Iin: Yay! Iin datang membawakan fic multichappie XD

Pichi: Masalah Aladdin akan kami usahakan secepatnya :)

Iin: Yeeey... yeeey... saya sangat senang~ XD

Pichi: Aku jugaaa~

Iin: Ini fic multichap kedua di fandom ini dan saya bangga! XD

Pichi: Mudah-mudahan para reviewer yang membaca bersedia untuk mereview fic ini XD

Iin: Hokey, ayo kita membalas review buat fic Arigatou.

Pichi: Mitama134666, kazumi sii ankatsu, Fitria-lyss di Fidelina, cat . Ghost Dreamer(Ps: Hilangkan spasi antara cat . Ghost karena kalo isi ngga kebaca / dihapus), Rieyama Yuuko, undine-yaha dan Enji86 sudah Iin balas lewat PM :D

Iin: Lalu...

Shield Via Youichi: Gyaaa! Ada kesalahan teknisss~ gomeeeen~~~ makasi reviewnya :D

ToscaTuqoise: Mwehehehehe... saya aja ngakkak mikirin itu XD lucu? wukya! saya punya sense humor juga XD makasi reviewnya :D

Ochiie: Hieee... ngapain nangis? yang lain pada bilang lucu kok #duar# eh? iye... iye... makasu reviewnya :D

riri: Iyaaa... Makasiii... di sini Sena juga merupakan tokoh yang penting XD osh! Makasi reviewnya :D

Pichi: Oke, cukup balas-balasnya :D

Iin: Let's go to the story! XD

Pichi: Enjoy it :)


Villa bercat biru yang terletak di dekat pantai, kini telah dihuni oleh keluarga kecil. Terdapat dua anak perempuan dan sepasang suami-istri yang kini mendiami villa mewah itu. Sebutlah Hiruma Youichi dan Hiruma Mamori dengan kedua anaknya, Hiruma Ruki dan Hiruma Yuri. Di samping kanan villa mereka, terletak villa bercat putih yang dihuni oleh pasangan suami-istri dengan satu anak. Kobayakawa Sena dan Kobayakawa Suzuna, ditambah lagi dengan anak laki-laki mereka yang bernama Kobayakawa Kizu.

"Ruki-chan, Yuri-chan. Ayo tidur sayang," ajak Mamori kepada kedua anaknya.

Sudah enam tahun, Mamori dan Youichi menikah. Mereka dikaruniai dengan kehadiran dua putri kembar.

Hiruma Ruki, sangat tomboy. Rambutnya berwarna auburn pendek sebahu, telinganya lancip, matanya biru dan giginya runcing. Ia suka membawa pistol berukuran mini dalam sakunya. Dan, ia juga menyukai kue sus!

Hiruma Yuri, memiliki ciri fisik yang sama dengan Ruki dengan rambut sepuluh senti dibawah bahu. Namun, Yuri sangat manis dan anggun. Ia tidak suka kue sus, tapi ia suka permen mint. Ia selalu membawa sapu darurat kemana-mana untuk menghindari, melindungi atau menangkis peluru kakaknya —Ruki.

"Aah… Bunda, ceritakan kami dongeng…," rengek Ruki.

"Iya Bunda, agar tidur kami lebih nyenyak," bujuk Yuri.

"Mm… cerita apa ya?" Mamori berpikir sejenak.

"Ayolah Bundaaa…," pinta kedua anaknya bersamaan.

"Wanita berambut panjang yang tinggal di menara?" tawar Mamori.

"Sudah pernah," kata Yuri.

"Putri yang tertidur?" Mamori memiringkan kepalanya.

"Bosan!" keluh Ruki.

"Gadis dengan sepatu kaca?" Mamori menatap anak-anaknya lembut.

"Yang lain…," ucap keduanya kompak.

"Hm… peri gigi?" Mamori mulai memutar otaknya akan dongeng-dongeng yang akan ia ceritakan.

Ruki memegang giginya, "Tidak ada yang lain?"

"Ayolah Bun…," pinta Yuri dengan mata blink-blink.

"Bundaaa…," rengek kedua anaknya.

"Baiklah, Bunda punya cerita. Tapi nama tokohnya aneh," Mamori mengangkat jari telunjuknya.

"Siapa nama tokohnya Bun?" tanya Yuri tidak sabar.

"Anezaki Mamori dan Hiruma Youichi!" ucap Mamori semangat.

"Kenapa nama tokohnya mirip nama Bunda sebelum menikah dan Ayah?" tanya Yuri penasaran.

"Itu… karena Bunda lupa nama tokohnya," Mamori tersenyum malaikat.

"Judul ceritanya apa, Bunda?" kini giliran Ruki yang bertanya.

"Judul ceritanya adalah Mermaid Tale!" Mamori kini bersiap untuk menceritakan kepada anak-anaknya.


An Eyeshield 21 Fanfiction.

Disclaimer: Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata.

Present by: Iin and Pichi.

Story by: Iin.

Title: Mermaid Tale.

Warning: Gaje, Ooc, Oc [s], typo[s], misstypo[s], abal, aneh, beda sama film duyung-duyungan [?], AU, and many more…


Don't like? Don't read!


Di sebuah perkotaan yang dikenal dengan nama Atlantis city hiduplah seorang gadis cantik, yang menyandang nama Anezaki Mamori.

Anezaki Mamori, gadis berambut auburn dengan panjang setara pundak, mata biru safir dan juga lembut. Ekornya berwarna violet. Ia hidup dengan sederhana. Adiknya yang bernama Anezaki Suzuna membantunya mencari uang untuk hidup mereka.

Anezaki Suzuna, gadis cantik dengan rambut biru gelapnya. Sejumput rambut yang membentuk antena kecil di puncak kepalanya yang menunjukkan signal-signal tertentu. Ekornya berwarna biru muda. Ia sangat aktif. Membantu kakaknya dengan pekerjaan tidak tetap. Kadang ia bisa menjadi penyanyi karena suaranya sangat bening sama seperti kakaknya. Atau ia bisa menjadi pengantar makanan, bahasa gaulnya sih delivery.

Hidupnya berjalan seperti gadis biasa, hidup ekonominya mencukupi kebutuhannya dengan adiknya, tak ada masalah besar yang menimpanya. Yap, ia menyukai hidup sebagai gadis yang biasa. Hingga suatu hari…

Anezaki's house, 09.00 p.m.

"Ne, Aneki… ayo kita berkelana di pusat kota!" ajak adiknya.

"Hm… benar juga ya, kita berangkat besok yuk," Mamori menanggapi permintaan adik tercinta.

"Yay! Aku ingin bermain-main di sana," ujar Suzuna riang.

"Yeah, aku juga," Mamori tersenyum kecil.

"Ne, uang kita cukup untuk tiga hari di kota 'kan?" tanya Suzuna sambil melirik saku Mamori.

"Cukup kok. Bahkan untuk satu minggu," Mamori mengedipkan sebelah matanya dan mengangkat jempol dan telunjuknya.

"Yay! Ayo kita tidur, sudah malam," ajak Suzuna lalu berjalan menuju kamarnya.

"Yap, oyasumi Imoto," Mamori tersenyum sembari berjalan menuju kamarnya.

"Oyasumi mo, Aneki," balas Suzuna lalu menutup pintu kamarnya.

Klep!


Tsuzuku…


Iin: Gyaaa~ jadi pendek begini.

Pichi: Ini prolognya :D

Iin: Kami publish tepat saat Fitria-lyss di Fidelina sedang ber-ulang tahun-ria.

Pichi: Yay! Yay! Bisa publish tepat waktu.

Iin: Oke! Mari kita ramaikan fandom ini dengan fic-fic kesukaan kita~

Pichi: Yang dibuat sepenuh hati tentunya :D

Iin: Kami akhiri sampai di sini :D

Pichi: Osh!

Iin + Pichi: See ya at the next chappie~


Mind to Review?