FLOW SNOW
Chapter 1
-Prologue-
Tak ada seorang pun yang bisa mendengar jeritan kesedihanku, dari tempat seperti ini, dalam kegelapan.
Bunga Poppy itu tergeletak di lantai. Sementara sang empunya yang samasekali tak terima, mengambil sebilah pisau dari dalam dapur, dan menghujamkannya berkali-kali ke arah tubuh seekor anjing –yang tentu tak tahu apa kesalahan yang barusan ia perbuat.
.
A Bleach fanfiction
Flow Snow by Yacchan-chi
Bleach by Tite Kubo
.
.
Malam pertengahan musim dingin, seekor anjing Siberian Husky untuk yang terakhir kalinya berhenti menggonggong. Ia tersungkur, diam, tak bergerak. Darah tercecer di mana-mana. Sementara itu di sampingnya, seorang gadis –yang usianya tak sampai 13 tahun, membelai-belai bulu anjing yang lembut itu dengan tangan kirinya. Tangan kanannya memegang pisau, yang juga berlumuran darah. Sesaat kemudian, gadis itu tersenyum. "Hewan bodoh sepertimu, pantas untuk mati."
"Xavier, ini makanan untukmu!" seorang lelaki membuka pintu rumah itu, tiba-tiba terkejut melihat apa yang tengah terjadi di hadapannya. "A-apa yang kaulakukan?" sergahnya sembari merengkuh hewan piaraan tersayangnya itu.
"Dia, hewan bodohmu itu, telah merusak karangan bunga yang kubuat! Dia pantas untuk mati! Mati! Hewan bodoh seperti itu pantas…"
Plaakk! Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi mungil gadis itu. Sang lelaki tadi terus memaki-maki bahkan tak segan untuk menarik rambut hitam gadis itu kuat-kuat.
"Dasar kau anak tak tahu balas budi! Anak haram! Kau sama iblisnya seperti Ayahmu! Kau pantas menerima ini!"
Tidak terhitung berapa banyak pukulan dan tamparan yang diterima gadis itu. Ia hanya menunduk, meskpiun rambut hitamnya yang cepak tak mampu menutupi wajahnya yang merah padam, menahan gejolak amarah yang selama ini ia pendam. Gadis itu semakin menggenggam erat pisaunya, kemudian maju mendekati lelaki itu, dan menghujamkannya ke perut –bukan dada atau ulu hati, karena ia memang tak berniat membunuh lelaki tersebut.
Lelaki itu terduduk sembari memegangi perutnya yang mengucurkan darah. Ia semakin keras memaki-maki gadis yang telah menusuknya, tapi percuma. Gadis itu, telah menutup mata hatinya. Ia pergi. Dan hanya membawa bunga Poppy karangannya –yang sebagian mahkota bunganya telah koyak karena anjing Siberian Husky yang belum lama meregang nyawa itu merusaknya.
Jreeng jreeng~!
Akhirnya selese juga fict saya yang (lumayan) ancur ini. Fict ini masih baru prolognya saja lho, sementara yang lainnya ditunggu, ya. Dikarenakan mulai besok sampai dengan Jumat saya ga pegang kompie sama modem lagi (maklum sibuk belajr XD), jadi kemungkinan chapter 2-nya baru akan dipublish minggu depan.
