Hetalia © Hidekaz Himaruya

Crimson © Iharascarl

Saya tidak mengambil sedikitpun keuntungan materiil dari pembuatan fanfic ini.

[ Drabble / Use Human Names / AU ]

[ England, Belgium ]

[ Arthur Kirkland, Laura Victoria ]

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

"Kau lihat, itu Crimson, indah sekali bukan?─" Gadis remaja berpotongan rambut ikal sebahu itu masih menatap langit dengan tatapan mengagumkan. "─Perbatasan antara senja dan malam." lanjutnya, kini pandangan mata emeraldnya beralih pada sosok anak lelaki yang duduk tak jauh disampingnya. Menemaninya.

Tak sedikit orang-orang didunia takut akan kegelapan dan bersembunyi dari apa yang dinamakan dengan Crimson tersebut, sementara beberapa orang-orang dari dunia lain berbaur dalam kegelapan. Seperti mereka─ Arthur dan Laura.

Matahari mulai terbenam. Perlahan mengaburkan semuanya dengan rona merah─ seperti bayangan yang tumbuh semakin dalam dan gelap.

"Tak sedikit orang yang mengatakan saat inilah banyak monster keluar" Kini berganti giliran si lelaki yang bernama Arthur tersebut yang mengutarakan isi pikirannya dan memandangi indahnya langit disaat seperti ini.

"Monster?" Laura mengerutkan alisnya bingung.

"Bukan monster dalam artian yang sesungguhnya, kau tahu─orang jahat yang berkedok baik. Bukankah itu disebut monster?" Tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulut Arthur, ternyata mulutnya lebih tajam daripada pikirannya.

Laura tertawa, yang bagi Arthur terlihat sangat manis sekali─manis dan hangat. Berbeda dengan tawa Laura jika sudah berhasil membunuh mangsa-nya.

"Kau jahat, Arthur. Bukankah kau sedang menyinggungku─eh?"

Arthur terdiam, cukup lama sampai akhirnya ia berhasil bersuara kembali.

"Tapi kau berbeda. Kau punya tujuan dan maksud baik, Laura" Tuturnya.

"Menurutmu begitu?"

"Aku tahu sebenarnya kau orang yang baik"

Setelah itu keduanya sama-sama terdiam. Crimson masih belum sirna, masih menampakkan keindahannya yang menghipnotis.

Indah namun menyimpan banyak sekali kegelapan didalamnya─ karena akan digantikan dengan gelapnya malam tanpa bintang, ya, ditempat ini jarang sekali bintang terlihat menyinari dimalam hari.

Mereka berdua masih duduk dipinggir taman, masih menikmati saat-saat mereka bisa bersama─ dengan tenang.

Sangat tenang sampai keduanya tidak menyadari ketika malam mulai menyapa. Matahari sudah kembali ke peraduan-nya─ terbenam dan akan terbit lagi dengan indah esok hari.

"Sudah waktunya" Seru Laura.

"Aku mengerti" dua kata─ hanya itu jawaban Arthur.

Laura bangkit dari duduknya, mengeluarkan senapan andalannya. Ia tersenyum miris kepada Arthur sebelum meninggalkan tempat itu, pikirannya berkecamuk. Hatinya tak terima─ tapi ini pekerjaannya.

.

.

.

Fin!~

.

.

.

A/N : hehehe ini cuman drabble gaje aja gitu lol, padahal tadinya mau dibikin MC biar bisa sekalian ngebahas apa pekerjaan Laura sebenernya, dan ngebahas gimana dia kalo udah beraksi ea tapi ya saya kalo buat MC pasti gak bakalan selesai-selesai. Maka jadilah fic drabble gak jelas ini xD

Sign

Iharascarl