Panas terik sang mentari menyinari tempat itu. Semua orang ternganga melihat kejadian menakjubkan tadi. Seorang bocah lelaki berjalan dengan angkuh ke dekat net. Ia menenteng racketnya dan berjalan dengan angkuh tak lupa dengan wajah sombongnya. Ia pindahkan racket itu dari tangan kanan ke tangan kirinya. Teman-teman satu timnya hanya dapat menghela pasrah dengan tingkah laku bocah itu. Bocah lelaki itu menaikkan topi yang menutupi wajahnya itu dengan racket. Lawannya yang sedang tertduduk kelelahan didepan net menatap bocah itu. Bocah lelaki itu tersenyum bangga dan mengucapkan kalimat khasnya.

"Mada mada da ne,"

.

.

"CHIBI! Kau ini., sombong tak kira-kira!" keluh salah satu dari golden pair.

"Maafkan aku Kikumaru Senpai," ucap si Bocah lelaki itu.

Siapa yang tak mengenal Ryoma Echizen? Adik Ryoga Echizen dan anak dari Nanjirou Echizen pemain tennis ala Samurai. Ryoma Echizen bocah sombong yang mengalahkan ketua-ketua dari tiap ekskul tennis semua sekolah. Namanya sudah terkenal baik di dalam negri maupun diluar negri. Belajar ke America dan memenangkan 4 kali perlombaan tennis junior Amerika. Namanya cukup dikenal para petennis. Sangat disayangkan tubuh PENDEKnya membuat banyak orang ragu. Menciptakan keajaiban terus menerus. Mengusai teknik teknik hebat. Prestasi cermelang, bahasa inggris pasif, berwajah tampan, berkarakter cool dan yang terpenting ciri khasnya yaitu topi putih dengan huruf R dan juga kata "Mada mada da ne,".

Bicara soal Ryoma Echizen sekarang pasti nama itu akan dikait-kaitkan dengan Seigaku Tennis Club yang sedang dalam masa kejayaan. Berhasil memenangkan kejuaran Kantou berkat bimbingan dari penasehat klub Sumire Ryuzaki. Diketuai oleh Kunimitsu Tezuka yang memiliki teknik Tezuka Zone. Beranggotakan 8 orang tim inti namun dengan masuknya Ryoma membuat sedikit bingung sehingga kita sebut saja 9 orang tim inti. Tentu saja didalam tim inti itu ada Ryoma dan Tezuka. Lalu ada pula wakil kapten Shuichiro Ooishi, yang melakukan permainan ganda bersama Eiji Kikumaru. Mereka berdua disebut sebagai golden pair. Lalu ada Takashi Kawamura yang berubah kepribadian jika menyentuh racket serta ada pula si Jenius Shusuke Fuji yang jarang sekali bermain serius. Dan si pemegang tennis data siapa lagi kalau bukan Sadaharu Inui yang ditakuti semua orang karena minuman yang ia buat. Lalu murid kelas dua yaitu Kaoru Kaido si Snake dan juga Takeshi Momoshiro si pengguna Dunk Smash. Dan bocah kelas satu yang sombong Ryoma Echizen.

Seigaku juga terkenal karena berhasil mengalahkan SMP Higa. Tapi nama mereka makin terkenal setelah mengalahkan Hyoutei. Dengan pertandingan sengit antara Ryoma dan sang ketua Hyoutei yaitu Kaeigo Atobe. Dan karena Ryoma yang menang Atobe memegang janjinya yaitu mengijinkan Ryoma mencukur rambutnya walau akhirnya Atobe mencukur sendiri. Seigaku juga berhasil mengalahkan Rikkai Daifuzoku dan menggantikan posisi nomer 1 di Jepang.

.

"Fuah! Panas!" ucap Momoshiro mengeluh kepanasan.

Yah memang sekarang ini suhunya hampir 40 derajat mungkin? Ah tidak ini masih 36-38 derajat. Tapi bagi mereka yang berlatih tennis dibawah terik matahari ini tentu sangat panas. Momoshiro pun merebahkan dirinya dilapangan. Ia baru saja selesai latihan dengan melawan Senpainya yaitu Takashi Kawamura. Sudah pasti tenaganya terkuras habis-habisan.

"Minum dulu Momo," ucap Inui sambil menyodorkan botol minumannya.

"Eh?! Err—lebih baik tidak usah Inui-Senpai," ucap Momoshiro menolak minuman itu.

Nampaknya Momoshiro masih sayang pada nyawanya. Tiba-tiba sang mentari tertutup awan menimbulkan hawa yang cukup sejuk. Momo bangkit dari tidurnya dan melihat kelangit. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"Oi Echizen! Ambilkan handphoneku dong! Tolong!" teriak Momoshiro.

"Panas," ucap Ryoma.

"Kau ini., hah baik lah," ucap Momoshiro berusaha berdiri.

"Aku lempar ya.. satu.."

"Hah?! Kau mau lempar Handphoneku pake racket?!" teriak Momoshiro.

"Dua,"

"Oi ECHIZEN! Tu—tunggu du—"

"TIGA!"

Ryoma benar-benar melempar handphone Momoshiro dan memukulnya dengan racket. Momoshiro hanya dapat shock. Ia mengambil racketnya berharap bisa menahan handphonenya dari kehancuran total. Namun sayang racketnya tak sampai.

"AHH!" teriak Momoshiro.

1 menitu.. 2 menit.. 3 menit.. tidak ada suara benda rusak atau jatuh. Semua anggota Seigaku melirik kearah Momoshiro. Momoshiro melirik ke belakangnya dan…

"Mada mada da ne,"

Semua orang terdiam slogan itu.., hanya bisa keluar dari mulut Ryoma Echizen. Semua menatap kearah Ryoma mungkinkah Ryoma berlari menuju belakang Momoshiro untuk menangkap handphone Momoshiro yang tadi ia lempar?. Namun dugaan itu salah Ryoma masih berdiri tegak disamping para Senpainya ditempat istirahat. Semua menatap orang yang berhasil menangkap handphone Momoshiro itu dengan tatapan bingung. Orang yang memakai jaket tanpa lengan dan kaos tanpa lengan. Dengan celana panjang dan sepatu nike. Tak lupa topi dan tudung jaket yang menutupi wajahnya. Racket yang berwarna abu-abu dengan ornament yang sedikit aneh. Semua menatap orang yang mungkin CUKUP hebat itu.

"ECHIZEN TINGGI!" teriak Momoshiro polos yang sukses mendapat pukulan dari Kaido.

"It's your phone?" ucap orang yang tak jelas asal usulnya itu.

"EH? Dia nyeloteh apa?" tanya Momoshiro kepada Kaido.

"Yes it's my Senpai phone," ucap Ryoma mendekati orang itu.

Orang itu menyerahkan handphone Momoshiro ke tangan Ryoma lalu berbali badan dan berjalan pergi.

"THANK YOU!" teriak Momoshiro.

"Your welcome," ucap orang itu keluar dari lapangan tennis.

.

"Ngomong-ngomong siapa orang tadi ya?" tanya Kikumaru sambil merengut-rengut.

"Entahlah tapi caranya menangkap hp Momo supaya tidak rusak itu.. sungguh hebat," ucap Ooishi.

"Echizen! Sekali lagi kau begitu awas saja kau!" geram Momoshiro.

"Ha'I ha'i.." ucap Ryoma acuh tak acuh.

Ryoma berjalan dengan pelan-pelan. Ia juga sedikit memikirkan orang tadi. Sampai-sampai ia tertinggal di belakang dari rombongan Senpai-senpainya itu yang akan ke mini market. Ryoma menatap langit sore itu. langit berwarna oranye yang indah.. dan.

"CHIBI AWAS!" teriak Kikumaru yang berada didepan Ryoma walau cukup jauh.

Ryoma menatap kesampingnya dan.. benar saja sebuah truk barang sedang melaju cukup cepat. Ryoma yang sedang menyeberangi jalan tak bisa bergerak. Mungkin itu efek rasa takut. Ryoma mengutuk dirinya sendiri yang berjalan sambil menatap langit bukannya melihat jalan.

"ECHIZEN!" teriak seluruh tim Seigaku.

"Baka CHIBI!~"

Pemandangan tak terduga. seseorang berlari dengan cepat lalu menarik tubuh Ryoma atau lebih tepatnya menggendong tubuh Ryoma dan melompat menghindari truk. Orang itu menggendong Ryoma ala bridal style lalu mendarat sempurna dihapan tim inti Seigaku. Yang membuat semua kaget.. itu orang yang tadi menyelamatkan handphone Momoshiro!.

"Nah., sekarang sudah aman," ucap orang itu.

"BAHASA JEPANG!" ucap Momoshiro kaget.

"Eh?" ucap orang itu.

"Bye-bye," ucap orang itu sambil berjalan pergi seperti pahlawan-pahlawan di film-film.

Semua orang dibuat tercengang dengan hal tadi.

"Kau tak papa Echizen?" tanya Fuji.

"Aku tak papa Fuji-Senpai," ucap Ryoma sambil membentulkan bajunya.

"Orang tadi.. sungguh keren.. seperti pahlawan-pahlawan ditelevisi! Seperti superman! Ya—hooo!" ucap Kikumaru kegirangan.

"Umurmu ini berapa sih?" ucap Ooishi.

"Tapi.., kenapa orang tadi bisa berada disini? Berarti ia memang mengikuti kita atau.. kebetulan?" tanya Inui.

"Tak ada yang namanya kebetulan yang ada hanyalah takdir! Itulah kata-kata dari komik yang kubaca!" ucap Kikumaru.

"Bersyukur saja Echizen selamat," ucap Kawamura.

"Terimakasih Kawamura-Senpai," ucap Ryoma.

Merekapun melanjutkan perjalanan menuju minimarket. Hal yang membuat Ryoma aneh adalah sebutan 'baka chibi'. Rasanya ia pernah mendengar panggilan itu tapi entah dimana. Setelah berbelanja minuman di minimarket mereka semua pulang kerumah masing-masing.

.

Keesokkan harinya semua berlatih seperti biasa. Bedanya kini ia berlatih tanding denga Hyotei. Seperti biasa ada 1 yang tidak ikut main dari tim Seigaku. Dan nampaknya seorang Ryoma Echizen yang tak dapat ikut main. Pertandingan berjalan sengit. Ada Kikumaru dan Ooishi yang melawan Mukahi dan Hiyoshi. Lalu ada juga yaitu Kawamura yang melawan Kabaji. Lalu Atobe melawan Tezuka tentunya. Serta Momoshiro dan Inui yang melawan Ryo Shishido dan Jiro Akutagawa. Ada pula si jenius Fuji melawan Oshitari. Dan tak ketinggal Chotaro Otori melawan Kaido.

"Game set! Won by Shusuke Fuji! 7-5!" ucap Inui yang sedang menunggu giliran main dan menjadi wasit antara Fuji dan Oshitari.

Sementara itu..

"Game set! Won by Kabaji! 6-4!" ucap Shishido.

Setelah semua pertandingan selesai.. yang tersisa hanyalah berpamitan pulang namun mereka tentu istirahat terlebih dahulu. Seigaku memang berlatih tanding di sekolah Hyotei. Saat sedang berberes-beres Ryoma memainkan racketnya karena bosan. Momoshiro yang melihat hal itu jadi inget menggoda Ryoma.

"Hoi Echizen! Jangan sedih! Nanti kau juga akan main! Perlu ku belikan permen?" ejek Momoshiro yang mengundang tawa Kikumaru dan Fuji.

"Oh tidak perlu SENPAI!" ucap Ryoma kesal.

"Hahahahaha," tawa Momoshiro yang melihat wajah kesal Ryoma.

"DUK DUK" suara bola tennis dipantulkan. Semua melihat kearah lapang namun tak ada siapapun juga. Nampaknya bukan hanya tim Seigaku yang mendengar suara itu tapi tim Hyotei juga. Atobe sampai berdiri mencari sumber suara. Dan.., di lapangan B tepat disamping lapangan A (Ada tiga lapangan ceritanya A , B , C namun karena keadaan sudah sore dan hampir malam jadi penglihatan sedikit samar-samar. Lalu karena lapangan luas dan mereka semua beristirahat dibangku penonton paling atas jadi tak begitu terlihat).

"Duk Duk," suara bola tennis itu lagi. Ryoma tersenyum menuruni tangga di bangku penonton. Ia mengambil bola tennis dan melemparnya lalu.. memukulnya kearah suara tadi. BINGO! Bola yang dilempar Ryoma kembali lagi ke Ryoma namun.. bola itu terlihat seperti seperti air banjir bandang yang datang tiba-tiba. Tak dapat dikembalikan lagi.

"ECHIZEN! " teriak semua anggota Seigaku.

"Kau yang melempar bola padaku? Membuatku kaget saja!" ucap seseorang dan ternyata itu adalah orang yang menyelamatkan Handphone Momoshiro dan menyelamatkan Ryoma!. Orang yang yang membuat semua tim Seigaku penasaran setengah mati.

"Hem., Mau bermain denganku?" tantang Ryoma.

"Sure," ucap orang itu.

.

Kini Ryoma dan 'orang misterius' itu sudah berada dilapangan. Yang menjadi wasit adalah Inui. Ryoma memukul pertama. Namun dapat dikembalikan dengan mudah oleh orang itu. Ryoma mengeluarkan Drive A, Drive B, Cool Drive, Twist serve, dan teknik-teknik lainnya namun tak berbuah manis karena semua serangan yang ia lakukan percuma. Kini keringat Ryoma sudah mengucur deras. Bahkan topinya itu sudah terlepas dari kepalanya.

"Game.. err—4-0," ucap Inui yang sedikit bingung menyebut orang itu siapa karena orang itu belum menyebutkan namanya.

"Jadi cuma segini saja?" ucap orang itu.

"Gaya mu bermain mirip dengan Ayah dan Ryoga., namun ada yang membedakan gayamu dengan gaya mereka.. hah… hah.." ucap Ryoma.

"Waw! Good job boy! Kau bisa menganalisis! So cool!" ucap orang itu lagi.

Ryoma bangkit kembali dan mengerahkan kemampuannya. Ia menggunakan teknik Tezuka Zone. Orang itu sedikit kaget namun bisa terlihat walau samar-samar orang itu mengembangkan senyumnya. Orang itu memulai dengan memukul bola tennis itu.

"Water Dragon!" ucap orang itu.

Dan kini terlihat sebuah naga seperti ombak tsunami datang kearah Ryoma. Ryoma menutup matanya mengandalkan indra-indranya. Dan dengan sukses Ryoma mengembalikan bola tersebut. Orang itu kaget sehingga konsentrasinya sedikit buyar. Hal itu tidak disia-siakan Ryoma. Ryoma langsung mengeluarkan twist serve dan..

"Pluk,"

Bola tennis itu membuka tudung serta menjatuhkan topi orang itu. Wajah orang itu terlihat jelas. Semua kaget tak kepalang begitu pula Ryoma. Bagaimana tidak? Wajah mulus, mata bulat, hidung mancung, rambut sebahu, bulu mata lentik, dan bibir merah itu.. orang yang begitu hebat, lincah, cerdik, dan mampu membuat Ryoma Echizen tersudut adalah.. seorang GADIS?!

"Ukh.," ucap gadis itu.

"Ka—kau.."

"Kau kenal dia Echizen?!" tanya Kikumaru dan Momoshiro.

"Kau kan., Onee-san?"

.

.

TBC