.
.
.
[Fake Relationship?]
By Jihyunnn
Cast:
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Other cast:
Temukan sendiri.
Rated:
Belum ditentukan sebenarnya.
Summary:
Park Chanyeol, aktor tampan terkenal yang terjebak dalam situasi yang sulit yang mengharuskan ia memiliki seorang kekasih 'palsu'. Tetapi ia memilih sseorang namja yang menjadi kekasih 'palsu'nya. Bagaimana yang terjadi selanjutnya? Akankah ia menjadi menyukai kekasih 'palsu'nya tersebut? ChanBaek/Baekyeol! YAOI! RnR?
Warning!
This plot & story is mine. Cast hanya milik tuhan, orang tuanya, dan agensi. Mohon maaf jika ada kesamaan alur dan percakapan, itu murni tidak disengaja.
.
.
.
[Chapter 1]
Terlihat seorang gadis sedang asyik menonton sebuah drama yang baru – baru ini muncul. Matanya tidak bisa beralih dari layar televisi tersebut. Terkadang ia juga berteriak saat sang pemain favorite nya muncul dalam drama tersebut.
Disamping itu, terlihat seorang lelaki yang menatap bosan kearah sang adik tercinta. Ia sudah cukup malas mendengar pujian atau kata kata kagum yang keluar dari mulut sang adik yang ditujukan kepada sang pemain dalam drama tersebut. Lelaki tersebut mendecih pelan saat melihat adegan si aktor berlagak sok keren—menurut dia—di drama tersebut yang menyebabkan adiknya berteriak layaknya seorang fangirl.
"Uhh—please, Baekhee. Hentikan teriakan mu itu. Itu sangat mengganggu pendengaran ku. Lagipula apa tampannya dia? Tampanan juga diriku." Tutur lelaki tersebut dengan pedenya kepada adiknya yang bernama Baekhee yang berada tepat disampingnya. Perempuan tersebut—Baekhee— mengeryit tak suka kepada sang kakak.
"Mwo? Kau jangan bercanda oppa. Jelas – jelas tampanan dia daripada dirimu." Balas Baekhee cuek. Matanya kembali terfokus pada layar televisi yang berada di depannya.
"Ohh, jadi sekarang kau lebih membela aktor itu daripada kakak mu yang tampan ini?"
Baekhee memutar bola matanya malas, "Dengar ya Baekhyun oppa yang paling ku cintai," mata beralih menatap mata kakaknya, "Kau memang kakak ku, tapi aku berbicara sesuai fakta kan? Dia memang lebih tampan daripada mu. Asal oppa tahu saja, oppa itu lebih cenderung cantik daripada tampan kekeke." Kata Baekhee seraya mencubit pipi chubby sang kakak. Sedangkan lelaki yang bernama Baekhyun tersebut mendengus pelan. Ia selalu sebal jika orang lain mengatai dia cantik, jelas – jelas dia seorang lelaki.
"Hah, Baiklah. Terserah kau saja. Aku sedang malas berdebat dengan mu." Jawab Baekhyun sambil bergegas menuju kamarnya dan meninggalkan adiknya yang sedang asyik menonton aktor favoritnya yang sedang tampil di layar kaca tersebut.
.
.
Fake Relationship?
.
.
Seorang namja berparas tampan sedang melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang. Ia hendak pergi menuju kantor agensinya karena manager nya bilang ada keperluan penting yang ingin ia sampaikan. Tidak beberapa lama, handphone nya berdering pertanda ada telepon masuk.
"Yoboseyo?"
"Ya! Park Chanyeol, kau berada dimana sekarang?" Tutur orang disebrang telepon tersebut.
Namja yang bernama Park Chanyeol itu menyahut, "Aku sebentar lagi akan sampai. Sabar lah sedikit hyung."
"Baiklah. Kalau bisa cepatkan sedikit kendaraanmu. Aku tunggu kau disini 5 menit lagi." Tiba tiba orang itu memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Membuat Chanyeol mendesis pelan. Dia kemudian menambah kecepatan mobil agar ia cepat sampai ke kantor agensinya.
By the way, kalian tahu siapa Park Chanyeol?
Park Chanyeol. Seorang aktor tampan yang baru – baru ini tenar karena drama yang dimainkannya. Yeah, dia memang baru debut menjadi seorang aktor sekitar 3 bulan yang lalu. Tapi ia bisa begitu tenar dengan cepat. Well, siapa sih yang bisa menolak pesona seorang Park Chanyeol? Dia tampan—walaupun wajah nya sering kelihatan datar tanpa ekspresi—, tinggi, bertubuh altletis, dan yang pasti dia juga kaya. Meskipun tidak ada yang tau siapa orang tua Chanyeol, karena dia cukup tertutup tentang keluarganya.
.
.
Fake Relationship?
.
.
"Hah, masa bodoh jika diluar udaranya dingin. Aku akan tetap pergi ke pusat kota sekarang. Sudah lama aku tidak jalan – jalan kesana." Yeah, mengingat dia sudah berada di kelas akhir—kelas 12— tugas – tugas nya makin menumpuk, belum lagi persiapan untuk ulangan akhir agar nilainya memuaskan supaya ia tidak mengecewakan orang tuanya. Jadi hari ini ia berencana refreshing untuk melepaskan penat dikepalanya sehabis pendalaman materi disekolahnya.
Baekhyun bercermin seraya merapihkan rambut cokat hazelnya, membenarkan posisi syal dilehernya dan juga ia memakai jaket berukuran tebal berwarna biru mengingat dirinya yag tak tahan dengan udara dingin. Tak lupa, ia menyemprotkan parfum strawberry di badannya sehingga menguar aroma strawberry yang memabukan dari tubuhnya.
"Oke sudah cukup. Kau sangat tampan sekali, Byun Baekhyun." Baekhyun bermonolog ria dengan percaya diri di depan cermin yang memperlihatkan penampilan dirinya yang terlihat keren—menurutnya.
Baekhyun berjalan keluar kamarnya saat ia sedang menuruni tangga, tiba – tiba suara eommanya menginstrupsinya, "Kamu mau kemana, Baekhyun? Diluar kan cuacanya dingin sayang."
"Ah, aku hanya ingin pergi keluar sebentar eomma. Boleh kan?" Tanya Baekhyun pada eommanya. Ia menghampiri eommanya yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu.
Taeyeon—eomma Baekhyun—terdiam sebentar. Kemudian dia berbicara sambil menghela napas pelan, "Boleh saja. Tapi jangan pulang sampai larut malam. Cuaca sedang dingin, aku tak ingin dirimu sakit." Ucap Taeyeon sambil membetulkan posisi jaket tebal yang melekat di tubuh Baekhyun.
"Hm. Ngomong – ngomong, Baekhee kemana eomma?"
"Katanya dia sedang main di rumah temannya, sekalian mengerjakan tugas bersama."
"Ohh. Baiklah, eomma. Aku pergi dulu ya. Annyeong!" Sebelum pergi meninggalkan eommanya, ia sempatkan mencium pipi eomma kesayangannya itu.
"Haish, anak itu. Kelakuannya seperti anak kecil saja." Gumam Taeyeon saat Baekhyun sudah menghilang dibalik pintu. Lalu, ia kembali membaca majalah yang baru ia beli tadi sepulang kerja.
.
.
Fake Relationship?
.
.
"Hyung, sebenarnya ada apa sih?" Chanyeol dan Managernya sekarang sudah berada di ruangan pribadi milik Manager Kim di kantor agensi tersebut.
Manager Kim menghela napas sebentar, "Kau tahu kan saham agensi kita sedang menurun akibat aktor Wu Yifan yang keluar dari agensi kita?"
"Ya, aku tahu. Lalu apa hubungannya dengan ku?" Tanya Chanyeol dengan ekspresi datar.
Manager Kim memutar bola matanya malas, "Hft, maksudku kita harus menaikan saham agensi kita dengan membuat skandal yang melibatkan dirimu."
Chanyeol sedikit melototkan matanya, "Hyung, kenapa harus aku?"
"Karena saat ini kamu sedang di puncak ketenaran, jadi Sooman sajangnim menyuruhku membantumu menyarikan seseorang untuk dijadikan kekasih bohonganmu agar skandal ini sukses dan menaikan saham agensi kita lagi."
"Tidak. Aku tidak mau, hyung."
"Ck! Kamu harus mau Chanyeol!" Jawab Manager Kim sambil berdecak kesal.
"Aku bilang tidak ya tidak hyung." Chanyeol tetap kekeuh pada pendiriannya. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan kemudian melangkahkan kakinya pergi dari ruangan tersebut.
Manager Kim panik ketika melihat Chanyeol yang tiba – tiba kabur. Ia menyusul Chanyeol yang setengah berlari sambil berteriak agar Chanyeol menghentikan langkahnya. Sampai di depan pintu keluar agensi, Manager Kim menyuruh satpam setempat menyusul Chanyeol yang berlari keluar gedung agensi.
Chanyeol yang menyadari dirinya dikejar oleh para satpam, ia semakin berlari kencang menghindari kejaran para satpam tersebut. Ia berlari kemana pun tanpa tau tujuannya, yang terpenting ia bisa menghindari satpam – satpam tersebut.
"Sial, harusnya tadi aku kabur menggunakan mobil bukan berlari seperti ini. Ck!" Tanpa sadar, ia menarik seseorang ikut berlari bersamanya. Orang yang ditariknya pun mendadak kaget karena tiba – tiba dia dibawa kabur sambil berlari dengan orang yang tidak dikenalnya.
"Y-ya! Siapa kau?! Kita mau ke—" Orang yang ditarik Chanyeol pun berusaha melepaskan genggaman tangan Chanyeol. Bukannya terlepas, genggaman tersebut malah semakin menguat.
"Diamlah sebentar." Kata Chanyeol dingin dengan masih berlari kencang. Orang yang ditariknya bahkan sudah capek berlari tak menentu arah, jika tidak ada tangan yang menggenggamnya ia mungkin sudah jatuh ke tanah sekarang juga.
Chanyeol sedikit menoleh kebelakang, ia melihat satpam – satpam itu masih mengejar meskipun dengan jarak yang lumayan jauh. Jadi saat ia melihat ada café yang tempatnya tidak jauh dari posisinya, ia segera masuk kedalam café tersebut bersama dengan orang yang ditariknya tersebut.
Chanyeol membawa orang tersebut ke tempat yang berada di pojok café tersebut. Beruntung café ini keadaannya cukup sepi jadi tidak ada yang menyadari jika seorang aktor sedang berada disitu. Kemudian ia dan orang yang ditariknya duduk di tempat yang berada dipojok ruangan. Orang yang tadi ditarik oleh Chanyeol masih menetralkan napasnya. Setelah keadaan hening beberapa saat, salah satu diantara mereka membuka percakapan.
"Yah! Kau sebenarnya si—" Sebelum ia melanjutkan perkataannya, matanya sipitnya sedikit melotot setelah menyadari siapa orang yang menariknya tadi.
"—Park Chanyeol?!"
Chanyeol menutup telinganya menghindari suara orang itu yang cukup keras tersebut, "Ugh, bisakah tidak usah berteriak? Telinga ku masih normal asal kau tau." Jawab Chanyeol dengan nada dingin.
Orang itu mencebik kan bibirnya kesal, "Maaf. Aku hanya terlalu kaget."
Chanyeol menghela napasnya kasar. Chanyeol baru sadar orang yang ditariknya adalah seorang pria yang tingginya lebih pendek darinya. Chanyeol melihat namja tersebut dengam lamat – lamat sampai orang yang ditatapnya merasa risih. Namja tersebut memiliki wajah yang cukup cantik untuk ukuran seorang pria, badannya yang mungil, dan kulitnya yang kelihatan halus bak bayi. Tiba – tiba Chanyeol jadi teringat perkataan managernya tadi tentang kekasih bohongan.
"Namamu siapa?" Tanya Chanyeol dingin.
"Hah?"
"Aku tanya namamu, bodoh."
"O-oh. Namaku Byun Baekhyun." Jawab orang itu yang ternyata adalah Baekhyun dengan tenang.
"Bisakah kau membantuku?"
'Ugh. Ini orang maunya apasih. Sudah menarik – narik dirinya, lalu memintanya membantunya. Apalagi ekspresinya itu, uh—aku bingung kenapa adikku bisa menyukai manusia tanpa ekspresi seperti ini?' Gerutu Baekhyun dalam hati.
"Membantu apa?"
"Menjadi kekasih ku." Jawaban Chanyeol membuat Baekhyun melototkan mata sipitnya. Apa – apaan ini. Chanyeol meminta dirinya menjadi kekasihnya? Hey padahal mereka baru saja kenal. Lagipula dirinya kan artis, apa tidak masalah jika dia diberitakan gay?
"Kekasih? Maksudmu?" Tanya Baekhyun berusaha semampu mungkin dengan tenang padahal jantung nya sudah berdetak kencang entah mengapa.
"Yeah, menjadi kekasih pura – pura untuk menaikan saham agensi ku yang sudah menurun sejak Yifan hyung keluar dari agensi kami."
"Tapi kenapa harus aku? Kau kan bisa cari perempuan lain yang lebih—"
"Tidak bisa. Aku tidak punya teman dekat artis perempuan. Aku terlalu malas untuk menentukan siapa yang menjadi kekasih bohonganku. Jadi kamu saja yang ku pilih. Lagipula kau lumayan cantik juga kalau dilihat – lihat." Tutur Chanyeol panjang lebar dengan santai seolah itu semua tidak masalah sama sekali yang membuat Baekhyun melongo mendengarnya.
"Tapi kenapa harus aku? Apa kau tidak malu jika semua orang mengetahui kalau—"
"Aku tidak peduli. Itu bisa diurus nanti."
Baekhyun menghela napas kasar. Orang di depannya ini suka sekali menyela pembicaraannya, dia juga suka seenaknya saja bertindak. Baekhyun meliriknya dengan tatapan kesal, kemudian dia berpikir kembali untuk menolong Chanyeol apa tidak.
"Pokoknya kamu harus mau. Aku pusing jika memikirkan cara buat ngebujuk kamu biar tidak menolak permintaan ku." Kemudian Chanyeol melanjutkan perkataannya, "Lagipula kau tidak akan menyesal mempunyai kekasih yang tampan seperti ku ini." Ucapnya dengan percaya diri.
Tuh kan. Chanyeol bertindak semaunya lagi. Bahkan Baekhyun belum menyetujui ia ingin membantu Chanyeol apa tidak. Pft, dasar manusia tanpa ekspresi!
"Aish, baiklah. Aku membantumu." Jawab Baekhyun pasrah.
"Bagus. Karena kau mau membantuku, aku traktir kau segelas cokelat panas."
Saat Chanyeol sedang memesan coklat panas untuk dirinya dan Baekhyun, Baekhyun mencibir pelan, "Oh, ternyata dia masih bisa melakukan perbuatan baik. Kukira tidak sama sekali."
Baekhyun menolehkan kepalanya kearah jendela, terlihat hujan sedang mengguyur kota Seoul. Kulit Baekhyun merasakan cuaca disekitarnya semakin dingin, kemudian dia bergumam, "Semoga tidak ada hal yang aneh setelah aku membantu Park Chanyeol."
Tapi apakah mungkin?
Akankah mereka perasaan mereka tidak berubah dan hubungan mereka hanya sekedar berpura –pura atau mungkin sebaliknya?
.
.
.
.
TBC/END?
Author's note:
HAI KALIAN!?
Lama tidak bertemu~ ini sebenernya bukan ff pertama yg aku post di ffn. Waktu itu aku sempet post 2 fanfic kesini, tapi malah data ff nya di laptop aku ke format. Karena saking frustasinya, aku hapus aja ffnya:(((
Btw, ide cerita ini aku dapetin setelah nonton film bioskop "Kapan Kawin?" but, yeah tapi alur ceritanya jelas beda~_~ Oh iya, mohon maaf kalo ada typo yang bertebaran, gasempet ngecek ulang:3
Oke, sekian cuap cuapnya. Mau dilanjut apa end sampai disini aja? :v Jangan lupa kasih kritik—yang membangun jangan menjatuhkan—dan saran untuk kelanjutan ff ini.
So, buat kerja keras saya(?), Mind to Review?
[Sunday, March 8th 2015]
Salam manis(?),
Jihyunnn.
