~You~
(Threeshoot)
Cast : Cho Kyuhyun ( Namja)
Choi Siwon ( Namja)
Kim Heechul ( Namja)
Tan Hanggeng (Namja /as Choi Hanggeng/Siwon Brother)
Rate : T hehhe kalau ada M di ff saya ga mungkin ahhahhhahah
WARNING : YAOI /OOC/TYPOS/ROMANCE/SCHOOL LIFE
Pairing : WONKYU/HANCHUL
(KYUHYUN POV)
Aku berlari kecil dikoridor sekolahku. Ah! Sebenarnya aku sudah tak bersekolah disini lagi. Aku sudah berkuliah disalah satu universitas seni terkemuka di Korea, Universitas Kyunghee.
Aku hanya ada sedikit keperluan disekolah ini, untuk meminta copyan piagam yang kudapat saat sekolah . Copyan piagam itu diminta oleh universitas untuk membantuku mendapatkan beasiswa full selama berkuliah di Universitas Kyunghee.
Sedikit berlari aku akan memasuki ruang kepala sekolah, namun tak sengaja aku melihat orang yang kukenali berbicara dengan seseorang. "Itukan Hanggeng hyung. Sedang apa dia?" bisikku. Hanggeng hyung memang bekerja disini sebagai salah satu dosen, tapi apa yang dia mundur beberapa langkah dan kembali berjalan bermaksud menghampirinya.
Tapi belum terlalu dekat dengan mereka, aku langsung menghentikan langkahku saat tahu Hanggeng sedang membentak namja yang ada bersamanya. Aku menyembunyikan tubuhku dibalik tembok sambil memperhatikan mereka.
"Kenapa fotoku ada padamu! Dan kenapa kau tahu namaku! Jangan- jangan kau stealker!" cercah Hanggeng hyung Hanggeng hyung belajar kata-kata sepedas itu ya? Ya sudahlah tak penting juga.
"I..Ituu.."namja cantik itu jadi salah tingkah.
"Siapa namamu!"pertanyaan Hanggeng hyung itu tak terdengar seperti bertanya, lebih terdengar memaki.
"Kim..Kim Heechul. Panggil saja aku Chullie."Aku lihat namja cantik yang bernama Heechul itu mencoba tersenyum ramah. Namun hanya tatapan jijik yang ia dapati.
Ah! Kasihan sekali namja cantik itu. Ternyata Hanggeng hyung dan Siwon hyung tak beda jauh!
" Aku melihatmu dari jauh menciumi fotoku, menjijikkan!" maki Hanggeng hyung lagi. Aku bisa lihat wajah merah Heechul.
"Mwo! Kasar sekali ucapan Hanggeng hyung."aku membatin. Aku hanya bisa geleng- geleng kepala melihat Hanggeng hyung. Jika melihat Hanggeng hyung yang seperti itu, aku jadi seperti melihat Siwon hyung. Adik sama kakak sama saja ,sama-sama menyebalkan. Aigoo…
Kata- kata Hanggeng hyung sontak membuat Heechul malu. Bukan hanya malu tapi harga diri setinggi langitnya seakan terpuruk didasar bumi. Wajah Heechul memerah menahan tangis. Kini ia menatap Hanggeng hyung yang masih memandangnya jijik. Aku jadi merasa kasihan melihat Heechul.
"Apa salahnya!"maki Heechul. Aku mengangguk pelan. Aku memang tak tahu apa salah Heechul sampai harus dimaki oleh Hanggeng hyung. Tapi setidaknya Hanggeng hyung tak boleh seperti itu.
"Masih bertanya? Kau penggemar rahasiaku ya? HAHAHA, sudah punya apa saja selain fotoku?" sindir Hanggeng hyung tepat diwajah Heechul. Kini mereka bertatapan . Dan dengan cepat Hanggeng hyung mengambil foto yang masih ada ditanah itu lalu merobeknya didepan batang hidung Heechul.
"OMO! Sopan sekali kakak Choi Siwon yang satu ini!" nyaris saja aku berteriak. Aku langsung menutup mulutku sendiri dan memperhatikan mereka lagi. Aigoo, mereka tak mendengar perkataanku barusan. Kalau ketahuan bisa- bisa Hanggeng hyung memberiku julukan baru, 'Cho Kyuhyun Si Tukang Ngintip'. Mwo! Jelek sekali!
"Jangan pernah muncul lagi didepanku!" Hanggeng hyung menyinggungkan bibirnya seakan meremehkan dan meninggalkan Heechul.
Heechul mematung. Ia pandangi semua serpihan foto yang tersisa. Air matanya jatuh. Ya Tuhan, anak itu menangis. Hanggeng hyung benar- benar akan kuceramahi nanti. Aku tatap punggung Hanggeng hyung lama- lama. "Hyung pabbo itu akan kuhabisi malam ini." Ucapku sambil tersenyum mantap.
Malam harinya…
Aku masuk kekamar Hanggeng hyung tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu atau memakai etika kesopan santunan lainnya. Hanggeng hyung nampak terkejut karena aku membuka pintu dengan sangat tiba- tiba.
"MWO! Kau membuatku kaget Cho Kyuhyun!" ia mengelus- elus dadanya pelan. Aku tersenyum setan.
"Kau sangat jahat!"tukasku tanpa memperdulikan perkataannya.
"Apa lagi yang membuatmu berkata seperti itu Kyu? Apa hyung tak cukup baik padamu? Kau selalu meminta cake pada hyung dan hyung selalu memberikannya padamu. Hyung selalu membuatkanmu jus jeruk jika kau kesini. Hyung selalu mengantar jemputmu jika Siwon tak bisa melakukannya. Hyung selalu membagi nasi goreng kesukaan hyung padamu jika kau meminta. Hyung juga .."
"STOP! Aku tak membicarakan kebaikan hyung padaku. Tapi sikapmu pada namja cantik tadi siang."
"HAH?" Hanggeng hyung menggaruk kepalanya. "Maksudmu namja stalker tadi siang?"
"Stalker?" aku mengerutkan dahiku saat Hanggeng hyung mengatakan namja cantik tadi siang stalker.
"Ya. kau tahu? Dia menciumi fotoku dan itu menjijikkan."
"Sejak kapan hyung jadi sangat jahat seperti itu? Kau bilang perasaan seseorang menjijikkan?" Aku berkacak pinggang. Hanggeng hyung menghela nafasnya pelan.
"Ya! Dia menjijikkan."
"Hya! Bisakah hyung sedikit melihat ketulusan hatinya? Aku lihat dia menangis setelah hyung merobek foto itu!"
"Itu bukan urusanku!" Hanggeng hyung melipat tangannya didada. Aku rasa Hanggeng hyung benar- benar tak menyukai namja cantik yang bernama Heechul itu.
"Minta maaflah. Kalau tidak, hyung sendiri yang akan menyesal." Aku berusaha menakut- nakutinya. Walau aku yakin cara ini tak akan mempan.
"Memangnya apa yang bisa membuat hyung menyesal eoh?"tantangnya. Aku memutar bola mataku dan mendesah pelan. Manusia ini!
"Aku sumpahi hyung dapat mimpi buruk sampai hyung minta maaf dengan sungguh- sungguh pada namja itu."
Hanggeng hyung tertawa terbahak- bahak mendengar perkataanku. Hey! Aku tidak sedang melucu!
"HAHAHAHHAHHA, Kyu hyung bukan anak kecil lagi yang bisa takut dengan taktik seperti itu! Hahahha"
Aku mengerucutkan bibirku saat mendengar jawabannya. Memang sih. Aku juga tahu tak mungkin seorang dosen akan gentar jika ku gertak dengan cara itu. Aku menghela nafas lagi dan memandanginya dengan wajah cemberut. "Sesuka hyunglah." Aku keluar dari kamar Hanggeng hyung dengan wajah pura- pura ngambek andalanku.
"Kyu, jangan marah." Hanggeng hyung mengikutiku. Masih dengan pose pura- pura ngambek aku tak mengacuhkan Hanggeng hyung. "Mwo! Cho Kyuhyun jangan berwajah seperti itu. Kalau Siwonnie tahu aku membuatmu marah seperti ini, aku akan digantungnya."ucap Hanggeng hyung memohon. Aku langsung membuang muka. Hanggeng hyung menggaruk kepalanya.
"Baiklah, aku buatkan nasi goreng special. Jadi jangan marah lagi ne."
"Hya! Hyung pikir aku apa bisa disogok dengan nasi goreng?" aku menyipitkan mataku kearahnya. Hanggeng hyung tertawa pelan. Melihat wajah Hanggeng hyung yang tertawa pelan atas ucapanku, aku jadi ikut tertawa. Mungkin tak usah memaksanya terlalu jauh untuk minta maaf pada namja cantik itu. Setidaknya aku sudah mengingatkannya.
"Kalau begitu buatkan aku nasi goreng special yang banyak."pintaku.
"MWO?hah ..baiklah" pasrah Hanggeng hyung"
"Bagaimana rasanya Kyu?" Hanggeng hyung bertanya pendapatku tentang masakannya. Aku mengangguk sambil mengunyah ayam goreng dengan nama aneh yang kuminta tadi.
"Enyak." Ucapku sambil masih mengunyah. Kalau tentang nasi goreng, hyungku yang satu ini memang jagonya. Aku melahap nasi goreng buatan Hanggeng hyung dengan semangat. Hanggeng hyung juga nampak sangat menikmati nasi goreng itu. Kami ngobrol tentang banyak hal saat makan nasi goreng itu sambil nonton TV.
"Kalian kejam sekali. Enak- enakan makan tanpa mengajakku."cercah seseorang dibelakang kami. Sontak aku dan Hanggeng hyung langsung melihat kearah namja jelek yang bernama Siwon itu.
"Eh? Kupikir kau masih tidur. Kau kan suka sekali tidur lebih cepat." Cercahku tanpa melihat Siwon.
"Siwonnie, ini hanya permintaan maaf hyung pada Kyuhyun."jawab Hanggeng hyung sambil mengunyah nasi goreng dengan semangat tinggi. Aku mengangguk.
"Kalau kau mau, ambil saja."tambahku sambil melihat kearah Siwon hyung. Hanggeng hyung hanya mengangguk cepat sambil menunjuk sepiring nasi yang tersisa. Siwon hyung menggeleng pelan.
"Aigoo, lihatlah pipimu. Belepotan."ujar Siwon hyung sambil melap pipiku yang katanya belepotan dengan jari- jari panjangnya. "Ah, Gomawo."ucapku sambil melanjutkan acara makanku. Siwon hyung menatap Hanggeng hyung yang dari tadi makan dengan sangat fokus.
"Apa yang hyung lakukan pada Kyuhyun sampai dia marah? Seharusnya kau biarkan saja dia marah. Biar wajah jeleknya itu jadi semakin jelek." Ucapan Siwon sontak membuatku menyipitkan mataku dan menghentikan acara makanku sejenak.
"YAH! Kau mau kubunuh Choi Siwon!"
"Aku duluan yang akan membunuhmu."
"Kau selalu cari masalah padaku! Maumu apa sih?!" aku berkacak pinggang. Namun amarahku tambah menjadi- jadi melihat Hanggeng hyung mengambil nasi gorengku.
"Hya! Kalian sama saja."teriakku sambil mengambil nasi gorengku dari tangan Hanggeng hyung. Tentu saja Hanggeng hyung hanya nyegir lebar- lebar. Dasar menyebalkan!
Siwon hyung mencubit kedua pipiku. "Kau sangat menggemaskan."ucapnya sambil tertawa pelan.
"Appo! Hya Si..Won! Lep..pass..kan!" aku melepaskan tangannya dari pipiku. aku tatap Siwon hyung dan Hanggeng hyung yang sama- sama tertawa melihatku kesakitan.
"Pangggil aku hyung Babby , ingat aku lebih muda darimu" Kata Siwon hyung sambil tersenyum, malas sekali harus memamanggil hyung di depan orang gila ini.
Agh! Aku mau membunuh dua namja jelek ini!
Pagi yang sangat indah menurutku. Siwon hyung menjemputku keapartemenku.
"Annyeong."sapaku sambil menutup pintu mobilnya. Ia tersenyum manis kearahku.
"Annyeong, Kyu."jawabnya sambil tetap menatap kedepan. Ia mulai menghidupkan mesin mobilnya dan melanjutkan perjalanan kami ke kampus.
"Hey, apa yang kau katakan pada Hanggemg hyung?" tanyanya padaku.
"Apa?"
"Hanggeng hyung bilang ini semua gara- gara kau. Akhir- akhir ini dia sering mimpi buruk. Dihantui olehmu."jawab Siwon hyung sambil berbelok diperempatan. Aku memegang kepalaku seperti berfikir lalu tersenyum.
"Salah sendiri. Aku tak tahu kalau kutukanku manjur."kataku sambil terkekeh. Siwon hyung tersenyum tipis lalu membelai kepalaku dengan tangan kirinya sementara tangan kanan tetap di kemudi. Aku rasa tangan hangatnya mulai membuatku nyaman. Aku tersenyum.
Kini aku berada di department store, tahu kenapa?
Karena aku akan membeli pisau cincang untuk membunuh kedua namja jelek yang selalu menganggu hidupku yang tenang.
Percaya?
Tentu saja aku hanya bercanda.
Aku kesini karena mau membeli beberapa buah- buahan yang akan kupakai untuk memasak dirumah Hanggeng hyung dan Siwon hyung hari ini. Hanggeng hyung memang suka memasak. Dan lagi aku sangat sering berada dirumah Hanggeng hyung dan Siwon hyung. Banyak alasan kenapa aku selalu bermain dirumah mereka.
Pertama, Siwon hyung selalu menjemputku pulang kuliah dan mengantarkanku kerumahnya. Dan sekitar jam 10 malam, Siwon hyung akan kembali mengantarkanku ke apartemenku. Aku tinggal sendiri di Seoul. Semua keluargaku ada di Jeju.
Kedua, Hanggeng hyung kan dosen, dan pulang lebih awal dari Siwon hyung. Hanggeng hyung sangat kesepian jika Siwon hyung sedang kuliah. Aku ingin menemaninya.
Ketiga, tak ada yang special. Cuma aku menyukai keakraban kami sebagai sahabat.
Oke. Aku akan berkeliling di… Tunggu dulu!
Itu ?
Hanggeng hyungdan namja cantik itu!
Sedang apa mereka? Nampaknya Hanggeng hyung sedang memohon. Aku harus lebih dekat agar dapat mendengar apa yang mereka katakan. Aku mendorong pelan kereta belanjaanku yang sudah terisi penuh dengan labu dan beberapa buah lainnya, tentu saja bumbu masak tidak ketinggalan.
Posisiku berada 100 meter dari mereka. Aku bersembunyi disamping tumpukan susu Bear Brand dan memperhatikan mereka.
"Ayolah, aku akan terus bermimpi buruk kalau kau tak memaafkanku!" aku tertawa pelan saat mendengar Hanggeng hyung mengatakan hal itu. Ternyata dia benar- benar mimpi buruk.
"Hah?" Heechul terlihat bingung.
"Didalam mimpi itu aku.. aku .. bertemu dengan Kyuhyun…" Aku menahan tawaku yang nyaris meledak. Hanggeng hyung, kau memang tak akan mungkin lepas dari jeratan mautku. Aku memegangi bibirku yang sudah susah menahan tawaku yang nyaris meledak.
"Siapa itu?" tanya Heechul memasang tampang yang sangat bloon. Menurutku sih.
"Setan berwajah malaikat! Dia mengancamku akan terus memberiku mimpi buruk kalau kau tak memaafkanku."
Hya! Choi Hanggeng! Lihat saja kau nanti kalau sampai dirumah. Kau akan kucincang jadi bubur dan kuberikan pada ayam kampung di Jeju!#emang ada ya ?Plak#
"Itu bukan urusanku!"ucap Heechul tegas.
"Kumohon."
"TIDAK!"
Hanggeng hyung mengikuti Heechul saat Heechul pergi dari hadapannya menuju kasir.
"Baiklah. Hanggeng hyung, jangan buntuti aku lagi." sepertinya Heechul menyerah.
"Aku minta maaf, Mianhe."Hanggeng hyung menundukkan kepalanya.
"Aku memaafkanmu. Namun ada syaratnya."
Bagus Heechul! Kau harus dapat memanfaatkan sesuatu se-efesien mungkin! Wahahahha!
"APA!"tanya Hanggeng hyung semangat. Heechul tersenyum tipis.
"Aku minta kau antar jemput setiap hari."
"Hah?"
"Maksudku, kau jemput aku tiap hari pergi sekolah dan antar aku sepulang sekolah."
"MWO!"
Hanggeng hyung nampak berdebat dengan Heechul. Namun sepertinya Hanggeng hyung mau menerima tawaran Hecchul. Namja cantik itu memang sangat pandai memanfaatkan semuanya dengan sangat baik. Siksa Hanggeng hyung sesadis mungkin! Dia sudah mengataiku sebagai setan berwajah malaikat!
Bara dihatiku mulai pupus saat Heechul bertanya sesuatu pada Hanggeng hyung.
"Siapa Kyuhyun itu?"tanya Heechul pada Hanggeng hyung. Hanggeng hyung memutar bola matanya lalu mendesah lembut. "Kyuhyun itu adalah … "
Hanggeng hyung terhenti sesaat. Ia tatap Heechul dengan tatapan.. aneh.
"Nanti saja aku jelaskan."wajah Hanggeng hyung berubah jadi tak enak.
Wae? Andwee? Kenapa wajahnya jadi tak enak begitu! Aku menghela nafas lalu pergi dari tempatku mengintip mereka berdua, aku menuju kasir.
Setelah membayar semua belanjaan. Aku keluar dari department store menuju parkiran. Siwon hyung sedang menungguku disana. Sedikit keberatan, aku mendekap dua bungkusan besar dengan kedua tanganku.
Saat aku sudah dekat dengan mobil Siwon hyung, aku lihat ia keluar dari mobilnya agak berlari menghampiriku.
"Hya! Tanganmu bisa patah jika membawa barang- barang ini sendirian!"makinya sambil mengambil kedua bungkusan besar yang ada dekapanku.
"Hyung, berikan satu padaku." aku jadi sedikit tidak enak pada Siwon hyung.
"Wah kau memanggilku hyung baguslah. Kau tak usah membantu. Bukakan saja bagasi mobil."Aku memutar kedua bola mataku malas kemudian aku mengangguk dan membukakan bagasi mobil. Siwon hyung meletakkan kedua bungkusan besar itu didalamnya. Setelah menutup bagasi, Siwon hyung menatapku lekat.
"Kenapa tak minta bantuanku?"
"Well, aku bisa membawanya sendirian." Ucapku pelan. Siwon hyung menghela nafasnya dan berkacak pinggang.
"Aku tak mau lagi melihatmu membawa barang sebanyak itu sendirian. Kau harus memanggilku untuk membantumu. Kau mengerti!"
Aku memutar bola mataku lagi. "Iyaaa" jawabku malas. Siwon hyung masuk kedalam mobilnya, aku juga berjalan menuju pintu mobil dan duduk didalamnya. Setelah aku menutup pintu mobil, aku lihat Siwon hyung menatapku lagi.
"Wae?"tanyaku. Siwon hyung menggeleng cepat. Ia menghidupkan mobilnya dan melaju keluar dari parkiran department store. Dasar Siwon hyung aneh!
Aku melirik jam tanganku, sudah jam 7 malam. Aku hanya sendirian dirumah Hanggeng hyung dan Siwon hyung.
Siwon hyung pulang kuliah setengah jam lagi, dan Hanggeng hyung… tak biasanya dia pulang jam segini.
Setelah 3 hari kejadian di department store, Hanggeng hyung dan Heechul kurasa sudah sangat dekat. Bukan hanya mengantar jemput Heechul, Hanggeng hyung sepertinya sudah mulai jujur pada perasaannya sendiri bahwa ia juga menyukai Heechul. Apa mungkin sekarang mereka sedang berkencan?
Aku lirik lagi jam tanganku. Bagaimana kalau aku telpon Hanggeng hyung saja, ya?
"Aku pulang, Kyu."tiba- tiba suara seseorang mengagetkanku.
"Hanggeng hyung, hyung sudah pulang? Kemana saja hyung?"tanyaku sambil berlari kecil menghampirinya. Hanggeng hyung tersenyum. "Hyung pergi kencan dengan Heechul."
"Omo? Kalian sudah jadian?" tanyaku agak kaget.
"Ne, sudah sejak 2 hari yang lalu."ucapnya bangga. Aku tersenyum dan menyenggol lengannya dengan siku-ku.
"Hanggeng hyung sudah besar yaa. Kalau begitu aku minta pajak jadian!"
"Aish, Kyu aku memang sudah besar dan apalagi itu pajak jadian. Apa tak cukup hukuman yang kau berikan padaku untuk membersihkan apartemenmu selama seminggu karena kau tahu aku mengataimu setan berwajah malaikat? Apa lagi hukumanku masih ada 4 hari lagi." keluh Hanggeng hyung. Aku tertawa pelan.
"Ini dan itu kan masalah beda." Aku mencibir padanya. Hanggeng hyung hanya tertawa pelan.
"Kalau bukan kau yang minta, aku tak akan mau." Bisik Hanggeng hyung sambil menghela nafas lembut. " Kalau begitu, besok hyung akan mengajakmu makan bersama Heechul. Kau mau?"
Aku tersenyum mantap dan mengangguk. "Aku mau!"
"Oke, sudah diputuskan. Hmm, Kyu apa kau lapar? Bagaimana kalau hyung masakkan sesuatu?"tanya Hanggeng hyung lembut. Aku kembali tersenyum dan mengacungkan jempolku. "Aku memang lapar!"jawabku bersemangat.
Hanggeng hyung dan aku berjalan menuju dapur dengan semangat tinggi.
To be Continue …. :)
