Vocaloid isn't mine
Cinderella story credit to owner
Miss Take or Mistake : Cinderella by Panda Dayo
Cast (nama ngarang sendiri/? But bukan OC. Biar gampang/?) :
Megurine Luki - Caester
Suzune Ring - Maria
Uni - Ellies
Len - Giovanni
Rin- Cinderella
Rion, Aoki, Rana, Piko - Tikus
Hatsune Miku - Ibu Peri
Muyo - Raja (Charlotte)
Gumi - Ratu (Catherine)
WARN : eyd tidak sesuai kaidah, humor gagal, ngarang bebas, tidak mengacu pada cerita asli but alur utama tetap (namanya juga parody heuheuu ;w; ) bikin mata sakit, percayalah. Yang tidak kuat segera melambai ke arah kamera.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di negeri Anoreksi, terdapatlah sebuah kerajaan yang makmur bersama rakyatnya. Tahun ini, berkat berkah dari Tuhan, kerajaan ini mengalami panen raya. Raja merayakannya dengan mengadakan pesta rakyat tujuh hari tujuh malam. Semua rakyat bisa datang ke istana dan bertemu keluarga bangsawan.
Di sebuah pojokan dari belokan kiri sudut negeri, terdapat sebuah rumah besar. Rumah itu dihuni oleh Caester serta kedua anak kandung plus satu anak tiri.
Kedua anak kandungnya, Maria dan Ellies mendapatkan kabar tersebut dari kota kemudian memberitahu ayah mereka. Caester yang merupakan mantan pasukan kerajaan pun setuju mendatangi open house keluarga kerajaan. Ia ingin memberontak atas ketidakadilan yang menimpanya bertahun-tahun silam.
Ia dituduh membunuh kucing baginda -padahal sebenarnya kucing Yang Mulia itu mati karena gak sengaja kelindes roda gerobak sayur kerajaan. Akibatnya dia dipecat secara tidak hormat.
Caester menyusun rencana. Kedua putrinya pun ikut andil. Mereka akan menyerang
Sedangkan anak tirinya, Cinderella beropini bahwa balas dendam tidak baik. Ia berusaha mencegah hal buruk ini.
Di suatu malam, ia meletakkan kemenyan dan menggosok lampu sebanyak tiga kali. Rupanya Cinderella mewarisi kekuatan goib dari ibunya yang kini tiada.
Sesosok bersayap muncul. Pakaiannya berwarna tosca dengan topi sinterklas. Rupanya itu ibu peri.
"Ibu peri, tolong cegah ayah tiri saya agar tidak membuat kekacauan di kerajaan." Cinderella memohon. Mau diapain gitu kek, pokoknya jangan bikin geger satu negara.
"Baiklah, Cinderella. Untuk mencegahnya kamu harus pergi ke pesta itu tanpa sepengetahuan mereka. Di malam Jumat kliwon nanti, temui aku di halaman belakang rumah." -kemudian ibu peri menghilang.
Pada malam Jumat kliwon -kedua saudara tiri dan ayah tirinya pergi ke kerajaan tanpa mengajaknya. Kasihan, Cinderella gak dinotis.
Cinderella pergi ke halaman belakang rumahnya. Kala itu rembulan bersinar terang. Merayap hingga lehernya.
Ibu peri yang sedang asyik menggosok batu akik terkejut melihat kedatangan Cinderella. Ibu peri langsung berdehem.
"Nah, sekarang kamu harus ke pesta dan lakukan sesuai buku petunjuk ini." -ibu peri memberikan sebuah buku petunjuk. Judulnya pun (sok) heroik sekali; LANGKAH-LANGKAH MEMBASMI KEJAHATAN. Kemudian ibu peri menyulap labu menjadi kereta. Tikus-tikus yang kebetulan lewat ditariknya paksa untuk jadi penarik kereta.
"Nah, naiklah Cinderella dan laksanakan misimu." Ibu peri mau pergi tapi ditahan Cinderella.
"Ibu peri, masa aku pergi pakai piyama dan sendal jepit begini?"
Ibu peri ber'oh' ria dan mengubah baju Cinderella jadi bagus berkilau. Tak lupa dengan sepatu high heelsnya.
"Sebenernya aku mau kasih kamu sepatu kaca, tapi kaca gampang pecah. Jadi ini aja ya."
Cinderella yang senang, buru-buru hendak menaiki kereta; setidaknya sebelum ibu peri memberinya bon.
"Ini totalnya. Bunganya juga. Kalau sudah ada duit, bayar. Ingat, hutang harus dibayar." Ibu peri menghilang.
Cinderella gundah, bagaimana bisa ia membayar hutang beribu dollar ini? Loh? Kok ada dollar disini? Abaikan.
Akh! Benar juga! Ia akan menculik pangeran dan minta tebusan!
Muahahahaha!
Cinderella pun berangkat.
Sementara itu, di tempat lain...
"Uhuk uhuk.." -seseorang yang terbaring di ranjang batuk ganteng.
"Ayah..kenapa ayah gak mati aja?" Seseorang yang tampaknya durhaka dan berniat masuk neraka mendapat jitakan di kepalanya.
"Kamu gak boleh gitu sama bapakmu, Giovanni! UHUK." Sang bapak batuk lagi.
"Kemarin padahal udah minum hulagrip tapi gak sembuh..." Seorang wanita disamping bapak itu sedikit heran. Padahal kemarin dia udah beli hulagrip buat suaminya itu, tapi gak ngefek.
"Tapi, setahu aku hulagrip itu obat batuk buat anak-anak, deh.." Giovanni berkata.
Krik.
"UHUK ISTRIKU KAMU KALO UHUK BELI YANG BENER DONG UHUK.." Protes pasien bapak-bapak itu pada istrinya tercintrong.
"Itu yang paling murah, pak."
Krik.
"Sudahla-UHUKOHOKEHUOHEOK.." Batuknya makin nista.
"Kamu sabaro, suamiku.." Istrinya gak ngasih solusi malah bikin sakit hati.
Giovanni swt.
"Tolong urusi keperluan pesta uhuk rakyat hari ini, ya... anakku, Giovanni..uhuk.."
Giovanni manggut aja. Dia mau pamit pergi nyari kresen dulu sama orang tuanya.
"Giovanni.."
Giovanni berhenti berjalan ketika ibunya memanggilnya.
"Apa, bu?"
"Kapan kamu nikah dan kasih kami cucu?"
Krik.
"HAH AKU GAMAO NIKAH." Giovanni berlalu.
Di hari terakhir pesta rakyat ini, para penduduk mengunjungi istana. Sayangnya mereka tidak bertemu sang raja dan ratu. Cuma anak dan para menteri yang hadir.
Gendang ditabuh, seruling ditiup. Kemudian ada ular yang muncul dari balik sorban. Biasa lah, pertunjukan rakyat.
Cinderella tiba ketika ia selesai membaca buku panduan cara memberantas hama -eh, kejahatan. Ia turun dari kereta cepat-cepat. Waktunya tidak banyak. Berdasar buku panduan bagian pembuka, mantra ibu peri akan lenyap saat subuh.
Semua mata memandang ke arah Cinderella. Mungkin, karena mereka belum pernah melihatnya di daerah sini.
Sebenernya sih, mereka melihat rambut Cinderella yang masih pakai roll. Sepertinya mantera ibu peri kurang mantap -gak menyeluruh.
"Permisi.."
bersambung dengan cepatnya /?
Yo...lagi stres mikirin multichap yang gak kelar dan nambah bahan utang..oke jangan bacok saya/?
Panda, de wa
