The Hate Ons
Shin Ri Rin
HunHan
No Summary
FF ini milik saya dan cast semuanya milik tuhan dan orang tua mohon maaf bila ada kesamaan alur cerita atau apapun itu saya hanya seorang manusia biasa yang tak luput dari dosa.
OOC,Typo(s),Yaoi, Tak sesuai EYD,Alur gaje,AH,Beta Fic,Death Fic,ER,Lime,Lemon,Slash,Song Fic,Cerita pasaran,Cerita jaka sembung bikin Mual.
I TOLD YOU BEFORE YOU READ THIS FF
ITS YAOI IF YOU NOT LIKE DONT READ OKEY!
©2015 Shin ri rin present
.
.
.
.
Happy Readingᴥ
About Luhan pov*
"uuukkhhh…"aku melenguh saat bias-bias cahaya sang penguasa siang menyelinap masuk ke dalam sela-sela jendela tempat tidurku.
Kulirik jam yang ada di meja masih jam 06:09 KST,aku masih punya banyak waktu untuk ke sekolah karena sekolah masuk jam 8 tepat.
Aku menuruni ranjangku yang tak seberapa ukuranya lalu melangkah menuju kamar memang bukan salah satu orang yang suka bermalas-malasan namun aku juga bukan orang yang bisa di bilang giat,aku melakukan segala hal dengan hatiku bukan dengan akal atau apapun.
Kenapa sepi sekali?ya,karena memang aku tinggal adalah salah satu mantan penghuni rumah panti asuhan karena aku memutuskan untuk mandiri,ibu dan ayahku meninggal dalam kecelakaan saat usiaku masih belasan bulan membuatku tidak bisa mengenal bagaimana mereka.
.
.
Tak butuh waktu lama untukku membersihkan diri,walaupun tak ku pungkiri berlama-lamaan di dalam kamar mandi itu menyenangkan,kita dapat melakukan segala hal tanpa ada yang melihat,bukankah itu seru?
Aku memakai baju seragamku yang sudah ku siapkan tadi berdiri di depan cermin besar di kamarku,kamarku tidak luas tapi aku sangat nyaman tinggal di sini.
Setelah selesai mempersiapkan segala hal yang aku butuhkan di sekolah,aku mendudukan diriku di depan tv 24 inch yang ada di ruang tamu.
Sarapan?tidak,aku tidak sarapan aku sangat malas untuk memasukan seberapa makanan ke dalam mulutku,
Aku menyalakan tv itu dan menonton kartu favouritku 'Spongebob' sembari menunggu untuk berangkat ke sekolah.
Menonton kartu favoritku sangat menyenangkan,walau seringkali ceritanya di ulang-ulang tapi aku masih saja menyukainya hingga tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 06:45.
Aku tersenyum lalu berdiri dan beranjak keluar rumah,aku tidak boleh ketinggalan bis,sekolahku memang agak jauh dari tempat tinggalku,meski begitu aku selalu bersyukur.
'Terimakasih tuhan'
.
.
Di dalam perjalanan menuju sekolah memang sedikit banyak(?) memakan waktu kurang lebih 40 menit baru sampai di sekolah.
Ku langkahkan kakiku memasuki area beberapa langkah kakiku menapaki area sekolah sebuah dorongan dari belakang dan suara memekikan telinga menghentikan langkahku.
"Luhhhhannnnnnn…"
Oh tidak telingaku,aku menutup kedua telingaku dengan kedua tanganku saat suara itu terdengar dan setelah itu kurasakan sebuah lengan merangkul bahuku.
"Annyeong…"sapanya
Aku hanya merilik kesal orang baekhyun sahabatku yang sangat berisik.
"Tumben kau berangkat sendiri dimana BodyguardMu itu Baek?"tanyaku
Baekhyun hanya menyengir kuda mendengar pertanyaanku.
"Dia sedang ke jepang bersama mengapa kau memanggilnya Bodyguard Rusa China?"jawabnya yang di ahiri dengan pertanyaan sambil mendelik tajam ke arahku.
'jujur saja Byun Baekhyun itu sama sekali tidak membuatmu tampak seram'
Aku terkekeh dan tak menjawab sudah lelah menjelaskanya,karena siapa yang tidak akan mengira kalau seseorang yang selalu mengikutimu kemanapun kau pergi menyeleksi orang yang akan dekat denganmu jika dia bukan seorang Bodyguard?
Dan seperti itulah kekasih Seorang Byun Baekhyun yang bernama Park Chanyeol yang sangat posesif kepada kekasih mungilnya itu.
'oh aku tidak bisa meninggalkannya sendiri dia namja nakal aku takut dia di ambil orang lewat karena ia terlaluimut.'
Itu yang akan tuan Park muda katakan jika kau menanyainya tentang keposesifanya kepada kekasih mungilnya itu.
Aku sekelas dengan Baekhyun sekaligus teman sebangku.
.
.
Bel tanda istirahat baru saja berbunyi 2 menit yang lalu,dan entah apa yang membuat seseorang di sampingku ini begitu hyperactive,Baekhyun?ya,lihatlah dia tengah menarik lenganku dengan terburu-buru untuk menuju ke kanti sekolah
'para gembel di dalam perutku sudah berdemo ingin mendapat jatah makan mereka'katanya
Kami duduk di meja kosong setelah beberapa saat lalu memesan makanan pada pengurus kantin.
"Luhan aku ingin pipis,aku ke toilet sebentar"Baekhyun pamit ke toilet untuk menuntaskan keinginanya-pipis-aku hanya mengengguk mengiyakan.
"Hai Lu?"sapa seseorang
Kutolehkan kepalaku ke sumber ada seorang namja berkulit tan yang melambaikan tanganya di ambang pintu masuk kantin.
"Hai"Ucapku
Dia melangkah ke arahku lalu mengambil duduk di hadapanku.
"Apa kau sendiri?"tanyanya
"Tidak,aku bersama baekhyun,ia sedang ke toilet"jelasku
Terlihat dia mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"kau sudah memesan makanan?"Tanyaku
"tidak"
Aku menyerengit.
Kai nama namja itu tersenyum melihat ketidak mengertianku.
"aku tidak ingin makan,aku hanya ingin menemuimu,aku ingin melihatmu makan"ucapnya
"hmmmmm"
Ya ampun,aku menghela nafas dasar namja maklum dengan tinggahnya mungkin dia masih mempuyai setitik persaan dia adalah salah seorang yang mencintaiku tapi sungguh demi apapun termasuk tuhanku aku tidak bisa membalas cintanya,karena hatiku sudah hilang oleh sorang namja brengsek.
"Kau harus makan kai,nanti kau bisa sakit"ucapku
"kau yang menyuapiku?"tanyanya padaku,matanya terlihat mempunyai harapan yang begitu besar.
Aku tersenyum,
"Apapun untuk temanku"kataku,aku memang menyayangi semua orang yang ada di dalam hidupku,tapi tidak untuk satu orang yang telah mengambil lihat air mukanya menjenuh.
'Ya Tuhan aku melukai namja ini lagi,maafkan aku.'
"Ya"lirihnya.Tuhan aku pantas mendapat hukuman karena telah mebuatnya sedih.
Tak selang lama setelah sedikit keheningan antara aku dan kai,baekhyun kembali dengan raut wajh gembiranyanya-mungkin dia telah lega telah menuntaskankan hasrat-pipis-nya-
"Oh kau ?"baekhyun telihat terkejut sesaat namun kembali seperti semula setelahnya.
"Aku bergabung"ucap maafkan aku.
"Ya tidak apa-apa,lebih banyak orang lebih seru"ucap Baekhyun namja Eyeliner
Setelah beberapa saat makanan yang kami pesan ahirnya datang makan di selingi dengan beberapa itu bel masukpun berbunyi dan kami harus memasuki kelas untuk melanjutkan pelajaran hari ini.
.
.
Di tengah pelajaran,aku ijin kepada choi saem yang mengajar biologi untuk ke aku sudah tidak tahan ingin pipis.Bisa-bisa aku pipis di celana kalau-kalau ditahan terus(?)tidak itu tidak itu mungkin saja.
Kubasuh kedua tanganku di washtofel setelah menuntaskan urusanku-rasanya sangat suara pintu toilet terbuka,aku tidak menghiraukan orang yang ke toilet pasti mempunyai tujuan yang sama kalu tidak membuang air besar ya berarti air kecil.
Namun aku tersentak ketika tangan besar itu menarikku dan memojokan tubuhku di antara dinding dan badanya.
Kudongakan kepalaku untuk melihat siapa orang itu,aku menatap tajam orang membencinya aku sangat sangat Oh Sehun
"Mau apa kau?"tanyaku sungguh tak mau lagi berurusan dengan namja puaskah dia telah mengambil hatiku.
"Menurutmu?"tanyanya balik memajukan wajahnya ke wajahku.Aku sangat ingin meninju wajahnya saat ini kalu saja jantung ini bisa sedikit tenang.
Demi Tuhan jantungku seperti Diskotik yang Berisik oleh dentuman musk yang Dj lantunkan.
"Minggir tuan Oh aku ingin ke kelas"ucapku sambil mendorong dadanya berusaha lepas dari kungkungan tangan tenaganya begitu kuat aku tidak bisa membuatnya merubah posisi itu.
"Tidak bisa kau harus mendengarkan penjelasanku dulu"ucapnya semakin mendekatkan Tuhan ini terlalu dekat,aku bisa meraskan deru nafsnya yang hangat.
"Tidak ada yang harus kau jelaskan tuan oh,Biarkan aku pergi" sangat khawatir jika ada seseorang yang melihat posisiku dengan sehun yang seperti ini.
"Dengarkan Aku?"Pintanya balik.
"Tidak Tuan Oh,Tidak ada yang mesti di sudah Bisakah Kau membiarkanku Ma-"
Chu
ucapanku terpotong ketika bibir tipisnya melumat bibirku kasar,kedua tanganya memegang kepalaku.
Tuhan,aku ingin menangis inikah dosa aku tidak bisa tersadar dari keterkejutaku.
Dengan segenap kekuatan yang ku punya Aku mendorong Dadanya Berhasil dia melepaskan pangutan bibirnya.
"Napeun"lirihku sambil menghapus saliva yang ada di bibirku dan melangkah pergi keluar dari toilet.
.
.
To Be Countinue
