Dear Future Husband

disclamer : Masashi Kishimoto

Pair : SasuSaku

rented : masih aman kok -T

chapter 1 :

perjodohan? WHAT!

.

.

.

Happy Reading

.

.

Disebuah rumah keluarga Haruno yang tampak Asri. Rumah bergaya modern dengan dua lantai itu kini tampak tegang.

"APA!? NIKAH!?" pekik gadis berambut merah muda sebahu ini, sebut saja dia Sakura. Memang sakura kan thor?

"Yaa, dalam waktu dekat ini kamu bakalan papa nikahin sama anak temen papa" jelas papa Sakura- Haruno Kizashi.

"Tapi kan pa, aku masih muda, masih 20 tahun jugaa-,-" kesal Sakura karena papanya seenaknya menjodoh-jodohkannya.

"Tapi nak, papa udah terlanjur jodohin kamu sama anaknya Om Fugaku "

"Papa, ini tuh udah jaman modern, masa masih ada sih acara jodoh - jodohan kayak gitu" kesal Sakura lagi

"Pokoknya Sakura gak mau, sekali gak mau tetep gak mau! Titik!" sambung Sakura, sembari menaiki satu persatu anak tangga kemudian berjalan gontai menuju kamarnya.

"Ma, tolong bujuk Sakura ya. Ini juga demi masa
depannya. " ucap papa Kizashi minta bantuan kepada istrinya.

"Iya pa, mama tau kok. Nanti mama bujuk Sakura
supaya dia mau, mama yakin.. dia bakalan berubah fikiran" jelas Mebuki, mama Sakura.

"Semoga aja maa" ucap Papa kizashi.

BRAK!

Sakura membanting pintu dengan sangat keras.

"Kenapa kak?" tanya Sasori, adik laki-laki Sakura yang masih berumur 13 tahun.

"Papa apa - apaan coba(?) pake acara jodoh - jodohin segala! Gue kan gak suka-,- lagian ya inikan udah jaman modern masih aja ada acara begituan! Argh!" ucap Sakura sebal, setelah menaruh tasnya ia langsung menghempaskan badannya ke kasur yang empuk.

"Haha, Kasihan. baru kali ini gue liat lo galau begitu kak . " ledek adiknya.

"Argh! Elo, bukannya hibur gue atau bantuin gue kek. Malah ngeledek dasar lo!" kesal Sakura sembari melempar bantal ke arah Sasori.

"Ya ampun, sakit kali kak. Tega lo!" ucap Sasori yang terkena lemparan bantal.

"Biarin udah sono sono Out dari kamar gue" usir Sakura.

"Iye - iyee, tapi gue pinjem Laptop lo ya?" ucap Sakura.

"Dih, emang laptop lo kenapa dek?"tanya Sakura

"Laptop gue dipake papa kak" jawab Sasori cepat.

"Oh yaudah"

"Thanks, kakak Cantiik" ucap Sasori kemudian pergi.

"Gak usah Lebay!" teriak Sakura.

◆◆◆

.

.

.

.

.

"Uh!" kesal Sakura, kini ia menenggelamkan wajahnya dibantal kesayangannya.

"Sakura?" panggil mamanya dari balik pintu (?)

"Iya maa" balas Sakura.

"Mama boleh masuk? Ada yang mau mama bicarain sama kamu" ujar si mama dibalik pintu.

"Iya ma, masuk aja. Lagian pintunya engga dikunci" kata Sakura.

CKLEK!
Mama Sakura membuka pintu kamar anaknya ini, Karna refleks Sakura segera menoleh ke arah pintu.

"Ada yang pengen mama bicarain sama kamu" ujar Mebuki sambil duduk di kursi belajar milik Sakura.

"Iya, mama mau ngomong apa sih maa?" balas Sakura.

"Tentang Perjodohan kamu sama anaknya Om Fugaku." kata mama Sakura cepat.

"Ya ampun mama. Aku gaK mau dijodohin, please maa. Ngertiin aku dong . " ujar Sakura memelas.

"Iya, mama tau kalo kamu gak mau tapi.."

"Yaa terus, kenapa engga dibatalin aja sih maa" kesal Sakura.

"Sakura ! Dengerin mama dulu! jangan asal motong pembicaraan mama." ucap mama Sakura dengan sedikit membentak.

"Iya deh, maafin Saku ya maa" balas Sakura, mama Sakura membalasnya dengan senyuman kemudian melanjutkan perkataannya.

"Mama tau kalo kamu gak mau dijodohin dengan alasan kamu masih muda kan? Dan jugaa, pasti kamu mau menikmati masa - masa remaja kamu dengan Ino, tenten dan hinata kan? Tapi, papa kamu begini itu ada sebabnya sayang." Jelas Mebuki.

"Emangnya apa sebabnya ma?" tanya Sakura.

"Papa kamu pengen yang terbaik buat kamu, maka dari itu papa milih Sasuke buat jadi pendamping hidup kamu kelak nak" ucap mama sembari mengelus lembut anaknya.

"Tapi maa, aku belum siap buat nikah ." ujar Sakura cepat.

"Untuk masalah itu bisa diatur, tapi kamu mau kan? Untuk kenal sama dia terlebih dahulu?" bujuk Si mama ke Sakura.

"Iya sudah deh ma, aku gak mau ngecewain papa ." Pasrah Sakura.

"Hm.. Baiklah, mama akan memberitahu- kan hal ini pada papa kamu. Dan.. Besok, rencananya Sasuke yang bakalan antar jemput kamu ke kampus." Ujar mebuki memberi tahu anak sulungnya.

"Besok maa?"

"Yaa, mulai besok. Yaudah, mama keluar dulu yaa:) Good night sayang:*{}" ucap si mama kemudian keluar dari kamar Sakura.

"Perkenalan? " pekik Sakura

"Hm.. yasudah lah. " sambungnya kemudian Sakura tertidur lelap.

Tbc or delete?