Jongin's Body

.

.

Main Cast: Kim Jongin (GS), Oh Sehun.

Genre: Romance, Drama.

Rated: T

Type of Fanficton: Oneshoot.

.

.

Warning: Genderswitch, OOC, No Bash, and No Plagiarism.

.

.

Don't Like, Don't Read

Sorry for Typo.

Happy Reading~

.

.


Seoul, South Korea.

.

Brak…....

Pintu kamar itu terbuka kasar dari luar membuat Sehun yang tengah fokus dengan novelnya terkejut bukan main. Sehun menolehkan kepalanya ke arah sosok yang baru saja masuk dan melempar asal tas selempang miliknya. Kini sosok tersebut tengah memandang dirinya sendiri di depan cermin kamar mereka. Ia memutar-mutar tubuh berisinya itu sebelum menatap Sehun dengan pandangan sendu.

"Hun-ah... Apakah aku semakin gendut?"

Sehun menggeleng.

"Apakah aku semakin jelek?"

Sehun menggeleng.

"Apakah aku semakin hitam?"

Sehun mulai tak paham, namun ia tetap menggeleng.

"Apakah aku tak menarik lagi?"

Sehun mengkerutkan keningnya. Mulai bingung dengan situasi ini.

"Apa kau akan tetap mencintaiku dengan tubuh yang seperti ini?"

Cukup. Sehun sudah tak tahan. Ia segera menghampiri isterinya itu, dan menarik lembut tangannya. Sehun mendudukkan tubuhnya di sofa kamar mereka dengan sang isteri di pangkuannya.

Ia menatap lama wajah manis isterinya. Lalu mengecup singkat bibir merah miliknya.

"Mau bercerita apa yang terjadi denganmu, sayang?"

Sang isteri menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Sehun.

"Tadi aku bertemu Krystal di mall..."

Krystal, ya? Ia salah satu model di agensi miliknya.

"mantan kekasihmu itu..."

Oh iya, Sehun lupa jika ia pernah menjalin kasih dengan model bewajah cantik itu jauh sebelum bertemu dengan isterinya ini.

"Dia menghinaku..."

Menghina? Untuk apa?

"Kau tahu 'kan dia sainganku dan ia masih mempunyai perasaan berlebih padamu..."

Benar. Krystal dan isterinya adalah rival. Mereka berdua sama-sama model di agensinya. Tetapi Krystal lebih lama berada di agensinya daripada sang isteri. Dan Sehun jatuh hati saat pertama kali melihat wajah manis nan menggoda milik isterinya. Kemudian hubungan mereka berlanjut hingga sekarang.

"Dia mengataiku perempuan murahan. Menggoda CEO perusahaan, menikah muda karena hamil di luar nikah..."

Sehun membenarkan lagi. Ia menikahi sang isteri yang masih berumur 21 tahun yang saat itu tengah mengandung buah hatinya 3 minggu.

Sang isteri mengangkat kepalanya, "aku tak pernah menggodamu... malah kau yang selalu menggodaku, kan?"

Sehun mengangguk. Memang ia yang selalu menggodanya. Dulu sang isteri adalah seorang model yang sangat sexy namun memiliki sifat yang begitu polos. Bahkan Sehun masih ingat dengan jelas bahwa ia yang merenggut keperawanan sang isteri. Saat itu sang isteri baru merasakan bagaimana rasanya menjadi model terkenal, namun karirnya harus kandas karena ulah mesum Sehun.

"Krystal tak tahu apa-apa tentangku, tapi ia berani mengataiku murahan... Dia mengataiku gendut, semakin jelek, tak menarik lagi..." Sang isteri menarik nafas panjang dan menatap mata Sehun, "... ia juga mengatakan bahwa kau lebih suka wanita sexy sepertinya dan juga akan merebutmu dariku"

Sang isteri memasang wajah sedih sekaligus menahan tangis. Ekspresinya membuat Sehun benar-benar tak tahan.

"bagaimana... jika ia benar-benar melakukannya.. la-lalu kau meninggalkanku?"

Uughh... Sehun sudah tak tahan. Ia menggigit kecil hidung sang isteri.

"Jongin, dengar... tak peduli segendut apa dirimu... tak peduli sejelek apa dirimu... aku akan terus mencintaimu... aku yang sudah memilihmu, sayang. Memilihmu sebagai teman hidupku. Bukankah aku sudah berjanji akan terus berada di sampingmu tak peduli apapun yang terjadi di hadapan sang Tuhan? You're the only person, that I believe... will be able to hold the entirety of my heart and never damage it. You're my only girl.. you're the best for me.. Lalu apa yang kau khawatirkan, hmmm? Menurutku kau bahkan terlihat berkali lipat lebih sexy dengan tubuhmu yang sekarang. Lagi pula kau gendut karena sedang mengandung jagoan kecilku, sayang"

Sehun mengelus lembut perut buncit Jongin yang sudah memasuki bulan ketujuh. Ia terharu mendengar kata-kata suami yang amat dicintainya itu. Namun beberapa detik kemudian ia tersadar akan sesuatu.

Ia menolehkan wajahnya garang ke arah Sehun, "Oh Sehun! Ka-kau! Kau baru saja mengataiku gendut, ha!"

Memang benar kata ibunya, emosi orang hamil sama persis dengan remaja labil. Dan Sehun harus pasrah jika saat ini rambut hitamnya di jambak keras oleh sang isteri.

.

.

.

END


Yeeiiyyy aku balik dengan ff HunKai~~

Gimana? Pendek kan? Hihihihiii sengaja :D

Udah jangan minta di lanjut yaa, idenya mentok sampe situ.

Makasih buat yang sempeti baca dan jangan lupa diisi kolom reviewnya yaa~~

Byeeeeeee~~~