Harry melongo memandang bocah biru di hadapannya.
"bibi,bibi bercanda kan?"tanya Harry pada Bibinya,Petunia Dursley.
"tentu saja sepupumu yang normal,Kuroko Tetsuya."
Disclaimer: Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi,Harry Potter milik J. .
Title: The Shadow Wizard
Summary: Harry Potter dan Kuroko Tetsuya adalah saudara tiri! dan lagi,adik tiri Harry Potter itu adalah bagian dari Kiseki no Sedai,sekelompok anak yang diasuh langsung dibawah Albus Dumbledore.
Warning: gaje,abal,judul dan cerita ga nyambung.
don't like,don't read.
Harry Potter hanya bisa berbaring di ranjangnya.
Dia mendapat hukuman di hari ulang tahunnya yang ke-8. Frontal sekali,hari dimana seharusnya dia berbahagia,kini dia malah dikurung di dalam lemari bawah tangga,kamarnya tanpa makanan.
Dia mendengus mengingat wajah polos bocah itu. Bocah yang dibawa bibinya seminggu lalu. bocah yang setahun lebih muda darinya. Bibinya memberikan bocah yang dianggapnya normal itu kamar tempat Dudley,sepupunya yang gemuk,menyimpan mainannya. Dudley dengan senang hati menyingkirnkan semua mainannya ke tepi. Jika Harry yang pindah kesana,Dudley pasti akan merengek-rengek tak terima.
"Kuroko Tetsuya…" gumamnya,"dia beruntung ya,"
Telinga Harry menegak tatkala pintu kamarnya yang dikunci terbuka perlahan,menampakkan sesosok wajah yang tadi dibayangkannya. sosok itu membawa sepotong kue sus dengan lilin di puncaknya.
"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday to niichan,happy birthday to you,"
Harry menganga mendengar lagu yang dinyanyikan oleh bocah bersurai biru dihadapannya. "k…kau…"
"selamat ulang tahun,Harry-niichan. Ini kue untukkmu." Kuroko menyodorkan kue yang dibawanya.
Satu hal yang tidak Harry mengerti saat itu: alasan mengapa Kuroko Tetsuya peduli padanya.
"Kuroko,kenapa kau peduli padaku? Saat aku dijauhi di sekolah,kau mendekatiku,"
"Kenapa? Karna kau adalah kakakku."
Harry kebingungan.
"Bagaimana kau bisa membuka pintu ini?"
"Aku 'meminjam' kuncinya pada paman Vernon."
"Maksudmu 'mencurinya'?"
Kuroko mengangkat bahu,"cepatlah,niichan,aku mau mencuci piringnya."
Harry tersedak kue susnya,"n...niichan?!"
"Ada apa?"
"Tidak,aku baru kali ini dipanggil gitu,dan apa artinya?"
"Artinya kakak laki-laki dalam bahasa Jepang. Bahasa yang diajarkan ayah."
Harry bersumpah dia takkan lupa kejadian itu.
3 tahun kemudian,mereka bertiga lulus SD. Bibi Petunia mendaftarkan Dudley di Smeltings,SMP paman Vernon dulu. Sementara Harry dan Kuroko didaftarkan ke Stonewall High. Tentunya dengan perlakuan berbeda. Kuroko diberi pilihan(yang langsung memilih ikut Harry),sementara Harry tidak. Kuroko dapat seragam baru. Harry mendapat baju bekas Dudley.
Suara surat jatuh keatas karpet didengar oleh paman Vernon.
"Dudley,ambil surat."
"Suruh Harry aja."
"Harry,ambil surat."
"Suruh Tetsu aja."
"Dudley,gebukin dia."
Harry langsung berlari ke karpet dan memungut surat yang tergeletak disana.
Ada 4 surat disana. Yang pertama adalah tagihan rekening listrik. Yang kedua adalah surat daru bibi Marge,adik paman Vernon. Dan 2 surat terakhir yang serupa beralamatkan namanya dan Kuroko.
Harry terkesiap. Sambil memberikan tagihan dan surat pada pamannya,dia memandang surat untuknya.
(Perlu diketahui: Kuroko telah mengambil surat di tangan Harry menggunakan misdirection.)
Tak lama kemudian,Dudley merebut surat di tangan Harry dan terjadilah keributan seperti yang telah kita ketahui.
Harry mendengus mengingat hal itu.
Setelah surat pertama dibuang paman Vernon,surat itu terus berdatangan. Anehnya,tak ada nama Kuroko di surat-surat itu. Apa mungkin surat itu hanya halusinasiku saja? Pikir Harry.
Mereka berada di sebuah gubuk di atas karang. Paman Vernon membawa mereka kemari untuk menghindari serangan surat-surat Harry. Dan Harry tidur di lantai,bersama Kuroko. Harry membuat gambar kue di atas pasir tempatnya tidur.
Jam tangan Dudley berdentang 12 kali,pertanda dia sudah bertambah tua 1 tahun. Kuroko menggeliat ke arah Harry,membuat Harry menoleh kearahnya.
"Harry-niisan,otanjoubi ometedou,happy birthday," Kuroko mengigau dalam tidurnya.
Harry tersenyum dan mengelus kepala Kuroko dengan lembut. Anak ini,bahkan dalam tidurnya pun masih bisa mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Harry berbalik menghadap mahakaryanya.
"Make a wish,Harry." Ucapnya pada diri sendiri. Lalu meniup setiap butir pasir yang membangun 'kue'nya.
Tiba-tiba pintu didobrak dengan keras,paman Vernon turun membawa senapan berburu di tangannya,"siapa itu?!"
Pintu didobrak hingga lepas dari engselnya.
Dudley menjerit. Harry menarik Kuroko untuk bersembunyi.
Seorang pria bertubuh besar,nyaris sebesar titan di fandom sebelah,berdiri di depan pintu.
"Maaf soal pintunya." Pria tersebut menutup pintu lepas tersebut.
Kuroko keluar dari persembunyiannya dan berlari ke dalam pelukan besar pria itu.
"Hagrid-san! Hisashiburi!"
"Tetsuya,hirasirubi." Jawab Hagrid,pria besar itu cadel.
Keluarga Dursley cengo. Harry menjedukkan kepalanya ke dinding terdekat.
Hagrid menggendong Kuroko dengan tangan besarnya,"kau sudah bertambah besar ya,Tetsuya. Taiga,Daiki,Ryouta,Shintarou,Atsushi dan Seijuurou meridukanmu,kau tau?"
Tetsuya mengangguk,"toh tak lama lagi aku akan bertemu mereka lagi,kan?"
Hagrid mengangguk. Lalu berbalik menghadap Dudley.
"Kau lebih besar sekarang ya,Harry,terutama perutmu."
Tetsuya terkekeh,"dia bukan Harry-niisan,"
Harry keluar dari persembunyiannya. "Aku Harry."
"Oh,tentu saja. Bawa sesuatu untukmu."
Hagrid memberinya kue ulang tahun yang sedikit penyok.
"Terima kasih,tapi,siapa anda?"
"Rubeus Hagrid,penjaga kunci di Hogwarts,kau pasti tau,kan?"
"Maaf,tidak."
Hagrid cengo,"tidak? Blimey Harry takkah kau tau dimana ayah ibumu belajar itu selama ini?"
"Eh?"
"Niisan,kita berdua adalah penyihir. Dan,kita adalah saudara tiri"
Harry menatap Kuroko meminta penjelasan.
"Menurut dia,ayahku memperkosa ibu. Dan setelah Voldemort membunuh ibu,ayahku membawaku pergi. Tapi dia membawaku tinggal di Hogwarts sampai 3 tahun yang lalu,saat dia mempertemukanku dgn bibi."
Harry bersyukur karna dia dan Kuroko masih sedarah sedaging. Tiba-tiba dia menyadari sesuatu dan mulai menghitung.
"Tunggu,bagaimana bisa kita jadi saudara tiri?sedangkan usia kita hanya beda 6 bulan?."
Kuroko menunduk.
"Harry,dia lahir prematur. Dia lahir saat usianya masih 5 bulan. Bersyukurlah dia masih bertahan sampai sekarang. Karna dia prematur,fisik dan hawa keberadaannya sangat lemah."
Harry menatap Kuroko yang masih menunduk dan Hagrid,"apa buktinya kalau aku ini penyihir?"
Hagrid tersentak. "Ah,ini." Hagrid mengulurkan surat yang selama ini dihancurkan oleh paman Vernon. Harry membaca keseluruhan surat.
"Kalau memang ini bukti aku seorang penyihir,kenapa Tetsu ngga dapat? Apa dia bukan penyihir?"
"Aku ngga dapat kali ini karna sejak surat pertama datang aku telah mengambilnya." Kuroko mengeluarkan surat yang sama dengan Harry.
Di pojokan,bibi Petunia kejang-kejang.
"Mereka takkan pergi!" Teriak paman Vernon.
"Siapa kau? Sampai berhak untuk melarang anak James,Lily dan Karou untuk pergi ke Hogwarts? Kedua anak ini sudah terdaftar sejak lahir. Kau tak bisa melakukan apa-apa."
"Aku tau siapa kau,Harry,seorang anak aneh,anak abnormal. Sama seperti ibumu. Dia pergi ke sekolah sinting itu dan bertemu Potter di sana. Dan melahirkanmu. Tetsuya,aku tak menyangka kau seorang penyihir,kukira,kau..."
Kuroko menunduk,"gomenasai,bibi. Maaf kalau aku mengecewakanmu."
"Tapi bagaimana bisa kau seorang penyihir? Kau tak pernah menunjukkan bakat sihirmu. Sementara dia," bibi Petunia menunjuk Harry,"selalu menunjukkannya!"
"Itu karna kami,Kiseki no Sedai,sudah dilatih untuk mengendalikan sihir kami sejak kecil."
"Kiseki no Sedai?"
"Kiseki no Sedai,atau Generation of Miracles,adalah 7 orang anak yang diasuh langsung dibawah Albus Dumbledore."
"Apapun itu mereka tetap takkan pergi!"
"Kau tak bisa melarangnya. Pergi atau tidak,semua ada di tangan mereka. Dan jika mereka pergi,mereka akan berada dalam naungan penyihir terhebat di dunia,Albus-"
"AKU TAKKAN MAU MEMBAYAR PRIA TUA UNTUK MENGAJARI MEREKA TIPUAN SIHIR!"
Kuroko merasa pamannya sudah keterlaluan. Hagrid menuding paman Vernon dengan payung pink yang dibawanya.
"JANGAN PERNAH HINA ALBUS DUMBLEDORE DI HADAPANKU!" Suara Hagrid yang cetar membahana badai katrina(?) Terdengar sampai ke Indonesia(?). Oke lupakan,author lagi error.
Dan ekor babi yang unyu unyu(reader: unyu dari mana?!) Tumbuh di pantat Dudley. Membuat keluarga Dursley kocar kacir kabur ke lantai atas.
Harry tertawa lepas,Kuroko tertawa sambil menutup mulut dan memalingkan wajahnya.
"Jangan bilang siapa-siapa,oke?" Bisik Hagrid.
"Yare,yare,Hagrid-san." Kuroko menghapus air mata tawanya,"terima kasih telah membalaskan dendamku."
Hagrid tersenyum. "Yah,sudah waktunya. Ayo kita pergi membeli perlengkapan kalian. Kecuali kalian mau tinggal di sini."
Kuroko langsung berlari ke arah pintu,"ittekimasu,bibi,sekali lagi,gomenasai. Kuharap kau tak marah padaku." Serunya.
Harry masih sedikit ragu. "Ah,aku kalah," pikirnya. Langsung dia menyambar jaketnya dan menyusul adiknya.
Oke oke author tau harusnya saya menyelesaikan fic yang satunya,tapi ide di kepala author untuk cerita ini sudah meledak,jadi yah,begini deh.
Ini fic xover pertama author. Entah napa pengen jadiin Kuroko-kun adik Harry Potter. Tapi saya juga mau campurin Magi di sini. saya mau nanya sama senpai-tachi,Kira-kira bisa ngga 3 fandom dijadiin xover? Author ngga berani publish chapter baru kalau ngga jelas boleh atau ngga. Jadi tolong vote ya.
Akhir kata,review please...
