Tittle : Day Dream

Author : Lee Suhae

Main Cast ,

Lee Donghae

Kim Jongwoon

Choi Siwon

Sub Cast,

Member SJ

Main Pair : Yehae

Rated : T

Genre : Romance , yaoi, boy x boy

Summary : Cinta terhalang oleh kerasnya hati orangtua Lee Donghae . Bisakah ia merebut kebahagiannya , walau ia akan dijodohkan dengan orang yang tak dicintainya ?

Lee Suhae :::::::::::::::::::::::

PLAKKK

Seorang namja manis menyentuh pipinya yang terasa panas akibat tamparan keras dari sang Appa- Kangin . Namja manis itu , Lee Donghae tak gentar , dan malah manantang sang Appa .

Ia menunjukkan pipinya , "Silahkan tampar lagi Appa , hingga kau puas , tamparlah !", Kangin hendak sekali menampar pipi anaknya yang sangat dicintainya itu , namun kini sudah mulai membangkang akan perintahnya karna satu orang .

"Jangan yeobo , jangan ", Eomma Donghae – Leeteuk , nyatanya tak terima akan perbuatan sang suami yang akan menyakiti anak bungsunya itu . Kangin menurunkan tangannya , kala tangannya itu sudah menggantung diudara .

Leeteuk menatap Kangin lembut , "Jangan yeobo , kau menyakitinya ", dan Kangin mendengus , "Terus saja bela anakmu yan pembangkang seperti itu ! Hah , kau ini kenapa eoh !", Kangin menatap Donghae dengan tatapan amarahnya . Seakan ingin membunuh Donghae saat ini juga .

Donghae menegakkan tubuhnya , menatap sang Appa tak kalah tajam . Bahkan Kangin menyumpah dalam hati, kala anaknya dengan beraninya menatap dirinya seperti itu .

"Bahkan kau sudah berani dengan Appamu sendiri eoh ? ", Kangin tersenyum sinis , "Pasti ini gara-gara anak miskin itu kan ?",tanya Kangin sambil menekankan kata ' anak miskin ' saat ia berucap .

Donghae mengeram kesal , "Jangan hina dia Appa , dia tak seperti yang kau kira ", ujar Donghae dengan mata yang memerah .

Kangin tertawa , "Kau membela anak miskin itu ? ", tanya Kangin , dan Donghae sekali lagi , "Jangan sebut dia dengan panggilan itu Appa , dia mempunyai nama ", jawab Donghae dengan lantang .

Leeteuk menghampiri Donghae , mengusap lembut punggung anaknya itu , "Sudah , sudah , sebaiknya cepat kau ganti bajumu ", ujar Leeteuk mengalihkan pembicaraan .

Donghae menggelengkan kepalanya , "Tidak Eomma , aku tak mau tinggal dirumah ini lagi ", Donghae membalikkan tubuhnya , "Jangan pergi Hae , kita bisa membicarakan hal ini baik-baik ", Leetuk membujuk Donghae agar tak mengambil keputusan yang gegabah .

"Percuma Eomma , percuma ", Donghae yang sudah tak bisa membendung air matanya pun akhirnya jatuh , "Sudah dua tahun ini aku menjalin hubungan dengannya , tapi , sedikitpun Appa tak merestuinya ", Donghae berucap dengan nada pilunya . Leeteuk yang mendengar itu terasa terenyuh hatinya . Betapa sang anak begitu mempertahankan cintanya . Tidak dengan Kangin yang tetap pada pendiriannya .

"Putuskan dia !"

Donghae membalikkan tubuhnya , menatap Kangin tak percaya , "Huh ?", setetes kembali air mata bening itu kembali turun .

"Tak cukupkah Appa membuatku sakit eoh ?", ujar Donghae dengan nada pelannya , "Aku mencintainya Appa ", lanjutnya . Dan Kangin ,

"Dia tak bisa membahagiakanmu , siapa dia ? dia hanya pemuda yang tak jelas pekerjaanya ", Kangin menghampiri Donghae , lantas menarik tangan Donghae untuk mengikuti langkahnya .

Donghae dengan sekuat tenaga melepas tangan Kangin pada lengannya , "Lepaskan Appa , hhikkss, lepaskan ", Donghae menatap sang Eomma – seakan meminta pertolongan pada Eommanya .

Namun Leeteuk menunduk , seakan setuju atau mungkin takut pada suaminya yang begitu keras .

"Eomma ", lirihnya , dan diapun membiarkan dirinya dibawa sang Appa masuk ke dalam kamarnya . Percuma memberontak bukan ? Tak ada gunanya .

Brukkk

Kangin menghempaskan tubuh Donghae ke ranjang milik Donghae , "Jangan pernah berhubungan dengannya lagi , kalau kau tak ingin melihatnya menderita ", ujar Kangin sebelum tubuh Kangin hilang dibalik pintu .

Meninggalkan Donghaenya yang , "Hikks, hiikkksss", menangis sambil memeluk boneka nemonya dengan sangat erat . Dia terluka , dia sangat ingin bersama dengan kekasihnya yang sudah lama ia cintai . Sudah lama menjalin hubungan serius , kala sebuah janji terikat satu tahun lalu .

Janji dimana , mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan cinta sepasang kekasih menjadi cinta sepasang suami-istri tahun ini .

Namun itu mustahil , kala sang Appa , tak pernah merestuinya . Alasannya ? Karena kekasih Donghae hanyalah seorang pemuda penjual bunga . Tak sebanding dengan Donghaae yang nyatanya , adalah anak dari seorang pembisnis handal – Kangin . Tidak , tidak mungkin Kangin merestuinya .

Donghae merogoh saku celananya , mencoba menghubungi seseorang disana . Tiga kali dia menelpon , tak ada menyahut .

"Mungkin dia sibuk" jawabnya atas pertanyaan hatinya . Ia merebahkan tubuhnya , menatap langit-langit kamarnya .

Ia menggelengkan kepalanya , "Ini tidak boleh berakhir , aku, aku mencintainya , sangat ", Donghae kembali menangis . Tak ada isakan , melainkan uraian air mata yang terus saja mengalir .

Donghae meraba ponselnya yang tadi ia letakkan disamping tubuhnya . Ia tersenyum , kala melihat siapa yang menelponnya .

Ia menghapus air matanya , sebelum berkata , "Hyungiee", seseorang disana tertawa renyah , dan Donghae tersenyum mendengarnya .

Tiba-tiba air mata Donghae kembali jatuh , saat ucapan sang Appa kembali terngiang dikepalanya .

'Jangan pernah menghubunginya lagi, kalau tak mau melihatnya menderita ', dia tahu , Appanya tak pernah bercanda jika sudah mengatakan sesuatu . Termasuk hal tadi , sang Appa tak segan-segan mengirim seseorang untuk menghancurkan toko bunga milik kekasihnya itu . Yah seperti kejadian seminggu silam , bahkan itu adalah kali kelima sang Appa turun tangan dalam menghentikan kisah cintanya .

Donghae berujar pelan , "Mianhaeyo Hyungie ", diseberang sana , kekasihnya – Kim Yesung tersenyum , "Aku yang seharusnya minta maaf sayang , karna aku , hidupmu seperti ini ", Donghae menangis mendengarnya . Dan Yesung pun tahu saat ini Donghaenya menangis . Selalu seperti ini . Setiap kali Donghae menelpon , pembahasanpun tetap sama .

"Appaku melarangku bertemu denganmu Hyungiie", lagi , Yesung harus mendengar pernyataan itu lagi . Pernyataan yang sebenarnya membuatnya muak , karena dia sudah bosan mendengarnya . Namun sungguh , itu membuatnya sakit .

Tak direstui . Bagaimana hubungan cinta terus terjalin jika sang Appa , Appa Donghae tak mengizinkan anaknya untuk berhubungan dengan dia , yang sebenarnya tak punya harta yang bisa dibanggakan .

Yesung tersenyum miris , "Tenang sayang , aku janji , aku akan membuat Appamu merestui kita ", Yesung berucap , "Dan sekarang , tidurlah , kau harus kuliah besokkan ?", Donghae mengangguk walau Yesung sama sekali tak melihatnya .

Donghae tersenyum , "Aku mempercayaimu Hyungiie , selamat malam pangeran tampanku ", Donghae tertawa kecil walau disertai tetesan air mata , yang Yesung mendengarnyapun sama .

Yesung menghapus air matanya , "Selamat malam putriku yang cantik", ujar Yesung , lalu , "Saranghaeyo ",ucapnya .

"Nado saranghaeyo Hyungiie"

Yesung mematikan sambungan telepon . Ia mengusap wajah tampannya . Ia bangkit , berjalan menuju dapurnya yang sangat sempit itu . Namun Donghae sangat menyukainya . Terlebih , ada beberapa mawar , bunga kesukaan Donghae , terletak dialam vase mungil di atas meja makan .

Dia mendudukan dirinya , sambil menggeser sebuah akuarium kecil . Ia tersenyum , "Apa kau juga merindukan Hae ?",tanyanya pada binatang peliharaanya . Yah , seekor kura-kura darat yang harganya tak sekira . Apa ia membelinya ? Tidak . Yesung cukup waras untuk tidak menghabiskan uang yang begitu banyak . Lebih baik , dia membeli hal yang lebih penting daripada membeli kura-kura kecil yang diberi nama oleh Donghaenya – Ddangkko

Donghae yang membelikan kura-kura itu . Hadiah ulang tahun yang diberi Donghae kepadanya . Hadiah pertama yang pernah ia terima . Tak pernah sebelumnya ia menerima hadiah , diberi sebutir telurpun ia sudah bersyukur kala itu .

Kini kehidupannya semakin membaik , kala Donghae tanpa pamrih membantunya . WalAu sebenarnya , Yesung sangat tidak enak jika dibantu oleh Donghae , yang notabene adalah uke-nya . Namun bagaimana ia bisa menolak , saat Donghae mulai menangis dan merengek-rengek . Yesung tidak bisa menolaknya !

Toko bunga yang saat ini menjadi harta ketiga yang ia miliki setelah , rumah dan tentu saja Donghae yang menjadi harta paling beharga dalam hidupnya . Ia tak punya apapun .

Cukup lama , ia membangun rumah kecilnya ini . Dia yang tak punya siapapun lagi dunia ini . Setelah kedua orangtuanya , meninggalkan dirinya begitu saja di panti . Dia yang kala itu masih berusia 7 tahun , harus kehilangan kasih sayang kedua orang tua , dia yang harus menghidupi dirinya sendiri . Kala tak ada yang ingin mengapdosi dirinya . Hanya karena banyak yang bilang dirinya aneh . Dia mempunyai jari-jari kecil yang berbanding terbalik dengan kepalanya yang terlihat sedikit besar daripada yang lainnya .

Hingga saat dirinya berusia 10 tahun , dia memutuskan untuk pergi dari panti . Dan saat itulah dirinya benar-benar kesepian . Tak ada yang bisa menolong dirinya . Hanya dia yang bisa menolong dirinya sendiri .

Hampir 2 tahun dia hidup dijalan . Bekerja ini dan itu , untuk dirinya bisa mendapatkan sesuap nasi . Tidak apa . Dia ikhlas . Diapun harus membagi sedikit uangnya itu , untuk membeli seragam sekolah . Hingga akhirnya , ia bisa lulus dari sekolah atas . Dengan hasil yang cukup memuaskan . Diapun menolak untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi , dengan alasan , biaya .

Di usianya yang menginjak 18 tahun . Dia , bekerja disebuah club malam . Menjadi pelayan , dan siangnya digunakan dirinya untuk bekerja sebagai karyawan disalah satu mini market .

Cukup lama ia menggeluti dua pekerjaan sekaligus , 2 tahun , tak sebentar bukan ? Ia pun berhenti kala tabungannya cukup untuk membuahkan sebuah hasil . Ia membuka toko bunga , kecil namun cukup menarik untuk dilihat . Banyak pengunjung yang selalu mampir ke toko bunganya , walau hanya sekedar melihat-lihat saja .

Dan saat itu tiba . Saat dimana dia merasakan hal yang selalu dinantikan setiap manusia . Jatuh cinta ,

Yesung terlihat sibuk pagi ini . Dia menyusun beberapa bunga yang hidup maupun yang mati ke tempatnya yang sudah tersedia didepan tokonya .

Ia berjongkok , lalu tersenyum manis sambil menatap susunan bunganya yang begitu cantik pagi ini . Ia bernyanyi kecil , tanpa menghiraukan seseorang namja manis yang kni sedang berdiri di belakang tubuhnya .

Namja itu memutar bola matanya malas , kala ia harus menunggu. Cukup lama dan ia lelah , "Permisi ", Yesung dengan sigap berdiri lalu memutar tubuhnya ke belakang . Mungkin karna jarak antara dirinya dan namja yang lebih pendek dan muda darinya itu , mengingat namja itu masih mengenakan seragama SMAnya . Namja itu terdorong ke belakang , dan Yesung yang melihat itu langsung menahan pinggang namja itu . Sekilas , mereka seperti sepasang kekasih yang tengah berdansa .

Yesung terpaku , melihat wajah namja itu . Manis , dan juga bibir tipis namja itu , ahh~ sungguh sexy , pikir Yesung . Satu yang ada didalam benak Yesung , dia ini namja atau yeoja ?

Namja itu bergerak tak nyaman , "Oh , hm, gomawo ", ungkapnya sambil memalingkan wajahnya yang memerah tomat . Yesung menggaruk kepalanya kikuk , "Oh sama – sama ", balasnya sambil menetralkan detak jantungnya .

Yesung tersenyum saat melihat namja itu , yah, Yesung sudah memastikan kalau dia, si manis itu adalah seorang namja . Dia memakai celana sekolah . Sudah pastikan ?

Cukup lama mereka dalam keheningan seperti itu , hingga Yesung berdehem kecil , "Apa ada yang bisa saya bantu ?",tanya Yesung dan membuat namja manis itu tersadar akan keterpanaan dirinya akan namja di depannya yang menurutnya aneh , namun sungguh tampan dengan pipi chubby juga mata yang sipit .

Donghae tertawa kecil sebelum , "Aku sedang mencari bunga ", jawabnya lalu berjalan menghampiri salah satu pot yang terpajang di atas meja , "Ini dijual ?",tanya Donghae dan Yesung mengangguk .

Ia berjalan menghampiri Donghae , lalu mengangkat pot yang tak terlalu besar hingga ke depan dadanya , "Pilihanmu cukup bagus , ini adalah Plumeria ,atau lebih kita kenal dengan sebutan Kamboja ", jelas Yesung yang membuahkan senyum di bibir Donghae .

Donghae menatap dalam bunga tersebut , namun pandangannya jatuh pada bunga tepat dibelakang Yesung . Donghae berjalan menuju bunga itu , lalu ia berjongkok , "Ahh~ , yang ini saja , aku suka dengan bunga ini ", pekik Donghae riang sambil mencium aroma bunga mawar merah pekat itu .

Yesung tersenyum kecil saat melihat tingkah Donghae yang begitu kekanakan . Yesung menaruh kembali pot tersebut , dan berjalan menghampiri Donghae .

Ia ikut berjongkok , tepat disamping Donghae , "Ini kah ?",Donghae menolehkan untuk melihat wajah Yesung , ia mengangguk , "Ne ", jawabnya .

"Mau berapa tangkai ?"

Donghae menaikan satu alisnya , "Berapa ya ?",tanyanya , Yesung menatapnya heran , "Memang bunga ini untuk siapa ?",tanyanya . Dan Donghae tersenyum , "Untuk Eommaku , dia ulang tahun hari ini, dan aku sama sekali belum memberinya hadiah ", jawab Donghae dengan nada senangnya . Yesung yang mendengar penuturan Donghaepun tersenyum , walau jauh didalam hatinya ia sedih .

Ia juga ingin merayakan ulang tahun Eommanya . Namun , ia sendiripun lupa , kapan Eommanya itu dilahirkan ?

Sudahlah . Eommanya juga tak begitu peduli dengannya , dengan membuang dirinya begitu saja .

Donghae memiringkan kepalanya , "Kau kenapa ?",tanya Donghae dan Yesung sedikit terkejut , "Ah tidak apa , hmh , memang Eommamu suka bunga apa ?",tanya Yesung , lalu Donghae tertawa ? Lho kok ?

Yesung menggaruk ujung pelipis matanya , 'ada yang salahkah dengan pertanyaanku ?' , pikirnya .

Donghae menghentikan tawanya , kala ia melihat kebingungan di wajah tampan Yesung .

Donghae berdiri , diikuti dengan Yesung . Ia mendongakkan sedikit wajahnya , hingga mata mereka saling bertemu dalam satu garis lurus , "Sebenarnya Eommaku menyukai bunga anggrek , namun aku tak menyukai bunga anggrek ", Yesung tersenyum simpul mendengar penuturan Donghae , yang menurutnya terkesan kanak-kanak .

Tentu saja , yang berulang tahunkan Eommanya , buat apa ia mengambil sudut pandang dari dirinya ?

"Lalu buat apa kau membeli mawar ? Apa karena kau menyukai mawar ?",tanya Yesung yang membuat mata Donghae berbinar-binar , "Wahh, kau bisa menebaknya ", Donghae menatap Yesung tak percaya .

Ayolah Donghae , tingkahmu tadi sudah terbaca oleh Yesung !

Yesung mengacak rambut Donghae , "Yang ulang tahunkan Eommamu , jadi berikanlah bunga kesukaanya ", Donghae memajukan bibirnya , "Tapi aku tidak menyukai anggrek ", keluhnya , dan membuahkan tawa kecil dari Yesung .

Ahh~ Yesung banyak tertawa saat berhadapan dengan Donghae . Walaupun dia memang ramah , namun dia tak begitu banyak tertawa jika sedang bersama pelanggannya .

Yesung berjalan , mengambil satu pot keci bunga anggrek . Ia berikan kepada Donghae , "Ini adalah anggrek yang sangat di gemari , jadi berikanlah pada Eommamu ", Donghae menerima pot bunga itu dengan gerutuan kecilnya . Yesung yang melihat itu hanya bisa tersenyum . Betapa menggemaskan namja manis dihadapannya ini !

Donghae membawa pot bunga dengan satu tangannya , dengan satu tangan yang lain mencoba mencari uang yang tadi sempat di berikan Appanya .

"Berapa ?"

Yesung tersenyum , " 25 ribu won ", Donghae ber-oh ria sambil menyahkan uang pas kea rah Yesung . Donghae tersenyum seraya membungkukkan tubuhnya , "Gomawo", ucap Donghae .

Yesung seakan tak rela melihat kenyataan kalau namja manis dihadapannya ini akan pergi meninggalkannya , "Mawarnya ?",tanya Yesung , dan Donghae menggelengkan kepalanya .

"Tidak , uangku tak cukup ", jawab Donghae jujur . Yesung menarik satu tangkai mawar merah itu , lalu ia berikan kepada Donghaenya . Donghae membulatkan matanya sambil menatap Yesung , "Aku tak punya uang lagi ", Donghae masih belum mengerti dengan satu tangkai yang kini sudah berada dalam genggamannya .

Yesung untuk kedua kalinya mengacak rambut coklat Donghae , "Itu untukmu ", Ujar Yesung .

Donghae mengerutkan keningnya , "Tapi aku tidak ulang tahun saat ini ", ucap Donghae polos. Yesung sungguh gemas dengan makhluk manis didepannya ini .

Yesung menghela nafasnya , "Aku tahu kau menyukai mawar , jadi anggap saja mawar itu tanda perkenalan kita ", Yesung mengulurkan tangannya , "Kim Yesung ", Donghae tersenyum malu, walau akhirnya ia menyambut uluran tangan Yesung , "Lee Donghae ", balasnya .

Sejak saat itulah , Donghae semakin sering mengunjungi toko bunga milik Yesung setelah pulang sekolah . Entah itu hanya membeli satu ikat bunga mawar atau sekedar untuk melihat Yesung . Dan dengan senang hati Yesung menerimannya .

Cukup lama hubungan itu terjalin ,hingga Yesung berani untuk mengungkapkan semuanya yang ia pendam hampir dua bulan penuh . Dan dia tak sanggup jika harus menahannya lebih lama . Tidak ,terimaksih .

Hari itu , hari dimana Donghae sedang menikmati hari minggunya . Dengan di antar sopir pribadinya , dia mengunjungi toko bunga milik Yesung yang bernama – Yehae's Flowers

Nama itupun Donghae yang memilihnya . Singkatan dari nama Yesung dan juga Donghae . Karena sebelumnya , toko bunga itu tak mempunyai nama .

"Hyung , ini ditaruh dimana ?",tanya Donghae sambil membawa seplastik bunga tulip segar . Yesung tersenyum , "Taruh saja disitu Hae , sudah duduklah , nanti kau lelah ", suruh Yesung yang membuat Donghae merengut kesal . Lantas ia taruh bunga tulip itu dengan kasar ke atas meja .Tak lupa ia menghentakan kakinya dengan kesal , sebelum dirinya masuk ke dalam ruangan , yang disebut sebagai gudang di toko itu .

Gudang tempat menyimpan bunga-bunga mati , dan juga tempat menaruh pot-pot besar .

Yesung menggelengkan kepalanya , melihat kelakuan Donghae yang seperti anak- anak . Dia tak begitu menghiraukan Donghae , karena ia tahu , Donghae tidak lama untuk marah .

Dia kembali berkutat dengan bunga aster yang baru saja datang , dengan telaten ia merangkai bunga tersebut . Hingga bunyi keras dari arah gudang membuat dirinya menghentikan aktivitasnya itu .

Ia berlari , dan betapa terkejutnya dia , "Hae , ada apa ?",tanya Yesung saat melihat Donghae menangis terduduk disamping pot-pot bunga berukuran besar yang bergelimpangan disamping tubuhnya .Dan sebuah pot bunga kaca , pecah tak jauh dari dirinya . Sepertinya dia ingin membersihkan gudang yang sangat kotor tersebut , namun tanpa sengaja dia menyenggol pot tersebut dan jatuhah dari meja .

Donghae mendongakkan wajahnya , hingga Yesung bisa lihat dengan jelas air mata Donghae untuk pertama kalinya, "Mianhaeyo Hyung , hhiikkss, aku tak sengaja ", ujar Donghae dengan isakannya , Yesung tersenyum lalu berjongkok , ia hapus air mata Donghae , "Tidak apa , apa kau terluka hm ?", Donghae menggelengkan kepalanya .

Yesungpun membawa Donghae ke dalam pelukannya , dan Donghae membalas pelukan hangat itu .

"Apa kau marah Hyung ?",tanya Donghae saat dirinya sudah berada di rumah Yesung . Yesung mendudukan diri di samping Donghae .

Ia elus pipi Donghae , "Jika aku marah , aku tak mungkin mengajakmu ke rumah ku , walau ini tak layak disebut dengan rumah ", Yesung tertawa mengucapkannya , membuat Donghae miris mendengarnya .

Yesung menatap dalam mata Donghae , perlahan ia mendekatkan wajahnya pada wajah Donghae . Menghapus jarak di antara keduanya .

Donghae merasakan kalau bibir Yesung telah menempel di atas bibirnya . Untuk pertama kali dalam hidupnya , ia berciuman !

"Mungkin aku tak pantas mengucapkannya ", ujar Yesung saat ciuman itu terlepas , "Namun , aku yang rendahan ini , ingin mengatakan , kalau aku sangat mencintaimu , sangat menyayangimu , dan aku ingin kau menjadi milikku ", Yesung berujar tulus .

Donghae menjatuhkan air matanya , ia menatap Yesung dengan tatapan yang susah untuk di artikan .

"Jangan berkata seperti itu Hyung "

Yesung menatapnya tak percaya , "Huh?",satu tanggapan yang sudah wajar , dan dia harus menerima itu bukan . Tidak mungkin dirinya bisa bersanding dengan Donghae , yang kenyataanya adalah anak dari kalangan atas , berbeda dengan dirinya .

Donghae menangkupkan kedua tangannya pada kedua sisi pipi Yesung , "Jangan pernah merendahkan dirimu sendiri Hyung , kau ", Donghae mengelus pipi Yesung , lalu mendaratkan satu ciuman pada bibir Yesung . Yesung hanya diam , mendapatkan hal yang tak terduga seperti itu . Donghae baru saja menciumnya .

"Kau sangat berarti untukku , sangat dan aku pun tak ingin kehilanganmu "

Cinta itu bersemi , seperti bunga sakura yang sedang bermekaran . Indah . Namun semuanya berubah , kala Appa Donghae mengetahui semunya .

Mengetahui kalau anaknya , menjalin hubungan dengan anak miskin bernama Kim Yesung . Apa yang ia lakukan , ia menghancurkan toko bunga milik Yesung . Menghancurkan semuanya .

Yesung terdiam , dan ia tersenyum , "Berjuta kali kau menghancurkan tokoku , kau tak bisa menghancurkan cintaku untuknya Tuan ", ucapan Yesung yang membuat Kangin membencinya , namun ucapan itu membuat Donghae semakin dan semakin mencintainya , dan bersumpah di dalam hati . Dia , akan memperjuangkan kisahnya , bersama seseorang yang sangat dicintainya . Sekalipun dia akan mengkhianati Appanya .

Donghae menggeliat dalam tidurnya , ia mengucek matanya dengan gerakan lucu . Ia segera mencari ponselnya , saat ia merasakan kalau ponselnya bergetar .

Donghae tersenyum , "Yeoboseyo Hyungiee", sapanya dengan nada suara yang khas saat bangun tidur . Yesung tersenyum mendengar suara milik kekasihnya itu , "Aku hanya merindukanmu ", ujar Yesung yang membuat Donghae tertawa kecil , "Apa itu benar ?", goda Donghae .

Yesung tersenyum , "Jika tidak , buat apa aku menelpon sepagi ini ?", Donghae tersenyum mendengarnya , "Aku pun sama Hyungiie ", balas Donghae lirih .

Yesung menghela nafas , "Sudah , bagaimana kalau nanti , akan ku jemput kau di kampus ? Bagaimana ?",tanya Yesung. Yang membuat seketika wajah Donghae ceria kembali , "Baiklah , kalau begitu aku mandi dulu Hyungiie ", ujar Donghae yang dibalas anggukan oleh Yesung .

"Jangan tergesa-gesa , jangan lupa sarapan , aku mencintaimu ",ujar Yesung , dan Donghae tersenyum senang , "aku pun sama Hyungiie , kita harus bersama apapun yang terjadi".

Donghae segera bergegas menuruni ranjangnya . Lalu masuk ke dalam kamar mandi . Tak selang lama , dia keluar dengan pakaian lengkap . Mungkin dirinya sudah berpakaian didalam sana .

Yesung tersenyum sambil mendudukan dirinya di tepi ranjang miliknya . Ini adalah satu alasan kenapa dirinya masih bertahan , memperjuangkan cintanya yang begitu besar kepada kekasihnya . Walau hubungannya tak pernah di restui .

Donghae sangat mencintainya . Dia tak ingin menyakiti Donghaenya . Walau sebenarnya , dia tahu , sakit hati akan datang padanya , nanti, entah kapan . Namun dia berharap , Donghae tidak pernah lepas darinya .

Donghae mendudukan diri di meja makan , menatap sepiring nasi goreng buatan Eommanya . Dia diam , apa yang ia pikirkan ? Tentu saja Ia memikirkan Yesungnya itu .

'Apa kau makan Hyung semalam ? Dan apa kau makan pagi ini ?'

Itulah yang ada di benak Donghae . Sedih ? Terpuruk ? Memang kenyataanya . Mau bagaimana lagi, penghasilan dia tak begitu banyak . Kadang Yesung lupa untuk makan , dan lebih memilih untuk menabungkan uang tersebut . Tabungan untuk dirinya bisa mempersunting Donghae . Walau itu tidak mungkin bisa terjadi .

Donghae menghela nafasnya , ia menolehkan kepalanya kala mendengar langkah kaki mendekatinya .

"Eom-"

Perkataan Donghae terputus , kala ia kira Eommanyalah yang datang menghampirinya . Ternyata , "Siapa kau ?",tanya Donghae ketus , namja itu tersenyum sebagai balasan . Hingga menampilkana lesung di kedua pipinya .

Donghae hendak bangkit , saat namja itu duduk disebelahnya . Namun sayang , sang Appa datang disaat tak tepat . Membuat dirinya duduk kembali dengan wajah menahan amarahnya .

Urusan tadi malam belum selesai bukan ?

"Dia calon suamimu "

"Huh?"

Donghae mengangkat wajahnya , menatap sang Appa yang kini tersenyum sinis kepadanya , "Dia calon suamimu , dan mulai sekarang , kau ada dalam pengawasannya ", Donghae bangun dan tak lupa menggebrak meja makan , hingga membuat Leeteuk yang baru saja datang berlari kea rah Donghae .

"Kau tak berhak mengurus hidupku Appa ", tantang Donghae yang membuat Kangin ingin sekali menamparnya , "Aku sudah punya pilihan , dan maaf ", Donghae menatap namja itu , "Aku sudah milik orang lain ", lanjutnya .

"Tutup mulutmu !", bentak Kangin keras , membuat Donghae dan Leetuk terlonjak kaget .

Donghae tersenyum , "Aku sudah milik orang lain , dan Yesung adalah calon suamiku , bukan dia", tunjuk Donghae kepada namja itu .

Kangin yang geram segera menghampiri Donghae , dan memukul wajah Donghae . Namun , dengan sigap Leetuk menghalangi suaminya itu , "Sudah yeobo, sudah ", Leeteuk seraya menghalangi tubuh Kangin

Donghae memilih keluar dari dapur tersebut . Dia berlari dengan sangat kencang . Namun sebuah tangan menahannya saat dia sudah berada diambang pintu utama , "Ahh", Donghae hampir saja terjatuh karna memaksa melepaskan diri dari namja yang menahan lengannya .

Namja itu dengan cepat memeluk tubuh Donghae , hingga kini mereka berpelukan dengan sangat erat . Donghae pun mendorong dada bidang namja itu , "Kau , jangan halangi aku !" ujar Donghae ketus . Dan mulai melangkahkan kakinya .

Namja itu tak patah semangat , dia ikut melangkahkan kaki menyamai langkah Donghae .

"Namaku Choi Siwon , aku adalah calon suamimu , heeyy ", Siwon menghentikan langkahnya saat melihat Donghae berlari dengan sangat kencangnya meninggalkan dirinya .

Yesung duduk di depan tokonya , ia sedang membaca buku saat ini . Dia mengangkat kepalanya saat mendengar ketukan pintu di depan tokonya .

"Hae"

Yesung segera berlari menghampiri Donghae . Wajah Donghae pucat sekali , "Kau sakit Hae, dan , dan kenapa kau ke sini ?",tanya Yesung . Belum sempat menjawab , Donghae sudah pingsan didalam pelukan hangatnya .

"Segera cari anak itu , aku tahu dia berada di toko anak miskin itu ", ujar Kangin pada salah satu anak buahnya , "Lakukan apa yang menurutmu baik , bakar saja kalau dia tetap memaksa untuk tinggal !"

Lee Suhae :::::::::::::::::::::::::::: TBC::::::::::::::::::::

Ff baru untuk yang kemarin meminta Yehae couple ^^, akhirnya bisa rilis juga …

Mind RnR pelase ?