Chapter 1
...
Thailand. Ini bukan pengalaman pertama baginya mengunjungi negara itu. Senyuman sudah sedari tadi menghiasi wajahnya, meskipun sebenarnya senyuman itu tertutupi masker yang sengaja ia pakai di wajahnya. Cho Kyuhyun tak ingin fansnya tahu wajah lelahnya. Dia hanya ingin tersenyum di hadapan orang-orang yang begitu mencintainya, seperti yang pernah dikatakan seseorang "tersenyumlah, dengan begitu mereka juga akan tersenyum", ah orang itu...
Cho Kyuhyun merindukan (lagi) Lee Sungmin sekarang, bahkan hal-hal kecil mengingatkan ia pada hyung manisnya. Bagaimana hyungnya tersenyum, bagaimana hyungnya kesal, bagaimana hyungnya sedih,
"Kyuhyun oppa, annyeong!" Baiklah Kyuhyun terlalu serius melamunkan Sungmin sampai tak ada sadar ada dua orang fans yang mendekatinya.
"Ah ne, annyeong!" Kyuhyun menjawab dengan kikuk, bingung kapan dua gadis ini muncul.
"oppa, mian sudah mengganggu. Kami memperhatikan oppa daritadi. Kami hanya ingin memberikan ini. Semoga dapat menemani oppa selama disini, walaupun 'dia' tak ada. Mohon diterima, Kyuhyun oppa"
kedua gadis itu memberikan sebuah kotak dan membungkukkan badan, kemudian pergi begitu saja. Hei, bahkan Kyuhyun belum mengucapkan terima kasih. 'siapa mereka, bahkan bahasa koreanya lancar sekali' batinnya
Kyuhyun membuka bungkusan itu dan melihat isinya. Senyuman itu bertambah lebar dibalik masker hitamnya.
...
Cho Kyuhyun baru saja menyelasaikan syuting sebuah iklan produk makanan, dia merasa belum lelah padahal ini sudah malam. Akhirnya dia memutuskan beristirahat saja di kamar hotel tempatnya menginap. Tidak tidur tentu saja, hanya beristirahat.
Merasa bosan, dia mengambil bungkusan yang diberikan dua fans anehnya tadi. Sebuah bantal leher dengan model kelinci dan berwarna pink. Ah Kyuhyun baru saja mengingatnya, bukankah fans tadi berkata bantal leher ini untuk menggantikan 'dia'? 'Baik sekali mereka' batinnya.
'Kau lihat hyung, ternyata fansku tahu siapa yang aku rindukan. Apa kerinduanku terlihat dengan jelas? Kalau begitu, semoga kau juga tak tahu.'
Kyuhyun memutuskan untuk memakai bantal leher itu, menutup mata dan bayangan Sungmin yang sedang memangku kepalanya terlintas begitu saja. Benarkah itu bayangan? Karena Kyuhyun merasa nyata. Sungmin ada disini sekarang, dengan tangan hangatnya mengusap-usap kepalanya. Kyuhyun merasa bahagia sekaligus ingin menangis sekarang juga. Dia merasa sudah gila, dia merasa gila karena merindukan Sungmin.
"kau membuatku gila, Min. Hanya merindukanmu membuatku benar-benar gila"
Dan kyuhyun benar-benar menangis sekarang, dengan menggenggam sebuah tangan mungil yang masih mengusap-usap kepalanya. Tanpa peduli semua itu hanya bayangannya.
...TBC...
Hai salam kenal reader ffn. Terima kasih sudah sudi membaca karya ku yang pertama. 'the day we felt distance' itu murni terinsirasi dari lagunya Cho Kyuhyun. Thanks to him.
Aku merasa rindu melihat kyu dan min bareng di kehidupan nyata,aku tau tmn2 joyer juga gt. Semoga ke depannya aku bisa ttep nulis buat mereka. Kalo kita ga bisa liat mereka di dunia nyata, kenapa ga kita bikin sendiri moment buat mereka? ;')
Keep calm and love KYUMIN.
