.N.E.W.F.A.M.I.L.Y.
.
Sequel from
Bukan…bukan Seperti itu..
Harry Potter and his friend
belongs to
J. K. Rowling
This story, and unknown characters beside HP and his Friends
Belongs to me :D
2end my story for Draco Malfoy and Hermione Granger
2end my story for Draco Malfoy and Hermione Granger
Sebelumnya terimakasih sekali sudah mengapresiasi "Bukan…bukan Seperti itu.." ( /s/9271720) ya memang saya juga merasa bahwa akhirnya nggantung sekali, namun jika saya teruskan bisa banyak sekali. Makanya saya cut. Dan saya belum berani lagi buat multiple chapter. Di SasuSaku masih berhutang soalnya x;D. Berikut bisa dibilang lanjutan karea ceritanya agak nyambung, semoga berkenan. (saya tidak menjamin akan humor :D.
Terimakasih teruntuk :
BryThyaNa . Merrya Narcissa Bellatrix . SelfQuill . Ryoma Ryan -Le Renard Roux . Fuuah . Ms. Loony Lovegood . Kebab . shizyldrew . Hamba Allah . AR Keynes . Vermthy . putims . Nana the GreenSparkle . r. Jackskelenton . Ladyusa . valerieva .
r. Jackskelenton . putims . shizyldrew . kebab : Terimakasih apresiasinya :D , ini errr bisa dibilang lanjutan, namun saya tidak menjamin akan humor juga hahahha semoga berkenan .
Hamba Allah : Hayooo dikira apa? XD
Yang sudah mau mereview dan memberikan semangat pada saya :D
I hope you'll be enjoy this one. J
.
.
"Hm..benar Son, bagaimana juga Malfoy baru akan lahir, bukan begitu Miss?"
"Kuharap mereka kembar seperti yang dikatakan Zabini,"
.
.
Asrama ketua murid setelah kegiatan patroli,
"Heeeeeh", helaan nafas ketua murid yang paling tampan (katanya) seantero Hogwarts ini terdengar lebih keras dari helaan nafas yang sebelumnya. Entah apa yang dipikirkannya, meski ia memegang buku kusam setebal 5 cm, namun bukan itu yang menyebabkannya menghela nafas berulang kali.
"Malfoy, hentikan perbuatanmu, kau sangat mengganggu", ucap satu-satunya personil perempuan trio emas Gryffindor. Bagaimana tidak, Hermione sedang mengerjakan essay ramalan yang akan dikumpul 1 minggu kemudian. Dan setiap kali helaan nafas seorang Draco Lucius Malfoy terdengar, konsentrasinya seakan berevaporasi entah kemana.
"Maaf Granger, aku akan tidur," ucap Draco sambil melenggang menjajaki tangga yang mneghubungkan ruang rekreasi dengan kamarnya. Siiiiiiiiinnnngg.. Hermione terkejut dan segera melontarkan pertanyaan pada Draco,"Err..Draco… kau ada masalah?". Pertanyaan Hermione berhasil membuat Draco menghentikan langkahnya dan menatap Hermione dengan sebelah alis yang terangkat seolah berkata (kau menanyakan masalahku?).
"Ja..Jangan salah paham, emmh..ini sedikit aneh untukku jika kau tidak membalas perkataanku dan justru mengucap maaf, pasti ada sesuatu bukan? Err..kau bisa cerita padaku,…. Jika kau mau.," Hermione sempat tergagap karena ditatap intens oleh manik kelabu milik Draco.
Draco tersenyum geli melihat Hermione yang salah tingkah, 'apa-apaan dia, pertama memarahiku, dansekarang?Menawarkan bantuan?' ucap pemuda yang memiliki rambut pirang itu sebelum membuka mulutnya," Heeehh (Hermione memutarkan bola matanya karena bosan) tidak ada apa-apa, lagi pula…kalaupun aku ceritakan kau tidak bisa membantu," Draco kembali melanjutkan perjalanannya ke kamar dan meninggalkan Hermione yang mengangkat bahu tidak mengerti.
"Kenapa dia? Tidak biasanya si Ferret tidak membalasku, dan … semenjak kejadian 2 bulan lalu … dia terlihat lebih pendiam. Apa karena hal itu? Arrgghh salahkan keempat sahabat kami yang tidak cerdas itu."
Ya semenjak kejadian 2 bulan itu, ketika seluruh Hogwarts dan Malfoy senior mengira bahwa Draco dan Hermione memiliki hubungan. Bahkan mengira Hermioneakan memberikan Malfoys kecil lantaran ocehan yang tidak valid dari keempat sahabat mereka (sebenarnya 50:50), Draco berubah.
Hermione mengawang dan memutar kembali rekaman memorinya kala tidak ada yang aneh, well memang kejadian itu membuat semua orang syok. Mulai dari Draco dan Hermione yang tidak menyangka sahabatnya akan salah paham tingkat akut, kemudian pandangan aneh dari penduduk Hogwarts, muka datar Prof. McGonall , cengiran innocentdari F4 lintas asrama, bahkan Hermione melihat Narcissa dan Lucius Malfoy sempat mengedarkan pandangan kecewa.
Hell..apa yang membuat mereka kecewa? Bukankah mereka mengharapkan menantunya seseoarang pure blood?Lantas kenapa?
"Arrrghhh menyebalkan,,mengapa aku justru memikirkan hal yang tidak perlu? Sebentar lagi N.E.W.T akan diadakan, 4 bulan lagi..aku harus bertahan 4 bulan lagi dan lulus dengan nilai cemerlang," setelah diawal sempat kesal, namun dengan tekun ia kembali melanjutkan essai ramalan yang menurutnya menyebalkan.
Ketika Ketua murid putri sedang asik berkutat dengan essai, lain halnya dengan ketua murid putra. Meski bilang akan tidur, namun ia tidak bisa untuk memejamkan matanya. Perkataan Malfoy Senior 2 bulan lalu, lebih tepatnya setelah kejadian 'konyol yang berdampak sangat serius' itu selalu terngiang-ngiang dikepalanya.
"Dear, kau tahu, ketika Mum menerima berita ini Mum sangat tidak percaya, Mum tahu bagaimana hubunganmu dengan Miss. Granger. Namun entah kenapa Mum setelah mengetahui kebenarannya, Mum rasa tidak apa-apa. Mum akan menunggu."
Draco meringis membayangkan kembali raut muka ibunya dipenuhi dengan awan kelabu seakan habis dikecup dementor itu. Meski bilang akan menunggu..namun tersirat jelas aura kekecewaan yang Draco sendiri tidak mengerti mengapa menguar dari orangtuanya, ya Lucius Malfoy juga mengeluarkan aura itu.
Draco tidak bisa berkata apa-apa saat itu, pun saat Lucius Malfoy memberikan sebuah kalimat panjang yang hanya diucapkan sekali namun terus membekas dalam ingatan Draco.
"Son, sebentar lagi kau akan menggantikanku sebagai kepala keluarga Malfoy. Aku berniat pensiun dini dengan Mum dan hidup di daerah pedesaan. 6 bulan lagi, saat upacara kelulusan, bawalah seseorang yang akan menjadi istrimu kelak. Kami tidak memperdulikan dia darah murni atau tidak, yang jelas, dia haruslah istimewa dan tidak akan mempermalukan nama Malfoy."
Draco ingat, setelah ayahnya berkata demikian, mereka segera menggunakan jaringan Floo untuk kembali ke Manor.
Pagi Hari, di aula besar saat sarapan
"Hai Hermione," sapa Harry saat melihat Hermione memasuki aula besar dan hendak menempatkan diri di antara Ginny dan Ron, namun seketika merubah niatnya ketika Ron menyapanya.
"Hwey Heeymigrnioe," sapa Ron yang spontan langsung dibalas sarkas oleh Hermione.
"Telan dulu Ronald Billius Weasley, kau menjijikkan," ucapnya mengambil tempat ditengah-tengah Harry dan Ginny yang tidak bisa memprotes.
Ron menelan makanannya dan pura-pura marah lantaran sikap Hermione yang menyakitkan hatinya.
"Pagi Mione..mengapa kau datang sendiri? Mana ayah dari calon anak kembarmu?" sapa Ginny dan dilanjutkan dengan godaan keseharian yang dilontarkannya kepada Hermione sejak 2 bulan yang lalu.
Mendadak air muka Hermione menjadi keras. "Ginerva Weasley, untuk yang terakhir kalinya, jangan sebut hal itu tahu siapa yang paling bertanggung jawab dengan kejadian itu? (sambil melirik ke Harry dan Ron, sedang yang diliriknya pura-pura tidak mengetahuinya). Mereka bisa saja kukenakan pasal berlapis jika tidak dicegah Prof. McGonall sehingga mendapat detensi yang panjang, aku tidak akan pilih kasih termasuk ketika itu sahabatku sendiri, mengerti Miss Weasley?" Hermione sengaja mengeraskan suaranya agar tersangka utamanya mendengar ancamannya dan ia tidak main-main dengan itu.
"Wooaa, tenanglah Mione, ak..aku hanya bercanda hehe hhe ," ucap Ginny kaku.
"Kau tidak akan bisa melontarkan itu ketika kau berada diposisiku Gin," ucap Hermione sedih.
"Baiklah-baiklah, kami minta maaf, lagi..bukankah begitu Ron? Harry?"
"Ya ,wahai The Brightest Witch kami meminta maaf atas kesalahan kami dimasa lampau," Hary dan Ron kompak berdiri dihadapan Hermione dengan memasang wajah yang menyedihkan.
"Hurrff …Yaa yaa ku maafkan wahai orang bersalah," ucap Hermione terkekeh melihat tingkah konyol sahabatnya mereka berempat pun tertawa bersama.
"Mione, kenapa partner ketuamu itu?(Ginny lebih berhati-hati saat menyebut Malfoy) sepertinya sedang tidak sehat?Lihat mukanya."
"Heeh (Hermione mengedarkan pandangannya ke meja Slytherin dan memandang Draco), entahlah, sudah 2 bu… emm sejak kejadian itu dia seperti itu."
"Apakah kau juga tidak tahu?Seingatku bukankah kalian sudah berteman, bahkan bermain bersama seharian," imbuh Ron dengan nada kesal dan menekankan pada kata bermain.
"Kau mencari masalah dengan ku Mr. Weasley?"
"Tweedaak awkayn," sanggahnya dengan mulut penuh makanan.
"Telan dulu makananmu Ron, kau sungguh memalukan," kini Ginny yang menghardik Ron.
Ron seketika menelan makanannya dan hampir tersedak jika adiknya tidak mengambilkan jus labu.
"Kau tidak mencoba bertanya?" kini Harry yang bertanya pada Hermione.
"Sudah, namun tidak ada hasil, dia menjadi aneh, bahkan setiap aku mengatainya dia tidak membalas, hanya diam bahkan berkata maaf."
"Aneh rasanya jika tidak melihat kalian saling lempar kutukan atau cacian, rasanya itu sudah hal yang wajar di sini."
Hermione mendelik mendengar perkataan Harry, namun dengan cepat ia berkata," Ya, kau benar..bertengkar dengannya dalam beberapa hal akan mendorongku untuk berbuat lebih baik."
"Kau akan merindukan hal itu kelak jika kita sudah lulus, 4 bulan lagi."
"Hm, mungkin kau benar, ya Harry berusahalah, 4 bulan lagi, aku akan bekerja keras agar semua O, hahah"
"Huuh kau ini tanpa berusaha pun kau pasti akan mendapat O disemua pelajaran Mione."
Kini mereka tertawa riang, tidak menyadari bahwa ada sepasang iris kelabu yang memandangnya dari meja Slytherin dengan tatapan yang sulit diartikan.
.
.
Ya Draco Malfoy sudah tidak bisa menyimpan ini sendirian lagi, ia menatap meja Gryffindor, lebih tepatnya pada Trio Gryffindor, saat memutuskan akan menceritakan semuanya pada putri Gryffindor itu.
Hermione selesai makan, dan meninggalkan aula besar dengan dalih akan ke perpustakaan sebelum masuk ke dalam kelas Arithmancy. Ketika sampai di perpustakaan dan menyapa Madam Pince, Hermione segera menuju salah satu rak yang menyediakan buku Arithmancy, mengambilnya satu dan saat melangkahkan kaki kebelakang tiba-tiba bruugghh.
Tiba-tiba punggung Hermione menabrak sesuatu, pasti menabrak orang dan ia yakin itu. Namun ada hal aneh, orang dibelakangnya tidak membiarkan Hermione membalikkan itu justru memegang bahunya dan menetapkannya seperti itu.
"Mione,.."
"Draco…mengapa kau.."
"Berhentilah bicara dan dengarkan aku baik-baik, kau ingat kemarin kau bertanya apa aku ada masalah?"
Masih dalam posisi yang sama , dan tidak berniat memotong, Hermiona menganggukan kepala.
"Aku akan cerita..Heeeh (Draco menghela nafas, dan ini membuat Hermione geli)"
"Jangan menghela nafas seperti itu Draco," ucap Hermione sambil mengelus lehernya.
"Maaf..kau ingat kejadian 2 bulan.. err.. kejadian kita? (Hermione mengangguk kaku), setelah kita sadarkan diri dan kau dibawa oleh Potty dan Weaselbee (Hermione segeraakan memprotes, namun dihentikan oleh Draco) jangan potong ceritaku, karena aku hanya akan bicara sekali. Dad dan Mum terlihat… mereka sulit diterka, dan aku tidak mengerti jalan pikiran mereka. Namun, Dad menyuruhku..dia menyuruhku untuk membawa calon istriku pada hari perayaan kelulusan. (Hermione terlihat sangat tegang setelah mendengarnya sedangkan Draco Hanya kembali mendesah)"
"Ap..apa…?Draco.. hentikan desahan mu itu, sangat tidak nyaman!"
"Huuh (Draco kembali sadar) maaf, ya, kurasa Dad ingin segera pensiun dan setelah lulus aku akan memegang tampuk kekuasaan Malfoy."
"Nah..Hermione, aku sudah menceritakan masalahku, apa kau bisa membantu menemukan solusinya Miss. Granger?" seketika setelah menyelesaikan kalimatnya Draco meninggalkan Hermione yang masih membeku.
.
.
.
Waktu Makan Malam, di aula besar
"..apa kau bisa membantu menemukan solusinya Miss. Granger?"Kata-kata Draco beberapa saat lalu masih berdenging keras ditelinga Hermione. 'apa yang harus kulakukan? Apa sebaiknya aku membantunya untuk menemukan calon istri yang tepat?' inner Hermione bertanya hal yang sama sepanjang makan malamini berlangsung. Melihat salah satu gank nya terdiam, Harry berucap,"Mione.. apa yang sedang kau pikirkan? Sejak dari perpustakaan kau lebih diam?" Hermione yang sadar akan pertanyaan Harry segera menjawab,"Aaah..tidak apa-apa Harry, hanya sedang memikirkan sesuatu" ucapnya singkat.
"Soal?"
"N.E.W.T dan karir"
"Hn, jangan terlalu keras Mione, kita semua tahu kaulah yang akan menjadi peringkat pertama dan orang yang paling ingin direkrut oleh kementrian sihir."
"Hn…. Well Harry, sebaiknya aku kembali ke asrama, bye Gin, Ron", belum sempat Harry menjawab, Hermione telah hilang dari pandangan.
Asrama ketua murid
"Kita sudah berteman," kata sandi meluncur dari mulut Hermione dan dengan segera ia melangkahkan kakinya memasuki ruang rekreasi asrama ketua murid.
Hermione sudah menduga akan ada seseorang yang sedang duduk di kursi warna hijaunya sambil membaca sebuah buku kusam yang tebalnya hampir sama menyerupai bacaan ringannya. Hermione segera duduk di sofa kebanggaannya dan memandang perapian tanpa arti.
Tak ada yang memulai percakapan sampai berberapa saat Hermione hendak ke pantry mengambil segelas cokelat panas, Draco menginterupsinya.
"Granger, sudah dua bulan berlalu….,"
Hermione kembali mendudukkan dirinya di sofa merahnya dan hanya menatap Draco dengan pandangan bertanya –lalu?-
"Aa..kau sudah lupa rupanya (sambil menutup bukunya, Draco menatap intens iris hazel dihadapannya)Bluemoon ..besok adalah tapat dua bulan, besok pagi pasti sudah mekar, kau..tidak penasaran melihatnya?"
Hermione yang mengerti arah pembicaraannya mulai tersenyum dan merilekskan tubuhnya,"Hm… tentu aku penasaran Malfoy, namun..apakah kita bisa melihat makhluk mitos itu? (Draco mengedarkan pandangan –makhluk apa yang sedang kau bicarakan?-) Well..rupanya kau tidak lebih tahu dariku," Hermione terkekeh, rasanya senang ketika lebih unggul dari Draco.
Draco hanya memutar bola matanya bosan, menunggu Hermione memberikan penjelasan.
"Ketika bunga itu akan mekar akan ada sesuatu yang muncul dari dalamnya (Draco mulai memperhatikan Hermione dengan serius) kau tidak tahu?(Draco menggeleng lemah) Huuh kupikir karena kau punya moonseed kau tahu segalanya"
"C'moon apakah wajah ini menunjukkan ketertarikan dengan bunga?"
"Tidak," ucap Hermione kembali melanjutkan.
"Aku juga tidak mengetahui apa yang akan keluar nantinya, sejauh ini hanya ada beberapa referensi yang menyebutkan bahwa yang keluar adalah makhluk mitos. Tapi..kesampingkan dengan itu, taukah kau bahwa kuncup Bluemoon hanya akan terbuka ketika matahari pertama setelah dua bulan menyinari kuncup tersebut, dan haaaah (kini Hermione yang menghela nafas) itu pukul 3 dini hari nanti."
"Apa?3 Dini hari?" Nampaknya Draco terkejut dengan berita ini, "Itu berarti..5 jam dari sekarang." Draco melihat jam dinding tua yang tak lama setelahnya mendentangkan diri menunjukkan tepat pukul 11.
.
.
Hening menyelimuti mereka
"Tidak masalah untukku, Jadi..apa kau berani menyelinap dari sini? Kau tahu jika ingin keluar dari sini, hanya dengan itu jalan satu-satunya?
"Errr, sungguh aku ingin mengetahui apa yang akan muncul dari bluemoon, namun..kita ini ketua murid, dan menyelinap?"
"Ckckc, Granger, bukankah kau seorangGryffindor? Mana kebranianmu? Aku tidak tahu jika ternyata hal itu membuat nyali seorang Gryffindor ciut," ucap Draco sambil menatap sekilas sapu terbangnya yang tertata rapi di sudut ruangan.
Hermione tidak bergeming, namun sesungguhnya ia sangat bersemangat.
"Well..sepertinya kali ini aku akan mengalahkanmu Granger, kheheh." Draco menapaki tangga menuju kamarnya sambil tersenyum.
Whatt? Draco akan lebih tahu dari pada Hermione? Tidak bisa dibiarkan, dengan cepat Hermione berteriak sambil menuju kamarnya,"Jika kau terlambat bangun, apapun yang keluar dari bluemoon akan jadi milikku!" ia berhenti di depan pintu kamarnya sambil menatap Draco.
Yang ditatap justru menyunggingkan senyum dan berkata,"Dalam mimpimu Granger, siap-siaplah untuk berbagi" setelahnya Draco menutup pintu dan beristirahat, begitu pula dengan Hermione.
.
.
.
.
02.20
"Accio sapu," Draco merapalkan mantra sederhana itu dan bersiap menuju jendela ketika ada suara yang menghentikannya.
"Mau berbuat curang Malfoy?"
"Heh, Granger, sejak kapan kau..?"
"Sejak 20 menit yang lalu, hanya untuk mengantisipasi kejadian seperti ini" ucapnya sinis.
"Ckckc tidak bisakah kau percaya padaku?"Hermione terdiam dan mengedarkan pandangannya kearah luar.
"Mau sampai kapan kau terdiam?Kita butuh waktu, ingat Granger, ini dini hari, aku tidak ingin kita tertangkap atau terjatuh ke danau akan lakukan ini dengan rapi dan pelan."
Hermione segera memposisikan dirinya di belakang sangat gugup, bukan karena ia terbang bersama Malfoy, namun karena ia akan terbang lagi.
"Kenapa?Cepatlah kita tidak punya banyak waktu Malfoy!"
"Granger, kau ini ..apa cuaca dingin membekukan otakmu? Aku akan pelan ketika di kawasan Hogwarts, namun ketika sudah keluar aku akan mengerahkan keahlianku sebagai captainSlytherin, tentunya kau tahu jarak yang akan kita tempuh bukan?" ucap Draco panjang lebar.
"Duduk di depan,!"
Hermione yang kesal tidak membalas perkataan Draco, hanya menurutinya, dan duduk di depan.
Sebelum berangkat, Draco menambahkan mantra penghangat pada sweeter Hermione dan melingkarkan tangannya ke tubuh Hermione untuk menjangkau sapu bagian depan agar tetap seimbang.
Entah karena mantra penghangat atau hembusan nafas Draco yang terasa jelas di pipinya, atau karena apa, perasaan Hermione tiba-tiba mengangat. Tanpa mereka sadari, dua orang berbeda gender ini terbang hati-hati dengan senyuman yang tidak diketahui oleh lawannya.
Bagian terdalam Dihutan terlarang
Langkah kaki dua orang ketua murid terdengar menggema di bagian terdalam hutan yang sekarang terlihat adalah suasana mencekam, bagaimana tidak, bisakah kau bayangkan berjalan di tengah hutan yang angker, pada dini hari? Pukul 3, bukan main ckck.
Hanya seberkas cahaya kecil yang berpendar di tongkat ketua murid putra yang menerangi jalan tidak mau menarik banyak perhatian penghuni hutan terlarang yang tengah tidur.
Hermione menengok jam muggle yang terikat kuat di pergelangan tangan kirinya. 2.50 AM.
"Hei, Malfoy, kurang 10 menit lagi bagaimana ini?" ucapnya perlahan tanpa menghentikan langkah kakinya berjalan dibelakang Draco.
"Jika bukan karena kau yang sering terjatuh kita sudah sampai 5 menit yang lalu,"
"Ya ya..maaf, itu juga karena kau, jalanmu cepat, tidak memperdulikan aku yang tengah mengejarmu, dan akhirnya jadi seperti in," Hermione berhenti dan memandang baju yang ia kenakan sudah tidak berbentuk lagi.
Draco yang menyadari Hermione berhenti, lantas juga menghenatikan langkahnya dan menengok kebelakang memandang Hermione dengan tatapan tajam.
"Aa..apa kau lihat-lihat?" Hermione tiba-tiba merasa gugup karena ditatap intens oleh Draco.
Tanpa kata Draco mendekat dan menggenggam pergelangan Hermione dan melanjutkan perjalanan.
"Jangan berpikir macam-macam, ini ku lakukan agar kita lekas sampai ditempat."
Hermione hanya terdiam dan mengikuti langkah Draco.
Benar juga apa yang diakatakan Draco, mereka telah sampai di hadapan kuncup bunga bluemoon yang mereka tanam dari moonseed dua bulan yang lalu. Tentunya Draco sudah melepaskan tangannya dari Hermione.
Tik
Tok
Tik
Tok
Cukup lama mereka duduk berhadapan dengan kuncup bluemoon dan akhirnya mentari mulai menggeliat menaburkan sinarnya yang hangat meski tidak tepat pukul 3, lebih 10 menit tepatnya, namun setidaknya mereka tidak terlambat.
Perlahan namun pasti, sinar yang jauh lebih hebat dari lumos itu menyelimuti hutan terlarang. Draco dan Hermione sudah berpindah posisi, yang tadinya duduk berhadapan, kini bersebelahan melihat proses mentari pagi berjalan mendekati kuncup bluemoon.
Deg deg deg deg
Mereka berdebar, menanti apa yang akan terjadi setelah cahaya pertama di hari itu menyinari bluemoon. Mereka semakin mendekatkan wajahnya ke kebunga itu ketika kuncup itu mulai menampakkan sesuatu yang tersembunyi didalamnya.
"Aku..jantungku tidak mau berjalan normal Malfoy", ucap Hermione jujur tanpa mengalihkan pandangan dari bunga yang kini diselimuti cahaya yang kecil namun terang benderang.
"Hn.. Kau tau Granger, aku juga merasakan hal yang sama, namun kita perlu waspada. Tetaplah disampingku (cieeee #kemunculan author yang tiba-tiba)"
Hermione menoleh sejenak, ia heran dengan kalimat ambigu Draco barusan. Namun segera mungkin ia memfokuskan lagi ke bluemoon.
Ting
Tong
Ting
Tong
Cahaya yang menyelimuti bunga itu kini sudah mulai pudar. Dan betapa terkejutnya Draco dan Hermione melihat apa yang tergeletak di dalam bunga yang ukurannya besar dengan warna biru gelap itu.
(Kira-kira sebesar Rafflesia #GaTegaNyebutBungaB******)
Mahkluk mitos yang keberadaannya diragukannyatanya terpampang dihadapan seperti manusia, hanya versi mini dan sayap?Tidak hanya 1, namun 2, mereka menguap layaknya anak kecil yang baru bangun tidur, mengucek mata sebentar dan memandang kedua orang (besar) yang kini tengah menatap diri mereka dengan tatapan super terkejut.
"M..Mal..Malfoy…Demi Merlin…ini…bukankah ini…" ujar Hermione yang menutup mulutnya dengan tangan, ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi karena terkejut, bingung, dan senang. Senang sekali malah.
"Granger, aku..aku tidak bodoh, dan ya, ini adalah mereka," timpal Draco.
Bersamaan dengan itu, dua makhluk tadi tersenyum kepada Hermione dan mereka terbang, ya ya DEMI MERLIN, mereka terbang keatas, mensejajarkan diri dengan pandangan Hermione dan Draco.
Draco tersenyum tipis dan berucap, "Welcome to thisworld,Kids".
Hermione masih tercengang, dan ia lebih tercengang ketika suara kecil yang berhadapan dengan Hermione terdengar,"Mum (tubuh kecil yang ada dihadapan Hermione menatap Hermione), Dad (kemudian mentap Draco),thank you for having us"
Sedangkan tubuh kecil yang ada dihadapan Draco hanya memasang ekspresi datar dengan tatapan menyelidik kearah Draco, kemudian Hermione , sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.
Draco dan Hermione saling pandang dan tanpa sadar Hermione berteriak.
"Aaaaaaaaaaaa," suaranya menggema dan rasanya ia mengganggu ketenangan penghuni hutan terlarang.
Benar saja, setelah itu muncul pergerakan yang mencurigakan dari berbagai arah.
"Kau membangunkan makhluk-makhluk itu Dear," ucap Draco ketus pada Hermione yang menatapnya dengan bodohnya, ia sepertinya tidak sadar dengan kelakuannya barusan.
"Kita pergi," Draco segera memanggil sapu terbangnya dan memposisikan Hermione sama saat datang tadi. Mereka sepertinya lupa dengan kehadiran makhluk mitos tadi, dan langsung melesat ke Hogwarts tanpa aral melintang.
.
.
Asrama Ketua Murid -06.00 AM-
Setelah Hermione dan Draco sampai di asrama ketua murid 1,5 jam yang lalu dengan keterkejutannya terkait dengan dua makhluk kecil yang konon adalah makhluk mitos memanggil mereka dengan Mum dan Dad, kini kedua tokoh utama kita tengah terkapar diruang rekreasi.
Selesai dengan adu mulut, mereka terlelap dikursi masing-masing sampai sekarang.
Tiriiiit tiriiit
Jam tangan muggle Hermione yang berwarna merah itu kini tengah berdering halus membangunkan pemiliknya.
"Ughh..badanku..," Hermione mengeluhkan tentang rasa sakit yang kini diderita akibat tidur di dan dengan posisi yang salah. Ia mengucek matanya dan,"Mal…Malfoy, kenapa kau? Kau..Kau seolah-olah hendak memakanku,"
Yup, Draco ternyata sudah bangun atau lebih tepatnya tidak bisa tidur lantaran kepikiran dengan dua makhluk yang baru lahir tadi yang mereka tinggalkan.
"Grangeeer, kau tahu apa yang kau lakukan?," ucap Draco lirih namun menunjukkan sinyal-sinyal bahaya.
(Glek) Hermione menelan ludah dan mencoba untuk tidak memandang iris kelabu Draco.
"Er..ehm.. aku…," Hermione menutup matanya, dan menghembuskan nafas panjang, dan mengambil nafas panjang kembali sebelum berbicara.
"Baik baik, Dengar Malfoy, aku minta maaf karena telah mnegacaukan semuanya,Ya! Aku sadar telah berbuat kesalahan dengan keterkejutanku, aku sangat terkejut yang kita temui adalah XieLf, aku tidak pernah menyangka, bermimpi pun tidak, kau tahu betul kenapa aku sampai berbicara seperti itu.XieLf! Malfoy, for Merlin sake! Dan lebih mengejutkan lagi kau tahu kenapa? Yang berwarna merah tadi, kau dengar dan lihat sendiri, mereka menganggap kita orang tuanya! "Mum and Dad, thank tou for having us" this completely crazy Malfoy,"
Setelah mengucapkan satu kalikmat yang begitu sangat panjang Hermione kembali menenggelamkan dirinya di sofa merahnya.
Draco hendak membalas perkataan Hermione jika tidak dihentikan oleh suara,"Dad, kau tidak perlu membalas apa yang dikatakan Mum, dia hanya terkejut,"
Entah dari mana tiba-tiba muncul dua makhluk yang mereka temui dini hari dan kebetulan atau tidak, kehadiran keduanya seperti melambangkan Gryffindordan Slytherin.
"Kalian…kalian…" Hermione hendak histeris lagi, namun kehisterisannya dicegah oleh suara dari makhluk yang memiliki warna hijau.
"Mum, berhentilah histeris seolah kami baru bangkit dari kematian, bisakah kau tenang dan dengarkan penjelasan yang kami bawa?" ucap sosok hijau yang tingginya hanya setelapak tangan Hermione itu dengan dingin, namun lembut.
Hermione mencoba mengendalikan dirinya, dan kini Draco yang berbicara sambil memandang kedua makhluk itu.
"Kalian, ceritakan pada kami!"
Kedua makhluk itu kini masing-masing duduk dihadapan Hermione dan Draco. Si merah kecil di meja Draco, dan Si hijau memposisikan diri di meja Hermione.
"Allright, lill, tell me you are you? This Saturday, so we has lot time to hear you," ucap Hermione dengan tersenyum aneh.
"XieLf, aku tidak pernah tahu kalian ternyata ada," Kini Draco yang memberi pernyataan pada mereka.
Si merah menjawab,"Mum, Dad, don't call us lill, for us this is normal", ucapnya sambil memutar badan menggunakan bantuan sayapnya.
"Okay, so what's your name?"
Giliran hijau yang menjawab," Lyph, dan yang berisik itu adalah Ify"
"Huuh apa-apan kau Lyph (ucapnya sambil melirik kearah hijau) , Mum, Dad, let me introduce myself,"
Sosok yang diketahui bernama Ify itu berdiri diatas meja, dan memperkenalkan diri,
"Perkenalkan, Ifritya Undiora Reddist panggil saja Ify, dan makhluk hijau itu adalah Slyphorion Drysttiva Bleu, sebenarnya aku suka memanggilnya Sly, (langsung dapat death glare)namun sepertinya Lyph lebih manusiawi," ucapnya sambil mengangkat bahu.
"Hehehe," Hermione tekekeh mendengar perkataan Ify.
"Mulai gila Granger?" ucap Draco yang langsung diberikan hadiah tatapan mata elang.
"Baiklah, Ify, Lyph, kami tahu kalian adalah XieLf, yang kami tidak tahu adalah kalian ternyata muncul dari bluemoon, bisa kau jelaskan? Kenapa kalian memanggil kami Mum dan Dad? Lalu, nama kalian itu…hmm nama kalian terdengar sedikit aneh bagiku."
Lyph hanya menatap garang kepada Draco sambil mengatakan,"Namamu sendiri juga terdengar aneh bagiku Dad", sedangkan Ify tertawa hanya mengangkat bahu mendengarnya.
Ify menghela nafas panjang, sepertinya ia akan bercerita panjang kali lebar kali tinggi. Draco, Hermione, dan Lyph memposisikan diri senyaman mungkin serambi menunggu Ify mulai bercerita.
"Dad, Mum kalian sudah tahu jika kami adalah XieLf , secara etimologi kata XieLf berasal dari dua kata yaitu…."
"Pixie dan Elf, dan kalian memiliki kemampuan yang -masing dari kalian memiliki elemen yang menyebabkan kalian mendapatkan warna di tubuh kalian. Jika ku tebak, dari warna dan nama kalian, Ify..kau elemen api, sedangkan Lyph.. healer?"
"100 point untuk Gryffindor karena mengenal kami dengan baik," Ify berteriak kegirangan.
"Hei..itu tidak adil, aku juga akan menjawab hal yang sama, Ify, kapan kau akan jawab pertanyaanku?" ucap Draco protes, sedangkan Hermione tertawa geli.
"Sir yes Sir, Mum benar, namun masih ada yang kurang, kami adalah tipe XieLfyang berbeda (ucapnya dengan nada sedih) …"
"Lebih tepatnya kami aneh, karena itu kami bisa muncul dalam bluemoon," timpal Lyph ketus.
"Lyph! …"
Draco dan Hermione merasa aneh dan memutuskan untuk menunggu Ify bercerita.
"Mum, Dad, tidakkah kalian tahu Bluemoon adalah cerminan dari pengharapan. Apapun dapat kami minta melalui bulan semua itu hanya dapat terjadi ketika seseorang mendapati bluemoon yang sedang mekar. Ditempat asal kami, XieLand, kami hidup dengan… err..dengan rutinitas yang sama, sehingga kami berdua berharap untuk dapat menjalani hidup penuh petualangan dan akhirnya kami bertemu dengan kalian," ucapnya riang.
"Heh, hidup dengan rutinitas yang sama?Apa maksudmu Ifritya Undiora Reddist?, kenapa kau tidak bilang bahwa kita dipinggirkan oleh kaum kita, dan kita melarikan diri karena kita tidak diinginkan mereka?"
"Slyphorion! Teganya kau mengungkit itu (dan wuushhh.. Ify menerjang perapian dan lenyap)"
"Ify!," teriak Hermione "Lyph, kau tidak mau melakukan sesuatu? Dia masuk ke dalam api"
"Tenang Mum, dia hanya melarikan diri, biarkan saja, dia adalah api Mum,"
Draco menghela nafas,"Lyph, lanjutkan"
"Seorang XieLf hanya akan memiliki 1 elemen dalam dirinya, sedangkan kami kalian menyadari dari nama kami?" ucapnya sambil memicingkan mata.
"Ifritya Undiora Reddist, Ifrit dan Reddist serta badannya yang diselubungi warna merah menunjukkan dia memiliki api sebagai elemennya (Lyph mengangguk keci) dan Undiora, Undine dan Aura? Bagaimana mungkin?"
"Yes Dad, undine dan aurora, Undiora sendiri sudah merupakan suatu keanehan, ditambah undine dengan Ifrit? Api dan air? Huh menggelikan. Namun kenyataannya seperti itulah dia, Ify memiliki 3 elemen sekaligus, api sebagai elemen utama, air, dan cahaya"
Hermione mulai menganalisa,"Dan kau Slyphorion RaDrystiva Bleu, slyph dan dryst mewakili elemen kehidupan atau regenerasi sebagai elemen utama, karena badanmu diselubungi cahaya hijau, kemudian Ra dari kata ramuh, elemen dari kata Shiva, penguasa es. Dan..eh Bleu? Bukankah elemen utama milikmu adalah kehidupan? Kenapa ada 2 pasang kata yang sama ?"
"Mum benar, 2 pasang kata yang sama, slyph dengan dryst dan shiva dengan bleu. Meskipun Ify merupakan XieLf yang aneh, cih..aku bahkan sama dengannya, tidak normal, aku juga memiliki 3 elemen, kehidupan, es (seketika warna hijau yang menyelubungi Lyph berganti jadi biru) dan…"
"Orion? Nama kita berasal dari hal yang sama Lyph," Draco kembali bertanya.
"Orion, itu karena aku juga dapat berubah menjadi seperti ini (tiba-tiba badan Lyph diselimuti warna gelap, matanya berubah menjadi biru disebelah kanan dan hijau disebelah kiri, kejadian ini hanya sebentar saja karena tiba-tiba Lyph menjadi lemas)"
"Lyph..! kau tidak apa-apa?" Hermione mengangkat Lyph dan mendudukkannya di pangkuannya.
"Kau bisa minum ini?" ujar Draco sambil melayangkan segelas cokelat panas dengan ukuran normal XieLf.
"Hn.. thanks Dad," dengan segera Lyph menghabiskan isinya. Warnanya kembali ke hijau.
"Apa yang terjadi Lyph?" Tanya Hermione.
"Orion, adalah perwakilan dari dunia gelap, Orion dan Aura, tidak seharusnya kami bersama, hal ini bisa sangat membahayakan bagi Aura, begitu pula sebaliknya."
Tik
Tok
Tik
Tok
Tak terasa waktu berjalan cepat, sudah pukul 7.30 AM Ify belum kembali, sedangkan tiga orang yang berada di ruangan itu kini terdiam.
"Apa..apa Ify tidak apa-apa? Kemana dia?" ujar Hermione cemas.
"Mengapa kau menganggap kami sebagai orang tua kalian?"
"Karena kami sudah tidak diharapkan, namun kalian berbeda, kalian mengharapkan begitu?"
"Er..iya, namun.." Hermione tidak melanjutkan lagi
"Hm..jadi begitu, kalian pun tidak mengharapkan kami rupanya (tiba tiba, Lyph berubah warna lagi, auranya menggelap)"
"Hei hei son, tenanglah, bukan begitu maksud Mum, benarkan Mum?" ucap Draco melirik Lyph berubah lagi jadi hijau.
"Aaa iya, bukan begitu Lyph, kami sangat menantikan kalian, jika tidak kenapa kami rela menyelinap padahal kami adalah ketua hanya belum terbiasa dipanggil seperti itu, terlebih kau tidak bertanya dahulu."
"Hn..maaf, aku sering hilang kendali. Haaaah baiklah.." tatapan Lyph berubah menjadi serius, kini ia terbang memposisikan dirinya diantara Hermione dan Draco.
"Draco Lucius Malfoy dan Hermione Jean Granger (yang dipanggil memusatkan pandangan menatap Lyph, heran bagaimana dia bisa tahu nama lengkap mereka) mulai saat ini, bersediakah kalian menjadi keluarga dari dua XieLf terbuang, Slyphorion RaDrysttiva Bleu dan … (tiba-tiba Ify muncul disebelah Lyph) dan Ifritya Undiora Reddist?"
Draco dan Hermione berpandangan, Hermione tidak sadar bahwa Draco telah mencuri dengar kalimat yang akan dikatakannya (#TakSia-siaDiaIkutSnape).Berbarengan mereka membalas pertanyaan Lyph.
"Slyphorion RaDrysttiva Bleu dan Ifritya Undiora Reddist, XieLfistimewa yang memiliki kelebihan dibanding XieLflainnya (Lyph dan Ify terkejut mendengarnya). Maukah kalian menjadikan kami, Draco Lucius Malfoy (yang tampan #authorNimbrung ;D) dan Hermione Jean Granger (yang sangat pintar #nimbrung lagi) sebagai keluarga kalian?"
Waktu serasa berhenti sejenak, hening beberapa saat sampai dua suara kecil dari ras mitologi itu terdengar, "Yes Dad, Mum, from now we're family"
Ify sangat senang, ia mengelilingi Draco dan membuat Draco tertawa.
Hermione tersenyum melihat mereka, ia belum pernah melihat Draco hilang kendali dalam artian yag baik seperti ini. Tawanya seperti anak kecil yang diberi lollipop. Lantas Hermione menatap Lyph yang sedang duduk dipundaknya dan melihat Lyph, Lyph membalasnya dengan senyum yang sangat tipis. Meski begitu, Hermione tahu Lyph sangat senang, aura yang dikeluarkan Lyph sangat hangat dan bercahaya.
Tak lama Ify melibatkan Lyph dan Hermione dalam perbuatan usilnya mengerjai Draco. Mereka berempat tertawa dan berlarian di dalam asrama ketua murid.
.
'Akhirnya aku mendapatkan keluarga'
'Semoga mereka tidak seperti mereka'
'Sepertinya kehidupanku akan penuh kejutan'
'Hm..Mum dan Dad? Permainan ini sepertinya menarik'
continue ?
well, akhirnya selesai juga
kemungkinan saya akan mengeluarkan cerita-cerita lanjutannya dengan sifat yg bisa berakhir nggantung tapi juga tidak menutup kemungkinan untuk dilanjutkan. Buat berjaga-jaga hhe.
-learning by doing right?-
So
Would you mind to give me review and improvment ? :D
Thanks for your visit
Ngomong-ngomong XieLf adalah murni karangan saya, mereka rasanya tidak ada di HP. XieLf adalah gabungan dari Pixie dan elf, jadi terbang dan keceriaannya dari Pixie, sedangkan kemampuan elemen ya dari elf. Sedangkan elemen-elemen nya campur aduk dari The Legend of Mana, dan FF bukan berarti ini Crossover ya.
Best regrads,
PL Therito
D.I.Y /Fri/June/13/2013
