Invisible Line

Author: Me a.k.a Jaehan Kim Yunjae - yunjaehan

Pairing: Yunjae

Length: Prolog

Rating: T

Genre: Horor / Romcom / Fluff / Crack

Cast:

Kim Jaejoong

Jung Yunho

DISCLAIMER:

I don't own Yunjae. They own each other but I hope I can own them, at least in my dream. The plot, story and poster are mine.

WARNING!

This is YAOI fanfic means boy x boy story, so if you can't take it just leaves already. I don't wanna hear bad comments and I don't care with your comments.

A/N:

Hi Minna^^

Gomen... lama hiatus, dan Jaehan malah muncul dengan fic baru dan ber-chapter lagi

Tapi mau gimana lagi, udah lama banget Jaehan ngidam pengen bikin ff horror dan baru kesampaian sekarang

Jaehan akan usahakan tetap update ff chapter yang lain, tapi masih engga janji juga *bows

Character

Kim Jaejoong

Pemuda cantik yang hanya memiliki kasih sayang dari seorang Ayah, harus rela berpindah-pindah tempat tinggal dan memuai kehidupan yang berbeda di setiap tempat yang berbeda pula demi Sang Ayah yang disayanginya. Hinga tujuan akhir dari kepindahannya membawanya kepada sebuah rahasia yang berhubungan dengan masa lalunya.

Jung Yunho

Hantu tampan yang tidak pernah lepas dari sifat penggodanya bahkan setelah dirinya meninggal. Kematian yang tidak diinginkan membuatnya mendapatkan kesempatan untuk mencari tahu apa alasan dari kematian itu dan menemukan jawaban dari arti bekas luka yang didapatnya di bawah mata kirinya. Pertemuan dengan seorang pria cantik di masa hidupnya adalah petunjuk baginya.

Shim Changmin

Adik sepupu Yunho yang tidak pernah lepas dari keinginannya yang selalu ingin memakan apapun yang ada dihadapannya. Changmin selalu berada disisi Yunho untuk mencari tahu alasan yang Yunho cari dengan keuntungan yang akan ia dapatkan sama seperti kakak sepupunya itu.

Mr. Kim

Pria setengah yang sangat mencitai dunia seni terutama lukisan, namun ia tetap sangat menyayangi putra tunggalnya. Kecintaannya pada dunia seni yang mempertemukan ia dengan istrinya yang sudah tiada setelah melahirkan Jaejoong dan dengannya ia akan merasa sangat dekat dengan istrinya itu.

Prolog

Jaejoong berjalan perlahan menuju rumah kecil tempat tinggalnya bersama sang Ayah yang sangat menyayanginya. Ibunya telah lama meninggal, bahkan sejak Jaejoong belum mengenal wajahnya sama sekali. Ibu yang mulia yang rela mengorbankan nyawanya demi dirinya. Walaupun ia harus rela terus berpindah tempat karena pekerjaannya Ayahnya yang selalu menuntut hal itu.

Hari ini Jaejoong baru saja menyerahkan surat ijin kepindahaanya ke tempat lain entah dibagian mana negara gingseng itu, pria cantik itu masih ingat dengan apa yang dikatakan Ayahnya kemarin

"Jaejoong-ah, kita harus pindah" ucap sang Ayah dengan wajah ragu

"Pindah lagi Appa, kemana kali ini?" Tanya Jaejoong dengan wajah sedikit terpaksa

"Teman Appa menawarkan tempat yang bagus untuk melukis, tempatnya sangat indah, kau pasti akan menyukainya" senyum Tuan Kim mencoba menyenangkan putra tunggalnya itu

"Appa selalu mengatakan hal yang sama setiap kali kita akan pindah, tapi hasilnya sama saja" gerutu Jaejoong

"Tidak kali ini, Appa serius, kau pasti akan menyukainya" Tuan Kim tetap mencoba

"Appa juga selalu mengatakan hal yang sama" lanjut Jaejoong memajukan bibirnya

"Sudahlah, jika Appa rasa itu tempat yang bagus untuk melukis, aku akan ikut. Appa tidak perlu khawatir" tambah Jaejoong mencoba terseyum

"Terima kasih sayang, kau pasti akan menyukainya, Appa sangat yakin. Menurut Tuan Jung rumah itu sangat bagus, apalagi harganya juga murah untuk rumah sebesar itu" papar Tuan Kim

"Eumm..." gumam Jaejoong tidak terlalu tertarik

"Kapan kita akan pergi?" tanyanya

"Besok siang, Appa telah menyiapkan surat kepindahanmu, berikan pada gurumu besok" jawab pria setengah baya itu dan memberikan amplop putih pada Jaejoong

"Baik"

"Yah! Changmin, kita harus kembali" jerit pria tampan pada pemuda tinggi yang cukup jauh dihadapannya

"Tapi hyung, aku masih sangat lapar" eluh Changmin yang dengan cepat sudah berada di hadapan Yunho

"Kita sudah pergi sejak pagi, kita harus kembali" ansur Yunho

"Aku bosan hyung, di rumah itu tidak ada siapapun, terasa sangat sepi" lirih Changmin

"Apa yang bisa kita lakukan, kita yang membuat banyak yang ingin tinggal disana pergi. Tentu saja mereka tidak akan mau kembali" jelas Yunho

"Aku tidak mau orang-orang bodoh itu berada di rumahku, tentu saja aku mengusirnya" tegas Changmin

"Karena itu terimalah apa yang terjadi"

"Aku harap akan ada seseorang yang menyenangkan yang akan tinggal disana" harapnya

"Semoga saja, tapi sekarang kita harus kembali"

Yunho menarik kerah baju adik sepupunya itu dan membawanya berjalan disisinya untuk kembalike rumah mereka.