Rise the shadows of darkness

By : Rychi-san Gold

Disclaimer : Jelas bukan punya saya

Crosscover : Naruto x High School DxD

Warning : ini murni bukan cerita saya. Ide dan keseluruhan cerita milik Rychi-san gold :")

Chapter : 1. Beginning

Setelah bertarung melawan Dewa Shinobi dan mengalahkan Dewi Kelinci, ia harus melawan sahabatnya sendiri di lembah kematian. Pemuda berambut kuning dan berkumis kucing tersebut terbawa ke dimensi di mana dunia spiritual dan fantasi yang tak pernah terlintas di otaknya.

"Ughh ... " Pemuda berambut kuning itu melenguh panjang terbangun setelah kehabisan chakra akibat pertarungan yang baru ia selesaikan.

Dia berjalan menyelusuri hutan.

"Sebaiknya aku mencari tau di mana ini dan mencari informasi tentang dunia ini," ucap Naruto terus melangkah.

"Hari ini sangat menyenangkan."

Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum.

Seorang gadis cantik menatapnya gelisah.

Sial, dia sungguh manis. lingkungan disekitarnya memberikan suasana yang bagus.

"Hey, Ise-kun," panggilnya.

"Ada apa Yuma-chan?" tanya pria yang dipanggil Ise-kun tersebut.

"Ada yang ingin kulakukan untuk memperingati kencan pertama kita."

Mata Ise-kun berbinar mendengarnya.

Oh, yes! Ini dia! Saat yang kutunggu tunggu! nafasku sudah harum, dan hatiku sudah siap untuk itu. Jantungku berdetak dengan cepat sekali.

"Um, apa itu yang ingin kamu lakukan?"

Aaaah. Suaraku terlalu dalam. Dia tahu kalau aku memikirkan hal-hal kotor. Apakah aku gagal? Tetapi Yuma-chan masih tersenyum padaku, dan dia mengatakan dengan jelas ...

"Maukah kamu mati?"

Ummm, Apa?

"Maaf bisakah kamu ulangi sekali lagi? Sepertinya ada yang salah dengan telingaku."

Pasti aku salah dengar. Pasti begitu. Jadi aku menanyakannya sekali lagi tetapi ...

"Maukah kamu mati?"

Dia mengatakanya lagi, sambil tertawa. Frase yang tidak masuk akal.

Ise-kun berdiri di sana sambil menahan tawa dan mau mengatakan, "Lucu sekali Yuma-chan."

Namun sayap hitam muncul dari punggungnya membuat Ise-kun kembali menelan kata-katanya. Sayap hitamnya mengeluarkan suara dan kemudian menyentuh tanah.

Matanya berubah dari mata perempuan manis menjadi mata yang dingin dan menyeramkan.

"Waktu singkat bersamamu sangat menyenangkan. Seperti berakting pacaran dengan anak kecil."

Suara Yuma-chan sangat dingin. Suaranya seperti orang dewasa. Issei bahkan tak bisa mengenalinya lagi.

Mulutnya memberikan senyuman dingin. Yuma-chan mengeluarkan sebuah benda seperti tombak di tangannya,dan mengarahkan tombak tersebut kearah Issei.

Waktu seakan berhenti saat tinggal beberapa senti ujung tombak itu dari tubuh Issei, kilatan kuning dari sebuah kunai muncul dan menghalang.

''Kau tidak apa-apa, Minna-san?"

To be continue ...

Krisarnya ditunggu ya minna,

arigatou~