ooOoo
Karena Hidup itu terkadang merupakan Skenario yang Konyol
Disclaimer : Gintama By Sorachi Hideaki a.k.a Gorilla-Sensei. Story By Me
Warning : OOC, Rated T, AU, Typo.
ooOoo
Chapter 1. Ketika Kesayangan Okita-Taichou Ngambek.
Pagi yang cerah di SMA Gintama memang merupakan hal yang tepat untuk mengawali hari yang indah ini. Burung-burung berkicau riang, matahari bersinar cerah dan tak lupa, langit biru yang indah dihiasi awan dengan beraneka rupa. Walaupun suasana pagi ini cerah, secerah wajahnya, Hijikata Toshirou, yang baru memenangkan tiket untuk berkunjung ke Surga -baca: Pabrik- Mayonaise kesayangannya, Hal ini tak berlaku untuk cewek vermilion bercempol dua yang tengah menusuk-nusuk sebuah foto menggunakan paku. Jika, ada yang bertanya dari mana dia mendapatkan paku tersebut? Entahlah, tak ada yang tau atau lebih tepatnya hanya dia dan tuhan yang tau.
Gadis itu duduk di deret paling belakang tepat di samping jendela yang menghadap ke lapangan olahraga. Kepalanya tertunduk memandang foto seorang pemuda, berwajah shota, bersurai pasir dengan manik merah yang memikat, Serta tak lupa senyum bak malaikat maut yang tertera pada wajahnya.
Banyak teman-temannya yang menatap aneh bin heran namun, tatapan itu tak membuat gadis cempol dua itu menghentikan aktivitasnya-menusuk foto tersebut dengan paku- seraya berguman, "Lenyaplah kau, Sadist ... lenyaplah kau, Sadist ... dasar Sadist menyebalkan aru~!" Berulang kali.
"Kagura-chan, kau kenapa?" Sapa Tokugawa Soyo, gadis bersurai hitam panjang yang merupakan sahabat gadis yang bernama Kagura itu. Gadis itu baru saja tiba dan langsung di sambut dengan Sahabatnya yang pundung di pojok kelas.
Menyadari akan kehadiran seseorang di sampingnya, gadis itu menghentikan gerakannya dan menatap sang empunya suara dengan mata berkaca-kaca.
"Soyo-chaaaan!" Kagura melepaskan foto dan paku yang dia genggam tadi dan kini memeluk sahabatnya itu.
"Yosh ... yosh ... hal apa yang membuat sahabatku ini bersedih di pagi hari?" Soyo bertanya seraya mengelus surai vermillion Kagura, seperti seorang ibu yang menenangkan anaknya yang menangis.
"Sadist selingkuh di belakangku aru~!" jawabnya seraya menangis, kini wajahnya bak boneka annabelle dengan yang make up-nya luntur.
"Eh?" Soyo nampak cengok tak mengerti dan akhirnya Kagura menceritakan kejadian yang dia dengar tadi.
Flashback
Kagura tengah berjalan menuju ruang kelasnya yang berada di kelas 10-A. Ya, gadis yang merupakan heroine utama dari serial Gintama itu merupakan murid tahun pertama di SMA Gintama. Gadis itu melewati setiap lorong sekolahnya dengan bersenandung kecil.
"Hari ini aku akan membuat Sadist terkejut aru~." Gumannya riang seraya menatap kotak bento di tangannya. Senyum cerahnya terkembang seraya membayangkan wajah Si Sadist saat menerima Bento buatannya.
Butuh perjuangan yang besar bagi Kagura untuk membuat bekal tersebut. Dia harus rela berguru dengan Maminya setelah merengek minta diajari masak. awalnya, Sang Mami tak mengizinkan, mengingat Kagura dan dapur merupakan kombinasi yang mengerikan. Akan tetapi Kagura percaya dengan kata pepatah, perjuangan itu tak akan mengkhianati hasil. Dan akhirnya, Kagura berhasil membuat bento setelah belajar selama tujuh hari, membakar tiga panci dan menghanguskan dua teflon kesayangan Sang Mami. Oh ya, jangan lupakan hasil eksperimen gagalnya yang berhasil membuat Kamui, Sang Kakak, Serta Papinya mengalami diare selama tiga hari.
Saat gadis itu dengan riang gembira melewati setiap koridor yang ada, langkahnya terhenti ketika sayup-sayup dia mendengar seseorang menyebut nama Si Sadist kesayangannya itu.
"Kau pasti bercanda, Zakki!" Seru pemuda berbadan kekar dengan kepala plontos yang di kenal sebagai Harada Unosuke, salah satu teman sekelas, se-geng dan sohib-babu-pacarnya itu.
"Aku serius, Harada-San. Aku melihat Okita-Taichou sedang jalan bareng sama cewek muka datar dari geng Mimawarigumi itu!" Ucap Antusias Zaki atau yang di kenal sebagai Yamazaki Sagaru, Pemuda penggemar badminton dan sekarang menjadi pencinta Anpan yang cintanya baru-baru ini di tolak oleh artis cantik, pemeran karakter Tama.
"Tapi, Okita-Taichou Sudah memiliki Kagura-San Zzz," timpal pemuda afro yang hobi berinteraksi dengan tulisan daripada ngomong langsung. Pemuda yang bisa tidur kapan saja, dimana saja dan dengan kondisi apapun itu, Saitou Shimaru, dengan buku terangkat ke atas.
"Jangan-Jangan, Okita-Taichou selingkuh!" teriak pria cantik bersurai hitam panjang yang selalu bersama makhluk abstrak yang tak mau melepaskan kostumnya, Zura!
"Zura Zannai! Katsura Da!" teriaknya dengan slogan yang selalu menempel lekat pada jiwa raganya.
"Eeeeh!" geng Shinsengumi yang menjadi penghuni kelas 3-Z itu berteriak histeris dengan lebaynya. 'tapi tunggu, sejak kapan nih pria ganteng tapi cantik dateng dan nimbrung bareng mereka?' batin mereka bertanya-tanya.
"Sensei, Kapan an-." perkataan Harada terpotong ketika mereka mendengar sebuah suara.
Traakk
Bunyi benda jatuh itu mengalihkan dunia mereka. Kini mereka mendapati seekor gadis manis, bermanik biru, dengan surai vermilion yang di cempol dua, yang merupakan pacar sah dari objek yang digosipkan.
'Mampus!' mereka semua membatin kompak.
Muka Yamazaki berubah pucat, sepucat wajah Sada*o ketika melihat gadis itu berdiri kaku di depan pintu kelas mereka dengan liquid bening mengalir turun.
"Matte Ka-." teriak salah satu dari mereka tetapi Kagura sudah lari duluan meninggalkan kelas terkutuk itu.
Flashback off
"Begitulah ceritanya Soyo-chan." Gadis keturunan Yato itu mengakhiri ceritanya dengan leleran ingus yang mengalir dari kedua hidungnya.
Soyo yang mendengar cerita Kagura hanya bisa menatap sendu sahabatnya itu. dia mengelus pelan pucuk kepala Kagura berusaha menenangkan. Tapi tunggu sebentar, sepertinya dia mengingat sesuatu tentang pangeran Sadist dan Putri tanpa ekspresi itu. Dahinya berkerut mencoba mengingat sesuatu.
...
Abaikan cerita mereka menjalani hari-hari yang membosankan dan sekarang mari kita beralih ke jam pulang sekolah, tepat saat pemuda bersurai pasir tengah berdiri menyender di ruang loker depan pintu keluar gedung sekolahnya. Tatapan pemuda itu nampak tajam, raut wajahnya kusut, sekusut wajah gurunya yang baru mendapat hadiah tamparan manis dari sang istri yang tengah ngidam. Sebut saja mereka berdua Sakata Gintoki-Ginpachi saat berada di Sekolah-dan Sakata Tsukuyo. Dan juga, jangan lupakan aura malaikat maut yang terpancar dari tubuh pemuda bersurai pasir itu, membuat siapapun yang lewat pasti ngibrit seketika termaksud para Fansgirl-nya.
Okita Sougo tengah dalam mood terburuk yang bernama, sekali-senggol-langsung-bacok. Pemuda pasir itu tengah uring-uringan pasalnya, Si China kesayangannya itu tak menampakkan batang hidungnya hari ini. Pemuda itu telah menunggu kedatangan China kesayangannya dari istirahat pertama hingga pulang sekolah tetapi, gadis itu tak kunjung menampakkan diri.
"Dimana China itu?" gumannya frustasi.
Tadi, dia sempat mengunjungi kelas Sang Pacar-yang notabenenya adalah Kouhainya-tetapi, dia tak kunjung bertemu dengan Si China. Dia juga menanyakan apakah gadis itu menghadiri kelas dan teman-temannya menjawab gadis itu datang ke sekolah. Jadi, dimana gadis yang diam-diam selalu dia rindukan itu?
"Aarrgghh ... Awas saja Si China itu! Kalau ketemu akan kuberi hukuman." gumannya seraya mengacak surai pasirnya frustasi.
Di tengah kegalauannya, tiba-tiba memori Sougo terlempar saat teman-teman satu geng Shinsengumi-nya itu bersujud meminta maaf tepat saat dia memasuki kelasnya. Katsura-Sensei dan makhluk abstrak yang di panggil, Elizabeth, pun turut meminta maaf. Keanehan lainnya yang dia alami adalah saat Saitou Shimaru mengirimkan surat cinta ke Sougo. Pemuda itu memberikan sebuah amplop berwarna pink dengan hiasan love yang membuat Sougo merinding seketika. Tetapi, setelah akhirnya dia baca, isinya adalah permohonan maaf yang tak jelas maksudnya apa.
Otak encer Sougo bergerak cepat guna menarik sebuah kesimpulan yaitu, ada yang disembuyikan oleh teman-temannya dan itu pasti menyangkut tentang Si China kesayangannya itu, pikirnya.
Tepat saat Sougo menoleh ke arah lorong kelasnya, matanya bersirobok dengan manik biru laut yang dia rindukan.
"Oy, Chi-," perkataan Sougo terputus ketika objek yang dia tunggu sedari tadi malah memutar arah dan berlari meninggalkannya.
'Dafuq! Udah lama nunggu malah ditinggal kabur' batin Sougo nelangsa. Tak menunggu lama, Sougo langsung mengejar gadis itu.
"Matte ... China!" serunya seyara mengejar gadis tersebut.
"Tidak mau aru~!" balas Kagura sambil mempercepat laju larinya.
Mendengar jawaban Kagura, membuat perempatan imajiner muncul di dahi Sougo yang berkerut. Apa-apaan tadi itu, dia sudah menunggu gadis itu sedari tadi tetapi gadis itu malah berlari menjauhinya.
"Sudah kubilang Hentikan larimu, China!" Perintah Sougo yang tentu saja tak gubris itu.
"Dan aku sudah bilang kalau aku tidak mau aru~!" balas gadis itu. tuh kan di bilang juga apa! Gadisnya itu keras kepala.
Adegan saling kejar mengejar itu akhirnya terhenti ketika Sougo berhasil menangkap tangan kiri Kagura-setelah mereka berlari sampai ke gedung olahraga yang berada di belakang-.
Sougo menarik tangan gadis itu dan dengan cepat mendorong tubuh mungil gadisnya itu ke arah dinding dan mengunci ruang geraknya.
"Kau hari ini kenapa, China!?" Seru Sougo jengkel dengan napas yang sedikit ngos-ngosan.
"Bukan urusanmu aru~!" jawab Kagura seraya memalingkan wajahnya.
Perempatan imajiner kini kembali mampir ke jidat Sougo, "Huh!? Jelas ini Urusanku, China! Kau menghindariku dari pagi!" serunya dengan nada yang naik satu oktaf.
"Sudah kubilang Bukan urusanmu aru~! Urus saja selingkuhanmu itu!" ketus Kagura sambil tetap memalingkan wajahnya.
"Huh!?" Sougo makin tak mengerti kemana arah pembicaraan mereka.
"Aku tak mengerti, China. Dan tatap aku jika kau sedang berbicara denganku." Perintahnya lagi.
Bukannya menurut, gadis itu malah membuang mukanya lagi. "Nggak usah pura-pura bego', Sadist!" semburnya.
Sougo mengelap wajahnya frustasi. Demi kolornya Hijikata yang dia curi guna nyantet tuh Mayora, ada apa dengan gadisnya ini? Sedang kedatangan tamu kah? Tidak, tidak, tidak, Sougo tau betul jadwal tamu bulanan gadisnya ini. Kalau begitu, jadi apa?
"Kagura tatap wajahku. Kenapa kau menghindar dariku?" Suara Sougo melembut dengan tangan kanan yang memegang dagu Kagura guna membuat gadis itu melihat ke arahnya.
Sougo tertegun ketika melihat manik biru kegemarannya itu tengah mengeluarkan liquid bening.
"Dasar Sadist Baka aru~!" seru Kagura.
"Eh?" Sougo mulai cengo lagi. sepertinya gadisnya ini memang kedatangan tamu bulanan, batinnya.
"Pergi sana dengan Nobume selingkuhanmu itu aru~!" suara Kagura bergetar ketika mengatakannya.
Nobume? Selingkuhan? Otak Sougo nampak macet, seperti jalanan di **..-Nama tempat sengaja di sensor demi kepentingan bersama-.
"Tadi aku dengar dari Zaki, katanya kau jalan bareng Nobume aru~ kemarin." Kagura akhirnya menceritakan gosip yang dia dengar langsung dari Sang Narasumber, Anpanman dengan sejuta informasi.
Otak Sougo yang semula macet kini kembali lancar. Pantas saja mereka semua bertingkah aneh, ternyata ini jawabannya.
"hahaha ...," Sougo tertawa pelan ketika mendengar jawaban Kagura tadi.
"Kenapa kau malah ketawa, Kuso Gaki!" kesal Kagura.
"Gomen ... gomen ...," Sougo menghentikan tawanya. Kini pemuda itu mendekatkan wajahnya ke arah kekasihnya itu. "Nee ... China ... Apakah kau berpikir aku akan berselingkuh darimu?" tanya Sougo tepat di depan wajah gadis itu.
Kagura menggeleng cepat dengan wajah yang memerah. 'wajahmu dekat sekali aru~!' batinnya malu.
Sougo tersenyum cerah lalu mengecup singkat bibir gadisnya itu.
"Kau sudah tau jawabannya, bukan? Lalu, kenapa kau masih cemburu?" tanyanya lagi diiringi sebuah seringai yang menyebalkan-menurut Kagura-.
"Aku tidak cemburu aru~! Dan berhenti memasang wajah menyebalkan itu!" sanggahnya cepat.
"Kalau begitu kenapa kau menghindariku?" skakmat, wajah Kagura semakin memerah sekarang.
"Karena aku merasa terkhianati aru~, kurasa begitu aru~," jawabnya dengan suara pelan.
Sougo semakin melebarkan senyumnya. Gadis kesayangannya ini memang Tsundere tingkat akut. Tangan Sougo membelai pelan wajah Kagura yang terlihat seperti bakpao, kemudian mencubitnya gemas.
"China, dengar," suara Sougo membuat Kagura terfokus ke arah pemuda itu.
"Kau tau, Nobume memang memiliki wajah cantik dengan aura misterius yang membuat semua orang penasaran terhadapnya, Dan jangan lupakan bentuk tubuh bak gitar spanyol miliknya,- Kagura mengerucutkan bibirnya mendengar kalimat Panjang Sougo.
"Tapi bagiku, yang menarik adalah seorang gadis cerewet dengan tingkah seperti gorilla nyasar, dengan rambut bercempol dua dan manik biru yang cerah. Walaupun aku akui, daya tariknya sebagai cewek itu adalah Zero percent. tetapi ... Aku ...," Sougo menggantungkan kalimatnya sementara Kagura menggembungkan pipinya kesal.
"Aku mencintainya." Sougo mengakhiri kalimat panjangnya dengan melumat bibir mungil Kagura yang sedikit terbuka akibat cengo mendengar kalimat OOC-nya itu. tak hanya melumat, Sougo juga ikut mengajak lidah Kagura bertarung di dalam sana.
Sougo mengingat bahwa hari ini mereka berdua belum baku hantam sama sekali jadi, biarlah lidah mereka yang baku hantam di dalam sana, pikirnya. Ciuman mereka terhenti ketika Kagura memukul pelan bahu Sougo pertanda dia kehabisan Oksigen. Tubuh gadis itu kini terkulai lemah dalam pelukan Pemuda bersurai Pasir itu dengan wajah merah sempurna. Sougo tersenyum cerah melihatnya.
"Dan kau harus ingat, China. Nobume itu tunangannya Si Sasaki Isaburo." Tambahnya, tepat di samping pipi Kagura, membuat gadis itu terkejut seraya menatap wajah pacar sadistnya dan di hadiahi sebuah kecupan singkat di pipi kirinya.
Wajah Kagura kembali merona merah dengan ekspresi tercampur antara senang, malu dan kesal.
"Kau memang Sadist menyebalkan aru~." guman gadis itu.
Sougo tak menanggapi rutukan gadis itu, tapi sebaliknya, dia kembali memerintah Kagura.
"Berikan tangan kirimu, China Musume." Perintahnya yang di turuti gadis vermilion itu. Sougo meraih sesuatu dari saku celana seragamnya, lalu melilitkan sebuah benda ke tangan Kagura.
Mata Kagura berbinar cerah ketika mendapati Sougo memasangkan gelang emas dengan liontin berbentuk kepala Sadaharu di pergelangan tangannya.
"Arigatou, Sadist!" teriak gadis itu senang seraya memeluk Sougo.
"Hn, Kita pulang." Perintahnya seraya merangkul pundak gadis mungil yang lebih muda dua tahun darinya itu diiringi senyuman tipis. Ya, tak seperti peran mereka di serial Gintama yang mereka perankan, jarak dua sejoli ini terpaut dua tahun lebih beberapa bulan. Makanya, mereka bisa satu sekolah walaupun, Sougo tengah berada di tingkat akhir.
Sebelum meninggalkan tempat itu, Sougo menolehkan kepalanya ke arah segerombolan makhluk laknat yang sedari tadi mengintip kegiatan mereka. Sougo melemparkan senyum sadist kearah mereka semua seraya membisikkan kalimat yang membuat mereka lari dari sana dan membuat Yamazaki merasa dunianya akan segera berakhir.
-Chapter 1: Complete-
Omake:
Berada Jauh dari SMA Gintama, lebih tepatnya di kediaman keluarga Tokugawa. Terlihat dua gadis berbeda usia dan surai berbed tengah duduk menikmati teh sore mereka.
"Ngomong-ngomong Nobume-Nee kau sudah membantu Okita-san mencari hadiah untuk Kagura-chan?" tanya gadis bersurai hitam panjang.
"Aku sudah menemaninya kemarin. Dia benar-benar payah dalam memilih hadiah." Gadis bersurai biru panjang itu mendesah capek.
"Baguslah, Semoga itu menjadi kejutan untuk Kagura-Chan." Gadis bermarga Tokugawa itu tersenyum cerah.
"Ah~ aku jadi iri dengan Kagura/Kagura-chan." Desah mereka serentak lalu tertawa bersama.
