Semuanya terasa tenang, berjam-jam ia rasakan kehangatan tiada tara—hingga rasa hangat itu menusuk matanya secara cepat dan membuatnya murka.
Bakugou Katsuki membuka kedua netra—memaki dalam hati ketika melihat jendela apartemennya tengah memunculkan sinar mentari yang terlihat bahagia.
Entah karena sudah kebiasaan atau tidak sengaja, lengan besar yang sering meledakkan segala hal itu terlentang untuk memeriksa ruang kosong di sebelahnya. Dirinya semakin dibuat bingung dengan ketidakhadiran lain yang seharusnya muncul saat dirinya bangun dari tidur.
.
.
.
EARLY MORNING
Boku no Hero Academia by Horikoshi Kouhei
Early Morning by stillewolfie
Bakugou K. & Midoriya I.
OOC, typo, shortfict, etc.
.
.
"Deku, sedang apa kau?"
"Hm?" Yang merasa dipanggil bergumam pelan, netra hijau masih berfokus pada lengan yang sibuk mengaduk sesuatu di dalam panci berukuran sedang.
Bakugou menguap lebar. Rambutnya yang sudah mencuat acak-acakan, semakin tidak karuan akibat efek dari bangun tidur. Kaos putih disibak, ia menggaruk perut yang terasa gatal.
Midoriya tidak mengacuhkan segala tindakan bodoh Bakugou. Ia terus mengaduk dan memotong sayuran disertai dengan meletakkan panci di atas kompor.
"Selamat pagi, Kacchan," Lelaki itu mengalihkan pandangannya dan berfokus pada Bakugou yang masih setengah sadar, "Kau lapar, 'kan? Aku membuatkanmu sarapan."
Bakugou mengernyit. Ia melangkah dan iseng melirik ke dalam panci, lenguhan jijik tercipta ketika mengetahui isinya—benda berwarna hijau yang mengerikan. Midoriya mendadak tersinggung. Apa yang salah dari masakannya?
"Tidak bisakah kau memasak daging saja? Bukan makanan beracun seperti ini," Bakugou memasang muka ngeri—tangannya terasa gatal untuk meledakkan tumpukan hijau itu.
Lain Bakugou, lain pula Midoriya. "Apa-apaan kau? Ini bayam! Gizinya bagus! Banyak zat besinya!" Protesnya tak mau kalah.
Bakugou mencibir. Ia terlalu malas bertengkar di pagi yang cerah ini. Sudah cukup dirinya dipelototi Aizawa karena tidak berhati-hati saat bertugas menjadi pahlawan kemarin malam. Aksi heroik Bakugou memang sudah menyelamatkan semua orang, hanya saja quirk ledakannya itu sama sekali tidak terkontrol di lingkungan masyarakat—beberapa gedung tinggi pun berhasil diledakkannya. Karena terlalu gengsi, akhirnya Midoriya-lah yang memberikan pernyataan maaf secara langsung atas kecerobohan teman masa kecilnya itu.
Midoriya pun menghela napas, ia tersenyum kecil dan menepuk pelan pipi Bakugou. "Duduklah, setelah ini akan kubuatkan susu."
Pemuda berambut pirang pucat mendadak terdiam, wajah jeleknya itu kini berubah menjadi lebih lunak dari biasanya. Sikap Midoriya yang benar-benar sabar membuatnya luluh seketika.
Ah, manisnya.
Entah apa yang merasuki, wajah kalem mendadak berubah menjadi seperti biasanya—pahlawan ledakan itu menyeringai seram. Ia berjalan mendekati Midoriya yang kini tengah sibuk dengan adonan sayur di sebuah panci besar.
"Baik. Aku akan duduk kalau kau memberiku makanan pembuka."
Tangan Midoriya yang mengaduk sayur lantas terhenti. Ia menoleh dan mendapati wajah Bakugou yang kini melotot di depannya. Apanya yang pembuka? Sudah jelas kalau sarapan mereka pagi ini adalah sup sayur serta segelas susu. Pembuka macam apa yang dimaksud?
Melihat kebodohan Midoriya yang terlihat jelas dari raut wajahnya, Bakugou memutar bola mata dengan kesal.
"Ini, lho—"
Satu gerakan kilat, Midoriya tak sempat menarik napas.
Mengabaikan didihan sayur yang cukup memprihatinkan, pasangan itu hanya terdiam ketika dua bibir menyatu dan terlepas tanpa paksaan.
"Hmph—Kacchan!"
Bakugou menyeringai. Ia pun melepaskan Midoriya dan melengos pergi—berbalik arah menuju kamar.
"Tunggu, mau ke mana—"
"Aku masih ngantuk. Sarapanku untuk makan siang saja."
Seme kurang ajar. Tidak berperasaan. Bodoh kok dipelihara. Midoriya merasa kesal dan rasanya ingin menangis beserta melontarkan sumpah serapah.
Si Peledak Idiot itu sama sekali tidak peduli dengan kekacauan kecil yang dirinya buat, ia sudah bahagia dengan rona merah di kedua pipi bintikan kesukaannya. Karena itulah, dengan mudah ia menghindari lemparan panci kosong yang berasal dari Midoriya.
"Kaacchaaan!"
.
.
EARLY MORNING — FIN
.
.
A/N: aneh ya? namanya juga baru bangkit dari hiatus, hehe. /kabur
RnR?
