Fate/Grand Order : Kaosu no Sekai no Kyuseishu
By
NERO
SEMUA HAL DIDALAM BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TAPI SETIAP KARAKTER MEMILIKI PENCIPTANYA MASING – MASING.
OHH YA, I AM COME BACK GAESS!
...
Ini adalah sebuah dunia yang penuh dengan kekacauan didalam pikiran seorang Author. Seorang Author yang baru saja selamat dari depresi akibat kehilangan banyak chapter lebih tepatnya. Btw story yang lain bakalan berhenti beroprasi.
Cerita ini memiliki latar belakang sebuah dunia, dunia yang awalnya hanya lah dunia kosong sebelum akhirnya muncul benda – benda langit. Itu adalah proses penciptaan yang dilakukan oleh God yang telah diberkati oleh Root.
Bintang – bintang yang merupakan bola gas raksasa muncul dalam kekosongan di ikuti oleh planet yang mengitari mereka. Jutaan misteri yang mustahil di pecahkan muncul dalam rentang waktu kurang dari 1 triliun tahun penciptaan sebuah dimensi.
Benda langit seperti komet, asteroid, dan sebagainya tercipta sebagai pendamping di ikuti berbagai sistem rumit dunia yang lebih kompleks lagi seperti waktu dan untaian energi takdir dari Root.
Di sebuah tempat, ada 8 planet yang berbeda ukuran tercipta. Disalah satu planet tersebut turunlah makhluk yang kelak dipanggil sebagai manusia pertama didunia, Adam dan Ave.
Mereka turun ke dunia bersama dengan sang iblis Luchifer yang dikutuk oleh God. Dari sana, sejarah berputar, menciptakan kekuatan menakjubkan bernama Sejarah.
Era terus berputar, tapi sebuah kejadian paling rahasia tetap disimpan God yang mengawasi New Era dari singgasana miliknya. Rahasia sebelum adanya kekosongan, rahasia yang akan menyelamatkan dunia miliknya dari kehancuran lebih dekat.
... ...
Jumlah tak bisa dihitung kartu yang mengeluarkan cahaya muncul dihadapan tuhan yang duduk kesepian disinggasana miliknya. Wajah yang begitu bercahaya menatap setiap kartu tanpa memperdulikan gejolak perang antara anak-anaknya.
-Rahasia yang telah tersimpan sekian waktu harus aku gunakan sebagai kekuatan yang mampu menyelamatkan dunia dari kehancuran yang mendekat.
Tangan sang Creator menggapai sebuah kartu yang paling bersinar megah. Di saamping kartu tersebut, terdapat sebuah kartu bergambar sosok cantik berambut hijau dan bermata ungu yang mempesona.
Kartu-kartu itu adalah kristalisasi legenda dari sebuah dunia yang sudah hancur. Lebih tepatnya, dunia yang di ciptakan Tuhan saat ini adalah tempat dimana dulunya terdapat dunia tersebut.
Dunia yang damai diluar, penuh konflik di dalam itu sangat rumit dan mencengangkan. Bahkan, tuhan saat ini tak bisa meniru sistem dunia tersebut dan memilih membuat dunia sesuai dengan kapasitasnya saat ini.
Dunia tersebut sangatlah menarik dan beberapa hal digunakan oleh tuhan untuk merangkai takdir didunianya ini. Ini sangat menarik jika semua berjalan sesuai salah satu takdir.
-Eiyuu Ou, raja pahlawan dan merupakan raja termasyur pada era lama. Kau akan sekali lagi terwujud untuk mrngemban beban berat bagi dunia bersama Eiyuu yang lain. Buatlah jalan takdirmu, Gilgamesh.
...
Swushhhh
Gugusan angin musim dingin membawa bersama salju dingin yang dihasilkan oleh uap air yang membeku di atmosfer yang dingin. Di sebuah taman kota kecil bernama, Kuoh, sosok anak kecil berambut pirang dan bermata merah mempesona berdiri diam.
Sebuah senyum kekanakan terlihat di wajahnya dan sedang memegangi tangan seorang perempuan muda yang digambarkan 'kecantikan melewati batas pria dan wanita'.
Wanita itu mengenakan pakaian tebal untuk mengurangi hawa dingin, sementara itu, anak kecil di sampingnya hanya mengenakan kaos hitam polos yang ditimpa oleh jaket hitam tanpa di resleting, sebagai bawahannya adalah celana hitam dan sepatu hitam bergaris putih dengan merk disensor.
"Semua hal sudah disiapkan. Apakah proyek Grand Order ini bisa berhasil, Gil?"
Suara merdu terdengar menyejukkan telinga anak kecil disampingnya, tapi anak kecil itu mengeryitkan dahinya tak suka.
"Namaku saat ini adalah Naruto, Enkidu! Jangan buat aku mengulangi untuk 20 kalinya hari ini."
Sosok cantik itu memutar bola matanya malas mendengar perkataan sahabat satu-satunya itu. Dia selalu menjadi orang yang berhati-hati. Padahal dalam legendanya, dia digambarkan sebagai raja lalim yang tak lama kemudian tobat.
Memang tulisan sejarah tak bisa sepenuhnya benar. Kebenarannya adalah sahabatnya ini merupakan raja yang seenaknya sendiri dan urakan. Sikapnya ini sering membuat orang salah tanggap akan kepribadiannya dan menjadikannya musuh.
Untungnya dia sangat kuat hingga bahkah para Primodial God tak berani gegabah menghadapinya. Hingga Enkidu diciptakan untuk menjadi tandingannya, tapi itu hanya bisa mengimbanginya tanpa bisa mengalahkannya.
"Soal Grand Order. Kita pasti berhasil, bahkan jika hanya ada kita berdua, Grand Order masih dapat dilakukan. Sayangnya kekuatan kita dibatasi agar tak menghancurkan planet ini. Mengesalkan!"
Gil atau bisa kita bilang Naruto mengerutkan dahinya sebelum mengubah ekspresi wajahnya menjadi ekspresi anak – anak yang imut. Naruto yang berjalan meninggalkan taman bersama Enkidu menatap kejalan dengan riang dan sesekali bercanda.
Enkidu secara alami membalas dan tertawa kecil sesekali.
Tak jauh dari mereka, tepatnya diatas atap sebuah gedung berlantai 3, sosok pria yang mengenakan kimono (?) hitam mengawasi dengan pandangan bingung sebelum akhirnya mengendikan bahu dan pergi meninggalkan rontokan bulu gagak.
Senyum anak kecil polos Naruto langsung menghilang digantikan tawa riang. Sedangkan Enkidu disampingnya tersenyum tipis serta mengeratkan genggaman tangannya pada lengan mungil Naruto dalam wujud bocah 12 tahun.
"Gagak kotor yang menyedihkan! Dia bahkan mudah sekali tertipu oleh kita."
"Terkadang kepintaran seseorang akan menjadi bumerang. Gagak itu memang pintar, sayangnya dia terlalu pintar hingga menganggap sekali pandang sebagai telusuri dalam."
Enkidu tersenyum penuh makna saat mengucapkan perkataan rumit itu. Naruto tersenyum dengan mata tertutup dan mereka mulai memasuki zona pejalan kaki dipinggir jalan. Tak banyak orang yang berlalu lalang karena cuaca yang dingin.
Tapi 2 makhluk itu tetap menjadi pusat perhatian akibat penampilan mereka yang bisa dibilang menawan. Apalagi penampilan Enkidu yang menempati tubuh manusia didunia ini. Wajahnya sama seperti didunianya dulu, hanya saja pancaran aura kecantikannya menambah daya tariknya.
Intinya, Enkidu yang direinkarnasi dalam bentuk manusia memiliki charm lebih sebagai perempuan. Jika Naruto bertemu dengannya dulu dalam keadaan seperti ini, Enkidu sudah menjadi Ratunya suka atau tidak suka.
" Nee Kita ke sana Onee-chan! Kita ke sana!"
Naruto dengan penuh semangat manarik tangan Enkidu ke arah Cafe yang dipintunya tergantung kata Open. Enkidu mengangguk mantap dan menuju Cafe itu tanpa pikir panjang.
Tanpa memperdulikan keadaan Cafe yang menjadi hening setelah ke datangan mereka berdua. Naruto menarik Enkidu kesalah satu meja dan dengan sopannya menarik sebuah kursi agar bisa di duduki oleh Enkidu.
"Silahkan duduk Ratuku!"
Naruto mempersilahkan Enkidu untuk duduk dengan senyum main-main. Enkidu tertawa ringan menghadapi tingkah Naruto dan dengan santai duduk disana dengan anggun, mengikuti permainan Naruto.
...
Slrupppp
Naruto duduk dipagar pembatas digedung yang berada di samping sebuah Akademi bergaya Eropa klasik sambil menghabiskan ramennya. Naruto melemparkan wadah ramen yang kosong kebawah, tepat kearah tong sampah dibawah.
Akademi itu terlihat biasa saja dalam pandangan normal, tapi dari segi supranatural, seseorang dapat melihat selubung energi mengelilingi Akademi tersebut.
Swushh
Angin malam menderu, menerpa Naruto yang sedang duduk dengan ringan diatas pembatas diatas gedung. Tak lama, suara benda jatuh terdengar dibelakangnya diikuti oleh suara langkah kaki yang terdengar ringan.
"Gagak itu hanya besar mulutnya saja. Apakah kita perlu membunuhnya?"
"Tidak perlu, hanya gunakan ini untuk menghapus ingatannya dan tanamkan ingatan baru. Bagaimana dengan kadal putih itu? Kau sudah mengambilnya?"
Naruto mengambil sebuah alat dari distorsi ruang disampingnya dan menyerahkannya kepada Enkidu yang berdiri dengan tenang dibelakang. Enkidu terlihat memakai kain putih untuk menutupi tubuhnya serta topeng emas dan tombak emas yang dikelilingi runic kuno.
Enkidu membalas ringan dan segera melakukan tugasnya. Sedangkan untuk pertanyaan Naruto tadi tak perlu dijawab. Enkidu hanya menyerahkan 1 buah bola energi kebiruan dengan jiwa kadal putih bersayap didalamnya. Jiwa itu berenang dengan tenang tanpa gangguan.
Naruto mendengus melihat kadal itu dan dengan acuh menatap jiwa naga itu. Bola energi bergetar pelan sampai akhirnya bayangan naga putih menghilang sepenuhnya bersamaan dengan warna bola energi berubah menjadi transparant.
Naruto memainkan bola itu dengan ringan sebelum akhirnya menghancurkannya menggunakan tangan kanannya. Mengakibatkan energi didalamnya terserap kedalam tangannya tanpa menimbulkan efek perubahan apapun.
"Berpikir energi spasial sekuat ini disatukan dengan jiwa serta tubuh naga,,,, benar-benar menggelikan!"
"Bukankah dengan begini lebih menarik? Kau bisa menambah koleksimu kan?"
Naruto tersenyum tipis saat merasakan pelukan dari belakangnya. Rasa hangat dan aroma rumput segar yang menenangkan mengindra penciumannya, membuat otak dan perasaannya menjadi rileks.
"Apakah setelah menjadi seorang manusia kau berani menggodaku? Iman seorang Raja dalam memilih pasangan sangatlah tinggi, Enkidu!"
"Memangnya apa salahnya? Bukankah aku masuk kualifikasi penuh. Tak ada yang bisa menyamai kualifikasi seorang Enkidu yang mempesona."
Suara centil yang dibuat – buat terdengar disamping telinga Naruto, menghantarkan rasa dingin bagi orang yang mendengarnya. Tapi Naruto tak mengubah ekspresi sedikitpun, walau ada sedikit percikan api didalam tubuhnya, Naruto tak menunjukannya.
Dia adalah Raja Pahlawan! Jika dia tergoda hanya dengan sebuah candaan, bagaimana Naruto bisa meletakkan wajahnya dihadapan pahlawan yang lain?
"Kau meremehkan yang lain. Masih ada Arthuria Pendragon, Nero, dan masih banyak lagi. Apakah kau yakin bisa mendapatkan hati Raja ini?"
Naruto tersenyum meremehkan saat mendengar dengusan sebal dibelakangnya. Naruto mengangkat tangan kanannya yang diantara jari-jarinya terdapat beberapa kartu dengan simbol berbeda-beda.
Ada yang bergambar sebuah benda aneh seperti pedang, busur emas, tombak merah, banteng emas, Wand dengan aura berwarna mengelilingi kartu, timbangan perak, serta kartu emas polos yang di kelilingi oleh cahaya runic menakjubkan.
"Hmmm? Bagaimana kalau kita ambil Class [Ruler]."
Dzinkk
Cahaya perak menerangi daerah sekitar untuk beberapa saat sebelum akhirnya meredup seolah tak terjadi apapun.
"Saaaa bagaimana kalau kita sedikit bersenang-senang? Pasukan iblis hampir sampai kesini. Kita harus menyambut mereka dengan baik bukan?"
Naruto mengeluarkan senyum penuh makna dalam wujud dewasa. Dia mengenakan pakaian tempur berwarna perak penuh ukiran runic kuno. Armor tempur itu ditimpa oleh Haori putih tanpa lengan dengan simbol timbangan dibelakang punggungnya.
Sebuah staff perak dengan ujung kepala singa bermata biru tergenggam ditangan kanannya dan diketukkan diudara kosong hingga meninggalkan riak biru adalah simbol hukum rakyat Uruk dibawah kepemimpinannya.
Noble Phantasm : Staff of Supreme King
Enkidu langsung melepaskan pelukannya dan menghentakkan tombaknya ringan hingga menimbulkan percikan ajaib yang menelan mereka berdua.
...
Dunia ini menyenangkan.
Setidaknya itulah yang ada di dalam pikiran Hyoudo Issei sebelumnya saat menjadi iblis. Memikirkan menjadi Raja Harem dengan dikelilingi perempuan cantik ber Oppai besar. Itu pasti menyenangkan dan tak diragukan lagi surga dunia.
Tapi Issei tak pernah menyangka jalan menuju impiannya sangatlah keras. Baru saja beberapa minggu dia menetapkan impiannya, peristiwa mengerikan menimpa dirinya serta para calon Haremnya!
Issei merintih pelan dan berusaha bangkit untuk menatap sosok makhluk suci yang dikutuk, makhluk itulah yang menimbulkan peristiwa besar ini. Bersamanya, 3 ekor anjing berkepala 3 melayang dan menatap rendah kesekumpulan iblis noob yang ada dibawahnya.
Tak cukup hanya dengan anjing neraka, ada puluhan orang gila yang memegang Light Saber layaknya Jedi difilm yang ditonton Issei minggu lalu, tak hanya itu saja, mereka juga memegang pistol sihir berbahan bakar Light Magic.
Para makhluk kampret ini menyerang Issei dkk dan dengan telak menghajar mereka tanpa ampun. Bahkan Malaikat Jatuh bersayap 5 pasang itu tak turun tangan, hanya anak buahnya saja sudah cukup mengalahkan mereka.
"mwahahahahahahaha apakah hanya ini kemampuanmu iblis kecil! Dasar lemah! Lemah! Lemah!"
Suara menghina yang menjengkelkan terdengar dari mulut seorang pembasmi setan gila. Ditangannya terdapat pedang bercahaya yang merupakan gabungan 6 pecahan pedang Excalibur yang asli.
"Sialan!"
Yuuto Kiba.
Ikemen pengguna pedang yang terkenal di Akademi Kuoh ini. Dia terlihat sangat menyedihkan dengan tubuh penuh luka goresan pedang. Ckckckck untung wajahnya baik-baik saja.
Freed yang merupakan pembasmi setan gila tertawa lucknut mendengar umpatan salah satu lawannya. Freed melangkah kedepan dan dengan ringan mengambil sebuah pedang bercahaya lain disamping tubuh gadis manusia cantik.
"Maa panen yang bagus hari ini. Pengguna Excalibur Destruction datang sendiri, dengan begini semua pecahan dapat disatukan kembali!"
Freed kegirangan menatap 2 pedang dikedua tangannya. Kokabiel sebagai dalang utama kekacauan ini hanya melayang dengan tenang diudara. Mata miliknya terpejam merasakan fluktuasi energi teleportasi menuju kesini.
'Setidaknya 10 Hight Class Devil dan 1 Ultimate Class Devil.'
Kokabiel membuka matanya dan memandang kelompok iblis muda yang terbaring pingsan dibawah. Hanya ada 2 iblis yang masih sadarkan diri dari 2 kelompok iblis Sitri dan Gremory itu. Sungguh menyedihkan!
"Maafkan aku Seekiryuutei. Salahkan nasib yang menyertaimu. Kalian harus ikut dalam masalah ini. Demi Ayah, aku akan melakukan tugas dalam benang takdir ini."
Kokabiel melirik Freed dan para Exorcist sebelum akhirnya mendengus pelan.
Srinkk
Kabiommmm
Lingkaran sihir muncul dibawah para Exorcist dan meledakkan mereka tanpa terkecuali, bahkan dengan kekuatan Excalibur, Freed masih tak bisa bereaksi lebih cepat dan akhirngnya menghilang terkena ledakan.
Mata Kokabiel menyimpit melihat 11 sosok dalam ledakan itu.
"Dhiehuser Bellial!"
Desis Kokabiel sambil melesatkan 1 buah tombak cahaya pekat.
Dsiuuu
Udara bergetar saat sebuah tombak cahaya meluncur kencang membelah udara menuju salah satu bayangan didalam ledakan.
Doommm
Ledakan menggelegar dan meruntuhkan sisa gedung akademi yang belum runtuh. Tapi tampaknya sosok incaran Kokabiel tak bergeming dari tempatnya, seolah tombak tersebut tak pernah m3nuju kearahnya.
Kokabiel menarik sudut bibirnya ketika melihat kejadian tadi. Terlihat jelas bahwa tombak ciptaannya tenggelam dalam lingkaran sihir sebelum akhirnya meledak ditempat lain. Tak salah lagi, ini sihir khusus klan Bellial,,,,,
"Space Breaker? Ini seperti bernostalgia saat perang dulu."
Kokabiel memejamkan matanya seolah tak menganggap kedatangan 11 iblis sebagai ancaman. Kokabiel memiliki keyakinan tersendiri terhadap kekuatannya. Bahkan untuk menghadapi musuh sekelas Mou seperti Falbium bisa dilakukan.
"Kokabiel. Jendral perang malaikat jatuh, apa kau tahu konsekuensi perbuatanmu ini?"
"Kenapa aku harus takut akibat dari apa yang sudah aku lakukan?"
Kokabiel mendengus geli mendengar pertanyaan Dhiehuser Bellial. Apa yang ditanyakannya adalah sesuatu yang tidak bermutu dan tidak juga berguna. Jika dia tidak siap akan akibatnya, kenapa dia melakukan ini? Dasar iblis kemarin sore!
Dhiehuser menggeram saat mendengar perkataan Kokabiel itu. Tapi mau bagaimana lagi? Pertanyaannya tadi jelas adalah pertanyaan orang bodoh. Apalagi saat yang ditanya adalah malaikat jatuh bangkotan seperti Kokabiel.
Kokabiel menghempaskan aura membunuh bercampur tekanan mana menuju segala arah. Menyebabkan gelombang angin yang berpust pada dirinya dan memaksa 2 iblis muda yang masih sadar untuk pingsan.
Dhiehuser yang merasakan tekanan tirani dari Kokabiel berkeringat dingin. Dark Mana milik iblis menyelubungi dirinya untuk melawan pengaruh aura kekerasan sang jendral malaikat jatuh. Hal sama juga dilakukan iblis lain untuk melindungi mental dan fisik mereka.
"Kalian memang berbeda dengan bayi-bayi tadi. Pengendalian Mana dan konsentrasi kalian memang hebat. Berbeda dengan iblis merah dan budaknya yang menyerang secara sembrono menggunakan tenaga kasar, ataupun iblis Sitri yang terlalu banyak berpikir tanpa menghasilkan solusi. Kalian 11 iblis memiliki jam terbang lebih banyak dan pengalaman kalian luar biasa."
"Ohh kami merasa terhormat mendengar pujian gagak menjijikan sepertimu."
Kokabiel hanya memejamkan matanya tanpa mengindahkan perkataan jijik dari salah satu iblis itu. Mereka tidaklah layak untuk dia ladeni. Bahkan Dhiehuser juga tidaklah layak dia anggap sebagi musuh yang mengancam nyawa.
Dhiehuser menatap hati-hati lawan didepannya bersama 10 iblis yang dia pimpin kesini. Mereka ditugaskan untuk melindungi Rias dkk saat dalam bahaya sejak Rias masuk sekolah ini. Mereka selalu menyamar dengan baik hingga tak ketahuan bahkan oleh Sona Sitri yang terkenal teliti dan hati-hati.
"Tugasmu itu sudah selesai Figo."
Deg
Dhiehuser tersentak mendengar panggilan Kokabiel terhadapnya. Kokabiel yang melihat perubahan ekspresi Dhiehuser tak bergemung dan melanjutkan ucapannya. Toh tugasnya sudah selesai, ini adalah saatnya Kokabiel kembali menjadi yang seharusnya.
"Tugasmu sebagai iblis telah selesai."
Dwoshh
Jlep Jlep Jlep
"Khuaahhhh!"
10 iblis bawahan Dhiehuser terbunuh langsung dengan tubuh tertembus tombak kuat yang terbuat dari lumpur. Dhiehuser tak merespon, atau lebih tepatnya dia tak peduli. Dhiehuser lebih memilih menatap kearah lingkaran sihir teleportasi yang di ciptakan Kokabiel.
Dari lingkaran sihir itu, sebuah portal tercipta dan sebuah pantulan warna sosok perempuan cantik berambut hitam menatap dengan penuh kasih sayang. Mata coklat yang penuh rasa cinta ibu menatap kedepan, kearah Dhiehuser atau lebih tepatnya,,,,
Fego Aston Bellial.
...
"Ibu!"
Bruk
Fego memeluk sang ibu dengan derai air mata. Sang ibu hanya bisa memeluknya erat dan mengelus punggungnya untuk menyalurkan rasa sayang dan cinta seorang ibu.
"Ibu! Hiks bagaimana... bagaimana kau masih hidup? Bukankah saat itu ibu dibunuh oleh iblis liar dihutan?"
Fego mengendurkan pelukannya dan menatap wajah elok sang ibu. Fego tak lagi memperdulikan situasi ataupun Kokabiel yang sudah melayang turun ketanah menatapnya tanpa menunjukan raut wajah tertentu. Tak merasa tersentuh atau apapun.
Sang ibu atau bisa kita panggil Matha Aston, hanya bisa tersenyum sedih mendengar pertanyaan sang anak tentang kejadian masa lalu. Dia tahu bahwa anaknya menyimpan segudang pertanyaan seperti bagaimana bisa dia masih hidup? Kenapa dia masih hidup padahal ini sudah 200 tahun? Siapa yang menyelamatkan dia? Dan masih banyak lagi.
Matha menangkup wajah anak tercintanya itu dan mencium dahinya dengan penuh kasih sayang. Sudah sangat tersiksa dirinya untuk menunggu saat dimana bisa bertemu dengan anaknya lagi setelah sekian lama.
"Dunia ini keras dan penuh kebohongan Fego. Kau mungkin tak percaya aku masih hidup, tapi ketahuilah bahwa apa yang kau percayai selama ini salah."
Fego terlihat kebingungan dengan perkataan ibunya yang tidak to the point.
"Apa maksudmu ibu? Kenapa aku harus tidak percaya kau masih hidup? Kau ada didepanku dan aku sebagai anakmu bisa mengetahui bahwa kau adalah ibuku!"
Matha tersenyum disela air mata yang mengalir dikedua bola matanya. Kemudian dengan suara lirih, semua kebenaran diungkapkan dan membuat Fego mendidih dalam kemarahan. Perasaan kecewa, sedih, terkhianati, dan kebencian!
...
Kebenarannya adalah...
Fego sejak kecil diasuh oleh orang tuanya dihutan daerah eropa 200 tahun yang lalu. Ayahnya seorang iblis berdarah murni dari clan Bellial yang terkenal akan kemampuan sihir Space Breaker yang mempunya kemampuan untuk membelokkan proyektil agar tidak mengenai tubuh pengguna.
Sedangkan ibunya adalah seorang perempuan cantik sederhana yang jatuh cinta dengan mengesampingkan batasan ras. Hari mereka indah dam bahagia sampai pada suatu ketika insident terjadi.
Apa yang ada didalam ingatan Fego adalah ayahnya dibunuh iblis liar dan kemudian ibunya juga diseret kedalam hutan hingga tak kembali. Kemudian Fego ditemukan oleh keluarga Gremory dan diasuh untuk dijadikan penerus clan Bellial.
Itu yang ada didalam ingatan Fego!
Kenyataannya, apa yang terjadi sangatlah berbeda dan bertentangan dengan apa yang ada didalam ingatan Fego. Pada malam itu, pasukan iblis yang dipimpin penguasa iblis muda menerjang rumah sederhana mereka dan membunuh ayahnya.
Fego dan Matha berlari kedalam hutan sejauh mungkin walau pada akhirnya Fego berhasil ditangkap. Sedangkan Matha terjatuh kedalam aliran deras sungai. Mengapung beberapa hari, seseorang menemukan ibunya dan merawatnya sampai saat ini.
...
"Tapi ibu, bagaimana kau masih semuda ini? Siapa orang yang menolong ibu? Dan kenapa ibu bisa kenal dengan Kokabiel?"
Tunggg
Swushhhh
"Pertanyaanmu terlalu banyak Bocah!"
"Hmm! Kamu membuang waktu yang berharga. Para Siscon itu sudah mulai bergerak."
TBC
Errrrrr saya bingung mau tulis apa di sini. Yang jelas saya balik lagi dengan semangat baru setelah lihat cuplikan trailer Fate/Grand Order : Zettai Maju Seisei Babylonia. Btw ini udah berapa lama sejak aku menghilang?
Chih! Gak ada yanh baca ternyata. Khuh pengen nangis rasanya. Kalau ada yang tanya kenapa saya gak up cerita yang lain. Bakal saya jawab.
Njerrrr... Lappy gue modar coeg! 200 lebih chapter dah ngilang. Terus gue ngambek dan pundung di pojokan. Gak terima? Sama! Saya juga gak terima. Kenapa bisa 200 lebih chapter ilang begitu saja bersama laptop? Kalau modar ya modar sendiri aja! Jangan ajak 200an chapter buatanku modar bersama!
Oke, itu hanya alasan bercampur kemarahan. Saya mau pergi dulu dan selamat menunggu buka puasa. Bagi yang berpuasa, saya ucapkan...
Yang kuat njerrr!
