MAAF

The Promised Neverland/ Yakusoku no Neverland

Cr: Kaiu Shirai and Demizu Posuka

Genre: Angst, Romance

Pairing: Norman/Emma

...

'Untuk Emma tersayang'.

Norman menuliskan surat untuk Emma dibawah pohon yang rindang. Matanya tertuju ke atas langit, menatap awan.

'aku akan melanjutkan rencana kita disini'

Norman sedang menuliskan rencana pelarian Emma dan yang lainnya.

Tanpa dirinya.

Malam ini, Norman akan 'dikirim'. Ia sama sekali tidak punya niatan untuk lari sekarang. Bisa dibilang, Norman mengorbankan dirinya agar Emma,Ray, dan anak lain bisa lari dari tempat ini

"Maaf karena aku akan meninggalkanmu Emma." gumam Norman sambil tersenyum dengan pandangan sendu.

Jauh didalam hati Norman, ia merasa sangat bersalah kepada Emma karena ia akan meninggalkannya. Dari dulu Norman selalu berada disisi Emma. Norman akan melakukan apapun demi Emma bahkan ia akan mengorbankan dirinya sendiri untuk Emma.

Ketika Norman mengingat wajah Emma yang menangis, hatinya sangat sesak.

Sakit rasanya.

Bagaimana jika Emma tau bahwa Norman akan 'mengorbankan' dirinya sendiri malam ini. Emma pasti akan menolak mentah-mentah rencana Norman. Ia tau sifat gadis itu.

Norman tau bahwa Emma lebih kuat dari siapapun. Emma adalah gadis yang sangat tegar. Emma tidak akan menangis di depan banyak orang tetapi, bagaimana jika ia sedang sendiri? apakah Emma akan menangis?

Hanya membayangkannya saja membuat hati Norman sangat sesak.

"Maaf Emma, tapi aku harus pergi. Kau pasti bisa melarikan diri bersama Ray dan anak-anak lain. Karena kau adalah gadis yang sangat kuat."

Kenangan memang sangat memberatkan. Kenangan bisa menghentikan langkah seseorang. Tetapi kau tetap harus melangkahkan kakimu.

Hari itu dimana Emma bertanya kepada Norman 'apa yang kau impikan saat keluar dari sini?'. Hal yang pertama terbesit di pikirannya adalah masa depan dimana ia bisa bersama Emma.

Norman sangat mencintai Emma. Ia pernah bersumpah bahwa ketika mereka sudah dewasa, Norman akan menyatakan perasaannya kepada Emma.

Tetapi sekarang...

Jika ia diberi kesempatan untuk hidup lebih lama. Jika Norman diberi kesempatan untuk menjadi orang dewasa. Ia pasti akan menyatakan perasaannya dan mungkin akan menikahi Emma.

"Emma, tetaplah hidup dan jadilah orang dewasa. Dan saat kau telah dewasa aku harap kau bisa memaafkanku karena keputusanku ini. Jangan pernah menyerah. Teruslah melangkah menuju masa depan. Aku tau kau pasti bisa."

Norman melanjutkan menulis suratnya.

'Aku serahkan Ray dan anak-anak lain padamu Emma'

"Aku selalu mencintaimu, Emma."

Norman tidak menuliskan kalimat itu di akhir suratnya. Ia tau Emma akan sangat menderita jika ia menuliskan kalimat itu. Biarlah Norman sendiri yang menanggung perasaan ini.

Norman melipat surat itu lalu ia menyembunyikannya di sebuah lubang pohon beserta kotak dan sebuah pena.

"Maaf karena aku sudah berbohong, Emma. Aku tidak akan lari atau bersembunyi di hutan. Demi dirimu, demi Ray, demi anak-anak lain. aku akan mengorbankan diriku sendiri."

Selamat tinggal.

.

.

.

.

Pertama kalinya bikin fanfic :3. maaf kalo ceritanya kependekan, muter-muter, ga jelas dan typo dimana-mana •_•

Terinspirasi dari novel Norman kara no tegami/ a letter from Norman.

pas ngebikin fanfic ini sambil dengerin lagunya Tia~Chotto dekakete kimasu. Dan liriknya itu lho... pas bgt sama isi fanfic ini :'

Aaa Norman pure bgt di novelnya

ANGST4LYFE!