"Ia indah, ia adalah impian setiap orang, ia adalah kesempurnaan, ia adalah rumah, ia adalah segalanya.

Caranya memanjakanku dengan berbagai jalan, cara tangan kekarnya mengelus suraiku lembut, cara bibirnya mengucap namaku penuh kasih, cara ia menyentuh tanganku layaknya ia menyentuh bayi, dan cara ia mendekap tubuhku ke dalam pelukannya yang hangat dan memabukkan.

Aku takkan pernah lupa bagaimana ia mencubit pinggangku gemas, bagaimana ia menarikku ke dekapannya kemudian ia cium wangiku yang menurutnya menyegarkan, bagaimana ia mencoba menjadi komedian yang konyol didepanku padahal itu membuatnya terlihat seperti idiot, bagaimana ia menggodaku sampai akhirnya aku merajuk dan ia tertawa, dan satu lagi, caranya memandangku dengan tatapan yang lembut, penuh cinta, dan juga protektif yang menyatu tak bisa lagi ku elak, aku runtuh dalam cintanya, aku terjatuh dalam pesonanya, aku terlelap dalam kasih sayangnya. Setelah dua tahun kau meninggalkanku, kini saatnya aku yang meninggalkanmu. Maafkan aku, cinta ini terlalu besar, rindu ini terlalu kuat, namun aku harus pergi secepatnya.

Percayalah, cinta ini akan selalu ku jaga, hingga saat itu tiba, saat dimana tak ada apapun yang menghalangi kita.

Choi Siwon, apa kau baik baik saja? Kita harus bertemu, aku rindu, sangat rindu. Tunggu aku."

- Cho Kyuhyun, yang kini merindukan kuda bodohnya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sebelumnya, kupikir cinta itu adalah sesuatu yang semu, dan mungkin cinta itu hanya sebatas lima huruf berantai yang bagi sebagian orang bisa membuat mabuk kepayang. Semula aku tak percaya, sampai akhirnya aku merasakannya.

Dia... ah, kupikir kata-kata yang akan ku tulis ini tak bisa menggambarkan betapa sempurnanya ia di mataku. Seluruh hal tentangnya adalah hal yang paling berharga yang pernah kumiliki. Bahkan jika aku harus menyerahkan semua milikku untuk mendapatkannya, maka akan kulepaskan itu semua demi dia.

Aku benar benar rindu, membelai rambutnya yang halus, mengucap namanya dengan lembut, menyentuh tangannya yang putih, juga mendekap tubuhnya yang lembut dan wangi layaknya bayi. Ku lakukan semuanya demi bisa melihat senyumnya yang manis itu, menjadi komedian bodoh, menggodanya, dan berbagai cara gila lainnya, hanya untuk mendapat senyumnya yang bisa menghilangkan dahagaku akan cintanya.

Aku tak pernah tahu bagaimana awal mula ketertarikanku padanya. Namun, senyum dan tawanya menyadarkanku, bahwa ialah yang harus ku jaga, dalam hatiku, pikiranku, dan seluruh jiwa ragaku.

2 tahun sudah aku tak bertemu dengannya, rasanya seperti di neraka ketika aku tahu bahwa aku tak akan melihat wajahnya yang menyegarkan itu. Namun disaat aku sudah terbebas, ia malah pergi meninggalkanku, haruskah aku menunggu 2 tahun lagi untuk bertemu denganmu, Cho Kyuhyun? Aku tak bisa, aku benar benar rindu. Bagaimana ini, Kyuhyunnie?"

Kuda bodoh milik Cho Kyuhyun, Choi Siwon.

-aku tahu kau merindukanku, Kyuhyunnie. Kita akan bertemu. Kau tak perlu menunggu.