I Promise You

BY

Achan98

.

.

Summary :

Seongwoo dan Daniel adalah sepasang kekasih, sayangnya mereka harus memutuskan hubungan mereka karena Seongwoo menghamili kakak Daniel yang bernama Hana. Tidak mau lebih menderita lagi membuat Daniel memilih pergi ke America. Beberapa tahun kemudian Ong Seongwoo dan Kang Daniel kembali bertemu.

.

.

.

Cast

Ong Seongwoo

Kang Daniel

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku minta maaf."

"Tidak usah minta maaf, Hyung."

"Daniel." Seongwoo memanggil nama sang kekasih dengan lirih.

"Aku harusnya tahu kau adalah pria dewasa dan aku hanyalah bocah ingusan yang perlu kau jaga." Daniel menundukan kepalanya. "Tapi sekarang kau tidak usah menjagaku lagi."

"Niel-ah, tolong jangan lakukan ini padaku."

Daniel mendongak dan menatap wajah pria tampan didepannya. Wajah yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi indahnya. Wajah sosok yang ia cintai selama tiga tahun ini. "Kita tidak memiliki pilihan lain, Hyung. Kita harus mengakhirinya sampai disini."

"Daniel, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, Hyung. Tapi kita tidak bisa melanjutkan semua ini." Daniel tersenyum lemah. "Berjanjilah untuk menjaga Noonaku. Dia wanita yang baik."

Seongwoo tidak mengatakan apa-apa. Matanya menatap tepat pada sosok rapuh didepannya.

"Hyung, kumohon berjanjilah padaku."

"Aku berjanji."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Dengan ini saya mengesahkan kalian sebagai pasangan suami-istri. Silahkan cium pengantin anda."

Seongwoo menatap wanita cantik didepannya, ia mengambil nafas sebentar lalu mencium bibir Hana.

Seluruh hadirin langsung berdiri dan bertepuk tangan melihatnya.

"Lihat Noona-mu sudah menikah kapan kau akan mengenalkan pada Eomma kekasihmu?" tanya Nyonya Kang pada anak bungsunya.

Daniel tersenyum lemah, bukan hanya senyumnya yang lemah tapi seluruh jiwa dan raganya hancur bukan main. "Kami sudah putus, Eomma."

Nyonya Kang tersenyum sedih mendengarnya. "Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, Niel."

"Tidak pernah ada keseriusan diantara kita." Ujar Daniel.

Nyonya Kang langsung memeluk putranya dengan sayang. "Sampai sekarang Eomma bahkan tidak mengetahui nama kekasihmu tapi kau sudah dulu putus dengannya."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Daniel kemana, Eomma?" tanya Hana pada sang Ibunda ketika tidak melihat adiknya. Tangan Hana dengan cekatan mengambil makanan untuk suaminya.

"Dia ada di kamarnya. Masih bersedih karena baru putus dengan kekasihnya." Jelas Nyonya Kang.

Hana menatap tidak percaya ucapan Ibunya. "Bukannya mereka sudah berpacaran selama tiga tahun? Kita bahkan belum mengetahui siapa nama kekasihnya itu."

Seongwoo yang mendengar percakapan dua wanita beda usia itu hanya diam.

"Biarkan saja. Waktu Eomma putus dengan pacar Eomma yang dulu juga seperti itu. Seminggu atau dua minggu dia akan kembali seperti semula."

Sayangnya ucapan Nyonya Kang tidak terjadi. Ini sudah sebulan sejak pernikahan Seongwoo dan Hana tapi sikap Daniel masih sama. Dia suka mengurung diri di kamar.

Tidak ada lagi tawa Daniel yang selalu di dengar, tidak ada lagi senyum secerah mataharinya, tidak terdengar lagi suaranya yang ceria dan tidak ada lagi kebahagiaan di mata indahnya.

"Eomma, aku ingin mengambil beasiswaku di NYU. Aku ingin berkuliah disana."

"Niel."

Daniel membawa tangan lembut Ibunya di pipinya yang kini tirus. "Eomma, Aku mohon. Aku sudah tidak sanggup lagi berada disini."

"Kenapa, Sayang? Kenapa kau mau meninggalkan Eomma?"

"Aku tidak meninggalkan, Eomma. Ada Hana Noona dan sekarang..." Daniel menundukan kepalanya. "..ada Seongwoo-Hyung."

"Niel."

"Aku mohon, Eomma. Aku tidak sanggup lagi disini." Siapa yang akan sanggup jika kalian berada di posisi Daniel. Melihat orang yang sangat kau cintai kini sudah sah menjadi suami dari kakakmu.

Seongwoo dan Hana memang tidak tinggal disini namun keduanya selalu datang setiap akhir minggu. Mereka selalu datang dengan aura bahagia yang menyelimuti mereka. Mereka bahagia tapi Daniel tidak.

Daniel sudah tidak kuat melihatnya. Ia tahu di lubuk hatinya yang terdalam ia ingin sekali membuat Seongwoo kembali padanya namun tidak bisa. Ia tidak bisa melukai perasaan kakaknya.

"Eomma mengerti." Nyonya Kang mengelus kepala Daniel. "Di Korea terlalu banyak kenangan antara kau dan kekasihmu, bukan?"

"Terlalu banyak, Eomma. Dan itu menyakitiku." Lirih Daniel.

"Kapan kau mau pergi ke America?"

"Besok."

.

.

.

.

.

.

.

.

Hana menatap sedih adiknya. Air mata tidak kuasa ia tahan lagi. "Noona akan merindukanmu."

"Aku tahu." Daniel memeluk tubuh sang kakak sebentar lalu menatap perut Hana. "Usianya sudah tiga bulan yah?"

"Iya, jadi enam bulan lagi kau harus pulang. Awas saja jika tidak aku akan mendatangimu dan menucubiti pipimu hingga kempes."

Daniel cemberut mendengarnya.

"Pipi adikmu sudah tidak se-chubby dulu lagi." Celetuk Nyonya Kang pada kedua anaknya.

"Di New York dia pasti akan gendut lagi. Lihat saja." Ejek Hana.

"Noona~" Daniel merengek mendengar ejekan Noonanya.

"Sudah, sudah. Kalian ini. Sana Daniel, pesawatmu sudah mau take off."

Daniel memeluk kedua wanita yang sangat berharga dalam hidupnya itu dengan erat. Bukan hanya memeluk tapi ia juga menciumi keduanya.

"Aku sayang kalian."

"Kami juga menyayangimu, Niel."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hana menepuk dahinya cukup keras ketika ia mengingat suaminya. "Eomma, aku lupa tidak memberitahu Seongwoo Oppa tentang keberangkatan Daniel ke America."

Nyonya Kang menggeleng akan tingkah putri cantiknya itu. "Kau ini. Sana telepon Seongwoo."

Hana dengan segera mengambil ponselnya dari dalam tas dan segera menelpon suaminya. "Seongwoo Oppa."

"Ada apa, Hana?"

"Mm, Aku hanya ingin memberitahumu jika Daniel baru saja pergi ke America. Dia akan melanjutkan kuliah di NYU. Aku pikir kau harus tahu karena kau kan dulu Pelatih Dance di sekolah Daniel."

Seongwoo memang seorang pelatih dance di sekolah Daniel dulu namun sejak menikah dengan Hana, Seongwoo dengan segera mengundurkan diri dan kini bekerja di perusahaan Ayahnya yang sebentar lagi akan menjadi miliknya.

"Dimana Daniel sekarang?"

"Dia sudah berangkat Oppa. Pesawatnya sudah terbang."

"Kenapa kau tidak mengatakannya lebih awal!" Seongwoo meninggikan suaranya.

Hana tersentak mendengar nada suara suaminya. Sedikit rasa takut menyelimutinya saat ini. "A-aku lupa, Oppa. Maafkan aku."

Hana mendengar suaminya mengumpat di seberang telepon. Wanita cantik itu menahan dirinya untuk menangis. Saat ini hormonnya sedang tidak stabil karena kehamilannya.

"Kau tinggalah di rumah Ibumu. Jaga dia. Jangan datang kerumah lagi."

Air mata langsung membasahi pipi Hana. Bagaimana bisa suaminya yang selalu baik dan perhatiannya padanya mengatakan hal tersebut. Hana tidak mengerti sama sekali. "Ba-baik, Oppa."

Seongwoo dengan segera mematikan sambungan telepon mereka sebelum Hana mengatakan apapun lagi.

"Ada apa, Sayang?" Nyonya Kang menatap khawatir Hana.

Hana dengan segera mengusap air matanya. "Tidak apa-apa, Eomma."

"Kau yakin?"

"Iya." Hana menatap Ibunya. "Eomma, Aku ingin menginap boleh?"

"Menginap?"

"Daniel sudah pergi. Jadi Eomma pasti kesepian, Hana ingin menemani Eomma."

"Bagaimana dengan suamimu?"

"Seongwoo Oppa sudah mengijinkannya." Lebih tepatnya ini adalah perintah dari Seongwoo.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

NEXT/END?

14 August 18

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai, Dear Readers. Aku kembali membawa work baru tentang OngNiel nih! Yuhuuu siapa yang kangen OngNiel karya aku? kkkk pasti nggak ada.

Buat kalian yang baca Hello Stranger di chapter terakhir aku bilang mau bkin work OngNiel judulnya The Prince Of Hell kan yah? Nah mohon maaf sebesar-besarnya THE PRINCE OF HELL AKU GANTI DENGAN I PROMISE YOU.

Soalnya plot untuk Prince Of Hell kurang mateng jadi aku Cancel so jangan nagih yah guys. mungkin aku bakal lanjutin kalau plotnya udah mateng tapi jangan terlalu berharap. mari kita enjoy sama I Promise You ajah. Semoga kalian suka.