Airplanes

.

Ficlet | NCT' Taeyong and Jaehyun | T | drama | Also posted on datadna17 .wordpress .com with another casts

.

dns just own the idea and plot


Taeyong pergi dari rumah setelah melihat ibunya kembali menangis. Namun, ia masih ingat untuk membuatkan secangkir cokelat hangat. Ibunya akan lebih tenang dengan secangkir cokelat hangat dan ia akan lebih baik dengan pergi dari rumah. Begitulah keadaan berjalan—akhir-akhir ini—bagi Taeyong.

Dan karena keadaan tidak berjalan sesuai keinginannya, semua yang dilakukannya pun terasa lebih sulit. Bahkan, laki-laki itu tak pernah menyangka untuk menatap horizon gelap saja rasanya bisa sangat berat. Dan, untuk telentang di atas rumput manila saja rasanya bisa sangat sakit. Persis seperti yang ia rasakan sekarang.

"Can't we pretend that airplanes in the night sky are like shooting stars?" Dengan getir, Taeyong menyadari kebodohannya. Padahal ia sedang sendiri, yang baru saja melintas ribuan kaki di atas wajahnya pun hanya satu pesawat. Jadi, kenapa tidak ia ganti saja lirik Airplanes itu? Sementara ia sudah menghilangkan semua nada yang dinyanyikan B.o.b dan Hayley Williams itu.

"So, you could use a wish right now?" Tawa riang tiba-tiba saja terdengar jelas. Taeyong sampai menahan napas dan tak berkedip untuk beberapa detik. Terlebih, Taeyong kenal betul suara tawa itu.

"Jaehyun?"

Jaehyun tak menjawab, tapi sinar matanya yang tampak ceria itu sudah menyorot langsung pada Taeyong. "Kau bisa, Hyung. Kau bisa mengucapkan harapanmu. Aku akan membantumu mewujudkanya," ujarnya ketika Taeyong tengah berusaha meraih tangannya.

Lambat-lambat Taeyong memindai Jaehyun—yang telentang di sisi kirinya. Ia sedang terkagum melihat hasil pertumbuhan adiknya selama tujuh belas tahun. Alis tebal, rahang tegas, senyum tulus, dan lain-lainnya yang Taeyong lihat dan ketahui akan Jaehyun, semuanya membuat ia puas dan bangga.

Perlahan Taeyong menurunkan tangan kosongnya. Setelah itu, ia menatap Jaehyun dalam-dalam sehingga adiknya itu tidak memiliki celah untuk melihat ke arah lain. "Semoga ini yang terakhir," ujarnya, memutuskan untuk berbagi dengan Jaehyun.

"Jaehyun, jangan datang lagi! Dalam mimpi, apalagi tepat di sisiku seperti saat ini. Kalau kau datang lagi, perjuanganku setelah ini akan sia-sia. Kalau kau datang lagi, kau hanya memberatkanku. Jadikan ini yang terakhir. Oke?"

Yang pasti kalimat Taeyong membuat Jaehyun sedih. Namun, Jaehyun tetaplah Jaehyun. Seorang anak juga adik yang patuh.

.

End


Aku inget aku punya tanggungan Something Curious, tapi ficlet ini selesai duluan.

Kasian kalau didiemin aja di data D laptopku.

Semoga yang baca seneng ya. Semoga ninggalin jejak juga ^^

Super terima kasih :)