Let's Play The Game
Story by. Hitomi Shoyou

Naruto
Masashi Kishimoto

Terinspirasi dari komik Game Rush karya Mizuho Kusanagi

Warning : TYPO, OOC, YAOI, dan juga di sini nanti ada Anko. Disini dia berperan sebagai salah satu anggota keluarga Hyuuga dengan umur sekitar 40 tahun XD


"Aku pulang…" Kyuubi membuka pintu dengan malas.

DUAR DUAR DUAR

Kyuubi terkejut sampai jatuh terduduk.

"Selamat!" seru Kushina dengan senyum lebarnya sambil memegang sebuah pistol mainan yang jika di tarik pelatuknya maka akan mengeluarkan kertas-kertas warna-warna kecil dan suaranya juga seperti ledakan kecil. Minato nyengir sambil melipat kedua tangannya di dada.

Kyuubi masih mengerjapkan matanya, satu kali…dua kali…

"Ada apa ini?" tanyanya dengan wajah kesal.

Minato langsung merangkul bahu Kyuubi yang sudah bangun dari posisinya.

"Kau hebat! Mendapat klien seorang kaya raya. Shi shi shi," kata Minato.

'Kukira ada apa,' batin Kyuubi sweatdrop.
"Lalu untuk apa kalian kesini?" tanya Kyuubi.

"Tentu saja mengunjungi anak-anak tercinta kami~ bukan begitu Minato," kata Kushina.

Minato hanya mengangguk lalu kembali beralih kearah Kyuubi, "Jadi seberapa banyak yang kau dapatkan dari klienmu?"

TWITCH

"Kalian ini berisik sekali. Pulang sana," Kyuubi mendorong Minato dan Kushina keluar.

"Ta..Tapi Kyuu-chan kami kan_"

BLAM

Kyuubi langsung menutup pintu dan menguncinya.

"Haahhh… Merepotkan," Kyuubi berjalan menuju lemari pendingin yang tidak jauh dari sana.

Kyuubi Namikaze, seorang bodyguard di kantor bodyguard Namikaze Bodyguard atau biasa dikenal oleh kebanyakan orang dengan nama NBG. Perusahaan swasta yang berjalan dalam bidang perlindungan atau bodyguard. Yang sudah berdiri sejak lama dan sekarang yang menjabat sebagai direktur utama adalah Sasori Namikaze. Anak tertua dari keluarga Namikaze. NBG melindungi domba kecil yang gemetar dari incaran serigala, itu motto yang dibuat oleh Minato. Tapi perusahaan ini tidak sebesar kantor bodyguard lainnya, perusahaan ini baru di kembangkan kembali sejak setahun lalu. Sasori belum mendapatkan karyawan lain karena ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, "karyawan baru harus kuat sesuai ketentuan yang aku tentukan!". Jadilah hanya ada 3 orang yang menjalankan kantor bodyguard swasta ini, Sasori selaku Direktur, Kyuubi sebagai karyawan utama yakni sebagai bodyguard dan juga mascot perusahaan, dan satu lagi orang yang menjadi Sekretaris Sasori yakni Haruno Sakura.

Kemarin NBG mendapat permintaan dari seorang wanita muda yang merasa sedang di ikuti seseorang. Ia menduga itu salah satu orang suruhan salah satu pesaing bisnisnya, karena wanita itu seorang pemilik salah satu perusahaan besar di kota Konoha. Dengan cepat Sasori menyanggupi permintaan itu dengan senang hati dan menyuruh Kyuubi untuk menyelesaikan permintaan klien itu.

SNIFF SNIFF

Kyuubi mengendus aroma yang enak.

'Kebetulan sekali aku lapar,' batin Kyuubi bangkit dari kursinya dan meletakkan kaleng softdrink yang telah kosong di meja kerjanya. Dia sudah membayangkan berbagai makanan lezat buatan Sakura di atas meja.

"Sakura-chan~ kau masak apa?" kata Kyuubi melangkah dengan gembira kearah dapur yang ada di kantor itu.

Sakura menoleh kebelakang masih memegang piring, "Kyuubi, cepat duduk. Aku masak daging steak dengan saus apel dan juga gyoza lho," kata Sakura.

"Oke!" Kyuubi mau duduk di meja tradisional jepang. Kyuubi duduk bersebrangan dengan Sasori yang masih asyik makan.

"Hoh? Hay Khyuu," kata Sasori menyapa Kyuubi dengan mulut penuh makanan dan tersenyum lebar.

'Ck ck ck, coba lihat betapa bodohnya dia ini. Etika pun di bawah rata-rata,' batin Kyuubi.
"Kenapa dengan wajah ceriamu itu?" kata Kyuubi.

"Tentu saja karena menghirup hasil jerih payahmu adikku sayang," kata Sasori nyengir.

'Ayah dan anak tidak ada bedanya…' batin Kyuubi sweatdrop.

Sakura meletakkan masakan lainnya di meja, baru saja Kyuubi akan mengambilnya Sasori langsung menyambarnya.

"Hey!" protes Kyuubi.

"Apa?" kata Sasori dengan polosnya.

"Itu bagianku!" Kyuubi merebut piring isi daging itu dari tangan Sasori.

"Siapa bilang? Aku ini kakakmu jadi ini bagianku, kau makan saja yang lain," Sasori merebut piring itu lagi.

"Apa hubungannya bodoh! Cepat kembalikan bagianku Sasori!" Kyuubi menarik piring itu tapi ditahan oleh Sasori.

"Tentu saja ada!"

Terus terjadi aksi tarik-tarikan memperebutkan makanan itu. Sakura yang melihat ini hanya menghela nafas, baginya hal itu salah satu tontonan yang biasa ia lihat. Jika sudah seperti ini biasanya ia akan mengambil alih untuk menengahi.

"Mau sampai kapan kalian terus memperebutkan makanan itu Namikaze brother?" tanya Sakura dengan senyum super manis tapi bukan berarti senyuman itu benar-benar manis karena bagi Sasori dan Kyuubi yang sudah lama mengenal Sakura, senyuman itu berarti kau harus tunduk padanya atau hidupmu akan berakhir.

"Ka..Kami akan membagi bersama-sama. Benar..kan Kyuu," kata Sasori terbata-bata.

"I..Iya," jawab Kyuubi.

"Baguslah," Sakura tersenyum kembali.

Cepat-cepat Sasori membagi daging itu dengan adiknya dan mereka langsung makan dengan cepat dan tenang.

Sasori, Kyuubi, dan Sakura biasa tinggal dalam kantor itu. Karena kantor sedikit di desain saat renovasi setahun yang lalu, agar bisa menjadi tempat tinggal juga. Setengah bangunan di desain untuk kantor dan setengah dari bangunan itu di desain untuk rumah tinggal. Ide itu dari Kyuubi yang sebenarnya tidak mau repot-repot mondar-mandir dari rumah ke kantornya.

.

.

.

~Let's Play The Game~

Kyuubi memakai sepatunya dan berdiri. Dan mulai berjalan melewati lorong yang menjadi penghubung antara rumah tinggalnya dengan kantornya. Saat memasuki kantor ia sudah melihat Sasori yang membaca koran pagi di meja kerjanya, dan Sakura yang menuangkan kopi untuk Sasori.

Sasori melirik gerak-gerik Kyuubi yang mengambil kacamata dari laci meja kerja milik Kyuubi sendiri.

"Kau mau kemana?" tanya Sasori sambil kembali membaca koran yang menutupi wajahnya.

"Kuliah_"

"APA?!" seru Sasori meletakkan korannya di meja juga dengan tiba-tiba, cukup membuat kedua orang lainnya di ruangan itu terkejut.

"Hari ini kan tidak ada tugas jadi aku mau pergi kuliah, sudah lama aku tidak kuliah," jawab Kyuubi mengambil apel dari lemari pendingin.

"Tidak bisa! Kau adalah mascot NBG, kau juga satu-satunya karyawan yang kami andalkan," kata Sasori.
"Dalam keadaan genting nanti akan sulit, untuk itu karyawan harus selalu siap dalam kantor,"

'Itu karena memang hanya aku karyawan yang ada di kantor ini,' Kyuubi sweatdrop.
"Kenapa tidak adakan saja perekrutan karyawan baru," kata Kyuubi.

Jari telunjuk Sasori bergerak ke kanan dan ke kiri, "Ck ck ck, tidak semudah itu merekrut karyawan yang sehebat dirimu Kyuu," kata Sasori.

"Kalau seperti itu sih sampai tua juga aku akan terus menjadi karyawan satu-satunya di tempat ini," Kyuubi keluar dari ruangan itu.

"Dia itu kadang-kadang percaya dirinya tinggi banget ya," kata Sasori dengan polosnya.

"?" (Sakura)

Kyuubi berjalan menuju tangga, "Dasar kakak macam apa itu? egois sekali,"

GREB

Kyuubi memegang besi pembatas di lorong itu.

WHUS HUP

Kyuubi melompat dan berhasil mendarat di permukaan jalan dengan mulus. Bisa kita bayangkan, Kyuubi melompat dari lantai 3! Benar-benar keahlian seorang bodyguard.

PLOK PLOK PLOK

Kyuubi menolehkan kepalanya ke samping.

"Hebat!" ucap seorang pria seumuran dengan Kyuubi dengan wajah berseri-seri.

'Ada orang ya…' kata Kyuubi dalam hati masih dengan ekspresi cuek.

Dilihat dari sisi manapun pemuda itu bisa diperkirakan seumuran dengan Kyuubi. Mungkin ada yang mengiranya juga dia adalah pemuda tua karena garis bekas luka yang melintang ke bawah menyerupai keriput di dekat hidungnya. Tapi bisa diperkirakan dia masih muda. Badannya lebih tinggi dari Kyuubi sekitar 10 centi dan rambut hitam panjang yang di ikat belakang leher.

Kyuubi menghiraukan perkataan orang asing itu dan kembali berjalan.

"Hey kenapa pergi begitu saja?" tanya pemuda mulai mengikuti Kyuubi dari belakang.

"Jangan mengikutiku!" Kyuubi berbalik melihat pemuda itu dengan gusar.

"Kulihat kau melompat dari kantor Namikaze Bodyguard, apa kau salah satu karyawan disana? Wah hebat sekali! Semuda ini sudah menjadi bodyguard," pemuda itu terus berkata dengan wajah senang.

'Ck, keriput bodoh,' Kyuubi kembali berbalik dan berjalan.

"Aku juga kuat lho, sebenarnya aku juga ingin menjadi bodyguard. Apa kantor itu membutuhkan karyawan baru?" kata pemuda itu masih mengikuti Kyuubi, kali ini berjalan menyamakan langkah Kyuubi dari samping.

"Tidak," jawab Kyuubi singkat.
'Sebenarnya memang membutuhkan karyawan baru, tapi orang yang bodoh seperti ini aku tidak yakin dia bisa cocok dengan penilaian Sasori,' batin Kyuubi.

"Hee? Ayolah, kumohon… Aku bisa di andalkan, percayalah padaku," bujuk pemuda itu.

"Aku tidak berminat," jawab Kyuubi lagi.

"Kalau mau kau bisa mengetesku dulu kok,"

Kyuubi kembali menghadap pemuda itu, "Sudah kubilang aku tidak berminat…"
Kyuubi melihat seorang gadis dari sisi bahu pemuda itu, gadis itu sedang memandang jalan raya di bawahnya dari jembatan penyebrangan dengan tatapan kosong. Gadis itu mulai berusaha menaiki pembatas penyebrangan.

Mata Kyuubi sedikit melebar, "Gawat!"
Dia langsung berlari kearah jembatan itu dan menaiki tangganya dengan cepat.

Sesampainya di atas Kyuubi melihat gadis itu sudah berdiri di atas pembatas jembatan. Gadis itu mencondongkan tubuhnya siap untuk melompat.

"Bodoh!" Kyuubi segera berlari ke tempat gadis itu.

WHUS GREB

Tepat saat gadis itu melompat, Kyuubi berhasil menangkap tubuh gadis itu.

BRUUM BRUUM

Dibawah sana Kyuubi dapat melihat lalu lalang mobil maupun motor. Posisinya saat ini adalah menahan tubuh gadis itu dengan memeluknya dengan tangan kanannya dan ia sendiri menahan tubuhnya dan tubuh gadis itu hanya dengan tangan kirinya pada sisi luar jembatan.

'Bagaimana caranya keatas…' Kyuubi sweatdrop.

"Aku akan segera tarik keatas!"

Kyuubi mendongakkan kepalanya, 'orang tadi,' batin Kyuubi.

Pemuda itu menarik tangan kiri Kyuubi yang tadinya berpegangan dengan sisi jembatan.

'Tenaganya benar-benar kuat… Bahkan bisa menahan dan menarik 2 orang sekaligus,' batin Kyuubi.

"Haaahhh…" pemuda itu terduduk.
"Gerakanmu cepat juga menyelamatkan nona ini," kata pemuda itu memeluk gadis yang melompat itu. Gadis itu pingsan.
"Jadi apa sekarang sudah bisa mengajakku bergabung dalam NBG?"

"Segitu saja sih kecil," kata Kyuubi cuek.

"Pelit!" pemuda itu memasang wajah cemberut.

~Let's Play The Game~

Taman Konoha sore itu cukup ramai di datangi oleh orang-orang untuk sekedar jalan-jalan. Daun-daun sedikit berguguran, karena musim gugur sedang berlangsung.

Di salah satu bangku taman yang panjang terbaring gadis muda yang pagi tadi Kyuubi selamatkan, sekaligus mengagalkan acara kuliahnya karena mau tidak mau Kyuubi menunggu gadis itu sadar. Tidak jauh dari sana Kyuubi duduk di pinggir kolam ikan sambil memakan apelnya. Sedangkan pemuda asing yang ia temui pagi ini juga ada disana sedang bermain-main mencoba menangkap ikan.

'Dasar kekanak-kanakan,' batin Kyuubi.

"Ukh.." gadis muda itu mulai tersadar dari pingsannya.

"Eh? Sudah sadar ya?" kata pemuda itu langsung menghampiri gadis itu, begitu juga Kyuubi.

"Lho? Aku ada dimana?" tanya gadis itu.

"Di taman Konoha," kata pemuda itu.

"Tolong kau minggir sebentar," kata Kyuubi datar pada pemuda itu dari belakang. Lalu Kyuubi mendekati gadis itu dan menatapnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH! MEMANGNYA DENGAN BUNUH DIRI BISA MENYELESAIKAN SEMUA MASALAHMU! MEMANG BENAR DENGAN BEGITU SEMUANYA SELESAI, TAPI HANYA UNTUKMU! KAU TIDAK BERPIKIR BAGAIMANA YANG MELIHATMU MELOMPAT TADI?! JANTUNGNYA MENJADI MENCIUT!" teriak Kyuubi dengan kencang. Sampai membuat para pengunjung taman otomatis melihat sumber suara ribut itu.

SIINNNGGG~~

Mereka hanya diam, Kyuubi masih mengatur nafasnya karena teriak-teriak tadi.

"Eh? Bunuh diri?" kata gadis itu dengan polosnya.

Kyuubi mengangkat sebelah alisnya, "Ng? Tidak ingat?"

"Tidak," kata gadis itu.

GUBRAK

Kyuubi dan pemuda itu jatuh dengan tidak elitnya. Buru-buru Kyuubi bangkit dan menatap gadis itu lagi.

"Kau benar tidak ingat? Tadi di jembatan kau melompat, lalu aku menangkapmu,"

"Aku juga menyelamatkanmu lho," sambar pemuda itu.

Gadis itu menggeleng pelan.

Kyuubi memegang dagunya seperti sedang berpikir, "Rasanya tidak mungkin kalau tidur sambil berjalan jelas-jelas matanya tadi terbuka. Apa hipnotis? Tapi apa motifnya?" gumam Kyuubi.

"Hari ini aku berencana akan ke kantor Namikaze Bodyguard untuk meminta bantuan," kata gadis itu.

"Mau menyewa bodyguard ya?" kata pemuda itu.

'Menyewa…bodyguard?' telinga Kyuubi bergerak-gerak mendengarnya.
"Ehem," Kyuubi berdeham dan melepas kacamatanya dan sedikit menyibakkan rambutnya yang ke orange kemerahan.
"Maaf atas kelancangan saya tadi, perkenalkan saya Kyuubi Namikaze." Kyuubi tersenyum lembut.

"Bodyguard andalan NBG siap menjaga anda tuan putri," Kyuubi membungkuk mengulurkan tangannya seperti seorang pria bangsawan yang akan mengajak dansa seorang Lady.

Gadis itu terpesona dengan sikap Kyuubi dan mengulurkan tangannya dan berdiri. Sedangkan pemuda itu sweatdrop melihatnya.

'Apa-apaan sikapnya yang berubah drastis itu,' pikirnya dalam hati.

"Ini kartu nama saya tuan putri," kata Kyuubi dengan bicara yang sangat formal dan terlihat bijak, senyumnya juga masih terpampang di wajah tampannya. Kyuubi mengulurkan tangannya untuk memberikan kartu namanya.

SET

Belum juga gadis itu mengambil kartu nama itu, pemuda asing itu mengambilnya dan membacanya.

"Kyuubi Namikaze, bodyguard NBG usia 19 tahun, wah benar masih muda! Hebat juga masih muda menjadi bodyguard!" kata pemuda itu.

"Hey! Berikan kartu itu!" Kyuubi merebut kartu itu dan memberikannya pada gadis di depannya.
"Maaf atas sikap tidak sopan keriput bodoh ini tuan putri_"

"Keriput bodoh?!"

"Diam!" teriak Kyuubi lalu kembali beralih ke gadis di depannya.
"Jadi apa yang membuat anda ingin menyewa bodyguard dari kantor kami tuan putri?" tanya Kyuubi.

"Emm… tidak keberatan kan jika aku menceritakannya di rumahku saja? Rumahku tidak jauh dari taman ini," kata gadis itu.

"Tentu saja tidak masalah tuan putri. Mari saya bimbing anda berjalan," kata Kyuubi merangkul bahu gadis itu.

Gadis itu agak gugup juga di perlakukan terhormat seperti itu.

TWITCH TWITCH

Kyuubi melirik kebelakang, "Kenapa kau masih mengikutiku juga keriput bodoh!" geram Kyuubi.

"Lho? Aku juga ingin membantu nona ini, sayang sekali menolong hanya setengah-setengah," pemuda itu nyengir tanpa dosa.

"Terserah kau sajalah," kata Kyuubi gusar.

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai di rumah gadis muda itu.

JRENG JENG

Rumah zaman kekaisaran yang cukup besar dan tentunya luas. Jika di lihat dari luar sana corak seninya masih terawat, bisa diperkirakan akan sangat mahal jika rumah ini dijual.

Kyuubi tersenyum senang melihat rumah itu, 'Ternyata benar dari keluarga kaya. Sasori pasti senang. Xi xi xi,' batin Kyuubi sambil tertawa kecil, mulai terkontaminasi sifat Sasori dan ayahnya. Gadis itu melihat Kyuubi dengan heran.

"Tidak perlu khawatir nona, dia ini sebenarnya pikirannya masih lurus mungkin akibat sedikit kesalahan sekrup kewarasannya longgar," kata pemuda itu.

JDUAK

Kyuubi menjitak keras pemuda itu, "Kau mau bilang aku ini tidak waras?!"

Gadis yang melihat pertengkaran kecil itu hanya tertawa kecil. Kyuubi kembali mendekat kearah gadis itu.

"Mari saya bimbing anda masuk tuan putri," Kyuubi kembali merangkul gadis itu.

'Perubahan sikapnya cepat sekali,' pemuda itu sweatdrop.

"Aku pulang…" ucap gadis itu saat memasuki rumahnya.

"Selamat datang Hinata-san," kata seorang wanita paruh baya menyambut gadis itu.
"Anda sudah pulang?" kata wanita itu.

"Iya bi," kata Hinata, nama gadis itu.

"Mereka siapa?" tanya wanita itu melihat Kyuubi dan pemuda asing itu.

"Perkenalkan saya Kyuubi, pacar Hinata-san," kata Kyuubi seenak jidat ngaku pacarnya Hinata.

"Bu..Bukan bi..! Mereka teman-temanku," kata Hinata melambaikan kedua tangannya ke bibinya.

"Kerusakan otakmu parah sekali tuh," kata pemuda itu pada Kyuubi.

"Diam kau keriput bodoh!" kata Kyuubi dengan suara kecil. Mereka kembali bertengkar kecil tapi tidak dengan suara yang cukup keras, meninggalkan Hinata yang masih bercakap-cakap dengan bibinya.

"Hari ini tidak terjadi apa-apa padamu?" tanya wanita paruh baya itu.

"?" Kyuubi menoleh kearah bibi itu dan Hinata.

"Ti..Tidak bi,"

"Baguslah. Bisa sia-sia pemberian kakakku jika terjadi apa-apa padamu. Baiklah bibi tinggal dulu, ada pekerjaan yang harus bibi selesaikan," wanita paruh baya itu pergi.

Hinata melihat Kyuubi dan pemuda asing itu, "Ayo ikut aku. Kita bicarakan semuanya di kamarku saja," Hinata menunjukkan jalan menuju kamarnya.

Jadi secara tidak langsung mulai hari ini Kyuubi bertugas menjadi bodyguard Hinata, sedangkan pemuda asing itu tidak masuk dalam hitungan karena dia bukan karyawan NBG.

Hinata dan 2 orang pemuda itu sampai di sebuah kamar yang terbilang luas dan rapi juga bersih. Bisa di pastikan ruangan itu rutin di bersihkan. Tidak terlalu banyak barang dalam kamar itu. Hanya tempat tidur, beberapa meja, lemari, dan beberapa hiasan seperti boneka dan lainnya yang ada di sana.

"Silahkan duduk," Hinata mempersilahkan duduk 2 orang itu di sebuah sofa panjang yang memang ada di kamarnya.

"Pengurus rumah ini akan mengantarkan minum untuk kita nanti," kata Hinata juga mulai duduk di pinggir ranjangnya.

"Hmm… Jadi, tuan putri, Eee.. soal yang ingin kau ceritakan…" Kyuubi bingung harus mengawalinya darimana. Biasanya yang berbicara dengan klien adalah kakaknya atau Sakura, ia hanya menjalankan tugas saja.

"Sebelumnya aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Hinata Hyuuga,"

"Akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengikutiku. Aku sangat takut dan cemas, untuk itu aku ingin meminta bantuan pada NBG," kata Hinata.

"Jadi anda ingin saya mengungkap siapa orang itu juga?" kata Kyuubi tepat sasaran. Memangnya apa lagi motif klien meminta bantuan bodyguard dari para penguntit selain mengungkap sang penguntit dan menghentikan aksi penguntit itu.

"Benar," kata Hinata.

Kyuubi mengingat percakapan Hinata dengan bibinya tadi, "Oh ya Hyuuga-san maaf lancang tapi apa maksud pertanyaan bibi anda tadi saat dia menanyakan kejadian hari ini pada anda?" tanya Kyuubi.

Hinata menunduk, ekspresinya juga berubah sedikit terlihat sedih, "Entahlah, aku juga tidak tahu."

"Lalu yang di maksud "pemberian" itu apa?" tanya Kyuubi lagi.

"Oh itu, maksudnya pemberian itu harta warisan yang ayahku berikan padaku dan kakakku. Aku sendiri juga tidak menyangka ayah memberikannya pada kami bukan pada bibi, padahal kami ini hanya anak angkatnya. Dan aku merasa bersalah juga takut pada ekspresi bibi yang seperti tidak terima atas pernyataan surat wasiat waktu itu. Dia terlihat sangat…marah," kata Hinata.

'Hoo…perebutan harta waris ya?' batin Kyuubi.

KLONTANG KLONTANG

Kyuubi dan Hinata menoleh ke sumber suara. Dahi Kyuubi berkedut menahan emosinya.

"Apa yang kau lakukan keriput bodoh,"

Pemuda itu memegang sebungkus keripik, "Tadi ada cemilan enak di supermarket jadi aku beli," pemuda itu nyengir tanpa dosa dan mengulurkan softdrink pada Hinata.

"Ini, saat suasana buruk memang seharusnya berkumpul dengan teman-teman. Kau beruntung kami ada di sini, Hinata-chan. Bodyguard juga tidak hanya melindungi," pemuda itu tersenyum.

Hinata juga tersenyum dan menerima softdrink itu. Kyuubi terdiam sejenak sampai sebuah softdrink di ulurkan oleh pemuda asing itu. Kyuubi mengambilnya dan mulai meminumnya dan sedikit melirik pemuda itu yang sedang bercanda dengan Hinata.

'Soal melindungi aku memang bisa tapi jika sudah berurusan dengan mental aku sulit menanganinya,' batin Kyuubi mengelap sedikit air yang ada di sudut bibirnya.

Waktu terus berjalan dan malam sudah tiba.

"Demi keselamatan anda saya akan selalu menjaga di dekat anda tuan putri," kata Kyuubi.

"Maksudmu kita juga akan menginap di sini?" tanya pemuda asing itu.

"Iya. Lagipula hanya aku bukan 'kita'," kata Kyuubi cuek.

"A..Apa tidak merepotkan?" kata Hinata.

Kyuubi tersenyum ramah, "Tidak. Aku sudah biasa menjalankan tugas dengan semaksimal mungkin demi klien kami. Silahkan anda tidur dengan tenang aku akan terus menjaga anda," kata Kyuubi.

"Baiklah, maaf merepotkan," Hinata beranjak ke ranjangnya dan mulai memejamkan matanya.

Kyuubi kembali duduk di sofa dan melonggarkan dasinya yang sedari tadi bertengger di kerah kemeja biru dongkernya. Lalu melirik sebal ke arah pemuda asing itu.

"Kau ini sebenarnya kenapa sih?! Mengikutiku terus sudah seperti penguntit saja,"

Pemuda itu tertawa pelan, "Mana ada penguntit dengan terang-terangan sepertiku. Aku kan sudah bilang ingin menjadi bodyguard. Coba jika hari ini kau tidak bertemu denganku mungkin sekarang kau sudah gepeng terlindas mobil bersama Hinata-chan lho~"

'Ukh..ini yang aku benci dari sebuah hutang budi,' batin Kyuubi.
'Tapi kekuatannya sepertinya tidak bisa diremehkan. Wajahnya juga lumayan pasti menambah sumber uang perusahaan. Jika Sasori tidak setuju tinggal tendang saja keriput bodoh ini,' Kyuubi sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Halooo… Kyuu-chan.. Kenapa kau diam saja?" kata pemuda itu melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Kyuubi.

BUAGH

Kyuubi menonjok perut pemuda asing itu, "Jangan memberi embel-embel namaku yang aneh-aneh keriput bodoh!"

"Ssttt…" pemuda itu menunjuk Hinata yang sudah terlelap. Kyuubi diam dan mendengus kesal.

"Pertama siapa namamu?" tanya Kyuubi tiba-tiba.

"Itachi Uchiha," jawab pemuda itu.

"Apa alasanmu ingin menjadi bodyguard?" tanya Kyuubi.

"Apa ini sesi interview?" kata Itachi dengan polosnya.

"Aku hanya bertanya biasa," kata Kyuubi menahan emosinya.

"Baiklah..Baiklah.. Kau ini cepat marah sekali Kyuu-chan," kata Itachi yang mendapat deathglare dari Kyuubi.

"Alasan ya? Bisa dikatakan karena dorongan perasaan. Dulu…orang tuaku terbunuh…didepan mataku sendiri…"

DEG

Kyuubi diam dan kembali melanjutkan mendengarkan cerita Itachi sambil melihat kebawah.

"Saat itu aku hanya bisa melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa…"

"Cukup…" kata Kyuubi pelan dan nada suaranya agak serak.

"Aku terlihat lemah… Detik itu aku merasa membenci diriku yang lemah…Untuk itu aku ingin menjadi kuat_"

"Sudah cukup!" seru Kyuubi menoleh Itachi.

"?, ada apa?" tanya Itachi.

"Ma..Maaf! Sudah cukup, tidak perlu di lanjutkan," kata Kyuubi kembali bersikap cuek seperti biasa menutupi ekspresinya sebelumnya.

"Jadi apa aku lulus dalam tes ini?"

"Jangan harap bisa lulus dengan mudah ya," kata Kyuubi cuek dan menyandarkan dirinya di punggung sofa.

Suasana kembali hening hanya suara jam yang mengisi suara.

'Hinata tidak ingat apapun soal dia lompat dari jembatan. Pertanyaan bibinya itu aneh sekali menurutku,' Kyuubi berkutat dengan pikirannya sendiri.

TIK TIK TIK TIK

Detik jam yang mendominasi suasana hening malam ini.

'Apa ada hubungannya dengan harta warisan itu ya?'

Kyuubi masih terjaga, Itachi membaca komik sesekali tertawa pelan saat membaca komik itu.

TIK TIK TIK TIK TIK TIK

"!" Kyuubi seakan menyadari sesuatu. Ia berdiri dan pandangannya menyapu ruangan itu. Itachi yang melihat gerak-gerik Kyuubi akhirnya bertanya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Seperti ada yang aneh…"

"Aneh?"

"Aku seperti mendengar detik jam banyak sekali, di ruangan ini hanya ada satu jam weker yang ada di dekat Hyuuga-san, aku seperti mendengar detik jam lain," Kyuubi masih menoleh sekeliling berusaha mencari jam satu lagi tapi hasilnya nihil.

'Dimana?' Kyuubi memejamkan matanya dan mulai berkonsentrasi untuk mencari sumber detik jam satu lagi itu.
'Sebelah sana!' Kyuubi membuka matanya dan mengarah ke sebuah meja dengan beberapa pajangan dan sebuah boneka beruang salah satunya. Kyuubi meraih boneka beruang itu, lalu ia meraih pisau lipatnya dari saku celananya.

BRRTT BRRTT

Kyuubi merobek boneka beruang kecil itu dengan pisaunya.

"KYAAA! Itu kan…" Itachi entah shock atau bagaimana, ia berteriak masih dengan suara kecil jadi Hinata tidak terbangun.

"Bom waktu," wajah Kyuubi pucat dan sedikit kesal kenapa dirinya bisa lengah.
"Kapan di pasangnya?!"
"Gawat tinggal 40 detik lagi!" Kyuubi panik sendiri sesekali melihat Hinata yang masih tertidur. Tidak tega juga membangunkan gadis itu untuk menghindari bom.

'Jika ini ada kaitannya dengan bibi Hinata, untuk apa juga dia memasang bom? Bukankah malah akan menghancurkan rumah mahal ini sendiri?!'
'Itu urusan nanti! Sekarang bagaimana mengurus bom ini_ sekarang tinggal 20 detik! Di jinakkan pun tidak akan cukup! Bagaimana ini?!'

SET

Boneka itu di ambil Itachi.

"Tunggu! Apa yang akan kau_"

"Harus segera di jauhkan dari rumah ini jika tidak semua akan celaka," Itachi melompat turun dari bangunan itu melalui jendela. Kyuubi berlari kearah jendela itu.

'Bo..Bodoh! Waktunya tidak cukup,' batin Kyuubi sudah tidak melihat Itachi di manapun.

Kyuubi terjatuh duduk di lantai, kedua tangannya memegang kepalanya.

DUAARR

Suara yang cukup kencang dari kejauhan bisa Kyuubi dengar.

'Ti..Tidak mungkin kan…?' Kyuubi masih memegang kepalanya kali ini menarik rambutnya yang agak berantakan itu.

TAP TAP TAP

"Hoy…"

"Tidak…Itu pasti tidak terjadi…" Kyuubi masih menunduk sambil menarik rambutnya.

"Ho..Hoy…Apa yang kau lakukan…?"

"Itu tidak mungkin terjadi!" teriak Kyuubi menarik kaos orang didepannya.
"Eh?"

Itachi sempat terkejut dengan teriakan Kyuubi sampai-sampai seakan rohnya melayang sesaat.

"Kau masih hidup?" tanya Kyuubi.

Itachi kembali sadar, "Apa? tentu saja aku masih hidup. Apa-apaan maksud pertanyaanmu itu," kata Itachi sedikit cemberut.

"Aku mendengar suara ledakan,"

"Lalu?" Itachi menaikkan alisnya.

"Dalam bayanganku kau ikut meledak dengan boneka itu,"

SIINNNGGG~

Suasana hening lalu…

"HAHAHAHA," Itachi tertawa cukup keras.
"Kau..Kau bilang aku ikut mele_ phft_ HAHAHA… meledak? HAHAHA! Hpm," Kyuubi menyumpal mulut Itachi dengan bantal, lalu melirik Hinata sebentar. Kyuubi menghela nafas, 'Masih tertidur,' pikir Kyuubi.

"Bagaimana bisa kau berpikir..hehe.. aku meledak?" Itachi sudah melepas bantal itu dan berusaha menahan tawanya.

"Kau bodoh atau bagaimana ha?! Bom waktu itu tinggal 20 detik lagi!" Kyuubi menarik kerah kaos Itachi lagi.

Itachi sendiri terlihat santai-santai saja dari ekspresinya, "Hoo.. Itu ya? Didekat sini ada sungai. Jadi aku lempar ke sana,"

Kyuubi melepas kerah kaos Itachi.

'Che, dengan tanpa ragu dan beraninya membawa bom yang tinggal 20 detik lagi akan meledak. Dasar keriput bodoh,' Kyuubi menyenderkan tubuhnya di sofa.

.

.

.

~Let's Play The Game~

Hinata menggeliat pelan dan perlahan membuka matanya yang terkena terpaan sinar matahari pagi. Orang yang pertama ia lihat adalah Kyuubi yang tersenyum padanya, dan juga Itachi yang berdiri di belakang Kyuubi sambil mengucek matanya pelan.

"Selamat pagi Hyuuga-san," kata Kyuubi ramah.

"Se..Selamat pagi Namikaze-san," Hinata sedikit bangkit dari posisi berbaring menjadi duduk.

"Saya akan membawakan sarapan untuk anda," Kyuubi keluar dari kamar itu.

Kyuubi berjalan di sepanjang lorong rumah yang luas itu. Cukup luas keadaan rumah itu tapi hanya sedikit yang menghuninya. Kyuubi sudah dekat dengan dapur rumah yang luas itu.

"Aduh…Anko-sama biar saya saja,"

Kyuubi menghentikan langkahnya, dan mulai mendengarkan percakapan di dalam dapur dari balik dinding dekat pintu dapur yang terbuka di sampingnya.

"Sudahlah tidak apa-apa, biar aku saja yang menyiapkan makanannya sekalian ini juga bentuk perkenalan dengan teman-teman Hinata-san,"

'Itu bibinya Hinata,' batin Kyuubi.

"Baiklah Anko-sama, kalau begitu saya permisi dulu,"

Pengurus rumah itu keluar dari dapur dan sempat berpapasan dengan Kyuubi. Tentu saja pengurus rumah itu hanya membungkuk hormat.

Anko berbalik memastikan jika pengurus rumahnya itu sudah pergi lalu mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan berwarna putih. Mulai membuka tutup botol kecil itu dan bersiap menuangkan cairan itu dalam panci sayur di atas kompor.

"Sekarang dengan cara meracuni eh?"

Anko tertegun dan melebarkan matanya lalu dengan cepat berbalik kebelakang dan menyembunyikan botol itu di belakang punggungnya. Di ambang pintu Kyuubi bersender di bingkai pintu sambil melipat kedua tangannya di kedua dadanya.

"Jadi benar dugaanku? Kau sendiri di balik semua ini, bibinya sendiri. Dan motifnya adalah harta warisan itu. Benarkan yang aku katakana?" Kyuubi berjalan beberapa langkah ke depan.

Anko yang tadinya hanya diam kini tersenyum licik, "Kau menyadari hal itu ya? Kesabaranku sudah pada batasnya menunggu anak itu lenyap dari muka bumi ini! Bahkan orang suruhanku juga gagal, buktinya dia kemarin kembali dengan selamat," ucap Anko.

'Orang suruhan… Jangan-jangan!' batin Kyuubi.
"Kau jangan-jangan menyuruh seorang ahli hipnotis untuk menyuruh Hyuuga-san melompat dari jembatan!"

"Aku tidak tahu soal itu, aku hanya menyuruh pembunuh bayaran itu untuk membereskan anak itu. Soal cara apa yang akan dia gunakan aku tidak peduli," Anko meletakkan botol itu di meja dapur dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Lagipula anak itu juga akan tetap mati hari ini walaupun tanpa aku meracuninya," ucap Anko dengan licik.

"Apa maksudmu?!"

"Lho? Tidak sadar? Dari kemarin pembunuh bayaran itu juga mengawasi dan berada di sini lho," kata Anko.

"!" Kyuubi segera berlari menuju kamar Hinata.

Sementara itu diwaktu yang sama Hinata sedang berada di balkon kamarnya. Menghirup udara segar pagi ini, angin menerbangkan beberapa helai rambutnya. Ia memejamkan matanya untuk menikmati suasana pagi ini. Tanpa ia sadari kedua tangan bersarung tangan hitam berada di belakangnya sekitar 2 meter. Mengencangkan semacam benang dengan mengengam erat benang itu dari kedua sisinya dengan di lilitkan di kedua telapak tangannya. Sosok itu mendekati Hinata perlahan tanpa menimbulkan suara dan juga berjinjit sehingga ia membungkuk.

TREK

"Jadi ini sosok aslimu…"

"!" sosok itu agak terkejut.

"…Itachi Uchiha?" Kyuubi menodongkan pistol tepat di kepala belakang Itachi dengan tatapan tajam dari mata merahnya.

Itachi menyeringgai.

"Ketahuan ya," jawab Itachi dengan entangnya.

Hinata tidak dapat berkata apa-apa saat sebelumnya berbalik dan melihat Kyuubi menodongkan pistol di kepala Itachi. Dia sendiri bingung, kenapa dua orang itu sekarang seakan saling bermusuhan.

Tatapan Kyuubi tidak bisa di pastikan, tapi tersirat amarah dan juga kebencian. Itachi sendiri masih tersenyum licik lalu melirik pistol itu sekilas.

"Bukankah itu pistolku? Kau mengambilnya dari tasku? Tidak sopan lho mengambil barang orang lain tanpa izin,"

"…."

SET

Itachi menyelengkat kaki Kyuubi. Tentu saja Kyuubi tidak kalah cepat menghindar.

DRAP DRAP

Itachi berlari kearah Hinata. Hinata ketakutan dan jatuh terduduk. Kyuubi melompat salto dari belakang dan mendarat tetap di depan Itachi masih mengarahkan pistolnya ke kepala Itachi. Otomatis Itachi berhenti, dan menendang perut Kyuubi.

BRUAG

"Namikaze-san!" teriak Hinata.

Kyuubi segera bangkit dan kembali menodongkan pistolnya.

Itachi tersenyum licik, "Bodyguard NBG memang tidak bisa diremehkan,"

"Topengmu juga ku akui cukup hebat sampai-sampai aku tidak bisa merasakan aura pembunuhmu itu," kata Kyuubi.
"Berpura-pura ingin menjadi bodyguard eh? Dan soal alasan itu juga_"

"Bohong," potong Itachi tersenyum.

Kyuubi bergetar, bergetar karena emosinya serasa mencapai ke ubun-ubun.
"KAU!"

DOR!

Kyuubi meluncurkan sekali tembakan kearah Itachi. Dengan lihai Itachi menghindar.

"Ku kira kau ini tidak bisa menembak tapi ternyata…"

SET

Itachi sudah mendekat tepat di depan Kyuubi dan menahan tangan kanan Kyuubi yang memegang pistol di samping tubuhnya –Itachi-.

"Bisa menembak juga," bisik Itachi di dekat telingga Kyuubi.

BUAGH

Itachi menonjok perut Kyuubi sampai tersungkur. Kyuubi kembali bangkit.

"Kyuu-chan memang hebat!" kata Itachi tersenyum.
"!"

Suara mobil polisi mendekat. Itachi menoleh kebawah dari balkon. Sudah terdapat sekitar 3 mobil polisi terparkir.

"Aku memanggil polisi karena Anko-san berencana mau meracuni Hyuuga-san," kata Kyuubi.

"Apa?! Bibi… Tidak mungkin…" (Hinata) menunduk sedih di belakang Kyuubi.

"Ah wanita itu kenapa bergerak sendiri…" kata Itachi terlihat kecewa tentu saja seperti seorang anak kecil yang tidak jadi di berikan permen. Lalu menyelempangkan ransel kecilnya di bahu.

"Jika klien bergerak sendiri sama saja kerja sama dibatalkan." Itachi sudah di atas pembatas pagar balkon, kedua tangannya meraih pinggiran atap.

"Game yang menyenangkan Kyuu-chan~" Itachi lalu melompat ke atap. Kyuubi kearah balkon dan sudah tidak menemukan sosok Itachi. Genggaman kedua tangannya pada kayu pembatas balkon semakin mengeras.

.

Hinata membungkuk pada Kyuubi, "Terima kasih banyak atas bantuannya Namikaze-san,"

Hinata menoleh sebentar kearah bibinya yang dibawa oleh pihak kepolisian. Hinata terlihat sedih lalu ia kembali melihat kearah Kyuubi.

"Soal Itachi-san…"

"Tidak apa-apa. Jangan membicarakan orang itu lagi ya," Kyuubi tersenyum. Hinata bisa melihat kekecewaan di wajah Kyuubi.

Setelah selesai dengan Hinata, Kyuubi berjalan mendekat kearah sebuah mobil dengan Sasori sudah di luar sambil mengemut permen lolipopnya.

"Yo!" sapanya.

Kyuubi tidak merespon sapaan kakaknya.

"Prestasi bagus, mendapat klien kaya raya," kata Sasori tapi sedikit merasa heran dengan sikap adiknya itu.
"Jadi mana karyawan baru yang berminat mau bergabung dengan NBG?"

"Yang mana?" kata Kyuubi sekenanya.

"Bukannya tadi malam kau menelponku? Sudah pikun ya?"

BLAM

Kyuubi sudah masuk ke dalam mobil setelah melewati Sasori yang tadinya bersandar pada pintu mobil yang jendelanya terbuka setengah.

"Ayo pulang," kata Kyuubi bersandar pada bangku mobil belakang dan menutup matanya.

"…Baiklah," jawab Sasori.

.

.

.

Dan tirai game mulai terbuka…

To Be Continue…


Hitomi : Yo! Minna! Ini fanfic saya yang kedua di fandom Naruto

Kyuubi: perasaanku ga enak

Itachi: sama

Hitomi: shi shi shi… tenang senpai-senpai, aku akan buat fanfic ini sebaik mungkin

Kyuubi: mau sebaik apapun pasti kegajeannya ga ilang-ilang.

Hitomi: itu sih susah ilangnya Kyuu-senpai. Yak, sampai berjumpa di chapter selanjutnya~