Disclaimer: Harry Potter © J.K. Rowling. I gain no financial advantages by writing this.
Characters: Scorpius Malfoy, Rose Weasley, Albus Potter.
Warning: Mengandung hint romantik antara Scorpius-Rose dan Albus-Rose. Canon. Multichapter. Tahun ke-5 mereka di Hogwarts. Gryffindor: Rose. Slytherin: Albus dan Scorpius. POV berganti-gantian setiap bab.

Enjoy!


FATE: Between Seditious and Karma
© qunnyv19

.

Prologue
Rose


Pernah dengar dengan apa yang disebut durhaka?

Mungkin aku memang anak yang durhaka. Ibuku sudah berkali-kali bilang untuk tidak mengikuti pelajaran Ramalan, karena itu adalah pelajaran yang tidak masuk akal dan tidak punya teori yang mendukung, dan pelajaran Ramalan hanyalah sesuatu yang membuang-buang waktu. Dan aku tetap bersikeras untuk mengambil pelajaran Ramalan.

Aku terkena akibatnya.

Hari ini pelajaran Ramalan aku ikuti bersama kelas Slytherin. Kelas berjalan dengan mistis seperti biasanya, kecuali dengan ketidak wajaran Profesor Trelawney hari ini. Tapi aku akui setiap hari juga tingkah lakunya tidak wajar.

Dia mendekat ke kristal yang ada di mejanya sendiri, melotot dengan mata yang membulat dan hampir keluar, membuat gerakan-gerakan misterius—menggerak-gerakkan tangannya dengan kuku yang panjang di atas kristal, syalnya beterbangan di sekitar dengan mulut yang menganga—dan tiba-tiba berseru dengan suara kencang, mengagetkan seluruh anak yang berada di dalam kelas Ramalan.

Profesor Trelawney berkata, "Barang siapa yang berambut merah dan bermata biru …" Dia terus menggerak-gerakkan tangannya dan suaranya lebih rendah dan halus daripada biasanya. Kalimat pertamanya saja sudah membuatku merinding. "… akan menemukan sandingannya, yaitu musuh dari asramanya, pada tarikh ini, di jenggala dan dipersatukan oleh binatang suci yang hidup di sana."

Hening sejenak dan kemudian aku berani bersumpah bahwa mata Profesor Trelawney yang kelewat besar itu sedang menatapku. Barulah setelah itu kusadari bahwa separuh kelas sudah menatapku. Lima detik kemudian, semua kepala tertuju padaku.

Oh, ya, hanya aku anak yang berambut merah dan bermata biru di sini.

Aku Gryffindor. Musuh utama asrama Gryffindor adalah Slytherin (walaupun harusnya itu sudah tidak berlaku lagi semenjak Perang Besar). Akan menemukan sandingannya?

Pasangan hidup, maksudnya? Kenapa sih Profesor Trelawney suka mengatakan hal-hal yang tidak aku mengerti dan sulit dipahami?

Pada tarikh ini. Berarti pada tahun ini … di jenggala berarti di hutan dan hutan yang terpikir olehku adalah Hutan Terlarang. Binatang suci … dipersatukan oleh binatang suci yang hidup di sana? Memangnya aku akan melakukan ritual ilegal atau apa?

Mendengus kencang, dengan impuls kukatakan ini keras-keras, "Omong kosong!"

Enam puluh delapan persen kepala yang tadi tertoleh ke arahku segera kembali (berlagak) fokus pada buku-buku mereka, sementara aku mengabaikan buku Ramalan yang tertinggal di meja dan segera pergi tanpa mengucapkan apa pun pada Profesor Trelawney.

Yep, itu memang tidak sopan, tapi bagaimana lagi? Aku risih ditatap seperti itu, apalagi penyebabnya adalah kata-kata Profesor Trelawney yang tidak masuk akal. Ah, seharusnya kuturuti saja kata-kata ibuku. Ramalan memang omong kosong.

Aku turun dari kelas Ramalan dan menuju ke koridor kosong. Kebanyakan anak kelas lima benar-benar sibuk sekarang, apalagi karena OWL sudah mau dekat. Banyak yang takut tidak lulus di pelajaran kesukaan mereka. Tapi sebenarnya, aku bercita-cita bekerja di Kementerian, dan rasanya kok tidak relevan dengan Ramalan, ya?

Memang, aku sudah memutuskan untuk melupakan perkataan Profesor Trelawney yang memuakkan di kelas pengap itu, namun rasanya kalimat itu malah terngiang-ngiang di kepala seperti lebah yang berdengung dekat telinga.

Siapa pula yang mau pergi ke Hutan Terlarang, menemui binatang suci, lalu jadi bersatu dengan 'pasangan'ku yang menjadi musuh asramaku?

Barulah aku teringat, kalau besok pelajaran Profesor yang paling gila dan sangat menyukai binatang-binatang aneh di Hutan Terlarang.

Pemeliharaan Satwa Gaib bersama Profesor Hagrid.

.

.

.

to be continue.

.

.

.

notes:

Sebenarnya saya membuat fanfik ini karena dua hal:
1. Saya ingin membuat fanfik di luar zona nyaman saya, yaitu sudut pandang orang pertama
2. SAYA TERGILA-GILA DENGAN SCOROSE APALAGI DITAMBAH CINTA SEGITIGA DENGAN ALBUS-ROSE-SCORPIUS.
Maaf capslock.

Nggak akan banyak-banyak kok fanfik ini chapternya. Semoga aja bisa cepet kelar =)) see you, guys!

Trims yang sudah mau baca (apalagi review + fav + alert) ^^

love,
qunnyv19