Summary:
[Halo! Timor manise di sini! Tahu tidak? Beta udah resmi jadi murid di sekolah Mamake! Oh iya, beta denger di sini ada klub-klub ekskul gitu. Karena beta deketnya sama kelas Mamake, beta rencana mau wawancarain anggota kelas ASEAN satu-satu!] Kisah nation unyu yang slalu kepo dan pengen banget masuk ASEAN dalam mencari hidayah akan klub-klub di sekolahnya. POV OC!Fem!Timor.
APH (Awesome(?) Power Hetalia) © Om Hidekaz Himaruya
Exclusive! ASEAN's Clubs Interview by Timor! © maiTiramisu
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Terinsprirasi dari karya seorang om yang rajin BANGET baca buku sejarah dan tiba-tiba bikin episot khusus klub-klub para nations. Dan apabila ada typo, cerita gak nyambung, garing sekering-keringnya...
Mohon Maaf Lahir dan Batin(?) *bowbowbow*
[Action!]
Halo! Timor manise di sini! Tahu tidak? Beta sudah berhasil masuk sekolah Mamake Indonesia, lho! Bukan, bukan masuk diem-diem terus ngumpet di kolong meja Mamake. Beta udah resmi jadi murid di sekolah Mamake!
Tapi beta sedih, soalnya beta gak satu kelas sama Mamake. Kayaknya kelas Mamake kece. Kalo gak salah nama kelas Mamake itu ASEAN. Beta yakin, pasti temen-temen sekelas Mamake negara maju semua. Kecuali Mamake. Beta bisa bayangin Mamake cupu di tengah kelas karena jadi negara berkembang sendiri. Kasihan.
Kalo beta, beta masuk kelas yang isinya negara-negara kecil kayak beta. Beta curiga, jangan-jangan nanti beta diajarinnya 'budi bermain bola'. Beta 'kan udah bisa perkalian 10!
Tapi kata Papa Portugal, beta bisa pindah kelas. Makanya beta minta Mamake buat masukin beta ke kelasnya. Lagipula, beta udah akrab kok sama temen-temennya Mamake. Mamake iya-iya aja. Tapi beta tak percaya, beta takut diiming-imingi doang kayak rakyatnya.
Oh iya, beta denger di sini ada klub-klub ekskul gitu. Beta penasaran. Beta tanya Papa Portugal, soalnya kalo nanya Mamake, muka Mamake meragukan. Ternyata negara-negara mikro kayak kelas beta belum boleh ikut-ikutan klub. Harus nunggu sampe 40hari dulu. Beta heran, ini syarat masuk klub apa syarat yasinan.
Karena penasaran, beta mutusin buat cari tau klub-klub apa aja yang ada di sekolah beta. Biar beta gak bingung lagi buat milih klub nanti...
Caranya? Karena beta deketnya sama kelas Mamake, beta rencana mau wawancarain anggota kelas ASEAN satu-satu.
Beta mulai dari Mamake dulu!
"Klub?" Mamake Indonesia nanya, beta ngangguk.
Beta nemuin trio MaPhilIndo di koridor pas pulang sekolah. Dengan sigap, beta keluarin pensil dan notebook—buku kecil beta, Papa Portugal belom beli-beliin beta yang macam elektronik kotak itu—yang udah beta siapin di kelas tadi.
Si Malon—Mamake slalu manggil cewek itu begitu—nengok sambil jinjing tas di pundaknya. "Lah, lo kan belom boleh ikutan klub-klub dulu..?"
"Kan buat bahan pertimbangan, Lon." beta jawab, mutar bola mata beta kayak lagi ngomong sama koalanya Bang Australia.
Entah kenapa tiba-tiba si Malon ngamuk sambil ngumpat ke arah beta. Memangnya beta salah apa? Temen beta salah apa? Pasti dendam pribadi sama Mamake! Untung Mamake nahan dia di tempat.
Kak Philip—biar pendek panggilannya, bukan merek lampu—yang cantik pun nyamperin beta. Nyuekin dua orang di belakangnya yang tiba-tiba gulat sendiri.
"Jadi kamu mau wawancarain kelas kita yang NOTABENE negara makmur ini?" tanyanya penuh percaya diri. Beta sudah tak heran, Kak Philip memang tingkat narsisnya jauh lebih master dari Mamake.
Beta ngangguk aja. Biar cepet.
"Kalo kami..." Kak Philip senyum dan noleh ke arah dua makhluk di belakangnya. Duo Mamake-Malon masih gulat. "Kalo kami..." dia ngulang lagi, mungkin itu semacam kode yang nantinya mereka bakal berubah terus bentuk formasi kayak Teletabis gitu.
Tapi keliatannya Mamake dan Malon gak peduli. Keasikan sendiri. Beta jadi kasihan.
Kak Philip pun ngeluarin semacam aura yang entah kenapa bikin beta merinding. Dia ngehampirin Mamake dan si Malon, terus narik kerah belakang mereka biar saling melepaskan. Mengingatkan beta akan perlakuan Om Turkey terhadap kucing-kucing Om Greece yang lagi berantem di depan kantin kemarin.
Kak Philip pun kembali menghadap beta, dengan Mamake dan si malon yang terlanjur babak belur di kanan-kirinya.
"Kalau kami, trio terASOY di ASEAN, bikin klub sendiri!" seru Kak Philip bangga. Untung gak pake trademarknya si Om Awesome.
"Apa tuh, Kak?" tanya beta penasaran. Hebat, lho, mereka bikin klub sendiri!
Sebelum menjawab, Kak Philip ngangguk bolak-balik dari Mamake ke si Malon—kayaknya mau kompakkin suara. "...namanyaaa...G3!" seru mereka tak lupa dengan pose imut masing-masing.
Hening.
Beta diam. Beta bingung mau reaksi apa. Kedengarannya seperti layanan internet. Jadi selama ini Mamake jago teknologi?
"KOK LO GAK ADA REAKSI, SIHHH?!" bentak si Malon tiba-tiba, pas beta lagi sibuk berpikir tentang keahlian tersembunyi Mamake.
"Huh? Beta harus reaksi? Oke. WAW." perhatian... Beta bukan ngeledek. Beta cuma nurutin kemauan si Malon ini. 'Kan beta anak yang patuh dan rajin menabung.
Trio MaPhilIndo di depan beta sweetdrop.
"Bukan begitu reaksi yang kami harapkan, wahai Timor anakku..." Mamake mengusap peluh di keningnya. Akhirnya Mamake mengakui beta sebagai mantan anaknya! Mantan, lho!
"Emangnya lo gak mau tau kepanjangan dari G3? Gak ada niat nanya, gitu?" tanya si Malon sewot.
Beta mengedipkan mata—bukan, beta bukan genit. Beta bingung, beta tahu kepanjangannya itu penting ya? Yasudah, beta tanya saja. "3G itu apa, Mamake?"
"G3, Mor. Gue harap itu bukan authornya yang typo." bisik Kak Philip menepuk pundak beta pelan.
...
...
...
"WHAT?! JADI TIMOR BENERAN ANAK LO, KAK?!" tiba-tiba Kak Philip teriakin Mamake. Suaranya luar biasa melengking di telinga beta.
"WHAT?! B-BUKAN! EH DEMI APA, GUE MASIH MENJAGA KEPERAWANAN GUE!" bela Mamake yang baru sadar karena daritadi ngupil diam-diam di belakang.
Si Malon berdecak prihatin. Mamake kelihatan emosi, sebelum akhirnya seret beta ke pojokan.
Mamake pun membungkuk, menyejajarkan pandangan beta. Ia berbisik. "Timor, denger. Berhenti manggil gue 'Mamake'. Kalo lo tanya kenapa... Pertama, itu gak elit. Kedua, lo itu ADEK gue yang direbut sama si Portugal-sialan itu. Jadi, cukup panggil gue 'nee-chan'."
Beta bengong, beta ngerasa jadi Bang Iceland di sini. "Tapi kalo Papa Portugal dengar ini, Papa pasti sedih..."
"WHAT?! BAHKAN DIA RELA LO PANGGIL PAPA?!" Mamake teriak frustasi. Beta heran, ada apa dengan Mamake hari ini? "Geez.., gue tau dia masih belom bisa move on dari gue, tapi gak gini juga." Mamake geleng-geleng sedih. "Oke, mulai sekarang, lo panggil gue 'Kak Nesia'. Terserah si Portugal itu mau dipanggil apa. 'Kay?"
Beta ngangguk. Kenapa jadi urusan keluarga begini?
Mam—Kak Nesia pun narik beta kembali ke tempat semula. Seakan tak terjadi apa-apa.
"Oke, gue gak mau nyampurin urusan keluarga -tak-harmonis antara lu pada. Biar gue lanjutin penjelasan rahasia tentang klub G3 ini..." ucap Kak Philip tersenyum misterius.
Rahasia? Beta jadi makin penasaran! Jangan-jangan, ini klub rahasia yang punya misi-misi keren kayak di film-film itu?
"Jadi..." Kak Philip memulai lagi. "...kepanjangan G3 itu adalah..."
"JENG! JENG! JENG! JEEEEEENG!" Mam—Kak Nesia dan si Malon kompak bikin efek suara, bikin beta makin geregetan.
"G3 adalaaahhh...Go Gossip Girls!" seiring dengan pembeberan itu, trio MaPhilIndo heboh sendiri. "Inget! Harus dibold, 'kay?" jelas Kak Philip gak penting banget.
Lagi-lagi beta diam. Lenyap sudah bayangan-bayangan keren beta. Beta tahu benar apa kegiatan klub ini, jadi beta rasa tak perlu basa-basi bertanya perihal itu.
"Terus, kamp kalian di mana?" tanya beta lebih mendetail. Klub itu butuh tempat juga, benar?
"Kamp? Haha. Buat apaan 'kamp'?" tanya si Malon lebih ke ngeledek. Beta jadi tersinggung, beta 'kan cuma bertanya. "Kita 'tuh berbagi informasi di mana dan kapan saja!"
"Pokoknya, kalo kita udah ketemuan, biasanya kita langsung ngeriyung terus tuker-tukeran info gitu, deh!" lanjut Mam—Kak Nesia.
Beta sweetdrop. Ini klub penting banget, ya? "Terus, anggotanya sampai sekarang udah berapa?"
Trio di depan beta saling tukar pandang, sebelum akhirnya Mam—Kak Nesia berani maju menjawab pertanyaan beta. "Begini... Sebenernya, klub kita itu punya banyak cabang yang tersebar di seluruh kelas di sekolah nan megah ini!"
Huh? Cabang?
"Jadi..." kali ini Kak Philip yang mencoba menjelaskan. "...klub OKE kita ini, eumn.., tak pernah kumpul-kumpul di tempat dan waktu yang sama dengan anggota di kelas lain—"
"Itulah yang membedakan klub kita dengan klub yang lain." ini si Malon yang interupsi.
"Ya! Benar! Pokoknya pembagian informasi masing-masinglah~" Mam—aduh! Beta BeTe! Beta udah PeWe manggil 'Mamake'! Pokoknya ini Mamake yang bilang!
Tapi beta makin bingung sama penjelasan tiga cewek ini.
Oke, beta tarik saja kesimpulannya:
[GO GOSSIP GIRLS! club]
Pendiri: Trio (absurd) MaPhilIndo
Anggota: Malaysia, Filipina, Indonesia
(Tak ingin berepot-repot merekrut sesama pecinta-gossip di kelas lain)
Tempat: Di mana saja
Waktu: Kapan saja
Kegiatan: Menggosip, tentu saja
Sebenernya bagus juga klub ini. Kalo beta jadi anggotanya, beta pasti selalu apdet! Tapi beta takut gak tahan kalo berlama-lama bareng mereka...
...bisa-bisa mental normal beta ikutan gila.
[Keesokan harinya!]
"Bang Singa!"
Bang Singapura yang berperawakan tinggi berkacamata dengan mata biru yang bikin beta iri, menoleh. Ini kami sedang berada di depan kelas ASEAN. Mumpung sekolah belum bel.
"Hei, kalo manggil yang lengkap, dong. Ntar dikira kamu temenan sama singa beneran—di sekolah, lagi." ucap Bang Singapura balik mainin iPhone kerennya. Beta jadi inget petuah Papa Portugal, beta tak boleh dekat-dekat dengan Bang Singapura, karena hanya menimbulkan dengki dan cinta harta dunia.
"Oke! Eh, bang. Abang mau diwawancarain sebentar, gak?" tanya beta menghampiri Bang Singapura yang sudah bersender di depan pintu kelasnya. Beta suka suudzon, jangan-jangan dia emang mau pamer iPhone-nya tiap pagi di sini?
"Eh? Diwawancarain? Sama siapa? Majalah? TV?" Bang Singapura langsung menatap beta antusias. Beta tersenyum lebar.
"Sama beta!"
"..." Bang Singapura langsung balik ke iPhone-nya. Beta tersinggung! Emang kenapa kalo beta yang mau wawancarain?!
"Ayolah, bang~ Beta 'kan junior abang. Masih unyu kalo kata Mam—Kak Nesia..." beta pasang wajah unyu ala komodonya Kak Nesia. "Bantulah betaaa~"
"Huh..." akhirnya rajukan beta berhasil! Bang Singapura langsung menoleh ke arah beta. "Yeah yeah, what do you wanna know, then?"
"..." beta diam. "Bang.., beta tak tahu apa ucapan abang tadi."
Bang Singapura menepuk dahinya keras. Jangan salahkan beta! Beta baru belajar 'what-is-your-name'.
"Maksud abang, kamu mau wawancarain abang tentang apa?" jelas Bang Singapura.
"Begini, bang..." beta memulai. "...'kan di sini banyak klub-klub gitu. Bang Singapura masuk klub apa?"
"Oh... Klub, ya?" Bang Singapura berlagak mikir kayak beta kalau ngerjain soal matematika. "Kalo abang.., abang punya klub sendiri!" ucapnya bangga.
Beta terkejut. "Woah! Klub apa itu, bang?" tanya beta penasaran. Kalo Bang Singapura, sih, tak usah diragukan lagi kualitas klubnya.
"Namanyaaa..." tiba-tiba Bang Singapura jadi alay begitu tampangnya, kayak rakyatnya Kak Nesia. "...Cleaning & Disciplinity Club!"
~Syuuung~
Tanpa pikir panjang lagi, beta sudah putuskan! Beta tak akan masuk klub macam ini! Berdasarkan pengalaman Kak Nesia yang pernah nginep di rumah Bang Singapura, gak kebayang betapa rewelnya nanti Bang Singapura terhadap beta! Bisa-bisa mental beta tertindas!
Ngomong-ngomong, kegiatannya apa ya?
"Entahlah..." jawab Bang Singapura mengangkat bahunya. Jangan bilang anggotanya cuma dia... "...habis cuma abang anggotanya."
"..." lagi-lagi beta bingung harus respon apa.
Intinya:
[CLEANING & DISCIPLINITY club]
Pendiri: Singapura
Anggota: Singapura
Tempat: (beta tak berani tanya)
Waktu: (beta tak peduli! Tidak!)
Kegiatan: "Entahlah..."
Tiba-tiba beta lihat Bang Brunei di depan papan tulis kelasnya. Tanpa ba-bi-bu lagi, beta panggil dia.
"Timor?" Bang Brunei yang manis dan baik hati itu menoleh dan segera menghampiri beta di luar kelas. "Ada apa—Eh? Habis ngobrol sama Bang Singapura?"
Beta mengangguk. Bang Singapura yang merasa suasana koridor mulai sepi pun masuk ke kelas. Tuhkan!
"Bang! Beta mau bertanya!"
"Tanya apa?" Bang Brunei menguraikan senyum lembutnya.
Uuuhhh~ Bang Brunei memang kakak favorit beta! Sudah tampan, keren, baik pula! Kalo bisa, nanti kalau beta sudah besar, beta mau nikah sama Bang Brunei!(?) Walau beta tahu akan banyak pihak yang menentang cinta suci beta.
"Timor?"
"E-Eh? I-Iya maaf, beta kelepasan menghayal." beta garuk-garuk kepala padahal tidak gatal. "Jadi gini, beta mau tanya, Bang Brunei ikut klub apa?" beta jadi berpikir, biar beta lebih dekat dengan Kak Brunei, mungkin beta bisa ikut klub yang sama dengan Bang Brunei!
"Abang? Kalo Abang, abang ikut klub Islamic Teens Love Oil bareng saudara-saudara abang di Timur Tengah sana."
"..." Beta terdiam. Beta jadi galau. Ternyata bukan hanya pihak-pihak manusia saja yang menentang cinta beta, tetapi agama pun membatasi beta. Beta tak mungkin ikut klub Bang Brunei! Apalagi itu ada oil-oil-nya! Mentang-mentang negara penghasil minyak! Beta tak mau! Beta tak bisa...
Dan di saat-saat galau begini, beta tak bisa bertanya lebih jauh pada Bang Brunei. Sudah pasti kegiatannya itu berlangsung di masjid. Terus ada pertemuan rutin buat ngomongin minyak.
Beta tarik saja kesimpulannya:
[ISLAMIC TEENS LOVE OIL club]
Pendiri: (beta lupa tanya!)
Anggota: Brunei D. dkk. (beta tak hafal negara-negara sana)
Tempat: Masjid (pastinya! Entah yang mana...)
Waktu: (beta tak perlu tanya...)
Kegiatan: PAI (Pendidikan Agama Islam, mungkin?), meeting tentang minyak.
Beta yang menggalau, kembali melangkah menuju kelas beta. Hingga tiba-tiba, beta lihat sosok yang beta kenal di lapangan sana. Beta hampiri, dan beta tahu siapa itu...
~To Be Continued~
Timor's Notebook(?):
*Abang = laki-laki
*Kakak = perempuan
Ini OC-OC absurd saya, bila ada yang tak berkenan, lemparin aja pake batu bata(?)
Maapin Timor-nya gak pake bahasa Timor. Habis saya gak bisa bahasa Timor. Mungkin ini efek samping dari lahir di Jak-Tim. *gakadayangnanya!*
BUAHAHAHA! Fail...
Uwaaaaa! Fic ketiga saya! Absurdnya masih stabil(?)
Ini udah saya bikin lengkap, tinggal fotokopi KTP sama KK nya aja *dilemparinkomodo*
Bercanda... Maksud saya, ini udah saya bikin jadi 2 chapter end. Jadi pasti saya update...
Entah kapan...
Oke, minna! Saya tahu pasti anda sekalian pada gak sabar buat ngeroyok saya.
Jangan dong, mending nge-review~
REVIEW-nya dimohon, ya, minna!
MaiTiramisu undur diri dulu! Wassalamu'alaikum wr. wb. (?)
