Angin berhembus ketika ia datang di tanah ini, langkahnya pelan namun penuh akan kekuatan, tanah yang tandus dan gersang bergetar kemudian berdebu ketika kaki terbalut sepatu berbahan emas itu menginjak nya. Dan semua itu menjadi awal kedatangan nya.
Terus melangkah sebelum berhenti tepat di depan sebuah gerbang yang sudah hancur di depan nya, gerbang yang hanya tertinggal rangka saja dan tepat di atas gerbang tersebut terdapat papan dengan tulisan sebuah desa.
Pemuda itu menarik nafas dalam, matanya terpejam untuk mengenang masa lalu. Sebuah kenangan yang tak akan pernah ia lupakan. Beberapa saat kemudian, matanya terbuka menunjukan pada dunia keindahan permata shappire. Dan dengan itu dia kembali melangkah ke dalam desa yang telah di lupakan.
.
. .
. . .
Di Tanah Ini...
By:
Red Eyes B. Dragon
Desclaimer : Jelas bukan punya saya!...,
Pairing: Naruto.
Warning : Typo (s), Miss Typo (s), OOC, OC, Alternative Universe (AU) and Etc.
...
...
...
..
Langkahnya pelan namun pasti seakan tidak ada apapun yang bisa menghentikan nya, mata yang sewarna dengan warna langit terus menatap kedepan meski tidak ada hal yang menarik didepan. Langkahnya mantap tak tergoyahkan.
Surai pirang keemasan miliknya bergoyang pelan ketika angin membelai nya dengan lembut, wajah dengan bentuk yang tegas berwarna tan membuat ia terlihat tampan dan eksotis, mata yang tajam dengan iris biru indah nampak bercahaya, dan bibir tipis yang membentuk garis lurus menjadi pelengkap.
Namanya Naruto, seorang pemuda berusia delapan belas tahun. Tubuhnya tinggi sekitar 180 cm dengan berat badan ideal sekitar 68 kg, tubuh yang sedikit kurus namun terbentuk dengan sempurna. Hanya saja sekarang tubuhnya itu di tutupi oleh Armor mewah berwarna emas dengan jubah mewah dengan hiasan indah.
Saat ini dia sedang berjalan di tengah desa yang telah di tinggalkan, hanya puing-puing dari bagunan yang telah hancur yang dia lihat di sepanjang jalan. Untuk apa ia kesini tidak ada yang tau, hanya dialah yang mengetahui hal tersebut.
Walau sebenarnya Naruto kesini untuk mengenang masa lalu dan untuk...
Naruto mengalihkan tatapan nya kerah rumah yang sudah tidak utuh, hanya ada bagian depan dengan pintu reotnya saja yang berdiri, sisanya telah rata dengan tanah. Naruto berhenti dan berdiam diri.
Dia melihat bayangan ketika rumah itu masih utuh, dan di depan rumah tersebut berdiri seorang kakek dengan senyum lembut dan sebuah apel di tangan kanan nya. Beberapa saat kemudian bayangan seorang bocah berambut pirang muncul dan menerima apel tersebut dengan cengiran lebar.
Naruto tersenyum namun dalam sekejap senyuman nya hilang bersamaan dengan bayangan tersebut menghilang seperti pasir di tiup angin.
"Hei! Tunggu!"
Naruto berbalik ketika ia seakan mendengar suara. Dalam penglihatan nya ia melihat seorang bocah berambut pirang berlari kearahnya, di belakangnya beberapa anak yang seumuran nampak mengejar anak tersebut. Tapi saat anak itu menabrak dirinya tubuh bocah pirang itu menghilang seperti pasir di tiup angin, begitupun dengan anak-anak lain nya.
Naruto kembali membalikan tubuhnya dan sama seperti tadi, bayangan yang merupakan lintasan masa lalunya kembali ia lihat. Dan sambil terus mengingat hal itu, dia kembali melangkahkan kakinya.
"Hei! Dasar bocah nakal!"
"Maaf bibi, aku tak sengaja."
Naruto teringat bibi yang selalu ia tabrak ketika sedang berbelanja, dia biasanya sengaja melakukan itu untuk mengambil satu buah pisang yang selalu bibi itu bawa. Sang bibi tau kalau dia mengambil pisang tersebut, namun ia tidak mempermasalahkan itu.
"Jangan lari kau, kuning!"
"Bwee~ tangkap aku kalau bisa."
Naruto teringat teman perempuan nya yang sering bermain kejar-kejaran di jalan.
"Naruto, ayo pulang."
Dan Naruto teringat akan seorang wanita yang selalu menemui nya saat dia selesai bermain seharian.
Langkah Naruto terhenti dan kepalanya dia tolehkan kesamping kanan, disana di tempat mata Naruto memandang, sebuah biara yang hanya tinggal puing terlihat. Rumput liar sedikit menghalangi pandangan Naruto, namun pemuda itu mampu melihat bebatuan yang menjadi bahan bangunan, selain itu di juga ingat pohon besar yang berdiri di samping biara. Walau pohon tersebut sudah mengering dan mati.
Cahaya di mata birunya meredup, dan bersamaan dengan itu dia melangkahkan kakinya untuk mendekat melewati rumput-rumput liar setinggi dada. Saat berjalan kesana, dia kembali mengingat masa lalu nya, masa dimana dia sering bermain disini bersama dengan teman-teman nya.
Ketika dia sampai di depan pohon yang sudah mengering tersebut, Naruto tersenyum kecil dan dengan perlahan menyentuhkan telapak tangan nya pada batang pohon. Matanya terpejam saat ia mencoba mengingat kenangan masa lalu.
"Sudah sepuluh tahun." Dia berguman dengan pelan, "Aku ingin kembali bertemu dengan kalian lagi."
Dan dari sudut mata kanan nya, setitik air mata keluar.
Ia berbalik dan sekarang tidak ada lagi ekspresi sendu di wajahnya, hanya ada tekad yang kuat disana. Berjalan dengan langkah mantap menuju arah keluar desa, saat itu sebuah bayangan hitam melesat di atasnya membuat dia mendongak.
Di langit seekor makhluk dengan sayap besar terbang melingkar tepat di atas desa mati tempat Naruto berada, makhluk itu adalah seekor naga dengan sisik berwarna hitam. Terbang dengan sayap perkasanya dan dengan perlahan turun kebawah dengan cepat.
Naga itu mendarat dua puluh meter di depan Naruto, mata yang sepenuhnya berwarna merah menatap Naruto dengan tajam.
Naruto hanya menatap naga tersebut dalam diam, tidak ada rasa takut di wajahnya walau sekarang dia tengah berhadapan dengan makhluk yang paling ditakuti di dunia. Beberapa saat dia hanya diam di tempat namun sedetik kemudian dia melangkahkan kaki kedepan, berjalan dengan langkah santai menuju sang naga.
Seorang anak berdiri di tengah desa yang sudah hancur berantakan, desa yang baru saja telah di serang oleh prajurit kerajaan. Asap bekas api yang telah membakar rumah penduduk masih terlihat, aroma gosong dari kayu yang telah menjadi arah masih tercium, bahkan bau amisnya darah juga masih segar tercium.
Anak itu adalah Naruto, seorang anak yatim piatu yang tinggal di biara di desa tersebut. Dia menjadi satu-satunya anak yang tersisa setelah membantaian dan penculikan yang terjadi beberapa saat yang lalu di desa nya.
Anak berumur delapan tahun itu menatap kosong kedepan, ketempat tubuh-tubuh tak bernyawa yang tergelatak di sepanjang jalan desa. Tubuh kecilnya yang kotor bergetar, namun tidak ada ekspresi sama sekali di wajah nya. Dengan langkah gontai ia berjalan.
"Di tanah ini, dipenuhi dengan penderitaan."
"Aku akan menghapusnya." Naruto memejamkan matanya tanpa berniat menghentikan langkahnya untuk tetap maju. "Dan di tanah ini akan ku ciptakan ke bahagiaan."
"Di tanah ini... hanya ada keputus asaan."
"Akan ku hilangkan itu." Naruto masih melangkahkan kakinya membuatnya semakin dekat dengan sang naga hitam. "Dan akan ku berikan harapan."
"Di tanah ini... rakyat sengsara."
"Dan Aku akan mensejarterakan nya."
"Di tanah ini... banyak orang yang mati sia-sia."
"Sekarang Aku akan melindungi mereka."
"Di tanah ini... banyak orang jahat."
"Aku akan menghukum mereka semua."
Naruto membuka matanya dan menatap langsung sepasang mata merah menyala milik seekor naga tepat di hadapan nya, mereka berdua saling pandang cukup lama seakan tengah berkomunikasi. Sesaat kemudian mata sang naga terpejam dan dengan perlahan kepala nya menunduk.
Naruto tersenyum sebelum meletakan tangan kanan nya ke kepala naga, mengusapnya dengan pelan lalu berjalan kesamping tubuh sang naga. "Ayo kita pergi, Red."
Naruto menaiki sang naga dan menunggangi di pangkal leher, sang naga yang awalnya merendahkan tubuhnya kini bangkit dan mengebangkan sayap besarnya. Sebuah auman besar dia lepaskan sebelum akhirnya melesat keudara membawa Naruto pergi.
.
. .
..
Red Eyes B. Dragon
. . .
.
. .
Di dunia ini terdapat lima benua. Westeros, Esos, Molten, Luminous, dan Tartaros. Benua tersebut di pisahkan oleh empat samudra, Great Ocean, Permuda Ocean, Iruka Ocean, dan Legendary Ocean.
Westeros merupakan benua dimana ras manusia mendominasi, di benua tersebut terdapat empat kerajaan besar ras manusia, satu kerajaan besar ras Elf, dan beberapa kerajaan kecil dari berbagai ras.
Esos adalah benua yang paling dekat dengan Westeros, terletak di bagian barat dunia. Di benua ini juga di dominasi oleh ras manusia, namun disini merupakan tempat kerajaan Elf terbesar di dunia. Di benua ini sendiri terdiri dari dua kerajaan besar Manusia, satu kerajan besar Elf (kerajaan terbesar di benua Esos), dan beberapa kerajaan kecil dari berbagai ras.
Benua Molten merupakan benua terkecil di dunia, berada di antara benua Esos dan Luminous. Dan benua ini di kuasai oleh bangsa Naga. Ras lain di benua ini tidak di ketahui ada atau tidak, yang di ketahui adalah benua ini tempat asal ras naga.
Benua Luminous merupakan benua yang terletak di selatan, udara disana sangat dingin dan selalu ditutupi es. Tidak ada yang tau apakah di sana ada makhluk hidup.
Terakhir benua Tartaros, benua yang berada di utara (kutub utara), benua tersebut merupakan tempat ras devil berasal, ras yang di musuhi setiap ras lainnya karena perbuatan nya.
Kembali ke benua Westeros, disana terdapat empat kerajaan manusia terbesar diantara nya adalah Alexandria Kingdom di utara, Balfonheim di timur, Nibeltheim di selatan, dan Britania raya di barat. Kemudian ada kerajaan Migdar milik ras Elf yang terletak di antara kerajaan Alexandria dan Britania.
Selain lima kerajaan besar tersebut, masih banyak kerajaan kecil lainnya yang tersebar di berbagai titik di benua Westeros. Namun ada satu tempat yang tidak termasuk dalam kekuasaan kerajaan, tempat tersebut disebut 'Tanah tak Bertuan' karena dari semua kerajaan yang ada tidak ada satupun dari mereka yang berani mengklaim daerah tersebut.
Disisi barat daerah tersebut ada sebuah gunung bernama God Mountain, gunung tersebut menjadi pembatas daerah tersebut dengan kerajaan Britania dan kerajaan sekitarnya. di sisi timur juga terdapat gunung yang bernama Thousand Monster Mountain, gunung tersebut menjadi pembatas daerah tersebut dengan kerajaan Balfonheim dan kerajaan sekitar nya.
Di sisi utara daerah 'Tanah tak Bertuan' terdapat sungai yang membentang dari God Mountain sampai selat Vilika (daerah kerajaan Alexandria ). Sungai bernama Faniel River yang memiliki lebar hampir seratus meter itu menjadi pembatas antara kerajaan Alexandria dengan 'Tanah tak Bertuan'.
Sedangkan di sisi selatan, hutan besar dan luas menjadi pembatas kerajaan Nibeltheim dan kerajaan sekitarnya dengan Tanah tak Bertuan'. Hutan tersebut di beri nama Dead Forest.
'Tanah tak Bertuan' sendiri memiliki luas sekitar 6660 kilo meter persegi, dan merupakan tempat tinggal makhluk-makhluk paling berbahaya di dunia. Katanya sudah ratusan kali kerajaan besar maupun kecil melakukan ekspedisi kesana dengan ratusan prajurit, namun mereka yang masuk kesana tak pernah kembali.
-line break-
Angin kencang menerpa tubuh Naruto saat ia terbang dengan naga peliharaan atau tepatnya patner nya, jubah dan rambutnya berkibar kencang karena kuatnya dorongan angin. Namun itu tidaklah menjadi masalah buatnya, dia malah menikmati hal tersebut.
Saat dia berada di daerah sekitar gunung Dewa (God Mountain) menuju ke utara untuk ke kota yang berada di wilayah kekuasaan kerajaan Alexandria. Perjalan nya yang seharusnya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu ia tempuh hanya dalam waktu beberapa jam.
Naruto bersyukur karena memiliki Red sebagai patner nya, dia tidak perlu menghabiskan berhari-hari di dalam hutan untuk pergi kesuatu tempat.
Naruto mengalihkan pandangan kesamping ketika dari dalam lebatnya hutan keluar bola api kecil keatas yang kemudian meledak. Naruto tau apa itu, itu adalah suar SOS. Seseorang sedang dalam bahaya.
"Apa aku harus menolong mereka." Dia berpikir untuk sesaat, menimbang dan mengukur keuntungan dan kerugiran yang akan dia dapat. Namun sesaat kemudian dia mengangkat kedua bahunya, dan dengan perintah batin naga miliknya berbelok.
Ketika mereka sudah dekat dengan tempat tujuan, Red terbang merendah. Dan ketika mereka berada sepuluh meter di atas sebuah pohon, Naruto melompat dari tubuh Red.
'Kembali lah kerumah, aku akan memanggil mu bila butuh bantuan.'
Naruto mendarat dengan mulus di salah satu cabang pohon, wajahnya mendongak dan memandang sang naga hitam yang mulai terbang menjauh. Tak lama kemudian pandangan nya beralih kebawah, dan dengan itu dia melompat kebawah menuju cabang pohon lain nya.
Ketika dia sampai ke dahan pohon yang cukup rendah sehingga dia bisa melihat tanah, Naruto menajamkan penglihatan nya. Mulutnya bergumam pelan dan sesaat setelah itu tubuhnya, tepatnya pakaian nya bersinar keemasan dan beberapa saat kemudian pakaian nya yang berupa armor emas dan jubah melebur menjadi partikel cahaya.
Sekarang Naruto hanya memakai baju kaos ketat tanpa lengan berwarna hitam, celana panjang dari bahan dan warna yang sama, sepatu bot kulit berwarna hitam, dan sepasang pelindung lengan terbuat dari besi. Di punggung nya sebuah pedang pendek terlihat.
(Seragam anbu namun tanpa armor pada dada nya)
Sinar di mata Naruto menjadi serius saat pandangan melihat ceceran darah di berbagai tempat, baik itu di tanah, di rumput, bahkan batang pohon. Melihat lebih jauh Naruto menemukan beberapa potongan tubuh yang tercecer mengenaskan. Melihat dari pakain nya Naruto yakin itu milik seorang adventure.
Mungkin ada sekitar lima orang yang telah tewas, satu di antara adalah wanita. Naruto kemudian turun untuk melihat lebih jelas, tidak ada ekspresi di wajahnya baik itu takut, jijik, atau mual.
"Mereka tergabung dalam sebuah Guild yang sama." Naruto mengatakan itu saat matanya melihat tato berupa simbol di bagian tubuh orang-orang itu, simbol tersebut serupa walau berbeda warna. "Sebuah party yang melakukan misi bersama."
"Namun mereka semua tewas." Naruto kemudian berjalan melewati bekas pertempuran yang terjadi, mencoba mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Keningnya sedikit mengkerut ketika mendapat sebuah kemungkinan. "Lawan mereka hanya satu, dan bukan seekor Magical Beast."
Di lihat dari bekas pertarungan nya, Naruto tidak akan ragu kalau menyebut ini pertarungan antar manusia. Satu orang melawan lima atau mungkin lebih. Tapi setelah sekian lama meneleti, Naruto mulai ragu kalau yang menghabisi lima orang ini adalah manusia, "Sebenarnya makhluk apa yang melakukan ini."
"Kyyaaa!"
Naruto menoleh kekanan ketika mendengar sebuah teriakan, mata dengan iris birunya menajam dan memantulkan sinar berbahaya.
Waktunya dirinya untuk menghadapi makhluk tersebut.
.
. .
. . .
TBC
. .
..
.
Ini pengganti fic Sang Raja, semoga kalian puas dengan prolog diatas. Dan sebagai informasi, chap kedua fic ini akan update bersamaan dengan fic saya satunya yang kalau tidak ada hambatan akan saya update minggu depan.
Naga milik Naruto itu adalaha saya ups!, maksud saya itu adalah Red Eyes B. Dragon (yugioh), dia menjadi patner Naruto.
Next chap; Mission.
.
.
.
review sangat mendukung semangat Author, jadi bantu Author tidak nge-
stuck dengan memberi review, ya!
