A long time ago. I've fallen in love.

But it was so long ago, that I forget it ever happened.

Or..

.. am I just daydreaming like always?

.

.

Aku membawa dengan susah payah beberapa tumpukan kardus ketika menyadari jika pintu lift sudah ada di depan mataku. Jari telunjukku berusaha keras meraih tombol dengan angka tujuh yang terpasang. Namun sering kali gagal akibat pandangan mataku yang terhalangi.

Aku mendesah kesal. Ingin menurunkan kardus-kardus ini pun tak mungkin sebab akan sangat merepotkan sekali jika aku harus menatanya lagi dari awal.

Kecuali jika aku sudah sampai di apartemenku sendiri. Maka aku akan melemparkan kardus-kardus sialan ini sesuka hatiku.

"Lantai berapa?"

Aku sontak terperanjat kaget saat sebuah suara berat mengejutkanku. "O-oh, lantai tujuh, please."

Dari balik kardus yang menumpuk aku bisa melihat ujung rambut pria itu (nah, dari suaranya saja aku sangat yakin dia itu seorang lelaki) yang berwarna keemasan. Aku bisa mengira jika pria ini pasti sangat tinggi sekali, mengingat betapa tingginya kardus yang kubawa, dan aku masih bisa melihat salah satu anggota tubuhnya.

Ting

Saat pintu lift terbuka, pria itu masuk terlebih dahulu. Dan menahan pintu baja tersebut agar tak tertutup, lalu mempersilahkanku untuk masuk setelahnya.

"Terima kasih.." kataku, sambil tersenyum. Meskipun aku tidak yakin apa dia bisa melihatku tersenyum atau tidak.

"Mau kubantu membawakan beberapa kardusmu?" tawar lelaki itu saat lift sudah mulai berjalan. "Apa kau baru saja pindah?"

"Oh, tidak usah. Aku bisa membawanya sendiri. Dan yah, aku baru saja pindah hari ini."

"Tidak apa-apa. Aku akan membantumu.."

Uh, keras kepala sekali sih, orang ini.

"Kebetulan aku tinggal satu lantai yang sama denganmu." katanya melanjutkan, membuatku kembali terkejut untuk yang kedua kalinya.

"Benarkah? Senang bisa memiliki tetangga sebaik..."

Perlahan pria itu mulai mengambil beberapa kardus yang berada di tumpukan paling atas. Aku bisa melihat pakaiannya dari celah kardus yang terangkat. Dia mengenakan setelan jas formal. Sebuah dasi kupu-kupu hitam yang tersangkut di leher jenjangnya. Dan.. Betapa kagetnya aku ketika berhasil mendapati wajah pria yang sedang menolongku itu. Sedang menatapku juga dengan ekspresi tak kalah terkejutnya.

"...anda."

"...uh. Yeah."

Namaku Huang Zi Tao.

Mahasiswa jurusan Ekonomi tahun ketiga. Duapuluh satu tahun. Merantau ke Seoul dengan tujuan ingin belajar mandiri. Terpaksa pindah tempat tinggal karena ada masalah dengan pemilik sebelumnya. Dan sialnya...

Aku bertemu dengan mantan kekasihku yang kini menjadi tetangga baruku.

:

Mauve

a Kris and Tao's fanfiction

Boys Love, AU, Slice of Life

The plot was adapted from 'Uramado Dogfight' by GUSARI

Warning: Jika tidak tahan dengan cerita fuwafuwa yang terkesan maksa, sampe akhirnya banting stir jadi semi nyess nyess membikin angsa(?), sangat tidak dianjurkan untuk membaca cerita ini. Sebab bisa merusak kondisi kokoro rapuh kalian :'))

Sekian.

Selamat membaca

:

Mantan kekasihku itu..

Namanya Kris Wu. Dulu dia bekerja sebagai guru native english yang ditugaskan di lembaga bimbingan belajar tempat aku mengambil les saat aku masih bersekolah di Cina. Seingatku, meskipun dia besar dan tinggal di Kanada. Rupanya dia juga masih berdarah Cina, sama sepertiku.

"Huh? Tetangga barumu ternyata mantan kekasihmu?"

Aku berpura-pura menyibukkan diri saat Chanyeol-hyung, senior satu tingkat di atasku, bertanya usai aku menceritakan perihal pertemuanku dengan Kris beberapa waktu yang lalu. Aku hanya ber'hmm-hmm' pelan menjawab pertanyaan lelaki yang mendapat julukan happy virus di kampus.

"Bagaimana dia yang sekarang?" Chanyeol-hyung bertanya lagi, sembari memeriksa kertas-kertas esai milikku. "Mantan kekasihmu itu, maksudku. Apa ada yang berubah sejak terakhir kali kalian bertemu?"

Aku menghentikan kegiatan tanganku sejenak. Dan memandang Chanyeol-hyung dengan rambut keritingnya yang berkibar.

"Uhh, yeah.. Hanya terlihat semakin dewasa saja." jawabku pelan, dan kembali berkutat dengan tugas-tugasku. Kris tetap setampan dulu kurasa.

Aku bisa mendengar Chanyeol-hyung mendengus di depanku. Beberapa lembar kertas yang tadi dipegangnya bahkan telah dia kembalikan ke atas meja.

"Hati-hati Taozi.."

"Huh?" aku mengernyit, dan memandang lelaki yang berusia setengah tahun lebih tua dariku dengan tatapan tak mengerti.

"Hati-hati apanya?"

Pemuda bermarga 'Park' itu kembali tersenyum tipis. Kali ini ditemani pandangan matanya yang menatap jauh lurus ke depan.

"Biasanya, cinta lama suka bersemi kembali saat kalian bertemu lagi."

::

'Karena mantan adalah alumni hati, suatu saat pasti akan reuni. Seperti kau dan matan pacarmu itu..'

Begitulah yang dikatakan Chanyeol-hyung padaku kemudian. Lelaki itu bahkan sampai mengusap pelan rambut hitamku sewaktu mendapati rona merah sudah menjalari kedua pipiku.

Jatuh cinta pada orang yang pernah singgah di hatimu, ya?

Mana mungkin, huh?

Ting!

Aku terdiam begitu pintu lift apartemenku terbuka. Karena bertetangga dan tinggal dalam satu lantai yang sama. Intensitas kami untuk selalu bertemu sepertinya cukup besar.

Terbukti ketika aku berhasil mendapati Kris yang sepertinya baru saja pulang bekerja. Ugh, karena tujuan kami sama. Mau tak mau aku pun harus satu lift dengannya.

Dan siapapun tolong buat keadaan canggung ini menghilang.

"Where have you been?"

Eh?

Dia mengajakku berbicara?

"Hanya ada kita berdua di dalam lift ini, Zee.." tukasnya kemudian, tahu jika aku kebingungan dengan pertanyaannya yang tiba-tiba.

Aku tersenyum kikuk. Dan menggaruk bagian belakang kepalaku yang tentu saja tak gatal sama sekali. "Kupikir ssaem tidak mau berbicara denganku lagi." balasku. Dan melemparinya dengan senyum terbaik yang aku punya.

"I have been good ssaem." Aku memainkan kakiku sejenak, dan memasukkan kedua tanganku ke dalam saku celana. Sedangkan mantan guruku sewaktu aku SMA itu tengah sibuk melonggarkan dasi hitam yang melilit lehernya. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di Korea."

Pria itu mendengus. Dan menyandarkan tubuhnya di dinding lift. "Kupikir malah kau yang mengikutiku sampai kemari."

Aku terperanjat mendengar kata-katanya. Huh? Mengikutinya? Jadi dia pikir aku ini penguntit atau semacamnya? Begitu?

Oh, shit.

Kenapa mataku terasa panas begini sih?

"Uh.. Sorry.."

Aku mendongak. Apa dia tahu jika aku sedang ingin menangis karena kata-katanya barusan?

"Sepertinya aku sudah membuatmu marah."

Kris tersenyum datar. Wajah dinginnya ternyata tak pernah menatapku saat berbicara.

"Mungkin sebaiknya kita berdua tidak perlu berbicara seperti ini, ya?" laki-laki itu perlahan melangkahkan kakinya keluar saat pintu lift telah terbuka. Menyajikan koridor lantai tujuh yang sepi.

Aku bisa merasakan kepalaku ikut mendidih. Tanpa babibu aku segera berjalan menyusulnya. Menabrak tubuh besarnya dengan sengaja. Dan bergegas menuju pintu apartemenku sendiri.

"Kalau begitu anggap saja kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya!" sentakku kesal, dan setelah aku masuk ke dalam usai berkata itu kepada Kris.

BLAM

Kubanting pintu apartemenku sekeras dan sekasar yang kubisa.

:: To be continued ::

Hei, hei, hei~

Ketemu lagi sama aku yang ulala cetarr ini dalam miniseri baru buatanku hihihi. Maaf yaa, kalo ceritanya ga panjang-panjang banget.

Berhubung aku masih bingung mau dilanjutin model gimana. Kali ini aku pengen bikin cerita yang pendek-pendek, biar ga terlalu bikin pusing (padahal utang fanficnya banyak). Konsep cerita ini adalah "APA KATA READERS". Nah, jadi kalau mau cerita ini segera dilanjut. Aku butuh banget nih dukungan dan saran dari kalian semua melalui review-reviewnya. Hohoho~

Caranya gampang banget kok. Kalian tinggal tulis aja alur cerita yang kalian inginkan di kolom review. Nanti aku bakal milih salah satu alur yang memiliki paling banyak peminat.

Sooo, ditunggu yaaa review dan request-annya :))

.

.

.

Ups, satu lagi nih.

Aku ada info buat kalian semua.

Jadi, dulu kan aku pernah bikin ff bertema sekolah sihir judulnya Schulemagier? Dan dengan berat hati aku bakal stop produksi ff itu di .

Tapi ga usah sedih gaes. Aku tetep ngelanjutin ff itu kok, tapi aku publish di akun wattpad aku autumn_panda

Jadi kalo pen tau kelanjutannya. Cuss follow aja akun autumn_panda aka Madam Chwe disana yaa. Jangan lupa vote dan comment cerita aku kay? Kalau peminatnya banyak, aku usahain buat apdet cepet, hihihi.

Bocoran nih gaes~

Disana juga ada ff multichapter baru EXO OT12 aku loh. Dan itu belum pernah diaplod di FFn sebelumnya. Dijamin bisa mengenang EXO jaman-jaman mereka baru debut. Hehehe~

.

.

.

Oke, sekian dari aku yaa. See you next chapter.. Muah!