Kingdom Hearts fanfiction

Disclaimer : Kingdom Hearts II, Kingdom Hearts Birth By Sleep
Rating : T
Main Pairing : AkuRoku
Side Pair in CP I : RiSo,
VanVen, ZeMyx [LATER CHAPTER]
Warning : Shounen Ai, AU, OOC
Don't like, don't read! I've warned you, guys~

A/N : Hey, guys, how're you? Author hadir dengan cerita 4 chapie. Sebenarnya fic ini khusus untuk challenge fic di grup fb dengan tema life after dead, meskipun akhirnya jadi mepet mengejar deadline dan ceritanya agak ga nyambung buat kedepan-depannya, tapi author harap kalian bisa menikmati cerita ini sekian dari author~ met baca iaaaa~~

With love,

Zelvaren Yuvrezla a.k.a ren-chanz

-oOoxXx-xXxoOo-

"Dear, Heavenly wind, I trust my wings to you…wanting to send out my feelings…
Can I ever be reach your place now?"

-oOoxXx-xXxoOo-

[Normal POV]

Siang itu, gumpalan awan kelabu mengitari langit, berdesir dan menyingkirkan teriknya sinar matahari yang berseri sejak pagi. Tak lama tangisan sang awan pun tidak dapat terbendung lagi. Hujan mulai membasahi bumi dengan perlahan, seperti perasaan yang terkoyak, makin lama turun semakin kencang..

- Twillight Grave -

Seorang pria berambut spiky hitam sedang berdiri di depan makan seseorang, hujan telah mengguyur seluruh badannya, namun ia tak bergerak meskipun hanya sesenti dari tempat ia berdiri. Jaket merah yang ia kenakan sudah basah oleh guyuran air, sama halnya dengan celana panjang hitam ketat dan sepatu model boots yang ia kenakan. Setelah agak lama memandangi makam tersebut, ia pun meletakan setangkai bunga Mawar Hitam di depan makam sambil mengatakan sesuatu yang samar-samar.

Ketika ia memutuskan untuk pergi, di ujung makam tempat ia berdiri, terlihat banyak kerumunan orang yang sedang menangisi kuburan yang baru saja digali, tak lama satu persatu orang yang berada disana pun pergi karena hujan yang semakin deras, ditambah dengan banyaknya petir yang menyambar. Dan pada akhirnya, makam itu hanya ditemani oleh 3 orang.

Seorang pemuda berambut perak panjang yang menatap makam tersebut dengan pandangan yang hampa, pemuda berambut Mohawk yang sedang menangis terisak di depan makam sambil berlutut menaburi bunga yang ada ditangannya, dan pemuda lainnya yg berambut kebiruan dengan potongan rambut yang menutupi sebagian matanya berdiri sambil memakai payung hitam yang dipakainya untuk menaungi pria berambut Mohawk.

Dan saat pemuda berambut hitam itu melewati makam tersebut, terlihat papan makam yang bertulis

With our deepest memory
Lay here our beloved son and a good brother

Axel Flyn Wiedershcn

Till we meet again dear

-oOoxXx-xXxoOo-

[Axel POV]

Perlahan cahaya kecil menuntun jalanku. Hal yang kuingat hanyalah api yang membakar tubuhku. Api.. api yang sangat panas dan besar. Api yang muncul sejak keadian waktu itu, api yang muncul dari dalam pikiranku.

Hey, apakah aku sudah meninggal sekarang? Apakah yang akan terjadi padaku selanjutnya? Mengapa aku masih merasakan bahwa aku masih hidup? Berjalan? Bernafas? Berpikir? Apakah aku akan melihat surga yang indah, ataukah sebaliknya? Yahh, apapun hasilnya, siapapun yang berada disana pasti akan terpesona oleh ketampanan diriku~

Jalan yang kulalui dipenuhi dengan gerbang-gerbang yang besar, di penghulu tempatku berdiri, terlihat sebuah danau dengan pintu besar yang berada di ujungnya. Rerumputan hijau dengan bunga Chrysanthemums berwarna kemerahan menghiasi tempat dimana aku berdiri. Merah, seperti rambutku yang kuanggap sebagai daya tarik diriku, selain postur sempurna tubuhku tentunya… hmmn~

Saat aku mencoba menyelusuri tempat ini lebih lanjut, aku melihat sosok seseorang yang sedang duduk sambil menghela nafas. Bagus! Aku bisa bertanya padanya untuk saat ini

-oOoxXx-xXxoOo-

[Roxas POV]

Aku sedang berpikir, tentang bagaimana kematianku dan mengapa aku masih berada disini, sebagai sebuah sosok yang gentayangan. Aku mulai berpikir banyak, tentang keluargaku, temanku, bahkan tentang seseorang yang tidak bisa kuingat. Ingatanku..satu-satunya yang masih membuatku risih adalah tentang ingatanku 3 tahun lalu yang hilang. Kepalaku sakit bila memikirkan hal tersebut, aku yakin ada sesuatu dibalik ingatan tersebut.

Saat aku mencoba membenamkan kepalaku, dan membuka mataku, tiba-tiba aku melihat sepasang mata berwarna hijau yang menatapku sambil tersenyum dengan lebar

"Whoaaa!" dengan reflek aku langsung maju kedepan, mengakibatkan dahiku terbentur dengan dahi dari sosok yang baru kulihat tersebut.

"Oh mannnn, that hurts" katanya sambil mengusap-usap dahinya yang baru saja terbentur dengan dahiku itu. Aku menatapnya dengan pandangan seakan dia adalah mahkluk asing

Aneh! Selama berbulan-bulan aku berada disini, aku bahkan belum pernah melihat sosok lain selain sosokku dan beberapa orang yang kukenal. Tapi mengapa sekarang? Apa dia orang baru?

"Aww, sunshine, kenapa kau memandangku dengan tatapan seperti itu? Apa kau baru mengakui bahwa aku adalah sosok terseksi yang pernah kau temui?"

Aku membuka rongga mulutku, ternganga oleh kata-kata ajaib dari satu mahkluk yang bahkan belum kuketahui siapa. Dan aku yakin bahwa dia pasti akan menganggu masa-masa hidupku yang tenang.

"Err.. aku tidak ingin menganggu atau mengalihkan topik, tapi siapa kau?"

"Ah~ aku belum memperkenalkan jati diriku padamu iia? Name Axel, Got it memorized?" katanya sambil menunjukkan jari telunjuknya mendekati kepalanya

"Mine is Roxas" kataku sambil memutar bola mataku

"Roxas..Rox, hnn.. Roxy! Yeahh, kuputuskan namamu sekarang adalah Roxy~"

Dan tindakanya itu alhasil membuatku tergangga untuk yang ke-2 kalinya. Mukaku agak memerah "Hey! Jangan seenaknya memanggilku begitu, bahkan aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya! Dan Roxy, nama itu terdengar sangat—"

"Imut~" katanya langsung memotong perkataanku. Mukaku makin memerah, ia mendekatkan wajahnya tepat didepan wajahku "Kau tahu? Mukamu saat ini terlihat sangat manis, Roxy~"

Aku segera menempis tangannya yang memegang daguku saat ini, mukaku pasti sangat merah, aku langsung memalingkan wajahku, kearah yang berlawanan darinya.

"Ngomong-ngomong, hey, Roxy~ kita ini…sebenarnya apa? Kita..sudah mati, bukan?" Raut wajah yang serius terukir di mukanya saat ini

Aku menatap matanya yang memancarkan aura kesedihan "kau..ingat bagaimana kematianmu?" tanyaku sambil menatap kearahnya

Axel menganggguk, "Entah rahasia apa yang ada dibalik kehidupan ini, yang kuketahui bahwa kehidupan setelah kematian itu nyata bagiku. Aku bertemu dengan beberapa orang yang sama seperti kita, namun beberapa diantara mereka telah menghilang, atau lebih tepatnya, mereka telah berenkarnasi"

"Oh~ sekarang ini terdengar seperti cerita fiksi ataupun dongeng-dongeng yang pernah kuketahui~" katanya sambil tersenyum lebar

Aku menghela nafas "Ini sungguhan, Ax. Kau tahu? Alasan orang bisa berenkarnasi adalah bahwa ia sudah tidak memiliki apapun lagi yang menjanggal di hatinya, ataupun misi atau apapun itu yang belum terselesaikan, mungkin itu satu-satunya alasan mengapa kita berada disini"

"Jadi, inti dari yang kau katakan, masih ada hal yang ingin dilakukan tapi belum terpenuhi?" katanya sambil memandang wajahku

Aku mengangguk pelan. Tiba-tiba Ax berjalan ke depanku. Damn, tinggi sekali orang ini. Ia melihatku kebawah, dan aku memandang wajahnya ke atas

"Kau tahu? Kupikir kita pernah bertemu sebelumnya" katanya sambil memegang pipiku dengan tangan kanannya.

-oOoxXx-xXxoOo-

[Sora POV]

Panas.. kepalaku serasa terngiang sangat hebat, ketika aku terbangun, yang kurasakan hanya pusing yang sangat mengangguku. Yang kulakukan saat ini hanya tertidur, dan tertidur.

Aku merasakan sebuh kompres yang dingin terganti di atas dahiku, aku membuka mataku dan menemukan sosok seseorang yang sangat aku sayangi

"Ah, aku membangunkanmu?" tanyanya sambil menyentuh pipiku

Aku menggeleng dengan pelan "Riku… maaf" aku merasa sangat sedih, hari dimana pemakaman kakak angkatnya dan aku sama sekali tidak bisa hadir karena panasku

Riku tersenyum dengan lembut "Sora, kau tidak usah mengkhawatirkan hal itu. Sekarang, yang penting kau sembuh dulu"

"Tapi..! waktu Vanitas pergi dari rumah dan aku hanya seorang diri, kau selalu menemaniku, tapi sekarang saat kau sedang membutuhkanku..aku.."

Riku mengelus kepalaku dengan sanghat lembut "Ssshh… Sora, tidak apa-apa..semua baik-baik saja.."

Aku bangkit dan memutuskan untuk duduk, keseimbanganku goyah meskipun aku masih diatas kasur, tepatnya kasur milik Riku. Sudah beberapa hari aku menginap dirumahnya.

Melihatku yang nyaris jatuh, Riku langsung memelukku dengan cepat

"Sora, berbaringlah, kau butuh istirahat. Aku akan membuatkan bubur untukmu, setelah itu kau harus minum obat dan segera tidur, ok?"

Aku merasa malu, bahkan untuk duduk saja aku masih sulit dan merepotkan Riku

"Riku.. maaf ya.. terimakasih" kataku sambil berbaring kembali

Riku mengecup dahiku dengan perlahan "no prob, Sora"

Tak lama setelah aku berbaring, kulihat sosok Riku yang menuju ke dapur, namun pandanganku menjadi blur dan sekarang semua menjadi gelap

Beberapa menit kemudian, aku merasakan Riku menggoyangkan tubuhku dengan lembut sambil memanggil namaku

"Sora? Sora, waktunya makan" katanya berbisik di telingaku

Aku terbangun "Uhmnn… Riku" kataku sambil mengucek mataku

Riku membantuku untuk duduk, sambil menyuapiku untuk makan

"Aku bisa sendi—"

"Tidak, . " katanya sambil melihat kearahku "sekarang makanlah"

Aku mengangguk dengan pasrah, Riku memang tahu semua gerak-gerikku. Bagaimana sifatku yang suka memaksakan diri..

Setelah Riku selesai menyuapiku dan memberi obat, Riku mendekat ke arahku, sangat dekat dengan wajahku. Sadar akan apa yang akan Riku perbuat selanjutnya, aku langsung mendorongnya dengan cepat

"Jangan.. kau bisa terkena penyakitku" kataku sambil menutup mulutku

"Sora…" Namun, Riku berkata lain melalui tindakannya, ia menyingkirkan tangan yang kugunakan untuk menutupi mulutku, dan yang kurasakan selanjutnya, bahwa Riku sekarang sedang mengecupku dengan lembut..

Beberapa jam setelah itu…

Aku menatap kearah Riku yang sedang duduk di sofa yang tidak jauh dari kasur miliknya. Aku diam sambil menarik selimut sampai mengenai leherku Meskipun aku dan Riku kadang-kadang melakukannya, tetapi aku masih belum terbiasa dengan "aktivitas" kami itu. Riku menunjukkan smirk nya sambil melihatku dari sofa dan memegang gitarnya.

"Sora, kau tidak keberan bila aku berlatih lagu baruku untuk album ke-5 yang akan kukeluarkan nanti?"

Ya, Riku adalah penyanyi. Suaranya sangat tenar dan disukai oleh banyak orang, terutama kaum wanita. Aku heran mengapa Riku masih memilihku padahal banyak ribuan gadis yang bisa menjadi pacarnya bahkan saat ini juga.

Aku mengangguk, tanda setuju untuk mendengarkannya. Riku mulai mengambil gitarnya dan mulai menyanyikan lagu dengan nada yang slow

Can't you believe? Baby why don't you believe yourself?
Hontou wa shite mitai nara
come to me sugu ni souzou ijou no dream
yuuki de try baby try again
Can't you believe? Baby, why don't you believe yourself?
If the truth is that you want to give it a try
Then come to me, and it will instantly become a dream surpassing anything you could imagine.
With courage, try baby, try again.

Dareka no sei ni shite ita bad days
kago no naka wa ikiru ki ga shinai
kizuato ga shoumei suru n' da break a road tonight (show me your life)
Those bad days where we placed the blame on someone else
Inside that cage we don't have the will to live

The scars prove it, so break a road tonight (show me your life)

[1] Baby everything's gonna be alright
dance together kanji aeru kara
you've got to be wild kono crazy night
feel ugokidashite 'ku right now
Baby, everything's gonna be alright
Dance together, because our feelings are in line
You've got to be wild this crazy night.
Feel, come alive right now.

Tatoe RISUKU ga aru toshite mo shinjiru michi erande with you
koukai shinai basho de ikiru yo tatta ichido no kyou dakara
Even if there are risks, I will walk the path I believe in with you.
Live each day without regrets because today only comes once

Taisetsu datte omoeru shunkan karada chuu de ai ga sawagi dasu
don't you wanna know? Sono oku ni motto
break a rule tonight (show me your love)
The moment it seems important to you, the love in your body will go wild.
Don't you wanna know? Behind that, there's more...
Break a rule tonight (show me your love)

[2] Baby only one soba ni aru
Chance tashika na yume egaite 'ku
sou nobody else kimi dake no
truth kagayaku asu e get down
Baby, there's only one, this chance before you.
Go out and paint that solid dream.
That's right, a truth that's yours alone and nobody else's
Shine, and get down towards tomorrow.

Here we go! Ari no mama baby come on now yeah
hajimaru yo story jibun no style
it's a beautiful shine atsuku
baby have a good time so let's begin oh yeah
Here we go! As you are baby, come on now, yeah.
Your story, it's starting. Your own style,
It's a beautiful shine. Go burning and
baby have a good time, so let's begin, oh yeah.

[1] [2]

(break a road)
(show me your life)
(break a road)
(show me your love)

Dan tak lama, diiringi oleh kelembutan nyanyiannya, aku pun tertidur..

[Normal POV]

"Ax.. padahal kau bilang bahwa kau akan kembali untuk menemui'nya'.. kenapa kau harus pergi secepat ini" Riku menggenggam tangannya dengan kuat, kemudian meletakkan gitar yang sedari tadi ada dipangkuannya

Riku melihat kearah Sora yang sedang tertidur dengan pulas

"aku harus kuat..demi Sora"

-oOoxXx-xXxoOo-

~TBC~