Vocaloid x Fairy Tail Fanfic : Fairy, Resonated Adventure
Disclaimer : Vocaloid (c) Yamaha (dan karakter berdasarkan perusahaan masing-masing)
Fairy Tail (c) Hiro Mashima
Rating : T (Mungkin M di bagian akhir)
Warning : Typo, Alur Lompat, susunan kata tidak rapi, kesalahan struktur, dll...
Genre : Adventure and Friendship
Vocaloid x Fairy Tail yang mau kubikin ini menjadi orang lebih berpikir strategi menyerang. Oh, juga mungkin kalian bisa menemukan referensi-referensi dari fandom lain. Bilangin ke saya kalau harus pakai disclaimer kalau ada referensi fandom lain.
Timeline cerita ini dimulai setelah kemenangan Fairy Tail di Grand Magic Games atau Eclipse (Anime)
Chapter 01 : Idol Enters a Guild.
(POV : Normal)
Kerajaan Fiore, Kota Magnolia, dihuni oleh para manusia yang dijuluki oleh peri-peri mistis. Mereka sebenarnya manusia seperti kita pada umumnya. Dalam kota itu, ada Guild yang menguasai kota ini. Namanya adalah "FAIRY TAIL".
Fairy Tail, adalah guild resmi yang paling dikenal dengan sifatnya yang sering merusak properti-properti Dewan Sihir. Itulah kenapa Dewan Sihir sangat tidak demen dengan Fairy Tail, tetapi bersamaan guild itu tidak bisa dianggap Dark Guild karena Fairy Tail belum pernah melakukan sesuatu yang illegal terhadap dunia. Fairy Tail juga sering bekerjasama dengan Guild-guild macam Lamia Scale, Blue Pegasus, dan Quatro Cerberus yang sekarang ini sering dianggap "Quatro Puppy" karena kekalahan dalam taruhan di pertarungan Elfman vs Bacchus.
Cerita dimulai dari sini...
Kini, ada seorang gadis yang baru saja sampai di pelabuhan Magnolia. Pemanpilan menarik, dia adalah gadis yang paling dikenal dengan sifatnya yang ceria sekali. Tujuannya adalah keliling Fiore, untuk menampilkan pertunjukan yang menarik.
"Hati-hati mbak!" sahut sang nelayan itu.
"Oke!"
Gadis itu berjalan dengan santai, tampaknya gadis ini sangat penasaran dengan kota Magnolia sampai kegirangan seperti sang idol. Ia menemukan kedai makanan yang dipenuhi oleh hidangan wortel. Mirisnya, kedai itu tutup, tetapi itu malah membuat perut gadis itu semakin keroncongan.
"Apalah dayaku tidak sarapan di pagi hari," gumam gadis itu sambil menempel kaca pintu kedai wortel tersebut.
"Ah! ada kelinci!" anak kecil itu menunjuk ke arah gadis idol tersebut.
"Hentikan dek! Eh bentar, itu kan gadis Idol!" ujar cowok remaja dengan pelototan ke arah sang gadis.
"Eh?"
Seketika, gadis itu terkejut. Ia meratap pelan-pelan untuk menghindari sekelompok komunitas.
"Wah, akhirnya ketemu juga kau! Megpoid Gumi!"
"Iya, benar!"
"Ayo kumpul, dan kejar dia! SERBU!"
"Eh, ada apa ini? Kok kalian pada serem begitu?" tanya Gumi langsung, secara ketakutan menghadap ke kelompok kecil.
1... 2... 3...
"KYAAA!" teriak Gumi, dan langsung kebut ke arah maju.
Gumi lari, dan terus berlari. Tapi itu hanya membuat para penggemar Gumi Megpoid terus demen dengannya. Satu per satu para fans idol memanggil fans yang lain dan menyebar kabar. Saking banyaknya yang berkumpul, ternyata penggemar Gumi Megpoid pada cerdik semua. Mereka berencana untuk membuat labirin di kota.
"KALIAN PADA!" jerit Gumi
Napas Gumi mulai terengah-engah. Setelah sekian lama mencoba kabur dari labirin, ada gadis lain yang lewat dan langsung ketabrak. Kunci-kuncinya pada jatuh semua dan kecemplung di sungai. Para penggemar langsung kembali ke rumahnya masing-masing hanya dengan insiden sepele tersebut.
"Oww, hati-hati dong di jalan!"
"Tapi pertama, coba lihat apa yang kecemplung."
"Oh?" gadis lain menoleh ke sungai itu dan langsung kaget, "AHH! KUNCIKU!"
Muncullah gadis yang dapat berubah tubuhnya menjadi air, dan melempar kuncinya kembali ke arah gadis lain, tapi malah mengenai kepala Gumi.
"Aduh!"
"Ah, harusnya kan ke arah Lucy..." kata Juvia.
"Terima kasih banyak Juvia," sapa gadis lain, langsung menangkap kuncinya kembali dengan tangkas.
"Oh, jadi kamu Lucy ya? Tuh gadis Juvia memanggil kamu." tanya Gumi.
"Benar, aku Lucy Heartfillia. Penulis novel yang sedang cari kerja."
"Kerja apaan kamu?" tanya Gumi.
Lucy melihat tubuhnya Gumi secara seksama dan teliti, dan menemukan sesuatu yang menarik padanya.
"Ehh... jadi kamu Megpoid Gumi? Bentar dulu."
"Eh? Lucy tahu?"
Lucy merombak tasnya untuk mencari majalah yang terselip di sela-sela buku, ternyata bukunya rusak karena seorang cowok.
"Oh! Ini dia! Megpoid Gumi, sang idol populer yang sering dikelilingi para penggemar ya? Lihat! Itu ada foto kamu dengan mata terkatup tersipu dikejar oleh fans berat!" seru Lucy dengan senyuman genit.
"HEI!" Gumi langsung menyambar majalah itu secara merajuk. "Kenapa nih diriku?..."
"AHAHAHAHAHAHA!" tawa Lucy terbahak-bahak, "habisnya sih kamu pakai Attention Magic di luar kendali! Bikin novel ah tentang dirimu!"
"Jangan kek..."
"Aku bukan kakekmu!" Lucy menggengam tangan Gumi dan menariknya langsung. "Ayo! Ikut denganku ke Fairy Tail!"
"EEEHHH?"
Lucy berlari menerobos orang-orang kota secara langsung. Pekerjaannya tidak jadi. Sambil berlari, Gumi mulai bercakap-cakap kepada Lucy secara akrab dan spontan.
"Hei, kayaknya saat kulihat kunci itu... kamu memilikki kemampuan yang sanga-"
"Sudahlah! Gumi diam aja, kamu pasti diterima kok di Fairy Tail," potong Lucy.
"Guild ya? Tampaknya menarik... Ah! tanganku ow! Jangan kencang-kencang dong tariknya!"
"Biarin! Week!" Lucy menjulurkan lidahnya.
"LUCY SIALAN!"
Sekian lama waktu berjalan, akhirnya sampai juga di bangunan Fairy Tail.
Lucy melepaskan tangannya Gumi dan masuk ke dalam bangunan itu pelan-pelan, eh ternyata suasananya ribut sekali.
"Eh?... maaf ya Gumi! Kebiasaan mereka pada ribut semua!" Lucy gugup, meneteskan keringat dingin.
"Wow... hebat..." Gumi kagum.
Tanpa permisi, gadis dewasa berambut putih bernama Mirajane langsung menempelkan lencana bersimbol Fairy Tail di bagian belakang tangan Gumi, sama seperti Lucy.
"Selamat, anda diresmikan menjadi salah satu kru Fairy Tail!"
"LANGSUNG?" mata Gumi terbelalak.
"Eh, lihat deh, Natsu sama Gray berantem terus," tunjuk Lucy pada duo tukang berkelahi.
"Kayaknya seru nih! Aku duluan ya! BYE!"
Gumi ikut-ikutan berantem dengan komunitas ribut. Dengan sihirnya yang mengendalikan gelombang elektromagnetik ternyata bisa menarik perhatian Natsu, Gray, dan Erza.
"Ah! Siapa itu!" seru si Natsu.
"Kamu tidak tahu, Natsu GEBLEK! Itu kan si idol," ujar Gray sambil menggetok kepala Natsu.
"Idol, Megpoid Gumi datang!" sambut Levy.
"EHEM!"
Kedatangan kakek boncel membuat suasana menjadi hening, bahkan ada yang tidur karena kekalahan berantem di guild sendiri. Yaitu seorang Dragon Slayer bernama Wendy.
"Oh, jadi ada gadis idol disini ya?"
Natsu dan Gray tetap saja berantem, dengan giginya yang tajam dan wajah yang beringas.
"WOI ES TERBAKAR! BISA DIAM TIDAK!" bentak si kakek boncel.
Nyali Natsu dan Gray seketika menciut dan melambaikan tangannya, "Maafkan aku kek Maka-!"
"Siapa? Al-."
"SSST! SSSTT!" desis Lucy kepada Gumi.
"Namaku adalah Makarov, guild master di Fairy Tail. Seperti yang aku lihat, ada gadis idol disini. Hei, kamu udah punya pacar belum?"
'frontal sekali ini kakek...' batin Gumi.
Lucy dan yang lain membatu semuanya, padahal baru hari pertama tetapi Makarov langsung saja menuturkan kata-kata yang memalukan Gumi secara tiba-tiba. Sementara itu juga, ada aura panas dingin yang sering dijuluki "Konferensi Jomblo Ngenes" siap-siap menggunakan aura kegelapan, dengan senjata sabitnya yang dikikis oleh samurai yang suka menari.
"Ih, serem."
"Wow, Gumi takut nih ye!" ujar Lucy.
Hari pertama Gumi di Fairy Tail, Natsu dan yang lain memperkenalkan dirinya kepada mereka semua. Karena moodnya Mirajane sangat cerah hari ini, Gumi langsung diajakin nyanyi bareng. Tetap saja sikap ceria tapi gugupnya Gumi tidak pernah berhenti.
"Nyanyi pakai sihir dong... Gumi-senshu!" sambut Mirajane
"Gimana?" Gumi merasa tegang.
Hari itu juga, Gumi dan Mira membuat pesta semarak diiringi oleh instrumen-instrumen klasik dan sebagainya. Pesta tersebut berlangsung sampai pagi buta. Buta sampai mereka tidak bisa membuka matanya karena kelelahan bersorak ria. Untuk hari kedua dan seterusnya, Gumi menjalankan hari-harinya di Fairy Tail sebagai idol. Tapi itulah dimana kebimbangan Gumi dimulai.
Bersambung.
Oh, karena ini benar-benar pertama kali aku publish sesuatu di fanfic, mohon reviewnya oke? Tapi ini bukan berarti pertama kali aku bikin fanfic! Aku pernah bikin fanfic saat 2015 dulu dipost di FB. Sebenarnya aku mau bikin fanfic yang agak konyol, tapi berkesan dark bersamaan.
