Mwahahaha… (ketawa setan). Yosh saya kembali lagi dengan sekuel dari Adikku Sayang Kakakku Malang (ASKM) seperti yang sudah saya janjikan. Dilempar mangga rame-rame karena gak update fic laen. Fic ini agak nyambung dengan yang ASKM, jadi mohon baca dulu scene terakhir di chapter 10-nya *promosi mode on* Gak perlu ding… udah aku cantumin kok.
.
.
Disclaimer
Wes lah… Bleach dan karakternya milik Tite Kubo-sama.
dan saya… hanya seorang author gaje, usil dan jahil yang memporakporandakan image yang telah beliau bangun wkwkwk
.
.
~~ Previously in 'Adikku Sayang Kakakku Malang' (last chapter) ~~
"Jangan Byakuu. Kumohon, jangan pernah membacanya!" pintanya. Byakuya menghentakkan kakinya, membuat cengkeraman Senbonzakura terlepas. "Byakuuu!" panggil Senbonzakura, nadanya diliputi rasa kekhawatiran tingkat tinggi akan keselamatan jiwa Byakuya.
Byakuya memulai membuka lembar demi lembar majalah itu. Tangannya mencengkeram erat pada kertas majalah hingga membuatnya kusut. "Ti-dak… mung-kin," katanya dengan nada terbata dan nafas terputus-putus. Byakuya merasa tubuhnya menjadi ringan dan semuanya terasa gelap di matanya.
BRUK!!!
"Bya-Byakuuuu! Kumohon, jangan mati Byakuu!" jerit Senbonzakura penuh kekhawatiran sambil menguncang-guncang tubuh Byakuya yang kini terbaring tak sadarkan diri.
.
.
My Life My Adventure
(by ShiNomori naOmi)
.
.
Adventure/Friendship ; dengan adonan Humor dan pencampuran genre ~XDD~
Of Course and Always "T"
OOC, lebay, dan ke-gaje-an tingkat tinggi.
SenByaku… SenByaku… SenByaku
~~ I Love You Full ~~
Not Yaoi at all. Just friendship with their master-zanpakutou complex disease… hahaha
.
Happy Reading !!!
.
Chapter 1
Another Conflict
"Uggh…"
"Byakuu, kau sudah siuman?" Senbonzakura meletakkan kain kompres ke dahi Byakuya yang kini terbaring lemah di atas futonnya, menatap masternya dengan penuh rasa cemas luar biasa.
"Sen-chan," panggil Byakuya lemah, menatap kosong pada langit-langit kamarnya yang berwarna coklat muda. "Kenapa?" tanyanya lirih.
Senbonzakura menghela nafas. "Byakuu, kumohon bersabarlah!" pintanya.
"Tapi… semuanya telah berakhir. Kehormatan yang telah kubangun selama lebih dari 100 tahun telah hancur dalam waktu satu hari," ucapnya putus asa.
"Tidak Byakuu, kita masih bisa menggagalkannya," kata Senbonzakura mantap, menatap tajam pada Byakuya yang kini merasa telah benar-benar hancur berkeping-keping. "Aku akan menggagalkannya!"
Byakuya bangun dengan tiba-tiba, mencengkeram erat kedua bahu zanpakutonya. "Bagaimana bisa?!" jerit Byakuya frustasi sambil mengguncang-guncang tubuh Senbonzakura. "Soutaichou mendukung penuh acara itu bahkan Rukia… Rukia…"
Pegangan tangannya mengendur, pandangannya menunduk ke bawah. Ia mencengkeram erat selimut putih yang ada di pangkuannya. "… dia mengkhianatiku." Dan kemudian ia pun membaringkan kembali tubuhnya, menarik selimut hingga menutup kepalanya, tenggelam dalam kefrustasian dan keputusasaan.
"Byakuuu…," Senbonzakura hanya bisa menatap miris pada tubuh masternya itu yang kini tertutup selimut.
"Pergilah! Aku ingin sendiri untuk sesaat," kata Byakuya lirih penuh keputusasaan.
Senbonzakura kemudian berdiri. "KUCHIKI BYAKUYA!!!" serunya lantang. Suaranya menggema di seluruh ruangan itu namun Byakuya masih saja bergeming, tidak menghiraukan teriakan zanpakutounya.
"Kuchiki Byakuya, inikah masterku yang selama ini selalu bersikap tenang dan berkepala dingin dalam menghadapi segala masalah?! Kuchiki Byakuya, diakah orang yang mengajarkanku akan kedewasaan?!" seru Senbonzakura dengan nada tinggi.
Byakuya tersentak bangun dan menatap sorot mata Senbonzakura yang tajam dan dingin menusuk. "Sen-chan… aku… aku…," ucapnya terbata dengan pandangan yang menunduk dan kedua tangan pucatnya mengepal erat pada selimut putih yang mulai kusut.
"Jangan pernah memanggilku Sen-chan!" bentak Senbonzakura. "Aku menyesal karena dia sudah mati…," kata Senbonzakura dengan membuang muka.
"Sen-chan…" Byakuya mengalihkan pandangan penuh tanya kepada Senbonzakura.
"Dia sudah MATI!!!" ujarnya dingin dan tajam. "…bersama masternya, Kuchiki Byakuya," lanjutnya dengan tatapan mata dingin dan sinis kepada Byakuya. Ia menunggu reaksi Byakuya akan kata-kata sadisnya itu. Ia berharap dapat menyadarkan hati dan jiwa masternya yang kini terpuruk, namun sang master tetap terdiam tanpa merespon sedikitpun. "Aku Senbonzakura… dan kau, bukanlah Kuchiki Byakuya," desis Senbonzakura.
Byakuya memandang nanar pada Senbonzakura. "Sen-chan… apa maksudmu?" tanyanya terbata.
"Sudah kukatakan, sekali lagi JANGAN PERNAH memanggilku dengan nama itu! Hanya satu orang yang boleh mengatakannya!" serunya pada Byakuya yang kini duduk di futon. "Kau bukanlah Kuchiki Byakuya, kau hanyalah sosok manusia menyedihkan yang terpuruk hanya karena sebuah masalah kecil," kata Senbonzakura dengan nada tinggi, sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah Byakuya.
Byakuya menundukkan pandangannya. "Ma-maaf," ujarnya lirih.
Senbonzakura membalikkan tubuhnya, memunggungi Byakuya. "Cih… jangan pernah meminta maaf sebelum kau mengembalikan Kuchiki Byakuya seperti dulu! Ingat itu, shinigami!" desisnya dan kemudian tubuhnya terurai menjadi ribuan kelopak bunga sakura berwarna merah muda, pergi entah kemana. Meninggalkan Byakuya yang kini hanya bisa termenung akan kata-kata Senbonzakura.
Terasa bagai disiram air es, Byakuya sungguh merasa sangat sulit mempercayainya. Ia mencengkeram kerah kimononya erat… sangat erat. Ekspresi mukanya mengeras, percampuran antara semua ekspresi dan perasaan hatinya. Galau, bimbang, sakit hati, penyesalan, semuanya menyatu dan berkecamuk dalam batinnya.
"Sen-chan… maafkan aku."
.
To Be Continue
.
Pendek… pendek… amat sangat pendek… hanya 500-an kata doang hahaha… ini juga baru prolog kok jadi belum nyambung sama judul fic ini *digetok*.
Wes lah saya gak perlu jelasin tentang bahasa aku-kamu dan gue-elu karena udah pada tahu semua kan? *pede banget* Salahin Asoasiasi Shinigami Wanita yang membuat hubungan mereka pecah berantakan dan berserakan seperti ini (pasang umbul-umbul and demo turun ke jalan)
Wah… sekarang malah jadi Byakuu yang kayak gini *geleng-geleng* Bener-bener OOC, tapi saya mikirnya sedingin apapun Byakuya ia masihlah seorang shinigami yang biasa memiliki perasaan galau dan berbagai konflik di hati (halah). Byakuuu… bersemangatlah! Ganbatte kudasai!
*
~~ Next Chapter ~~
"Kau yakin, Byakuu?"
Byakuya menatap dengan pandangan sedih pada gerbang senkaimon.
"Aku sudah memutuskannya. Ayo pergi, Sen-chan!"
*
last but not least
Your Repiu... Please !!!
