Pria mungil itu duduk dibangku taman. Telinganya ia sumpali earphone dan tangannya sibuk mencoret-coret buku kosong didepannya. Hingga seseorang menepuk bahunya. "Hai Kyungsoo"

Kyungsoo menyuruh pria itu duduk disampingnya. Dengan pandangannya yang masih ia berikan pada bukunya. "Kyungsoo, kau kenapa?"tanyanya. Kyungsoo menggeleng. Ia juga tak tahu kenapa ia diam akhir-akhir ini. Tetapi, ia merasa bahwa ini karena mimpinya.

Tangan pria itu terulur, memberikan Kyungsoo segelas bubble tea kesukaannya. "Hyung, mau menemaniku kan?"tanyanya. Kyungsoo menatapnya, tapi tak lama. Kyungsoo mengendikkan bahunya. Pria disampingnya menghela nafas. "Sehun-ah. Kita harus bicara …"

XXXXXXXXX

Sore itu. Dengan ditemani hambusan angin musim gugur yang hangat dan langit jingga yang menghangatkan jiwa. Kyungsoo berdiri dibalkon kamarnya. Ia bisa merasakan hangatnya sinar matahari sore yang menerpa kulitnya. Berhenti dari kegiatannya saat sebuah lengan melingkar dipinggangnya.

"Sayang, masuklah. Ini sudah hampir malam"kata pria dibelakangnya. Kyungsoo menumpukan kedua telapak tangannya diatas lengan pria itu. "Baekhyunnie. Ini malam bulan purnama"kata Kyungsoo. Baekhyun tak menjawab, hanya makin mengeratkan lengannya dipinggang Kyungsoo.

"Tidakkah insting berburumu rasanya menggebu-gebu?". Baekhyun menggeleng lalu mengecup perpotongan leher Kyungsoo. "Tidak. Ketua memintaku menghadap …"

XXXXXXXXX

Ia bisa merasakan bagaimana darah keluar dari pipinya yang tergores sebuah pisau silet yang dibawa pria itu. Luhan menggeram disampingnya, "Kau melukainya" dan seketika itu muncullah taring tajam di mulutnya.

Kyungsoo membulatkan matanya. Tidak, manusia ini akan membunuh Luhan. "Luhan-Hyung. Awas ! Pasak …. "

XXXXXXXXXX

Kyungsoo menatap dua orang didepannya. Suho, seorang shapeshifter yang merangkap sebagai atasannya. Dan seorang pria lagi bernama Lay. Manusia yang penyembuh itu adalah kekasih Suho.

Kyungsoo berdecak. "Apa yang kau inginkan?"tanyanya. Suho dan Lay saling menatap. Suho menghembuskan nafasnya, "Kyungsoo, kau terlihat tak baik"katanya. Kyungsoo mengerang, "Hanya itu k–" "Kau memucat Kyungsoo. Sadarlah …."

XXXXXXXXXX

"Kau percaya reinkarnasi?"tanyanya. Pria disampingnya menghela nafas, lalu menundukkan kepalanya. "Tidak akan terjadi reinkarnasi untuk seorang manusia"katanya sakratis. Pria itu menggeram lagi, "Kita hanya harus menunggu sampai ada seorang yang akan membangunkannya …."

XXXXXXXXXXX

"Kyungsoo"dengan jelas Kyungsoo bisa mendengar seseorang membisikkan namanya. Ia duduk, mengedarkan pandangannya. Hingga seseorang terlihat diluar balkon kamarnya. Ia menyibak selimutnya dan berjalan pelan kearah pria itu. Selambu berwarna putih –hampir bisa dibilang transparan– itu bergerak karena angin malam yang berhembus begitu cepat.

Pria itu terbang dan sekarang mengambang didepannya. Kyungsoo dengan jelas bisa melihat kilatan api dimatanya. "Kau harus pergi. Sekarang …. "

XXXXXXXXXX

"Aku benar-benar menyayangkan ini semua, banyak pria yang menyukai Kyungsoo. Dan dimataku, ia hanya seperti seorang penggila penis"kata pria itu menusuk. Satu pria lagi terkekeh. "Kau benar. Kita harus menghancurkan si penggila penis itu … "

XXXXXXXXXX

"Minho-Hyung. Kau merasakannya?"tanya pria mungil itu. Minho menatapnya, matanya menutup sekejap.

"Aku mencium. Sesuatu yang melanggar batas kekuasaanku …"

XXXXXXXXXX

Wanita itu hanya memandang dari langit dengan sayap kupu-kupu berwarna putih dengan dasar merah. Kembali menuju asalanya,

"Onni, nasibnya memang sangat menyedihkan"kata wanita itu. Wanita satu lagi mengangguk, "Tidakkah kita harus menolongnya …"

XXXXXXXXXXX

Isakannya bahkan tak pernah berhenti menggema. Di tengah hutan yang tak dikenalnya. Dan ia bisa merasakan seseorang berdiri didepannya.

"Kau …"

Coming Soon…

Saya akan update ini sehabis saya hiatus. Coz laptop saya mau dipinjem kakak, kasian kan kalo tiap hari pulang tengah malam terus.

So Mind to review?

Channie10