengan uangnya dia bisa membeli apapun yang ia mau termasuk seorang Namja Manis Seperti Yesung.

Kyuhyun datang dengan mobil mewahnya kerumah kecil milik keluarga Kim. Membawa Koper berisikan setumpuk uang didalamnya.

" Aku rasa uang ini cukup untuk membeli anak tirimu!" Ucap kyuhyun datar, tatapan tajamnya diarahkan ke wajah seorang wanita yang sedari tadi tak lepas memandangi uang yang berada didalam koper yang telah terbuka itu. Wanita itu terlihat seperti menelan air liurnya memandangi hamparan uang yang sebentar lagi akan menjadi miliknya tersebut dengan menjual (?) Anak tirinya.

" Ini lebih dari cukup tuan," Ucapnya serak.

Yeoja tamak tak punya hati. Yesung yang tau watak ibu tirinya itu hanya meratapi nasib mirisnya. Dia sudah terlalu banyak menangis, siksaan pun selalu ia dapatkan dan kini. Ibu tirinya menjualnya demi harta.

Kyuhyun menghampiri yesung yang berdiri dengan tubuh bergetar, tatapannya tetap dingin. Rahangnya yang tegas sebenarnya terlihat begitu tampan namun terkesan angkuh dan tak berperasaan " Kita pulang kerumahku baby!" Ucapnya sensual mencengkram dagu yesung dengan lembut.

Yesung memandang umma tirinya yang sedang menghitung berapa jumlah uang yang didapatkan hasil dari menjual namja manis itu. Memandangnya dengan miris, hatinya berdenyut saat menerima kenyataan dirinya dijadikan seperti seorang Namja penjual diri.

" Kau sudah dijual padaku manis. Kajja, kau milikku sekarang!" Digenggamnya erat jemari yesung, begitu erat hingga namja itu bisa merasakan nyeri disela-sela jarinya.

Yesung menatap tajam, menantang api yang menyala dari onix namja tampan yang terlihat tak berperasaan itu " Kau memang memiliki tubuhku tuan, kau membeli apapun dengan uangmu. Menjadikanku bonekamu. Tapi (?) Hati tak bisa dibohongi. Kuharap hidupmu menjadi semakin baik setelah memilikiku."

Namja tampan itu mengernyit marah, tatapannya lebih dingin dari sebelumnya " Harusnya kau bersyukur karena aku membelimu dari yeoja tamak ini!" Bentaknya.

Yesung membalas menantang tatapan tajamnya.

" Aku tau kau tak bahagia bersamanya dan aku mengangkat derajatmu. Inikah balasan atas kebaikan yang kutawarkan padamu huh?"

Yesung berdesis tajam " Kau membeliku tuan, membeli seperti barang dan saat kau bosan kau pasti membuangku seperti sampah!"

Namja tampan itu mengepalkan tangannya menghadapi keangkuhan namja manis ini " Bawa dia," Ucapnya serak lalu berlalu keluar dari rumah yang berhawa memuakkan itu.

" Lepaskan aku," Yesung berteriak frustasi saat salah seorang bodyguard kyuhyun menjinjing tubuh yesung dibahunya. Yesung meronta namun kekuatannya kalah besar dan dia dilemparkan kedalam bagasi mobil mewah milik kyuhyun karena dia sama sekali tak mau diam dan tetap melawan.

.
.

Cahaya matahari menelusuk masuk mengintip dari celah gorden mengusik tidur sang namja manis dan suaminya. Yah suami yang sama sekali tak dicintai olehnya. Dia merasakan ada tangan berat yang merengkuh pinggangnya begitu protective.

Dadanya sesak mengingat bagaimana dia menyerahkan tubuhnya dengan sukarela pada namja tampan ini tadi malam. Membiarkan Kyuhyun menjamahnya, menyentuh titik senggamanya. Memasukinya.

Mengingat itu semua yesung hanya menarik dan membuang nafasnya perlahan. Dia sudah dibeli dan dia bahkan tak memiliki hak atas dirinya sendiri lagi. Dia milik seorang kaya seperti Cho Kyuhyun.

Kyuhyun yang menyadari pergerakan yesung pun ikut terbangun, tersenyum tipis dan mengeratkan pelukannya dipinggang yesung " Morning baby," Bisiknya lembut.

Yesung tak menjawab, dia masih sibuk dengan fikirannya sendiri dan perasaan takut masih begitu bergemuruh didadanya.

Kyuhyun mengecupi punggung yesung dengan lembut, punggung polos yang berbekas kiss mark dimana-mana " Kenapa? kenapa kau selalu begitu menggoda hum. Menyentuhmu merupakan seperti candu baby, sihir apa yang kau pakai untuk menjebakku?"

Yesung memejamkan matanya erat, sentuhan lembut kyuhyun membuat dadanya bergemuruh panas. Tak dapat dipungkiri kalau sentuhan namja tampan itu begitu lihai dan menggoda. Hatinya ingin berontak namun fikirannya menolak. Yesung menikmati sentuhan namja tampan itu.

Kyuhyun membalik tubuh yesung menghadap dirinya, memandang lekat iris karamel yang menantangnya dengan tatapan sayu dan sungguh tatapan itu membuat gairah kyuhyun memuncak lagi.

" Kau, kau begitu menggoda hanya dari tatapanmu," Ucapnya parau. Sesuatu miliknya sudah mengeras dan berdiri tegak.

Yesung yang menyadari itu dan terperangah dengan wajahnya yang memerah sempurna meskipun pemandangan itu sudah beberapa kali dilihat olehnya.

" Wajahmu merah, kau malu hum? Bahkan kita sudah melakukan itu berkali-kali tadi malam dan kau masih merona seperti ini." Kyuhyun menyentuh pipi yesung, membelainya lembut dan turun kebibir yang masih tetap terlihat menggoda itu.

Kyuhyun sudah tak mampu menahan hasratnya. Dia menyerang yesung dengan ciuman panasnya, menyerang tanpa ampun. Melumat habis bibir cherry yang selalu terlihat memabukkan itu, menggilasnya habis dengan nafsunya yang selalu menggebu-gebu.

Mereka bercinta lagi.

TBC / Delete

It's Still Prologue.

Minad to Review...Gomawo :)