RED

Disclaimer : Kurobas punya mas Fujimaki, Akashi punya saya /digampar

Pairing : Akashi x Kuroko

Genre : Romance, Hurt/Comfort

Summary : Berawal dari sebuah ide gila ibu mereka yang fujoshi akut dan alasan untuk membayar hutang dari salah satu pihak, terjadilah pernikahan terlarang yang tak didasari cinta.. ah lebih tepatnya cinta sepihak. "aku ingin Akashi-kun membalas perasaanku, tapi sepertinya hal itu tak mungkin..." "tch yang perlu kau lakukan hanyalah berusaha yang terbaik Kuroko, jangan menyerah!" "cih, jadi selama aku tak ada di rumah ia selingkuh dengan taiga heh"

.

.

.

.

.

Kuroko POV

Aku membuka paksa mataku membiarkan seberkas cahaya masuk melalui celah mataku. Dengan langkah gontai aku menuju kamar mandi untuk mebersihkan diri dan selanjutnya menyiapkan sarapan untukku dan suamiku.

Ah perkenalkan aku Kuroko Tetsuya, ah tidak, saat ini namaku Akashi Tetsuya, umur 22 tahun, pekerjaanku adalah guru TK. Dan aku sudah menikah.

Sudah 4 bulan semenjak pernikahan kami. Bila hal tersebut bisa dikatakan pernikahan. Karna lebih tepatnya pernikahan ini adalah perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtua kami. Aku tak pernah keberatan dengan keputusan orangtuaku menjodohkanku dan dia. Karna dia adalah teman smp ku sekaligus mantan kapten basketku. Akashi Seijuurou. Aku sudah menaruh hati padanya sejak smp karna dialah orang pertama yang menemukan kekuatanku dan karna kekuatan itulah yang menyebabkanku tetap bermain basket hingga saat ini

Takut dipandang sebelah mata oleh orang yang bersangkutan dikarnakan orientasi sexualku yang menyimpang, kuurungkan niatku untuk mengungkapkan perasaan ini.

Aku seorang homosexual. Salahkan ibuku yang fujoshi akut itu, karna dengan laknatnya ia telah membuat anak semata wayangnya memiliki orientasi sexual yang menyimpang seperti ini. Wajar saja karna sejak kecil ibuku hobi sekali membacakan fanfiction yaoi dan kau tahu? Ibuku memiliki segudang koleksi doujinshi yaoi berbagai pairing dan rating, sungguh fujoshi akut.

Ayahku? Ia sudah pasrah menghadapi keadaan ibu yang seperti itu dan membiarkanku teracuni oleh doujin-doujin bejat milik ibu yang menyebabkanku jadi seperti ini…

Dan awal perjodohanku ini dikarnakan ayahku terlilit hutang di perusahaan milik mertuaku, dan ayah bingung harus membayarnya bagaimana. Ketika keluarga kami saling bertemu untuk membahas soal hutang ini secara mengerjutkan ternyata ibuku dan ibu Akashi-kun adalah teman semasa SMA dulu dan you know what? They are same. Fujoshi akut.

FLASHBACK

"Chihiro-chan bagaimana kalau kita nikahkan saja anak kita untuk melunasi hutang keluargamu itu?"

"Ahhhh, ide bagus Natsuko-chan tak kusangka masalah seperti di fanfic kita alami di dunia nyata juga, haha." /ya ampun-_-/

"O-oi yang benar saja anak kita itu kan laki-laki Natsuko," sahut suami dari Natsuko-san, alias kepala keluarga Akashi.

"Karna disitulah letak spesialnya~ aku tak sabar untuk merekam malam pertama mereka, haha." /emak laknat-_-/

Dan Akashi-san sweatdrop.

"Ya-yang benar saja bu, aku masih normal!" ucap Akashi-kun tak terima.

"Sei-chan sayang~ Setelah pernikahan nanti aku yakin kau akan mencintai Tecchan sedikit demi sedikit."

"Itu benar Sei-chan~ tante yakin Tecchan bisa memuaskanmu dengan baik(?) karna dia sudah tante latih sejak kecil, haha."

Sementara itu para suami, aku dan Akashi-kun hanya bisa sweatdrop melihat tingkah mereka berdua.

Dan setelah melakukan banyak pertimbangan akhirnya Akashi-kun menerima perjodohan ini, meskipun ibunya seperti itu ia masih menghormati keputusan ibunya, karna Akashi-kun sangat menyayangi ibunya melebihi sang ayah.

Aku? Tentu saja aku harus menerimanya karna sudah keluarga terlilit hutang aku masih saja tak mau berkorban, anggap saja hal ini sebagai balas budiku terhadap kedua orangtuaku.

Lalu, ayahku dan ayah Akashi-kun? Tentu saja mereka terpaksa menerimanya karna mereka tak mungkin menolak hal ini, terutama ayahku karna ini adalah jalan satu-satunya untuk melunaskan hutang-hutangnya dan Akashi-san tak mungkin menolak keputusan istrinya kan?

Tak lama setelah itu diadakan lah pesta pernikahan kami yang sedikit tertutup… yah tahu sendirilah pernikahan sesama jenis tak diperbolehkan oleh negara ini.

FLASHBACK END

Setelah selesai mandi aku pun bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah sarapan siap aku hendak menuju kamar kami untuk membangunkan Akashi-kun tapi ia sudah tak ada di kamar.

"Akashi-kun?"

"Apa?"

Kulihat sesosok pria berdiri tepat di belakangku dengan menggunakan kemeja putih dengan setelan jas dan ia sedang memasang dasi sambil menatapku tajam.

"Eh, ah kau sudah bangun, ya? Kebetulan sekali aku baru selesai menyiapkan—"

"Aku berangkat."

BLAM

"—sarapannya"

Setelah itu Akashi-kun berangkat kerja seperti biasa tanpa memakan sarapan buatanku. Aku pun segera menuju dapur dan menatap nanar masakanku. Padahal aku sudah susah payah bangun lebih awal untuk membuat menu ini, karna aku baru mempelajarinya kemarin.

"Ah.. apa aku bisa menghabiskan ini semua?" ucapku lirih.

Aku pun menyantap sarapanku dengan perasaan sesak memenuhi dadaku, setelah itu aku membereskan dapur dan berangkat menuju TK tempatku mengajar.

-o.O.o-

"Senseiiii datangggg."

"Akashi-senseiiiii."

"Senseiiii."

Baru saja aku membuka pintu kelas, seketika mereka langsung berhambur memelukku. Inilah yang kusukai dari mengajar anak kecil mereka terlihat lucu dan polos.

"Nee, kenapa kalian mendadak memelukku seperti ini?"

Terlihat seorang anak berambut kuning menjawab dengan nada khawatir

"Habisnya kami khawatir sensei belum datang padahal tak biasanya sensei telat datanggg-ssu."

Aku terharu melihat mereka, memang tak biasanya aku datang terlambat terlebih lagi aku sudah terlambat 30 menit. Alasannya tentu saja karna tadi aku membereskan dapur dahulu dan menunggu bis sedikit lama.

"Ne, ne, aku senang kalian mengkhawatirkanku tapi jika kalian tak melepaskan pelukan kalian, kita tak bisa belajar hari ini," ucapku lembut.

Setelah itu mereka pun satu persatu melepas pelukannya dariku dan kompak berkata,

"Maafkan kami senseeiiii."

Aku hanya bisa tersenyum menanggapi tingkah lucu mereka. Ingin rasanya aku memliki anak tapi… hal tersebut tak mungkin terjadi dalam hidupku…

SKIP TIME

Kriiingggggg.

"Sekian pelajaran kali ini, terima kasih dan hati-hati di jalan minna-san."

"Ha'I, arigatou senseiiii."

Setelah itu, aku langsung menuju gerbang sekolah karna sudah ada yang menungguku. Sesosok pria berambut merah gelap dengan postur tubuh tinggi sedang menungguku. Kagami-kun.

"Kagami-kun."

"HU…HUAAAA, Ku-Kuroko bisa tidak kau tidak mengagetkanku seperti ini!"

"Aku tidak mengagetkanmu. Oh, dan namaku bukan Kuroko lagi, Kagami-kun."

"Meskipun namamu sudah berubah, bagiku kau tetaplah Kuroko bayanganku hehe," ucapnya sambil tersenyum lebar.

Aku pun tersenyum lembut padanya.

Dia adalah Kagami-kun sahabatku, partnerku dalam bermain basket dan cahayaku.

"Ne Kuroko, kali ini kau ingin belajar memasak apa?"

"Terserah Kagami-kun saja."

Diam-diam aku belajar memasak bersama Kagami-kun sejak 3 bulan yang lalu. Sebulan setelah pernikahan kami, baik ibuku dan ibu Akashi-kun selalu mengirimkan makanan untuk kami tapi karna aku tak enak pada mereka aku mengatakan kalau aku akan mencoba untuk memasak sendiri dan belajar dari Kagami-kun.

Aku menyuruh mereka untuk tidak memberitahukan hal ini pada Akashi-kun karna aku berusaha untuk menjadi istri yang baik untuknya. Dan tentu saja reaksi mereka sangat berlebihan begitu mengetahui aku berencana memasak demi Akashi-kun…

Selama 3 bulan ini Akashi-kun tak pernah menyicipi masakanku, jujur saja hal itu membuatku sedih..pernah ia menyuruhku untuk berhenti memasak dan beriniatif memanggil koki tapi aku menolaknya karna kalau ada koki di rumah kami kerja kerasku selama ini tentu menjadi sia-sia. Ia tak memberi komentar apapun padaku soal penolakan itu dan sampai saat ini pun ia tak pernah melarangku untuk memasak tapi ia juga tak pernah menyentuh masakanku. Aku bingung dengan sikap Akashi-kun.

"Tch kau ini, ah ngomong-ngomong apa Akashi memakan masakanmu kali ini?'

Ingatanku tentang kejadian tadi pagi pun kembali muncul dan hal itu jelas membuatku murung.

"Kalau kulihat dari ekspresimu sepertinya tidak ya…"

"Iya… kurasa masakanku masih kurang enak makanya Akashi-kun enggan mencobanya. Aku akan lebih berusaha," ucapku sambil tersenyum, bagaimanapun aku tak ingin Kagami-kun khawatir.

"Sial si teme itu sebenarnya apa sih masakan yang ia suka!? Mengapa semua masakanmu tak pernah ia makan?" Sepertinya Kagami-kun marah..

"Sup tofu."

"Hah?"

"Makanan yang disukai Akashi-kun adalah sup tofu dan ia benci dengan rumput laut."

"….HANYA ITU!?"

"Ha'i."

"…kalau begitu mengapa kau ingin mempelajari berbagai macam menu bila ia hanya menyukai sup tofu?"

"Karna aku ingin bisa memasak apapun Kagami-kun."

Sedetik kemudian Kagami-kun mengomel tak jelas padaku dan melampiaskan kekesalannya pada Akashi-kun dengan menendang beberapa botol bekas minuman di jalan menuju apartemen milik Kagami-kun. Semoga saja Akashi-kun tak marah bila suatu saat hal ini terbongkar… ah untuk apa ia marah? Akashi-kun kan tak memliki perasaan apapun padaku..

-o.O.o-

Author POV

"Berhenti."

CKIT

"Ada apa Seijuurou-sama? Mengapa menyuruh saya berhenti mendadak? Ah, bukankah itu Tetsuya-sama? Eh, siapa pria yang berada disamping Tetsuya-sama?" tanya sang supir pada majikannya.

Terlihatlah sesosok pria berambut biru muda yang familiar bagi si majikan alias Akashi Seijuurou yang tak lain dan tak bukan adalah sang istri yang baru saja keluar dari grocery shop dengan kantong belanjaan dan di sampingnya terdapat sosok pria berambut merah gelap yang juga familiar baginya. Kagami Taiga.

Tanpa sadar Akashi menatap mereka dengan tatapn benci, kesal, atau… cemburu. Entahlah hanya ia yang tahu arti dari tatapan tersebut.

"Jalan."

"Eh?"

"Kuperintahkan untuk jalan."

"Ah, baik"

Kemudian mobil BMW hitam itu berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.

'Cih, jadi selama aku tak ada di rumah ia selingkuh dengan Taiga, heh,' batinnya kesal.

'Tunggu.. untuk apa aku mengurusi kehidupannya bahkan aku sama sekali tak mencintainya. Huh, biarkan saja ia berbuat semaunya seperti itu aku tak peduli.'

Benarkah kau tak peduli padanya Akashi-sama? Sepertinya kau tak cukup pandai untuk menyembunyikan ekspresi kesalmu atas pemandangan tadi Akashi-sama.

To Be Continued

A/N : Haloooooo minna-sannnn~~~ Ini ff perdana saya lho di fandom ini haha~ Rencananya ff ini mau dipublish pas akakuro day 4/11 dan dibikin oneshot tapi jadinya malah gini T-T makanya dipublishnya pas akakuro week selagi inget haha. Kependekan ya? Ahh maklum soalnya belom berpengalaman di dunia per ff an(?) sih TwT kalo masih banyak kesalahan dan mungkin aja ada typo betebaran mohon dimaafkan karna saya masih amatir dan masih butuh banyak belajar~ jika berkenan dimohon kritik dan sarannya melalui review ya. arigatouuu^^ HAPPY AKAKURO WEEK!^^