sleeping beauty

[ mark x donghyuck ]

nct © sm entertainment ; no profit gained, no copyright law infringement.

demigod!au ; lowercase ; based on rick riordan's heroes of olympus ; typo(s) ; ooc

.

.


.

.

"ada apa dengannya?"

"entah. waktu aku ke sini dia sudah seperti itu."

renjun dan jaemin saling bertukar pandang. melihat mark lee sepagi ini sudah duduk menopang dagu tanpa ekspresi adalah sesuatu yang janggal. tidak biasanya si putra aphrodite bertingkah seperti anak gadis ditinggal kekasihnya seperti ini.

mark lee, satu dari dua lelaki penghuni pondok aphrodite. kakak tertuanya, irene, baru saja menunjuknya sebagai konselor pondok. reputasi mark di perkemahan bukan main, selain dikenal sebagai pakarnya masalah asmara, dia juga dikenal sebagai salah satu petarung terbaik di perkemahan. dan tentunya, sebagai anak lelaki aphrodite, ketampanan mark tidak perlu diragukan lagi. sikapnya juga baik, membuatnya semakin disenangi oleh orang-orang, termasuk direktur perkemahan mereka. tak dipungkiri, mark juga disukai oleh dewa-dewi olympus.

lalu pagi ini tiba-tiba mark bertingkah tidak seperti biasanya. mendadak dia jadi pendiam, dengan wajah tanpa ekspresi seolah kehilangan harapan hidup. ada yang tidak beres dengannya.

"oi," jaemin menyenggol lengan jeno. "jauh-jauh dari mark, pasti kau yang membuatnya jadi begini."

"apa sih." jeno melayangkan protes. "baru datang langsung dituduh yang tidak-tidak. kau ini cari mati, huh?"

renjun menggeplak kepala jaemin. "jangan cari gara-gara dengan jeno, bocah. dia sudah suram dari lahir karena dia anak hades, tidak ada hubungannya dengan mark yang tiba-tiba jadi sama suramnya."

"paling dia jadi seperti itu karena dapat misi yang merepotkan?" sambung chenle. "entahlah, direktur perkemahan sepertinya agak sinting belakangan ini."

renjun, jaemin, dan chenle kompak mengangkat bahu. diamnya mark benar-benar membuat mereka khawatir sekaligus pusing tujuh keliling. memang ada beberapa probabilitas kenapa mark bisa jadi seperti ini, salah satunya adalah pemberian misi yang kadang tidak masuk akal. tapi seberat apa pun misi yang dia dapat, rasanya mark tidak pernah sampai seperti ini. pasti ada sesuatu yang lain ...

"mungkin saja berhubungan dengan pondoknya." ujar jeno tiba-tiba. dia memakan serealnya acuh tak acuh. "tahu sendiri pondoknya seperti apa ... atau mungkin dia baru sadar dia tidak becus sebagai anak aphrodite."

jaemin memukul meja. "jangan bicara sembarangan, lee jeno―"

"jeno benar." mark menyela. spontan seluruh atensi di meja itu tertuju padanya. masih tak ada ekspresi di wajahnya, namun mark sudah mau angkat bicara. setidaknya, hal itu membuat kawannya sedikit lega. "aku tidak becus jadi anak aphrodite."

renjun merangkul mark. "maksudmu, kau merasa seperti itu karena menjalankan tugas sebagai konselor pondok cukup berat? hei, aku juga jadi konselor di pondokku, kau bisa berbagi keluh kesah denganku, jangan ragu! tidak perlu merasa seperti itu."

sebuah gelengan pelan diberikan. "bukan seperti itu ..."

"lantas?"

mark mengangkat kepala. dia memandangi teman-temannya satu per satu. "aku jatuh cinta."

netra jaemin membulat sempurna. "kenapa putra dewi cinta galau karena cinta? kalau kau sedang jatuh cinta pada seseorang, ya tinggal katakan saja. memang siapa sih yang sanggup menolak seorang mark lee? aku pun―"

"rupanya kau benar-benar cari mati, putra ares."

"oi." kali ini renjun benar-benar memukul kepala jaemin dan jeno bergantian. "sesi ini khusus untuk mark lee, kalau kalian mau bertengkar pindah saja ke meja lain, jangan bawa masalah rumah tangga kalian ke sini!"

bahu mark merosot. "jaemin benar, aku risau saat ini karena aku sedang jatuh cinta, padahal ibuku aphrodite. memalukan."

tepukan pelan mendarat di bahu mark. lelaki itu menoleh, mendapati chenle tersenyum lebar padanya. "tidak apa-apa, sebagian orang kadang begitu ketika mereka jatuh cinta. insekuriti akan tetap ada meski kau anak aphrodite. tapi, kuyakin kau pasti bisa, mark. pergilah dan katakan perasaanmu padanya."

"kuharap semudah itu." mark tersenyum kecut. "kuharap semuanya bisa semudah apa yang dikatakan chenle."

jeno berhenti memakan serealnya. "memang apa yang membuatnya susah?"

"bagaimana aku bisa melakukan konfesi," mark kembali menopang dagu. "kalau yang kusukai itu haechan, putra hypnos―dewa tidur? bagaimana aku bisa mendekatinya kalau yang dia lakukan sepanjang hari cuma tidur?"

.

.


bersambung ...


.

.

prit's note:

cerita lama yang sampai sekarang masih belum tamat aja lol kalo kalian merasa pernah baca cerita ini, yep, cerita ini juga dipublikasikan di akun wattpad-ku. terima kasih sudah membaca!