Anak dari Masa Depan
Fairy Tail bukan punya kami berdua, melainkan Hiro Mashima
A/N : Yosha, yosha, yosha! Konnichiwa minna-san di mana pun kalian berada. Saya membuat cerita ini bersama teman satu sekolah, dan kami masih pemula loh! Jadi, mohon kritik dan saran, oke? Tanpa riview dari kalian cerita ini bukanlah apa-apa. Oh iya, ada kata sambutan dari teman saya nih, namanya Little Devil!
Little Devil : Halo readers, kami berdua adalah author baru di sini, salam kenal ya hehe...
Sekain dari kami! Riview please :D
Chapter 1
Lucy dan Natsu sedang jalan bersama, lalu di depan mereka muncul seorang anak perempuan berusia sekitar dua belas tahun, anak kecil tersebut memiliki ciri-ciri matanya mirip Lucy dan rambutnya mirip Natsu, mereka kaget lalu bertanya siapa namanya. Namanya adalah Nashi, dia bercerita kalau dia adalah anak Lucy dan Natsu dari masa depan. Awalnya Natsu dan Lucy Tidak percaya lalu Nashi mempertunjukan kekuatannya baru Lucy dan Natsu percaya, Nashi ke masa lalu karena di masa depan Lucy dan Natsu meninggal karena kecelakaan, lalu Nashi menangis Natsu dan Lucy pun pergi membawa anak tersebut dan Lucy memutuskan si Nashi untuk menginap di rumahnya.
Keesokanya mereka memutuskan untuk membawa Nashi ke Fairy Tail, tempat dimana Penyihir-penyihir hebat berkumpul. Sesampainya di sana, kedua bola mata Nashi berbinar-berbinar, merasa kagum akan bangunan besar nan megah di pun bertanya kepada Natsu "apa guild ini ayah yang selalu ceritakan kepadaku?" jawab Natsu "ya begitulah,sekarang ayo masuk" ajaknya yang disetujui oleh Nashi. Di dalam semua orang menyapa mereka berdua, sekaligus merasa heran akan kehadiran seorang anak perempuan berusia sekitar 12 tahun yang mirip dengan Lucy dan Natsu seseorang pun bertanya karena rasa penasarannya
"Oi Natsu sejak kapan kalian berdua memiliki anak?"
"Eh kalian sudah menikah?" Semua orang terus-menerus bertanya, hingga Natsu dan Lucy merasa kewalahan untuk menjawab semuanya ini adalah anak
"Diamlah, nama anak ini Nashi kami sendiri kurang tau jelas tetapi dia bercerita kalau Nashi ini adalah anak kami di masa depan, ya kira-kira begitulah" mendengar penjelasan singkat barusan semua hanya Ber-Oh-Ria. Dengan riang Nashi menyapa
"Halo semuanya, namaku Nashi aku datang ke masa ini karena di masa depan ayah dan ibuku meninggal karena kecelakaan" lalu seorang Wanita berambut perak dengan gaun merahnya keluar dari bar dan menyapa Nashi
"Senang berkenalan denganmu, namaku Mirajane, panggil saja Mira"
Dengan polosnya Nashi memanggil
"Mira-Nee! Boleh kupanggil seperti itu?" jawabnya
"Tentu, hari ini kami memiliki menu special, Nashi-chan mau mencobanya?" Langsung tanpa basa-basi lagi Nashi bersama kedua orang tua pergi menuju tempat Mirajane biasa bekerja.
"Apa bisa seseorang mengubah masa depan?" Tanya seorang wanita berambut pendek keperakan,tidak lain adalah Lisanna , adik dari tiga bersaudara Strauss
"Entahlah, Nashi berkata kalau dia memiliki kekuatan untuk itu" jawab Lucy mengelus pelan kepala anknya itu. Nashi makan dengan lahap, benar-benar identik dengan seorang Natsu Dragneel
"Tidak diragukan lagi, dia benar-benar seperti Natsu" entahlah termasuk pujian atau menyindir, Mirajane terlihat senang dengan kehadiran Nashi,sempat timbul prtanyaan di dalam benaknya.
"Apa Nashi berniat untuk menjadi Penyihir?"
"Yosh! Setelah makan ayo kita misi!" Nashi yang tidak mengerti apapun hanya meniru gaya ayahnya yang selalu bersemangat.
Di depan papan permintaan, Natsu terlihat bingung sendiri dengan segudang misi mulai dari yang mudah hingga sulit
"Ayah kenapa diam terus, kapan kita melakukan misinya?" Lucy pun menjawab
"Sayang,sebelum itu kita harus mengambilnya dari papan ini. Sekarang ayah sedang memilih, jadi tunggu dengan sabar ya" usai mengangukan kepala, Natsu berteriak spontan dengn suara lantang
"Aku menemukannya! Ayo!" ajaknya langsung pergi meninggalkan guild bersama Lucy dan Nashi. Lalu si Nashi sama seperti ayahnya pergi dengan semangat lalu entah kenapa Nashi bisa sama kecepatan dengan Natsu lalu Natsu berkata
"Misi hari ini adalah mengambil sebuah cincin berharga dari puncak gunung dengan hadiah 22 miliar Nashi mulai memanjat gunung tersebut lalu tiba-tiba keluar sebuah iblis naga yang jahat lalu Nashi mengeluarkan sebuah kartu Aquarius untuk meminta bantuannya lalu si Nashi bilang
"Aquarius coba semburkan air ke dalam mulut naga itu!" Lalu Aquarius melakukan hal tersebut setelah selesai si Nashi menghembuskan api dari mulutnya dan naga itu mati dan si Nashi berhasil mengambil cincin tersebut. Natsu dan Lucy hanya terpaku karena kehebatan si Nashi lalu Nashi memberika cincin tersebut ke ayahnya.
Lalu Lucy berkata
"Ayo kita member cincin ini ke pemiliknya" lalu si Nashi berkata
"Aku tau dimana pemiliknya!" si Natsu dan Lucy kaget dengan hal itu mereka berkata "Bagaimana kamu tau?" Lalu si Nashi berkata
"Karena aku punya penciuman seperti ayahku" Natsu dan Lucy mengikuti ke sebuah rumah tua yang jauh Lalu Nashi berkata
"Ini dia tempatnya!" lalu Nashi menunjuk kearah seorang nenek yang sedang menunggu dan berkata
"Aku sudah menantikan kalian" lalu Natsu dan Lucy memberikan cincinnya, Nashi hanya tersenyum gembira dengan hasil kerjanya, mereka semua kembali ke guild, Nashi berkata
"Aku lapar…ayah juga lapar?" Lalu Natsu berkata
"Iya, aku juga lapar ayo kita makan!"Lalu Natsu memesan 2 bongkah daging raksasa lalu dengan lahap Natsu dan Nashi makan dengan mulut yang besar.
"Untung daging ini harganya 1500 yen" ucap Lucy dalam benaknya, merasa lega karena tidak terlalu mengeluarkan banyak uang
"Jangan terburu-buru, tidak akan ada yang mencurinya dari kalian" Nasihat Lucy dengan muka memarahi, tetapi di sisi lain merasa lucu dengan tingkah Natsu dan Nashi
"Ibu juga makan, dagingnya enak" enggan menolak Lucy pun menerimanya, semua terasa berbeda dari suasana, rasa makanan hingga langit berbintang di malam hari. Apa karena keluarga kecil ini berkumpul sehingga perbedaan ini terasa jelas disbanding hari-hari sebelumnya?
"Aku harap kita bisa seperti ini terus ,entah kenapa tetapi yang pasti, aku sangat mengingikannya" ucap Lucy spontan, dia sendiri tidak sadar telah mengucapkan hal tersebut
"Nashi juga ingin terus bersama ayah dan ibu, menjalankan misi ,makan, bercerita Nashi ingin melakukannya bersama ayah dan ibu, kalau ayah?" Mendengar Nashi bertanya, Natsu berhenti makan dan menjawab
"Tentu saja, ayah merasa senang kita bertiga bisa makan bersama seperti ini".
"Besok kita menjalankan misi lagi ya seperti tadi" pinta Nashi manja
"Sudah malam, habis sikat gigi ayo tidur" ajak Lucy tersenyum tipis, apa bisa terus seperti ini, apa hari esok dan esoknya akan terus membahagiakan? Di dalam kamar Lucy terus memikirkan hal tersebut, ia merasa takut tentang "Ramalan masa depan" yang Nashi ceritakan saat awal bertemu.
"Raut mukamu tidak terlalu baik, ada apa?" Tanya Natsu merasa khawatir, Lucy terlihat aneh sekarang
"Tidak apa-apa, hey Natsu apa menurutmu hari esok akan seperti ini?" Mendengar Lucy berbicara seperti itu, Natsu hanya tersenyum dan menjawab
"Tidak tau! Tetapi seburuk apapun hari esok, asalkan kita bersama pasti bisa dilewati!" Tidak tergambar kekawatiran ataupun rasa takut dari wajahnya,untuk sesaat Lucy merasa tenang, ya… kalau dipikir-pikir benar juga.
"Ayo tidur, aku ngantuk" dan dia langsung tertidur dengan wajah polosnya, Lucy mematikan lampu dan mereka pun tidur
Lalu keesokan harinya Natsu dan Lucy dibangunkan oleh Nashi lalu Natsu berkata
"Ada apa Nashi?"Lalu Nashi berkata "hari ini aku menemukan misi yang menarik ayah!" Natsu bangun dengan semagat membara sambil berkata
"Ayo kita lihat!" lalu Lucy berkata
"Hei jangan lupa mendi dan sarapan!" selesai mengganti baju, Nashi langsung pergi ke guild bersama Natsu dan Lucy lalu ia berkata
"Misinya adalah untuk membunuh sebuah raksasa sebesar 50 kaki dengan hadiah 34 keping emas!" Lalu Natsu berkata
"Sepertinya bagus!" seruan kegembiraanlah yang kini ia teriakkan, tetapi tidak dengan Lucy
"Bukannya berbahaya?" lalu Nashi berkata
"Tidak apa-apa jika ada ayah dan ibu Nashi pasti kita bisa melakukannya!" karena hal tersebut Lucy berkata
"Baiklah!" Lalu Nashi, Natsu dan Lucy pergi dengan semangat akhirnya mereka sampai ternyata di sana ada Gray Lalu Natsu berteriak
"Gray, kok kamu bisa di sini?!" Lalu Gray berkata
"Aku membaca pengumuman" Nashi pun membalas
"Ayah pernah bilang sangat membenci paman Gray ya?" Lalu Gray bertanya
"Natsu itu anakmu?" lalu Natsu berkata
"Ya begitulah…."
"Sejak kapan kalian menikah dan punya anak?" seru Gray merasa kaget, padahal mereka berdua belum ada tanda-tanda akan menikah, dengan ketus Natsu menjawab
"Apa sih kamu! Ini masalahku dan Lucy tidak perlu tanya-tanya!" ya bisa ditebak mereka akan segera bertengkar, Nashi yang merasa kawatir pun langsung bertindak sebelum mereka berdua berkelahi
"ayah,paman Gray aku mohon jangan bertengkar karena aku!" teriaknya lantang menahan tangis, Natsu pun merasa bersalah dan memutuskan untuk berhenti
"Untuk hari ini kita sudahi dulu" ucap Natsu ke Gray yang dibalas tatapan bingung
"Aneh sekali, seperti bukan dirimu saja" Lucy langsung memotong cepat dan berkata
"Bagaimana kalau kita bekerja sama?" usulnya yang secara diam-diam ditolak mentah oleh Natsu dan Gray tetapi
"Aku setuju, pasti menyenangkan bisa menjalankan misi bersama paman Gray" raut polos yang Nashi tunjukan meluluhkan hati Gray dan Natsu
"Baiklah ayo kita coba" kata Gray lalu Natsu berkata
"Baiklah,ayo!" Lalu grup tersebut masuk ke sebuah goa yang sangat besar lalu Nashi berkata
"Kita sampai, ayah aku takut..." tanpa cemas Natsu berkata
"Tidak apa-apa ada aku di sisimu" lalu gray berkata
"Nashi apa kamu bisa hembuskan api untuk menyalakan obor ini?"
"Baik!"kata Nashi. Setelah itu mereka masuk ke dalam bertemu dengan sang raksasa Natsu,Lucy dan Gray siap bertarung tetapi Nashi mendekat ke raksasa dan Natsu berkata
"Nashi menjauh dari raksasa tersebut!" Tapi Nashi tidak mendengar lalu Nashi menatap si raksasa ia menatap balik dan mengulurkan tanganya begitu juga Nashi dan tiba- tiba tanpa rasa takut ia memeluk raksasa tersebut. Lucy, Gray dan Natsu bingung lalu mereka semua bertanya
"Nashi bagaimana kamu tau si raksasa itu baik?" lalu Nashi berkata
"Karena si raksasa ini tidak mempunyai teman dan aku merasa kasihan makanya aku sekarang menjadi temannya" karena hal tersebut Natsu, Gray dan Lucy hanya tersenyum Lalu mereka pulang dengan membawa emas yang didapat lalu Natsu berkata
"Nashi, ayah bangga padamu karena kau telah berani" lau Gray berkata
"Nashi kau hebat sekali!" sambil malu-malu Nasih menjawab
"Terima kasih tapi paman Gray kenapa tidak memakai baju?" Lalu Gray melihat dan kaget Lucy dan Natsu menutup mata Nashi dengan tertawa sedikit
"paman Gray lucu, kenapa selalu lupa memakai baju?" Tanya Nashi penasaran, lalu ia menjawab
"Karena dulu paman berlatih sihir es di kutub, agar terbiasa dengan rasa dingin, guru kami UI menyuruh untuk melepas baju, ya begitulah" ceritanya merasa malu, sedangkan Nashi hanya menganguk-anggukan kepala
"paman Gray memiliki teman? Kalau tidak mengapa berkata kami?" jawab Gray
"Ada, namanya Lyon Vastia, dia berasal dari guild Lamia Scale" Gray terlihat malas untuk membahasnya, ia pun berjalan terlebih dahulu dan memutuskan untuk pulang
"Ayah, aku tidak membuat paman Gray marahkan?" Tanya Nashi takut jika Gray sampai marah
"Tidak, dia memang seperti itu jika membicarakan Lyon" jawab Natsu santai yang membuat rasa bersalah Nashi berkurang
"Syukurlah, aku lapar. Ayah dan ibu lapar tidak?" Lucy hanya menganguk sedangkan Natsu "Yosh, ayo kita makan!" mereka singgah di sebuah kedai dan memesan ramen, di sana ada beberapa orang yang sedang berbincang
"Apa kamu tau tentangnya?" lalu seorang yang lain menjawab
"Penjahat itu ya, dia sedang naik daun sekarang"
"Aku dengar sulit sekali menangkapnya, bayaran untuk misi tersebut adalah seratus juta!" seru orang pertama dengan riang. Nashi tertarik dengan misi yang mereka bicarakan, lalu bertanya
"Dimana aku bisa mendapatkan misinya?"
"Kamu ingin menagkap penjahat itu, apa yang bisa dilakukan oleh anak kecil seperti mu? Hahahahaha…"
Natsu merasa kesal karena mereka bertiga menjelek-menjelekan anaknya, tetapi Nashi merasa dia bisa mengatasi hal ini sendiri
"Aku tantang kalian bertiga berduel!" ucapanya serius tidak main-main
"Nashi, kamu serius?" Tanya Lucy merasa kaget, tidak menyangka akan menjadi seperti ini, lalu Nashi berkata
"Iya ibu, aku yakin"
Nashi memulai dengan memukul orang pertama sekuat tenaga, lalu orang kedua ingin mengeluarkan pedang tetapi telat, Nashi telah melelehkan pedang tersebut dan membuat orang itu gosong. Orang ketiga hendak memukul Nashi, tetapi ia berhasil menyingkir dan memukul dengan kekuatan seperti naga. Akhirnya ketiga orang tersebut berkata
"Dia terlalu kuat.."
"Terima kasih, kalian juga kuat" balasnya memuji yang kemudian berlalu
Natsu dan Lucy hanya tertawa melihat kelakuan anak mereka, selesai melakukan hal tersebut mereka pergi mencari penjahat yang susah ditangkap itu.
Bersambung...
