YA~! Hikari kembali dengan cerita baru! Makasih buat yang sudah review fanfic saya yg pertama, apalagi yg udah nge-fave fic itu! Kyaaaa! Hontou ni ARIGATOU GOZAIMASU! Nah, saya buat fanfic baru lagi yg terinspirasi ma sebuah novel teenlit yg sedikit sama alur ceritanya dan ini merupakan fic multichap saya yg pertama. Mohon bantuannya dan I Hope You All Like It

. . .

Title : Mamori's Wish

Chapter 1 : Prologue

Story by : Hikari/T094 8145 always forever 13

Idea by : Hikari/T094 8145 always forever 13

Disclaimer : Eyeshield 21 Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata

Alex's Wish Elcy Anastasia

Pairing : HiruMamo

Genre : Romance, Fantasy.

Warning : Sebagian besar AU, gaje, ambil konsep cerita dari teenlit, misstypo (buat jaga – jaga), OOC (maybe), beberapa OC, romance-nya belakangan.

Saran : Siapkan mental sebelum membaca, setelah membaca fic ini, silakan banting hp atau laptop atau komputer yang digunakan utk membaca fic aneh ini, silakan tekan tombol 'Back' untuk kembali ke hal sebelumnya.

Pesan : Semoga anda suka

=XXX=

Sebenarnya di atas langit itu ada dua buah kerajaan yang saling bermusuhan. Dua kerajaan itu bernama Heavenia dan Helliver. Dua kerajaan yang sangat berbeda sekali, karena di Heavenia dihuni oleh malaikat sedangkan di Helliver dihuni oleh setan – setan.

Para malaikat bertugas memberi pengaruh baik kepada para manusia – manusia yang berada di Earthia, seperti melakukan kebaikan, sedangkan para setan bertugas memberi pengaruh buruk kepada manusia – manusia itu, seperti melakukan perbuatan buruk dan kejam.

Earthia, merupakan tempat objek para makhluk itu bertugas. Merupakan tempat dimana manusia – manusia itu tinggal. Para malaikat dan setan itu turun ke Earthia dengan menjelma sebagai manusia sebagaimana umumnya.

Para malaikat biasanya menjelma menjadi manusia yang berpenampilan sederhana tetapi memancarkan aura kebaikan yang bisa membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa nyaman dan terlindungi.

Sedangkan para setan menjelma menjadi manusia yang rupawan yang berada di atas rata – rata nilai rupawannya. Tetapi biasanya mereka sering memancarkan aura hitam yang membuat siapa saja yang berada di dekatnya kurang nyaman. Tapi, dengan kelihaian sang setan, sang setan berhasil membujuk cukup banyak orang yang mau menuruti mereka dan menutupi sifat ke-iblisan mereka.

Kembali ke Heavenia dan Helliver. Penghuni dua kerajaan ini tak sering saling bertukar pandang. Tak ada malaikat yang mampir ke Helliver dan tak ada pula setan yang jalan – jalan ke Heavenia. Tak ada sesosok pun yang diperkenankan untuk memasuki wilayah lawan. Hanya Sang Agung-Tuhan, Queen of Heaven dan King of Hell yang mampu-dan mengizinkan-berada di wilayah lawan. Mereka merupakan pemimpin kedua kerajaan itu.

Sebenarnya ada sebuah jalan yang mirip dengan lorong yang menghubungkan kedua kerajaan berbeda prinsip itu. Jalan itu disebut Philia. Sebuah lorong kecil yang tembus pandang dan tak ada siapapun disana dan biasanya tempat ini digunakan untuk pertemuan rahasia antara sang pemimpin. Lorong itu berada jauh di bawah garis pembatas dua kerajaan itu. Selain itu, tak banyak yang mengetahui keberadaan lorong kecil itu. Dan cara untuk kesana yaitu harus menuruni tangga bawah tanah di dalam kastil kedua kerajaan itu. Tapi, tak semudah itu. Ada yang menjaga kedua pintu gerbang itu.

Yang berada di Heavenia dijaga oleh malaikat penjaga gerbang dan yang berada di Helliver dijaga oleh setan penjaga gerbang. Kedua makhluk itupun hanya berjaga diluar. Jika tidak, sudah dipastikan lorong Philia itu akan remuk seketika, alias kedua makhluk penjaga itu akan bertempur dan korbannya adalah lorong itu sendiri.

Bertahun – tahun kemudian, terdengar berita heboh di seluruh penjuru kedua kerajaan itu. Berita itu berisikan bahwa telah ada setan dan malaikat yang memasuki lorong itu bahkan saling menyapa-membentak, tepatnya-dan sialnya, mereka malah saling jatuh hati.

Menurut informasi yang dipercaya, sang penjaga gerbang Heavenia terbujuk oleh tawaran sang malaikat dan sang penjaga gerbang Helliver malah menyuruh sang setan itu masuk saja kalau ingin masuk. Dan parahnya lagi, kedua malaikat dan setan yang dimaksud adalah sang putri mahkota dan putra mahkota kedua kerajaan itu. Yuya, sang putra mahkota Helliver dan Natsuki, sang putri mahkota Heavenia.

Menurut informasi juga, Natsuki ingin tahu apa yang ada di dalam Philia itu, sampai – sampai harus berada sangat jauh dari atas kerajaan. Meski ia tahu, lorong itu tembus pandang tapi lorong itu tertutupi awan – awan putih bersih sehingga lorong itu dianggap tidak ada oleh sebagian malaikat dan setan.

Dan saat Natsuki memasuki lorong itu dengan penjaga yang telah ia taklukan, ia menyusuri lorong putih itu dan terlihat Yuya yang juga menyusuri lorong itu. Mereka lalu bertemu dan berbincang lama. Dan hal itu kemudian malah membuahkan benih – benih perasaan asing di antara mereka. Dan frekuensi pertemuan rahasia mereka pun semakin sering. Hingga kemudian, hal itu diketahui oleh King of Hell dan Queen of Heaven. Mereka pun memanggil kedua makhluk itu di Philia.

At Philia...

Terlihat dua makhluk berbeda jenis berdiri di tengah lorong putih yang disebut Philia. Raut wajah Natsuki pucat, sedangkan Yuya hanya datar. Mereka kini berhadapan dengan dua makhluk yang mirip dengan mereka. King of Hell dan Queen of Heaven.

"Yuya! Kulihat kau suka berhubungan dengan malaikat satu itu? Benar kan?"tanya King langsung. "Iya."jawab Yuya singkat, padat dan jelas. "Sedangkan kau Natsuki! Kau berhubungan dengan setan ini, kan?"tanya Queen kemudian. "i, iya, Queen..."ucap Natsuki gemetaran.

"Pertanyaan terakhir, apakah kalian saling menyukai satu sama lain?"tanya King dan Queen bebarengan. Yuya dan Natsuki hanya menelan ludah kebenaran. Mereka memang membenarkan apa yang dikatakan King dan Queen mereka.

"Benar atau tidak?"tanya mereka lagi karena tak mendapat respon dari kedua makhluk itu. Natsuki menunduk takut. Ia tak berani menjawab.

"Itu benar, King. Terus, kenapa?"jawab Yuya tenang. Natsuki langsung mengangkat wajahnya memandang sang putra mahkota itu. "Bukannya kau sudah tahu peraturannya, Yuya? Setiap setan yang berhubungan dengan malaikat akan dipindahkan ke Heavenia dan tidak diterima lagi oleh Kerajaan Helliver. Kau sudah tahu kan?"ucap King dengan tegas.

"Benar. Aku sudah tahu semua itu, King."jawab Yuya masih dengan sikap tenangnya.

"Terus, kenapa kau malah melanggarnya? Kau mau membuang harga dirimu sebagai setan?"kata King dengan nada marah.

"King, mungkin anda tidak mengerti. Bahkan seluruh penghuni Helliver tak akan mengerti perasaan yang saya rasakan saat bersama Natsuki. Perasaan aneh yang menggelitik hati berikut sensasinya yang menyenangkan. Anda pasti tak bisa mengerti bahkan merasakannya. Saya sudah terlanjur jatuh dalam perasaan asing itu. Dan akhirnya, beginilah jadinya. Ya kan, Natsuki?"terang Yuya yang kemudian menoleh ke arah Natsuki yang ketakutan. Natsuki yang lalu memandang Yuya langsung merasa nyaman. Senyum manis Natsuki muncul dan ia kemudian mengangguk kecil.

"Sebagai hukuman atas semua perbuatanmu, Yuya, sebagai seorang setan, kau akan dipindahkan ke Heavenia dan pernikahanmu dengan malaikat itu akan dilaksanakan pada akhir bulan waktu Earthia."terang King.

"Dan selama di Heavenia kau -Yuya- akan ditempatkan di Duivel Gevangenis dan pernikahan kalian akan dilaksanakan di Verboden Zaal."ucap Queen. "Dan yang terakhir..."kata Queen memotong kata – katanya.

"Terakhir?"ucap Yuya dan Natsuki bersamaan.

"Jika kalian mempunyai seorang anak, kalian harus menyerahkannya kepada Kerajaan Helliver sebagai penerusku nantinya."kata King melanjutkan kata – kata Queen.

"APA?"sontak Yuya dan Natsuki kaget mendengar itu. "Tapi, King-"

"Sang Agung sudah menyetujui keputusan ini. Keputusan ini tak bisa diganggu gugat lagi. Anak kalian akan dididik menjadi setan seutuhnya. Begitulah tindak lanjut keputusan itu."potong Queen kemudian. "Natsuki, kau harus merelakan bayimu."kata Queen kepada Natsuki yang menunduk sedih. "...baiklah, Queen. Jika memang keputusan itu sudah disetujui oleh Sang Agung, saya bersedia memberikannya..."ucap Natsuki lirih.

"Bagus. Sekarang, kalian bubar. Persiapkan diri kalian untuk pernikahan kalian."ucap King membubarkan pertemuan itu. Natsuki masih tertunduk sedih, sedangkan Queen berlalu tanpa menoleh. King juga berlalu, meninggalkan Yuya yang berdiri kaku disana. Tinggallah Yuya dan Natsuki di lorong putih itu.

Yuya lalu mendekati Natsuki. Ia melihat bulir air mata jatuh tertetes dari wajah Natsuki. Malaikat berambut hitam panjang ini tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika anaknya nanti tidak menjadi penerus Kerajaan Heavenia dan malah menjadi pangeran setan dari Kerajaan Helliver.

Yuya kemudian mengelus punggung Natsuki perlahan. Natsuki masih terisak. "Semua akan baik – baik saja. Kita harus menanggung resiko atas perbuatan kita ini."ucap Yuya sedih. "Ya. A, aku me, mengerti.. itu.. Yuya... tapi.. tapi..."kata Natsuki masih dengan terisak. "Tenanglah Natsuki. Semua akan baik – baik saja."kata Yuya menenangkan malaikat itu. Natsuki pun mendongak dan menatap setan berambut hitam itu. "Kuharap juga begitu..."kata Natsuki lirih.

Begitulah keputusan yang sangat pahit bagi mereka, terutama sekali Natsuki. Ia sebenarnya sungguh menyayangkan keputusan itu. Ia sebenarnya ingin anaknya nanti menjadi penerus Queen di Heavenia, tapi karena tindakannya itu, ia harus menerima resiko seperti itu. Mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai. Melanggar semua peraturan Heavenia dan Helliver. Demi sebuah perasaan asing yang memabukkan mereka. Dan perasaan asing itu adalah, cinta.

=XXX=

Beberapa tahun kemudian, terlihat sesosok setan berambut spike pirang sedang berjalan menuju kastil Kerajaan Helliver. Di bahu kirinya terpasang bazooka, sedangkan di tangan kanannya sebuah buku hitam tergenggam erat. Mata hijau toskanya memandang ke arah kastil dengan tajam. Seringai selalu terpasang di wajahnya yang cukup... er.. tampan.

Sesaat sebelum memasuki pintu depan kastil, ia sudah dicegat oleh ksatria – ksatria setan lain. "Tch!"decak lelaki tadi. Ia lalu menghentikan langkahnya.

"Minggir, ksatria sialan!"ucap lelaki itu. "Maaf, Tuan Hiruma Youichi. Kami diperintahkan oleh Raad Duivel untuk membawa anda kesana."ucap salah satu ksatria itu.

"Tch! Merepotkan! Ada apa hubunganku dengan Dewan sialan itu!"umpat lelaki bernama Hiruma Youichi itu. "Tapi itu juga merupakan perintah dari King, Tuan."ucap ksatria lain. "Keh! Kakek sialan itu ya?"kata Hiruma sambil memutar bola matanya. "Oke! Antar aku kesana dalam waktu 5 menit atau kubunuh kalian!"kata Hiruma sambil menunggang kereta setan yang dibawa ksatria – ksatria tadi.

Sesampainya di Satan Hof, tempat para Raad Duivel berkumpul dan bertugas, sekaligus tempat biasa para setan – setan yang bersalah -melalaikan tugas atau malah berbuat baik- diadili, Hiruma turun dari kereta dan segera melangkah ke dalam Satan Hof. Tanpa senjatanya yg memang dilarang dibawa ke dalam ruangan Satan Hof, ia melangkah menuju pintu. Ia membuka pintunya dan terlihat berbagai wajah Raad Duivel sedang memandangnya tak ketinggalan sang kakek, King of Hell.

Hiruma melihat ke seluruh ruangan, menatap beberapa pasang mata yang juga sedang balas menatapnya. Ia menatap mereka dengan muka datar. Mata hijau toskanya lalu bertemu dengan mata sang King.

Ia kemudian melihat sebuah meja kosong dengan sebuah papan nama tergeletak manis di atasnya. Ia lalu duduk di meja itu. Meja dengan papan nama bertuliskan "Youichi Hiruma" yang juga merupakan meja sang "Terdakwa" atau "Yang Bersalah". Ia duduk dengan kaki diangkat di atas meja itu. Tak sopan, memang.

Persidangan pun dimulai.

"Hiruma Youichi. Terdakwa dituduh bersalah karena sebuah kesalahan kecil, yaitu menerima sebuah bunga dari seorang manusia di Earthia, yang sudah jelas melanggar peraturan di Helliver, yang menyatakan bahwa setan tidak boleh menerima bunga atau benda – benda ke-malaikatan lain selama bertugas dan di Helliver."ucap sang Hakim.

BRAAAK!

Terdengar sebuah suara gebrakan meja yang keras dari arah kursi "Terdakwa". Hiruma menaikkan satu alisnya. "Siapa setan sialan yang berani membuat cerita sialan itu?"bentaknya marah. Ia kini tengah berdiri di tempatnya. " 'Setan sialan' yang kau sebut adalah orang yang sangat bisa dipercaya. Dan kakek yakin, bahwa informasinya itu bisa dipercaya."ucap sang King. "Tch!"Hiruma hanya mendecak kesal.

Tak mungkin kan, setan seperti dia mau – maunya menerima bunga. Dan manusia gila macam apa yang mau memberi setangkai bunga untuk setan macam dia. "Terdakwa diharap tenang kembali. King, saya harap anda juga tenang."kata Hakim menenangkan persidangan itu. Hiruma lalu duduk kembali.

"Terdakwa Hiruma Youichi, apakah kau sungguh – sungguh merasa tidak melakukan itu?"tanya sang Hakim. "Tentu saja aku tak melakukan hal sialan macam itu."jawab Hiruma. "Sebagai pembuktiannya untuk menunjukkan kau tidak bersalah, kau harus bisa membunuh seorang manusia-"

"Kalau itu mudah kan?"potong Hiruma dengan seringai lebar. "Dengarkan saya dulu, Terdakwa. Membunuh seorang manusia atas dasar kerelaan sang manusia itu sendiri."lanjut Hakim. Seringainya berubah menjadi datar kembali. "Tch! Merepotkan!"decaknya lagi. "Youichi, ini juga sekaligus sebagai test untuk menunjukkan pantas tidaknya kau menjadi penerusku."kata King menambahkan. Hiruma hanya memandangnya kesal.

"Kami akan memberikan peraturan – peraturan yang harus kau patuhi serta data – data seorang manusia yang akan menjadi targetmu."ucap Hakim melanjutkan. Datanglah, seorang setan yang membawakan sebuah buku tebal yang berjalan ke arah Hiruma. Setan itu lalu meletakkan buku itu di meja Hiruma. Hiruma menaikkan satu alisnya menatap buku yang tebalnya mungkin sekitar 10.000 halaman itu.

"Buku sialan apa ini?"tanyanya. "Itu buku yang berisi peraturan dan data tentang manusia yang menjadi targetmu. Jika kau melanggar sebuah peraturan di dalam buku itu selama kau bertugas, kau otomatis dinyatakan gagal dan akan dilempar ke Kerajaan Heavenia."kata Hakim. "Dan kau akan gagal menjadi penerus Kerajaan Helliver, Youichi."tambah King.

"Keh! Bukan urusanku kan! Cari saja setan – setan sialan lain atau 'setan sialan' yang membuat berita sialan itu saja yang menjadi penerusmu!"ucap Hiruma dengan menyeringai lebar. "Hadirin diharap diam."kata Hakim menengahi pembicaraan antara King dengan cucunya.

"Kau akan diturunkan ke Earthia besok. Sesampainya di sana, segeralah cari target yang berada di dalam buku itu. Buatlah perjanjian dengan manusia itu untuk merelakan hidupnya. Sidang ditutup."kata Hakim sambil mengetukkan palunya sebanyak tiga kali.

Hiruma lalu membuka buku tebal itu. Ia mencari halaman yang menuliskan tentang manusia yang menjadi targetnya. Ia lalu menemukan halaman itu beserta sebuah foto di atasnya. Hiruma kemudian melihat foto itu. Terlihat seorang gadis manusia berambut coklat kemerahan sebahu dengan bola mata berwarna biru sapphire sedang tersenyum lembut. Hiruma sekilas memperhatikan foto itu. Mendadak seringai muncul di wajahnya. "Keh! Sepertinya menarik! Kekekekekeke!"kekehnya kemudian. Ia lalu melihat data umum tentang gadis itu.

Name : Mamori Anezaki

Alter : 17 Jahre Alt

Adresse : Stadt Deimon, Tokyo

Schule : Deimon Private Gymnasium

Hiruma lalu menutup buku tebal itu dan menyeringai lebar. "Mamori Anezaki... kekekekeke! Sepertinya besok akan menarik!"ucapnya kemudian. Ia segera keluar dari aula sidang Satan Hof. Menenteng kembali senjatanya tadi dan melangkah menuju kastil Helliver.

Sementara, dari balik aula sidang tadi terdengar pembicaraan serius. "Apa kau yakin, Youichi akan berhasil melaluinya?"ucap seseorang yang ternyata, King. "Khu khu khu, si SAMPAH itu takkan bisa melewati test itu! Sampah setengah setan dan setengah malaikat itu, pasti gagal!"ucap orang yang diajak berbicara. "Karena itulah aku memilih manusia itu yang menjadi targetnya. Aku ingin dia menemukan jati dirinya sendiri."kata King kemudian. "Sekali sampah, tetap saja SAMPAH."ucap lelaki tadi. "Hentikan. Dia tetaplah cucuku, Agon."King menghentikan tingkah setan bernama Agon itu.

"Kau kupanggil kesini untuk menemaninya selama di Earthia. Aku ingin kau mengawasinya."ucap King kemudian. "APA? Mengawasi SAMPAH itu?"kata Agon marah. "Iya. Hanya kau yang bisa melakukannya, Agon. Ini perintah langsung dariku, King of Hell."ucap King. "Cih!"Agon Cuma mendecih. 'Kalo loe bukan King, bakal gue remukin tulang loe!'batin Agon kesal.

"Baiklah. Aku akan mengawasi sampah itu!"ucap Agon seraya berlalu dari ruangan itu. King hanya tersenyum penuh arti.

To Be Continued

Yaaps! Selesai juga bagian prolognya! Entah dapat ilham apa saya dapat inspirasi ini di tengah – tengah UAS begini. Buat romance-nya, belakangan aja ya ^^. Dan karena UAS belum kelar, saya akan update chapter 2 setelah UAS nanti. Itupun jika ada ide, masalahnya otak masih bercampur dengan hafalan dan tugas yg belum kelar.

Saya terima berbagai kritik, saran, flame (jelas alasannya), anonymous juga boleh ^^

Oh ya, Thanks to Are-chan, yang sudah minjemin saya Teenlit ini. Jadi dapet inspirasi deh ^^

Last,

Mind to Review?