Ffn "Love story with exo"
Author : BaekhyunFan
All official pair exo
Rate : T
Genre : Temukan sendiri
Summary :
Kata Eomma,cinta itu tidak mementingkan derajat seseorang
Kata Appa,cinta tidak memandang umur
Kata Eonnie,cinta tak harus memiliki
Kata Oppa,cinta perlu perjuangan namun bila sudah tidak bisa diperjuangkan lagi,kita boleh menyerah
Kata Nenek,cinta sulit dimengerti
kata Kakekku,cinta itu rumit
dan menurutku cinta itu...Ini ff murni dari otak saya
Bila ada kesamaan pada fict yang perna kalian baca,itu juga murni ketidak sengajaan
Saya tidak bisa memilah kata yang tepat untuk mengekspresikan imajinasi saya yang akan dituang kedalam bentuk tulisan
Tidak perlu sungkan bila ingin mengkritik,menyaran,atau bertanya bila ada kalimat yang tidak kalian mengerti
Anda tidak perlu membaca bila anda tidak menyukai
Saya benci yang namanya bash
Bila ada yg berminat fic dilanjutkan,tinggalkan review
Selamat membaca~
Kata Eomma,cinta itu tidak mementingkan derajat seseorang
Kata Appa,cinta tidak memandang umur
Kata Eonnie,cinta tak harus memiliki
Kata Oppa,cinta perlu perjuangan namun bila sudah tidak bisa diperjuangkan lagi,kita boleh menyerah
Kata Nenek,cinta sulit dimengerti
kata Kakekku,cinta itu rumit
dan menurutku cinta itu...
Baekhyun pov.
Kupandangi gedung-gedung sekolah yang menjulang tinggi,aku terkagum melihatnya, ini sungguh luar biasa bisa bersekolah disekolah ter-Elit di Korea selatan.
Aku janji akan memulai hariku dengan baik dan mengakhirinya dengan baik juga.
Kulangkahkan kakiku memasukki gerbang sekolah yang tinggi menjulang walau tidak setinggi gedungnya,okay mungkin aku akan mengira ini seperti sekolah magic yang sering kutonton dirumah,tidak bukan gedungnya,tapi gerbangnya,bagaimana bisa sekolah dengan gedung-gedung yang modern memiliki gerbang kuno dengan tiang yang mengapit terbuat dari batu bata yg seolah-olah telah lama karna termakan usia,lumut-lumus hijau dan dedaunan mengingkari tiang itu seolah memeluknya dengan erat,dan oh? Apa itu? Batu besar yang terbelah dan ditulisi huruf-huruf kuno.
Aku mengambil kesimpulan,mungkin saja disekolah ini juga terdapat lorong rahasia yang menyimpan banyak mysteri,segera kutepis pemikiran konyolku itu dan Berjanji akan mengurangi tontonan fantasy yang selalu kutonton dengan biskuit-biskuit buatan Eomma
Rasanya jauh sekali hanya ingin menuju ke mading,sekarang aku berimajinasi bila aku seekor siput mungkin aku memerlukan 5Th tanpa tidur untuk sampai ke mading,ugh...Segera kutepis lagi dan melangkah lagi,,,,
'Ramai' itulah suasana yang bisa kugambarkan ketika berdesakkan untuk meraih tempat paling utama untuk dapat melihat dengan jelas kelasku,aku juga sempat melihat murid tahun kedua dan ketiga yang sengaja mendesakkan dirinya agar suasana semakin ricuh...
Ah... Kelas A,itu tidak terlalu jauh dari perpus,aku akan dengan senang hati menghabiskan waktu istirahatku disana untuk berkencan dengan buku,aku cukup sadar diri karena aku diterima disini karena beasiswa,jadi aku harus belajar giat agar nilaiku tidak berkurang untuk dapat tetap bersekolah disini
"Harap kepada siswa-siswi tahun pelajaran baru untuk berkumpul dihalaman,ada sedikit pengarahan untuk kalian,terima kasih." aku menebak-nebak,mungkin itu Suara kepala sekolah...
Luhan pov.
"Nona Xi" sapa sebuah suara berat yang sangat kuhapal menyapu indra pendengaranku,aku tidak menoleh atau sekedar menjawab "Sebagai wakil ketua osis, kau harus menggantikan Kris untuk bertugas memberi beberapa salam manis dan pengarahan,ketua osis kita dilarikan kerumah sa-"
"Cukup,Changsung-Sshi! Aku tidak ingin mendengarkannya,aku akan ke halaman,kau boleh pergi" potongku, aku tidak sanggup mendengarkannya,ini terlalu menyesakkan, Changsung hanya mendengus dan bergegas pergi dengan bunyi tinjuan tembok,dia sedang melampiaskan kekesalannya padaku
Tidak apa,aku sudah biasa, aku bangkit dari kursiku dan berjalan dengan langkah tak pasti menuju halaman,ini tahun kedua ku,dan aku akan berusaha semaksimal mungkin
Kuarah kan mic kedepan bibirku,terdengar bunyi yang memekakkan telinga,hening sesaat sebelum Kepala sekolah mengintrupsiku dengan bunyi deheman yang disengajakan,mungkin dia hanya tak sabar menunggu gilirannya,aku memutar otak untuk mencari kalimat yang tepat untuk kulontarkan kepada hoobaeku,aku bukan Kris yang dengan lancar berpidato tanpa harus menghapal ataupun memutar otak seperti yang kulakukan sekarang.
"Ekm...Selamat pagi,saya wakil ketua osis disekolah ini yang akan menggantikan ketua osis kita yang berhalangan" Aku tersenyum tipis karena melihat sambutan yang kuharapkan "Disini kalian akan mendapat sedikit pengarahan dari saya,sebelumnya terima kasih untuk kepala sekolah yang mengizinkan saya untu berpidato" Aku melihat ke Kepala sekolah dan membungkuk yang juga disambut bungkukkannya setelah itu aku melihat kedepan dan menatap hoobaeku "Ini tahun ajaran pertama untuk kalian,tidak banyak yang harus kalian tepati,tidak ada kata terlambat,membolos,dan nilai rendah...Banyak macam-Macam kegiatan Ekskul yang dapat kalian ikuti seperti ekskul menyanyi,dance,memasak,cinta alam,fotografer,olahraga,dll... Untuk lebih lengkap kalian bisa melihat langsung dimading,untuk mendaftar silahkan datangi ketua klub ekskul tersebut,sekolah akan mengadakan event-event tertentu untuk mengusir kebosanan para siswa,ehmm" Mataku bergerak-gerak gelisah memikirkan kata-kata yang pas untuk melanjutkan pidatoku,sungguh aku tidak pandai untuk urusan pidato "Mungkin itu saja yang perlu saya sampaikan,terima kasih" Aku membungkuk sejenak dan berlari tergesah menurunin panggung dihalaman sekolah yang berakhir membuatku terkilir dan kehilangan keseimbanganku
Aku sangat malu ketika suara tawa hoobae-hoobaeku yang menyaksikanku terjatuh dengan wajah yang duluan menciumi tanah,bahkan kepala sekolah dan guru-guru lain juga ikut menertawaiku,aku menunduk menyembunyikan rona merah dipipiku karena malu
"Sunbae,kau tidak apa-apa?" aku mendongak dan melihat siapa yang telah mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri
Kyungsoo pov.
Aku tidak terlalu dapat mendengar dengan jelas pidato yang disampaikan sunbae diatas,bayangkan! Kau diurutan paling belakang dengan ribuan manusia yang berada didepanmu,bahkan melihat wajah sunbae yang sedang berpidato itu pun tidak bisa,oke ini benar-benar menyebalkan karena postur tubuhku yang pendek
Brugh...
Aku menoleh dan melihat seorang sunbae terjatuh disampingku yang berjarak 3 Langkah
Dia berusaha bangkit namun sepertinya dia kesulitan karena kakinya yang terkilir,aku tidak ikut menertawakannya,karena tidak baik menertawakan orang yang terkena musibah
Aku menghampirinya dan mengulurkan tanganku padanya "Sunbae,kau tidak apa-apa?"
Dia mendongak dan melihat wajahku,dia menyambut tanganku dan berdiri sambil menepuk-nepuk roknya yang terkena debu "Te-Terima kasih" Dia tersenyum canggung dan berjalan menjauh dengan pelan sambil menundukkan kepalanya
Gelak tawa telah berhenti ketika suara Kepala sekolah mengintrupsi untuk tenang,aku kembali kebarisanku paling belakang untuk mendengar pidato sang Kepala sekolah,kali ini aku mendengar dengan jelas,karna suara Kepala sekolah yang nyaring
"Kau lihat tadi? Sunbae tadi memakai celana dalam berwarna pink,hahaha" Bisik seorang namja berkulit gosong layaknya arang dan cara berpakaian yang sangat menyeramkan kepada temannya yang juga mungkin sama dengannya,mereka berasal dari luar negeri,mungkin saja
Selain wajah dan penampilan yang menyeramkan,mereka mempunyai otak yang mesum,dasar namja! Aku memutar bola mata malas dan sedikit simpati dengan sunbae tadi
Tao pov.
Aku berjalan dengan wajah penuh coretan spidol dan papan nama yang besar didadaku,setelah mendengar pidato wakil osis dan kepala sekolah,kami menjalanin MOS,
"Hey! Hoobae,kemari kau" Teriak seorang sunbae kepadaku,aku berjalan menghampirinya tanpa rasa takut
"Belikan kami makanan,cepat!" Perintahnya,aku menatap hina padanya
"Memangnya siapa kau? Beli sendiri!" Sengitku "APA KAU BILANG? KAU BERANI MENENTANG PERINTAH SUNBAE,RASAKAN INI!" dia melayangkan tamparan padaku namun dengan mudah ku tangkis
Dia dan temannya menatapku tak percaya yang langsung kusambut dengan tawa remeh "hey! sunbae,kau memiliki wajah yang cantik namun hati yang busuk,aku bukan orang yang mudah kau manfaatkan" dia memelototkan matanya padaku karena mendengar perkataanku,tapi aku tak peduli... dia pantas mendapatkannya,aku berjalan menjauhinya dan dengan sengaja kutabrak bahunya seolah berkata jangan pernah macam-macam dengan 'Huang Zi Tao'
Lay pov.
Aku berjalan menelusuri buku-buku yang ada di perpustakaan, ini tahun ke dua ku,aku harus giat belajar agar mendapat nilai yang tinggi untuk naik ke kelas 12,setidaknya membaca buku lebih menyenangkan dari pada menjahili adik kelas
Setelah mendapatkan buku yang menarik dan tempat yang nyaman aku mulai menenggelamkan diriku ke bacaan yang mengasyikkan ini sebelum terdengar suara kaca yang terpecah
PRANGGG...
Aku menoleh ke sumber suara dan akhirnya memilih tidak peduli,itu hal biasa yang dilakukan siswa nakal,dapat kudengar gerutuhan penjaga perpus yang sudah tidak kuat lagi menasehati mereka,mau dinasehati seperti apapun mereka akan tetap berulah,setidaknya pihak sekolah agak tenang karna anak nakal itu terdiri dari orang-orang kaya yang mencoba menghamburkan uang untuk mengganti kerugian akibat aksi nakal mereka... namun aku teringat,siswa-siswa nakal itu juga merupakan pimpinan namja yang selalu mengganggu siswa-siswa beasiswa
Aku sedikit waspada menoleh kearah bawah jendela,mungkin mereka melakukannya untuk mengusikku dan benar saja,dibawah jendela sana berdiri salah-satu namja yang selalu mengusikku yang sedang memamerkan smirk andalannya, "dia lagi" begitulah batinku
Xiumin pov.
Atap sekolah adalah tempat paling pas untuk bersantai,aku dapat melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan dibawah sana, kugigit bakpao yang dibuatkan khusus oleh kakek, aku bangga mempunyai kakek yang pandai membuat bakpao,hehe
"hiks hiks" isak seorang gadis yang membuatku kaget,sudah satu tahun aku menghabiskan waktuku untuk bersantai diatap namun baru kali ini aku mendengar suara hantu wanita, ini benar-benar membuatku merinding.
Aku sempat mendengar gosip bahwa ada hantu wanita diatap sekolah dan baru sekarang aku mempercayainya,tapi kutepis segera dan berpikir positif,tidak mungkin ada hantu di siang hari, akhirnya aku menoleh ke arah asal sumber isakkan
Saat aku menoleh,aku memelototkan mataku tak percaya dengan apa yang kulihat sekarang...
tbc/delete?
review?
