Title: It's Only You For Me
Genre: Romance
POV: 2 POVs
Main Cast: Hwang Niyeon (OC), Lee Donghae, some cameos inside
- I SEE YOU TODAY -
[HNY POV]
Aku melihatnya di taman kota hari ini. Gadis yang dibawanya kembali berbeda dengan gadis yang ia rangkul kemarin di kampus. Uuuhhh, dia benar-benar namja (pria) yang seperti piala bergilir! Bagaimana bisa banyak sekali yeoja (wanita)yang tertarik pada orang seperti dia? Setiap kali aku melihatnya, jeep yang ia bawa selalu berisi minimal dua wanita. Dalam seminggu dia bisa berganti pacar minimal dua kali.
Jangan sampai aku terpikat padanya. Memikirkannya saja aku sudah merinding setengah mati.
"Niyeon-ssi!" (ssi: panggilan kepada orang lain) Lee Hyukjae atau lebih sering dipanggil Eunhyuk, salah satu teman sekelasku di kampus, menarik kursi dan duduk di hadapanku. "Sedang apa kau?"
"Mengerjakan tugas," jawabku pendek.
"Ya! Niyeon, tugas itu baru diberikan satu jam yang lalu dan kau langsung mengerjakannya di kampus? Masih ada tiga hari sebelum deadline yang diberikan Goh seonsaengnim (profesor). Kau benar-benar mahasiswi yang…" Eunhyuk menggelengkan kepalanya dengan ekspresi lucu.
Aku tersenyum mendengar perkataan Eunhyuk. "Aku masih harus bekerja malam nanti, dan aku tidak punya banyak waktu selama beberapa hari ke depan. Jadi aku harus segera menyelesaikan paper ini sebelum nanti malam," jelasku. Eunhyuk menghela napas.
"Kau masih bekerja di tempat Sungmin-ssi?" tanyanya. "Bukankah kau selalu bilang Sungmin-ssi selalu memaksamu untuk pulang malam dan membersihkan tokonya?"
"Setidaknya sajangnim (pimpinan) tidak memberiku jam kerja yang mengganggu kuliahku," ujarku pendek. Pandanganku kembali terarah pada jeep merah yang masih terparkir di depan kantin kampus. Pemilik mobilnya masih asyik mengobrol dengan salah satu mahasiswi yang kebetulan lewat di sebelahnya. Secepat itu ia menarik perhatian yeoja di kampus ini? Wow… Benar-benar yeoja killer, batinku.
Benar-benar berbeda dengan Eunhyuk, adiknya. Eunhyuk merupakan namja yang ramah meskipun agak sedikit pendiam, sedangkan dia adalah namja yang ekstra playboy. Apa yang eomma (ibu) Eunhyuk pikirkan saat mengandung namja itu ya? Padahal mereka adalah kakak beradik yang usianya hanya terpaut kurang dari dua tahun. Memang benar apa yang orang-orang katakan, bahkan sepasang kembar pun bisa memiliki sifat yang saling berbalik 180 derajat.
"Apa yang kau lihat?" Eunhyuk mengikuti arah pandanganku. Sudut bibirnya melengkung membentuk sebuah senyum lebar. "Aigoo (seruan dalam bahasa Korea seperti 'Astaga'), apakah kau mulai tergila-gila pada kakakku? Pesonanya memang sudah meluas di seluruh sudut kampus ini"
Aku memukul bahu Eunhyuk dengan buku setebal lima sentimeter. "Ya! Jangan sampai aku naksir kakakmu. Dia benar-benar playboy kelas kambing. Lebih baik aku kencan denganmu daripada dengan kakakmu." Ups! Mukaku langsung memerah setelah kelepasan ngomong begitu. Bagaimana kalau Eunhyuk marah? Tetapi di luar dugaan tawa Eunhyuk justru semakin keras.
"Kakakku memang don juan. Oke," ia mengubah posisi duduknya dan tubuhnya mendekat ke arahku. "Kupegang kata-katamu, Niyeon-ssi. Apa yang akan kau lakukan kalau ternyata kau juga terjerat dalam kharisma kakakku?" tantangnya. Aku hanya memukulnya keras, kali ini di perutnya. Eunhyuk mengaduh, tetapi langsung tertawa lagi. "Hati-hati, Hwang Niyeon," ucapnya sambil berjalan menjauh dariku, masih dengan cengiran degil khasnya.
Amit-amit, batinku. Lee Donghae tidak akan menjadi namja impianku.
Tanpa sadar aku mengucap janji di dalam hati.
[HNY POV off]
[LDH POV]
Aku melihatnya di perpustakaan hari ini. Biasanya perpustakaan menjadi tempat terakhir yang akan kudatangi di lingkungan Inha University. Tetapi karena Youngsee, salah satu yeoja yang tergila-gila padaku, harus menyelesaikan tugasnya yang sudah terlambat dua minggu, maka aku terpaksa menemaninya. Dan aku tidak terlalu terkejut saat melihatnya di sudut ruangan, tenggelam dalam buku yang ia baca tanpa menghiraukan siapapun di sekitarnya. Tentu saja, pikirku, mahasiswi pintar nan cerdas seperti Hwang Niyeon lebih membutuhkan buku daripada teman.
Apa dia pernah punya namjachingu (pacar – laki-laki) ya? Pikiran isengku mulai berjalan. Setahuku belum ada namja yang bisa mendekatinya. Saat awal kuliah aku sempat sekelas bahasa Inggris dasar dengannya. Dari sekian banyak mahasiswa di kelas, hanya Hwang Niyeon yang sanggup menatap dosen dan papan tulis selama empat jam full tanpa menoleh kanan kiri. Nilai-nilainya nyaris sempurna. Selain itu ia juga dikenal sebagai salah satu mahasiswi berprestasi yang membawa nama baik Inha University dalam berbagai macam lomba kesenian. Tipikal yang disukai semua dosen lah…
Mungkin aku bisa mendekatinya, memintanya membantuku mengerjakan tugas-tugasku… Belakangan ini kuliahku sedikit keteteran. Banyak tugas dan tes yang aku lewatkan. Aku harus melakukan sesuatu supaya tidak di-DO dari kampus ini. Hah, seandainya aku seorang yeoja aku bisa saja merayu dosen untuk memberikan keringanan dalam tugas, seperti yang dilakukan Youngsee. Tapi aku namja tulen!
Selain itu kami beda jurusan. Tidak mungkin seorang mahasiswa seni mengerjakan pekerjaan mahasiswa teknik. (author: lah situ nyadar sendiri -_-")
Beberapa yeoja memandangku dengan tertarik. Aku langsung memasang tampang simpatik yang selalu berhasil memikat hati wanita manapun. Ahhh… Apakah aku harus melepaskan Youngsee dan mencari hati lain? Kurasa Youngsee tidak akan keberatan jika aku mendekati yeoja lainnya. Tapi… Kenapa pandanganku kembali ke yeoja itu lagi? Aku mengamatinya dengan seksama. Ia merupakan satu-satunya yeoja di sini yang tidak berdandan berlebihan. Hanya menampilkan wajah yang polos dan sederhana. Kemeja panjangnya biasa saja, tidak menunjukkan lekuk tubuh yang seksi. Rambutnya cukup panjang tetapi hanya diikat seadanya, tidak seperti yeoja lain yang selalu mengumbar kehalusan tiap helai rambutnya. Tidak ada yang menarik padanya, sangat berbeda dengan Park Youngsee.
Ah, Youngsee-ah, aku kembali teringat padanya. Dimana dia? Aku menoleh berkeliling mencari gadis berambut pirang itu. Bisa-bisanya dia pergi tanpaku. Aku seperti anak kecil yang hilang di tengah tempat yang asing sama sekali, hanya bisa memandang sekitarku. Tanpa sengaja mataku bertatapan dengannya, yeoja di sudut perpustakaan. Dia sedikit gugup saat mata kami bertemu. Gugup dan… apa yang kulihat… nervous? Takut?
"Donghae oppa (panggilan akrab perempuan kepada laki-laki yang lebih tua), aku sudah selesai."
Aku agak terkejut saat Youngsee menepuk pundakku. "Oh. Kau hanya meminjam buku?" tanyaku.
"Ne (ya). Aku sedang malas mengerjakan apapun. Oppa, bagaimana kalau kita makan siang berdua?" Youngsee melingkarkan kedua lengannya di leherku, mengusap rambut belakangku. Dan aku langsung memeluk pinggangnya seraya tersenyum semanis mungkin. Senyum yang – tidak bisa dipungkiri oleh siapapun – mampu memikat hati semua yeoja di kampus ini. Mungkin tidak hanya di kampus Inha, tetapi hampir di semua tempat yang pernah aku singgahi.
"Arraseo… (baiklah) Apapun akan kuberikan untukmu, my princess." Kemudian kami berdua meninggalkan ruang perpustakaan. Tetapi aku masih sempat menoleh ke belakang.
[LDH POV off]
