Author : Kumi Kuruta
Genre : Romance
Chara : [Kurapika K, Kuroro L]
Disclaimer : Togashi – Sensei
Warning : Gaje, Abal, OOT, OOC, OC, AU, Fem!Pika, Typo's (Maybe), Pairing KuroxFemPika.

Fanfic Ini hanya Fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, peristiwa, atau kejadian itu hanya kebetulan semata.

Untuk Para Readers Author ucapkan Happy Reading ^_^

( Chapter 1 : Hari Pertama )

- Are You My Prince? -

Pagi itu, Semua sekolah ramai dengan upacara penerimaan siswa baru. Siswa baru berbaris di lapangan dengan seragam baru mereka. Begitupun dengan SMA Hunter International atau bisa disingkat dengan SMA HI. Wajah baru terlihat menghiasi sekolah Favorit sekaligus Elit tersebut. Semua Murid terpilih yang berhasil masuk seleksi berbaris mengikuti upacara dengan tenangnya meskipun ada beberapa yang sibuk untuk membetulkan dasi, topi, dan sebagainya. Sementara didepan mereka berdiri kepala sekolah SMA Hunter International yaitu Pak Netero yang sedang memberikan pidato penerimaan siswa siswi baru di SMA HI. "Bapak bangga kepada kalian semua yang lulus seleski untuk masuk ke SMA Hunter International ini. Karena kalian tahu, betapa sulitnya tahap seleksi itu." Dan beliau kembali melanjutkan Pidatonya hingga selesai. Upacara telah selasai, Bel sekolah pun berbunyi dan semua Siswa Siswi masuk ke kelas mereka masing masing.

Terlihat seorang gadis Cantik berambut Pirang sebahu dengan mata Biru terangnya kebingungan mencari kelasnya. Karena sekolah yang menjadi sekolahnya kali ini sangat besar dan Luas, maka sepertinya akan susah untuk mencari sebuah ruangan penuh kursi dan meja bertuliskan "XD". Gadis itu pun harus berkeliling untuk mencari kelasnya sendiri. Setelah lelah berkeliling selama setengah jam ia belum juga menemukan kelasnya. Ia memutuskan untuk beristirahat sebentar dan meminum segelas jus jeruk dikantin, setidaknya kantin masih bisa terlihat dari tempatnya saat ini. Gadis tersebut menopang kepalanya dengan tangan kirinya sambil memandang sekolah dan sesekali menyedot jus nya dari kursinya dikantin, ia berharap bertemu teman saat ia SMP atau ada orang yang berbaik hati yang mau menolongnya. Namun, sepertinya mengharapkan teman SMP akan lebih tidak mungkin dibanding mengharapkan orang yang baru dikenalnya untuk menolongnya. Hanya dua orang siswa dari SMP nya yang lulus seleksi yaitu dirinya dan ketua osis di sekolah nya terdahulu, lalu kenapa tidak mungkin orang tersebut mau menolongnya? Nanti juga kalian akan tahu. Kini pandangannya sudah masuk dalam kategori melamun sampai gadis terebut tidak sadar ada seseorang yang menghampirinya.

"Hei!" seseorang menepuk kedua pundak gadis bersurai Pirang tersebut hingga ia tersedak. "Uhuk..! Uhuk..!" si gadis memegang dadanya dan berusaha mengambil jusnya untuk sedikit menghilangkan rasa tersedaknya. "Eh! Kau tersedak ya. Maaf, ini minumlah" ucap gadis yang tadi mengagetkannya sambil memberikan jus milik si Pirang. "Huuh.. untung aku masih hidup." Ucap si Pirang Asal. "Maafkan aku ya, aku tidak bermaksud..". pinta si gadis bersurai Biru Muda sepinggang dengan mata Biru yang sedikit lebih gelap dari si Pirang "Tidak apa apa, kamu kan tidak sengaja" jawab si Pirang sambil tersenyum.

Kedua gadis itu berbincang bincang di kantin hingga si gadis Pirang menyadari sesuatu. "Ah, Neon, kira kira kapan pelajaran pertama kita akan dimulai?" tanya si gadis pirang kepada gadis berambut Biru Muda bernama Neon. "Sekitar sepuluh Menit lagi. Sebaiknya kita ke kelas, aku takut kita terlambat di pelajaran pertama kita." Jawab Neon sambil menarik tangan teman barunya tersebut.

"Tu-Tunggu.."

"Ada apa?" Neon menatap si Pirang.

"Aku belum tahu dimana kelasku" jawab si Pirang.

"Hm, kelas apa yang kamu dapatkan?"

"Kelas XD"

"Bernarkah? Kamu sekelas denganku Kurapika!" Neon berkata dengan Riang.

"Kalau begitu, kau sudah mengetahui letak kelas kita kan?"

"Ya."

"Ayo cepat! Sebelum terlambat!" ucap gadis Pirang bernama Kurapika bersemangat sambil berbalik menarik tangan Neon.

Sesampainya didepan kelas, bel sekolah berbunyi dengan nyaring menandakan pelajaran akan dimulai. "Tepat sekali!" Gumam Kurapika. "Ya, untunglah, ayo masuk" Ajak Neon. "Hei, Apa kau sudah punya teman sebangku? Mau tidak duduk disebelahku?". Tanya Kurapika. "Hm, Aku sudah bersama Shizuku, Mungkin kamu bisa menemukan teman lain. Maaf ya" lalu Neon pun berjalan masuk ke kelasnya dengan Kurapika dibelakangnya. "Kurapika, Ada satu kursi tersisa di sana!" Neon berteriak kearah kurapika yang sedang bingung mencari Kursi. "Ah, Iya aku akan Duduk disana. Terimakasih Neon" Lalu Kurapika menghampiri kursi tersebut dan menempatinya. Kurapika melihat kesebelah kursinya 'Sudah ada orang yang menempati kursi disebelahku' ucapnya dalam hati. Kurapika menunggu orang itu duduk disampingnya dan menunggu gurunya tiba dikelas. Rasa penasaran terus mengalir di darahnya, Ia bertanya tanya pada dirinya sendiri. 'kira kira siapa yang menempati kursi disebelahku?' bukan karena apa apa Kurapika bertanya tanya seperti itu. Tapi karena ia sedikit takut kalau itu adalah ketua osis angkatannya di sekolahnya yang dulu. Walaupun saat pembagian kelas ia tidak melihat sosok si ketua osis, tetap saja ia merasa ngeri. Bisa saja wali kelas menukar siswa dari kelas lain ke kelas ini dan siswa itu adalah ketua Osis di Sekolah Kurapika yang dulu.

Saat ia sedang memikirkan hal tersebut datanglah dua orang masuk kedalam kelasnya, yang satu wanita dengan pakaian guru dan High heels menempel dikakinya . dan seorang lagi laki laki memakai baju seragam sekolah mirip dengannya yang untuk laki laki tentunya. Kurapika melemparkan pandangan kesekitarnya 'Tidak ada kursi kosong lagi' dengan begitu Ia dapat menyimpulkan bahwa Orang itulah yang akan duduk disampingnya. Beberapa detik kemudian Guru barunya memperkenalkan diri "Ohayou Semuanya! Saya Menchi wali kelas kalian. Yoroshiku! Maafkan Ibu karena agak terlambat di pelajaran pertama kalian, Ibu ada sedikit urusan dengan salah satu teman kalian ini. Nah, Kuroro silahkan kembali ke Kursimu" Perintah Bu Menchi kepada Kuroro, Kuroro pun hanya mengangguk dan berjalan menuju Kursinya. Terlihat beberapa siswi berkata.

"KYAA! Kuroro Lucifer! Tampan sekali!"

"Waah.. beruntung sekali yang menjadi pacarnya!"

"Aku berharap dia suka padaku!"

"Kuroro! Lihatlah aku!" (Dan teriakan lainnya)

Kuroro duduk dikursinya. Ya, Kursi disebelah Kurapika. Sedangkan Kurapika sedang bersyukur karena yang duduk disebelahnya bukanlah ketua Osis disekolahnya dulu.

"Baiklah anak anak, kita mulai pelajaran pertama kita.." Ucap Bu Menchi Bersemangat.

.

.

.

- Are You My Prince? –

Jam pelajaran sudah selesai berganti dengan jam istirahat. "Huuh.. akhirnya!" desah Kurapika. "Dasar gadis aneh" Kuroro menatapnya dingin kemudian pergi. "Bukan Urusanmu" jawab Kurapika tak kalah dingin. Kemudian menatap kepergian Kuroro. "Hu-uh! Belum satu hari duduk disebelahnya, sudah menyebalkan seperti itu!" gerutu Kurapika. Saat Kurapika tengah menikmati masa masa tenangnya, seseorang menyenggol lengannya "KURAPIKA! Kamu lihat tadi yang duduk disebelahmu? Kuroro Lucifer, Siswa Cowok yang paling nge-Hitz dari Hari pertama kali Seleksi loh.." teriak Neon. "Kuroro, Siswa Cowok Nge-Hitz, Huh?" Kurapika Kesal dan memutar kedua bola matanya. "Hei, Hei, ada apa? Kamu terlihat tidak senang." Tanya Neon Khawatir. "Uh, Tidak, aku hanya sedikit lelah" Kurapika Menjawab dan tersenyum tipis. "Hmm.. bagaimana kalau kita kekantin saja?" ajak Neon bersemangat, sedangkan Kurapika hanya mengangguk setuju.

Sesampainya Dikantin mereka berdua memesan makanan kemudian duduk di kursi yang masih kosong. Setelah makanan datang, mereka mulai menyantap makanan yang mereka pesan, sampai Neon bertanya suatu hal "Hei, Kurapika bagaimana rasanya duduk disebelah Kuroro Lucifer?" Tanya Neon sambil menyantap makanannya. "Um.. Bagaimana ya?" Kurapika berhenti memakan makanannya dan memasang Pose berpikir versi dirinya. "Bagaimana?" Neon Berbinar binar. "Rasanya seperti.." Kurapika sengaja membuat Neon menunggu. "Seperti apa Kurapika? Cepat katakan!" Ucap Neon sambil mengguncangkan tubuh Kurapika. "Sepertinya Biasa saja" Jawab Kurapika Singkat. "Benarkah? Aku ragu dengan jawabanmu" Neon kembali menyantap makanannya. "Terserah" Kurapika mengibaskan tangannya.

"Kriiing.. Kriiing.." Bel Masuk berberdering. Kurapika, Neon, dan Murid murid lainnya pun masuk ke kelas masing masing. Dilihat dari wajah Kurapika sepertinya ia sedang malas masuk kelas dengan alasan bertemu dengan Kuroro Teman sekelas yang duduk disebelahnya. Kalau menurut gadis lain Kuroro adalah Cowok keren, cool, dan kaya raya. Bagi Kurapika, Kuroro hanya satu Kata yaitu 'Menyebalkan'. Sesampainya dikelas Kurapika segera duduk dikursinya dan Menghela Nafas. "Kamu benar benar gadis yang aneh" Ucap Kuroro datar tanpa menatap Kurapika. "Lalu? Apa pedulimu?" Jawab Kurapika Dingin. 'Sabar Kurapika, Sabar' batin Kurapika.

.

(& Skip Time &)

.

"Baik semuanya, pelajaran berakhir disini, Sayonara" ucap Bu Menchi lalu pergi meninggalkan ruang Kelas. Semua siswa pun membereskan mejanya dan mengikuti Bu Menchi keluar kelas. Saat Kurapika baru saja menuruni tangga terakhir untuk sampai ke lantai dasar seseorang menahan pergelangan Tangan Kirinya "Tunggu, Gadis Aneh!" Sontak Kurapika dan semua Siswa yang ada disekitarnya menoleh kearahnya dan mendapati Kuroro lah yang menahan dan Meneriaki namanya. Seketika muka Kurapika memerah, bukan karena ia di tahan dan dipanggil oleh seorang Kuroro, Tapi karena sekarang dia dan Kuroro telah menjadi Pusat perhatian. 'Cukup memanggilku gadis aneh, jangan permalukan aku!' Kurapika menatap Tajam Kuroro. Sedangkan yang ditatap hanya menjawab tatapan itu tanpa dosa "Aku hanya ingin mengembalikan Penggarismu yang tertinggal dikelas, Apa aku salah?" Jelas Kuroro dengan nada datar. "Tidak ada yang salah, sekarang lepaskan tanganku" Ucap Kurapika setelah mengambil penggarisnya. Dan ia cepat cepat melepaskan tangannya dari Kuroro.

Di perjalanan pulang Kurapika harus menyembunyikan wajahnya yang memerah. Karena kejadian tadi, orang orang terus melihatnya. 'Kuroro sial, Seandainya aku tidak mengenalnya!' dijalan menuju gerbang sekolah, ia terus mengutuk Kuroro atas tindakannya tadi. 'enak saja memegang tanganku tanpa izin! memangnya aku gadis lain yang tergila gila denganmu? Huh, Maaf saja' sepertinya Kurapika benar benar kesal hari ini.

"Kurapika!" Terdengar sebuah suara memanggilnya dari belakang. Saat dia menoleh ia mendapati seseorang yang dikenalnya. "Ya, ada apa Neon" Jawab Kurapika. "Kau pulang kearah mana?"

"Ke Kanan, kenapa?"

"Kita searah" ucap Neon.

"Ya" Jawab Kurapika Singkat

"Kenapa murung seperti itu? Harusnya kau senang, karena Kuroro tadi menggenggam tanganmu"

"Dia hanya menahan tidak menggenggam"

"Terserah, Lalu kenapa kau murung seperti ini?" Tanya Neon.

"..." Kurapika hanya terdiam.

"Baiklah aku tidak memaksa, Eh! Aku sudah sampai. Aku duluan ya." Ucap Neon lalu melambaikan tangannya.

"Ya.." balas Melambaikan Tangan.

.

.

.

Kurapika Telah sampai dirumahnya bahkan dikamarnya. Ia masih mengingat ingat kejadian tadi disekolah "Memalukan!" Teriaknya. Andai saja ada orang dirumahnya yang sedang tertidur, pasti langsung terbangun karena teriakan Kurapika. Namun, untunglah dirumah Kurapika tidak ada orang, karena Kurapika adalah seorang Yatim Piatu yang menghidupi dirinya dengan bekerja di sebuah toko Kue kecil diujung kota Yorknew. Sedangkan bisa bersekolah di SMA Hunter International adalah keajaiban baginya, karena mendapat Beasiswa dari sekolahnya yang dulu. Kurapika akhirnya tertidur karena kelelahan dan lupa akan jam kerjanya pukul 2 siang nanti.

(Beralih ke Kuroro)

Sementara Kurapika tertidur, Kuroro tengah bersiap siap untuk pergi kesebuah tempat. "Ibu, aku akan keluar, Mungkin aku pulang agak sore" Kuroro menghampiri ibuya. "Hati hati, jangan terlalu mengebut dijalan raya" Ucap ibunya. "Iya bu" Kuroro pun pergi meninggalkan Ibunya. Kuroro mengendarai Motornya menuju tempat yang hendak dia tuju. Dia menuju Ke sebuah Toko Kue kecil milik Senritsu. Setelah tiba disana ia memesan Kue Keju dan coklat panas. "Tunggu sebentar Ya Kuroro, Pegawaiku belum datang, sepertinya dia agak terlambat, Maaf membuat mu menunggu" Jelas Senritsu kepada Kuroro yang telah menjadi pelanggan setianya dua minggu terakhir. "Tidak apa apa bi, apa ada pegawai baru lagi?" tanya Kuroro. Senritsu menggelengkan kepalanya pelan "Bukan, hanya pergantian jam kerja" Jawab Senritsu.

(Kembali ke Kurapika)

"Hoamm.." Kurapika baru saja membuka matanya dan melihat jam dindingnya, Sudah jam 02.10 "Whoa! Aku terlambat!" Kurapika bergegas mandi dan memakai seragam kerjanya. Karena rumahnya tidak terlalu jauh ia memilih untuk berlari daripada menaiki Bis. Selain menghemat biaya, juga membuat sehat kan'? Namun, berlari dengan jarak yang ditempuhnya ternyata membuatnya kelelahan juga. Akhirnya Ia sampai di Toko Kue Senritsu. Ia mendorong pintu masuk tanpa memperhatikan sekitarnya. Ia terburu buru masuk kedalam toko tersebut dan hanya mengucapkan selamat siang kepada senritsu. Sedangkan kehadiran Kuroro tidak ia sadari. Dan sepertinya dengan penampilan Kurapika yang berbeda dan sedikit kacau, Kuroro tidak mengenalinya, belum. "Maaf Kuroro, Aku harus mengurusnya" Ucap senritsu kepada Kuroro. "Ya, Bi." Lalu senritsu pun meninggalkan Kuroro dan pergi ke ruangan pegawainya.

"Kura-Chan.." panggil Senritsu. "Maaf, Maafkan aku Bibi.. aku tertidur saat pulang sekolah. Kumohon jangan pecat aku.." kata Kurapika menundukan kepalanya. Senritsu menghampiri Kurapika sambil Tersenyum "Tidak apa apa, aku tau kau pasti lelah dengan hari pertama sekolahmu kan'? atau kau ingin libur dulu hari ini?" Tawar Senritsu. "Tidak, Aku akan bekerja" Kurapika tersenyum dan merapikan penampilannya dan memakai Topi kerjanya, lalu ia buru buru pergi kemeja pelanggan dan mengucapkan ucapan khas pelayan dengan keras tanpa menyadari siapa pelanggannya "Selamat Datang, Mau pesan apa?" tanya Kurapika ramah. Si pelanggan mengangkat kepalanya untuk menjawab si pelayan "Aku Pesan.. Eh, Kau kan?" Kuroro terhenyak melihat teman sekelasnya bekerja di Toko Kue Favorit nya. "Gadis Aneh?!" Kuroro terlihat tidak percaya. "Cowok Menyebalkan?!" Ucap Kurapika lebih tidak percaya. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kuroro. "Tidak, Apa yang kau lakukan disini?" Kurapika balik bertanya pada Kuroro. "Aku ingin membeli kue, kau?" tanya Kuroro dengan nada datar. "Aku bekerja disini"

"Sejak Kapan?"

"Sejak toko ini dibuka, satu bulan yang lalu"

"kenapa aku tidak pernah melihatmu" Ucapnya dengan nada datar.

"Tidak tahu"

"Yasudah aku ingin memesan Kue Coklat dan Cappucino"

"Hn, Tunggu sebentar"

Kurapika undur diri dari Kuroro dan Kuroro hanya menatap kepergiannya. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan Kuroro telah siap. "Ini pesananmu" Kurapika meletakan pesanan Kuroro dimejanya dengan kasar karena Kurapika masih kesal kelakuan Kuroro disekolah tadi siang. Setelah makanan diletakan Kurapika undur diri. "Hei, Bi, Kenapa pegawaimu ini begitu dingin dan kasar terhadap pelanggan? Apa kau tidak mau menggantinya?" Ketus Kuroro dengan nada datar tanpa ekspresi kepada Senritsu yang sedang menata Pot Bunga. "Sial, apa yang kau katakan? Apa kau sadar dengan kata katamu itu?!" Bentak Kurapika panik. "Biarkan saja dia Kuroro, dia mungkin sedang kelelahan. Ini hari pertamanya bersekolah" Jawab Senritsu dari tempatnya. Sedangkan Kurapika hanya menghela nafas lega dan segera pergi dari hadapan Kuroro.

Hari sudah semakin larut, Namun Kuroro belum juga pulang dari Toko Kue tempat Kurapika bekerja. Kurapika heran apa yang Kuroro lakukan sehingga betah berlama lama di Toko Kue ini. Namun, Kurapika membuang jauh rasa penasarannya. Untuk apa ingin tahu tentangnya, tidak penting kan'? Kurapika terus menunggu Kuroro untuk pulang, karena ia ingin menanyakan kepada Senritsu alasan Kuroro berlama lama di tempat ini. Ternyata rasa penasarannya lebih kuat dari keegoisannya. Satu jam sebelum Toko Tutup, Kuroro akhirnya pulang "Bi, Aku pulang dulu, hari sudah Sore" Kuroro berpamitan pada Senritsu. Kurapika beranjak dari kursinya dan menghampiri Senritsu. "Bi, apa bibi tau kenapa Kuroro berlama lama disini?" tanya Kurapika kepada Senritsu. "Ya, katanya suasana di Toko ini membuatnya nyaman, ditambah dengan aroma Roti, Coklat dan Kopi yang membuatnya Tenang, ia bilang merasa Stress nya hilang jika berkunjung dan memakan Kue disini." Jawab Senritsu sambil tersenyum. "Oh, Begitu." Respon Kurapika. "Sebaiknya Kau bersiap untuk pulang, lima belas menit lagi toko ditutup" Lanjut Senritsu sambil menutup sebagian jendela di toko miliknya. "Ah, Iya" Kurapika merapikan Meja meja dan Menggantung Topi kerjanya, Ia juga memasukan Handphone Nya ke tas nya dan membantu Senritsu menutup tokonya lalu berpamitan dengan Senritsu "Hati hati dijalan" Ucap Senritsu. "Iya Bi, Bibi juga" lalu Kurapika pun pulang kerumahnya.

To Be Continued

Wahh! Akhirnya selesai Juga Chap 1! Sebenernya fic ini mungkin bergenre lebih dari satu, tapi sisanya dicari sendiri aja ya. haha.. Gomen, Gomen soalnya Author juga gak terlalu ngerti bergenre apa fic ini *Diamuk Masa* Tapi yang Menurut Author paling keliatan Genre nya Romance, jadinya Author Cantuminnya Romance dehh.. hehe. Yaudah deh, Author Cuma mau bilang..

Review Please! ^_^'