LOST

-FIRST DAY AT SCHOOL-

Laki-laki berambut sebahu itu telah menjadi pusat perhatian di hari pertamanya sekolah. Rambutnya terlalu panjang, dan wajahnya juga terlalu cantik untuk ukuran seorang siswa yang akan bersekolah di sekolah khusus laki-laki. Tidak heran jika seluruh siswa di sekolah ini menjadi gempar akan berita kedatangan anak baru tersebut.

Anak baru itu sedang berbincang dengan dua laki-laki dewasa lainnya di tempat parkir, ketika para siswa sibuk saling dorong untuk mengintipnya dari balik jendela kelas.

"Kau mengerti kan, sayang. Kau harus belajar dengan baik, berteman dengan baik, dan makan dengan baik di sekolah." Ujar salah satu laki-laki yang berwajah sangat mirip dengan si anak baru. "Eomma akan menjemputmu jam tiga sore."

"Tidak perlu." Kata si anak baru. "Aku akan pulang sendiri."

Eommanya bertanya dengan ragu, "Kau ingat jalan pulangnya?". Anak baru itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Eomma percaya padamu."

Setelah mengelus kepala anaknya, dan membungkuk kepada kepala sekolah yang sejak tadi berdiri di antara mereka, sang eomma pun memasuki mobilnya dan melaju pergi. Sementara, si anak baru, berjalan mengekori kepala sekolah.

Sementara itu di kelas, para siswa masih dengan antusiasnya mengintip anak baru dari kaca jendela.

"Daebak! Sekolah kita kedatangan satu princess lagi!" Seru salah satu siswa yang tidak terlalu tinggi, Dino.

"Dia tidak kalah cantiknya dengan Ren sunbaenim atau bahkan Jeonghan kita, ya!" Balas siswa di sebelah Dino dengan mata 10:10, Soonyoung.

"Eyy… kalau menurutku sih, di jauh lebih cantik. Lihat saja, bentuk wajahnya itu natural sekali! Seperti princess sungguhan!" Sambung siswa gembul bermulut besar, Seungkwan.

"Jadi maksudmu, wajahku ini seperti dioperasi plastik?"

"Aniyo… kalau kau itu…" Seungkwan buru-buru menutup mulutnya, sebelum berbicara terlalu banyak. Ada Jeonghan dengan aura yang sangat menyeramkan sedang berdiri di hadapannya saat ini.

"Minggir!" Jeonghan mendorong tubuh pendek Seungkwan ke samping. Dino dan Soonyoung otomatis ikut bergeser, untuk memberikan ruang pada Jeonghan.

Jeonghan menyipitkan matanya agar dapat melihat anak baru itu dengan lebih jelas. Satu-satunya yang membuat anak baru itu terlihat seperti princess hanyalah rambut sebahunya, selebihnya tidak ada yang menarik. Sangat tidak bergaya. Setidaknya, itulah yang dipikirkan Jeonghan ketika melihat anak baru itu berjalan mengikuti kepala sekolah.

Merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Jeonghan pun berbalik dan mengibaskan rambut indahnya. Ia kembali ke tempat duduknya dengan senyum meremehkan khas seorang Jeonghan.

Sementara seorang guru memasuki kelas, dengan diiringi kepala sekolah dan anak baru, siswa-siswa lainnya bergegas meninggalkan jendela dan kembali ke tempat duduknya masing-masing. Yunho sonsaengnim, seorang wali kelas dengan tubuh atletis, memukul-mukul meja dengan tongkatnya demi meredakan suara di kelas.

"Seperti yang kalian lihat, kelas kita kedatangan teman baru hari ini. Dia berasal dari China. Bersikaplah dengan baik dan jangan mengucilkannya! Mengerti?"

"Nee… Sonsaengnim." Koor para siswa.

Kepala sekolah berdeham, merasa tidak dihargai oleh seorang wali kelas yang berani mengeraskan suara di depan dirinya. Guru muda itu menjadi salah tingkah dan menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Perkenalkan dirimu." Titah kepala sekolah kepada si anak baru.

Anak baru mengangguk kecil. "Annyeonghaseyo. Namaku Wen Junhui. Kalian bisa memanggilku dengan Jun. Mohon bantuannya."

Para siswa di kelas serentak terkagum mendengar suara halus dari seorang Jun. Yunho sonsaengnim bahkan harus mengetuk meja beberapa kali untuk membuat mereka kembali tenang.

"Baiklah, Wen Junhui. Kau bisa duduk di bangku kosong yang tersisa itu." Yunho sonsaengnim menunjuk sebuah bangku yang berada paling belakang dan di sudut.

Setelah membungkuk, Jun berjalan menuju bangkunya, diiringi dengan tatapan kagum dari seisi kelas. Dan sebuah tatapan tidak suka dari Jeonghan. Jun menyadari tatapan tidak suka itu, namun ia mengabaikannya.

Bangku kosong itu berada di sebelah seorang siswa yang sejak awal hanya memandangi Jun tanpa ekspresi. Ia bahkan terus mengamati Jun, sampai Jun duduk di bangkunya dan mengeluarkan sebuah buku tulis dari dalam tas.

"Baiklah. Lanjutkan pembelajarannya, sonsaengnim. Saya permisi dulu." Ujar Kepala sekolah dan meninggalkan kelas.

"Buka buku matematika kalian, halaman empat puluh lima!"

Semua siswa sibuk mengeluarkan buku matematikanya dari dalam tas. Begitu juga dengan siswa yang menjadi teman sebangkunya Jun. Ia mengalihkan perhatiannya dari Jun hanya ketika mengambil buku matematikanya. Setelah bukunya berada di atas meja, ia kembali mengamati Jun tanpa ekspresi.

Awalnya Jun tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut, namun ia jadi risih sendiri. Dengan malas Jun menolehkan kepalanya ke siswa itu demi meminta penjelasan. Jun terkejut ketika siswa itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya sambil berkata, "Aku Wonwoo. Jeon Wonwoo"

Ragu-ragu, Jun membalas jabatan tangan itu, "Jun." Katanya.

Setelahnya, Jun kembali dibuat tercengang dengan kelakuan teman sebangkunya yang tidak biasa ini. Anak yang bernama Wonwoo itu mengalihkan perhatiannya dari Jun, dan mulai memperhatikan Yunho sonsaengnim bercerita mengenai integral.

Oh, ternyata hanya ingin berkenalan, pikir Jun. Dia kan bisa bilang.

Jun rasa, ia harus mulai terbiasa dengan tingkah teman sebangkunya ini.

Bel istirahat berbunyi, menandakan berakhirnya jam pelajaran matematika di hari itu.

"Waktunya makan siang. Ayo, kita ke kantin." Ajak Wonwoo kepada Jun.

Jun tercenung. "Eh? Oh.. euhm." Tapi mengiyakan ajakan Wonwoo juga. Dirinya belum mengetahui letak kantin, jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin yang telah dipenuhi oleh antrian panjang. Jun mengantri di belakang Wonwoo. Ia mengalihkan pandangannya ke lantai, ke atap, ke panci kari, pokoknya kemana pun demi menghindari tatapan-tatapan penasaran akan dirinya di kantin saat itu.

Jun kembali fokus ketika Wonwoo menyodorkannya sebuah nampan makanan. Setelah nampannya terisi oleh makanan, Jun harus kembali kepada mata-mata yang memandangnya dengan penasaran.

"Kita duduk dimana ya?…" Wonwoo mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin yang sudah penuh, dan berhenti pada dua kursi yang masih kosong di dekat jendela. "Ah! Disana saja!" Serunya.

Jun mengikuti Wonwoo tanpa memperhatikan apapun di sekitarnya, kecuali punggung Wonwoo yang berjalan di depan. Semua baik-baik saja, sampai kaki Jun terjegal oleh sesuatu, yang membuatnya jatuh tersungkur dan menumpahkan seluruh makanan di nampannya.

Semua orang di kantin histeris. Wonwoo yang paling histeris sambil berteriak, "Astaga, Jun!".

Ia baru saja membungkuk hendak membantu, namun terhenti ketika sepasang tangan telah membawa Jun untuk berdiri. Wonwoo mendongak, penasaran dengan siapa pemilik sepasang tangan itu. Ternyata orang itu adalah Hong Jisoo.

"Are you okay?" Tanya Jisoo pada Jun.

Wonwoo mencibir tingkah Jisoo yang sangat sok inggris. Sementara Jun, bukannya menjawab, ia justru menolehkan wajahnya pada meja di sebelah kiri yang diduduki oleh para laki-laki cantik berambut panjang.

"Apa?" Sergah Jeonghan dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Kau yang membuatnya terjatuh?" Tanya Jisoo, tanpa ada nada tuduhan disana.

Jeonghan mendengus. "Kau menyalahkanku?" Katanya. "Kenapa kau tidak memeriksa tali sepatunya? Sudah terikat dengan baik atau belum?"

Baik Jun, Jisoo, maupun Wonwoo melihat ke arah sepatu milik Jun. Dan memang benar, tali sepatunya tidak terikat. Jun merasa malu sekali. Meskipun sangat yakin bahwa ada sesuatu yang menjegal kakinya tadi, namun Jun tetap berlari dan meninggalkan kerumunan orang yang mengelilinginya. Ia bahkan harus terjatuh lagi karena tali sepatunya, dan kembali berlari di detik berikutnya demi menghilangkan dirinya dari tempat tersebut.

Wonwoo tidak bisa diam saja melihat itu. Ia memberikan nampan makannya kepada Jisoo, dan ikut berlari mengejar Jun.

Jun masuk ke dalam toilet. Ia melihat bayangan dirinya yang kotor akan kuah kari, dari cermin. Tidak hanya mengotori seragamnya, namun kuah kari itu juga mengotori wajahnya. Jun membasuh wajahnya dengan kesal. Bahkan setelah disiram air pun, wajahnya masih terasa pedas.

Ia kemudian, menyiramkan air pada seragamnya, tepat ketika seseorang memasuki toilet dengan tergesa-gesa. Orang itu tentu saja Wonwoo.

Wonwoo membantu Jun membersihkan seragamnya. Jun diam saja dan membiarkan Wonwoo membantunya, membuka jasnya, lalu menggantinya dengan jas yang dipakai oleh Wonwoo.

Jun kemudian bersuara, "Kenapa aku bodoh sekali. Tidak bisa mengikat tali sepatu dengan benar di hari pertama bersekolah." Suaranya serak, karena tiba-tiba setitik air jatuh dari matanya.

Ah iya, tali sepatu.

Wonwoo tersenyum lembut. Ia kemudian berjongkok dan mengikati tali sepatu Jun. "Mulai hari ini, aku akan menjadi orang yang memastikan bahwa tali sepatumu sudah terikat dengan benar." Wonwoo menepuk-nepuk telapak tangannya dan berdiri. "Aku juga tidak akan membiarkan air ini jatuh dari matamu lagi." Katanya, sambil menghapus titik air di pipi Jun dengan ibu jarinya.

"Karena kita tidak bisa mengantri makanan dua kali, aku rasa kita harus makan siang dengan roti dan susu hari ini." Wonwoo menarik tangan Jun dan keluar dari toilet. Karena kalau tidak ditarik, mungkin Jun tidak akan mau bergerak dari tempat benar." Wonwoo menepuk-nepuk telapak tangannya dan berdiri. "Aku juga tidak akan membiarkan air ini jatuh dari matamu lagi." Katanya, sambil menghapus titik air di pipi Jun dengan ibu jarinya.

"Karena kita tidak bisa mengantri makanan dua kali, aku rasa kita harus makan siang dengan roti dan susu hari ini." Wonwoo menarik tangan Jun dan keluar dari toilet. Karena kalau tidak ditarik, mungkin Jun tidak akan mau bergerak dari tempat itu.

-TBC-

Haaaii... aku author baru disini. Ini ff pertama yang aku post di ffn dan ff yaoi pertama yang aku buat, jadi maklum yaa kalau ceritanya rada-rada gimanaaaa gituuu hehe. Anyway, Jun disini bener-bener aku bikin kayak cewek kalem yang ga banyak omonng, sementara Jeonghan aku bikin kayak cewek antagonis yang iri-irian gitu. Jadi, kalau ada yang merasa aneh ngebayangin Jun sama Jeonghan yang cewek banget disini, kalian bisa negbayangin ini sebagai ff GS karena Jun dan Jeonghannya juga berambut panjang disini :3

Last... Review juseyooo :3